"Dave, tunggu!" Ana yang melihat Dave berlalu dari sana, ingin mengejarnya untuk meminta maaf karena sudah tidak sopan pada Dave, padahal umurnya lebih tua Dave, tapi Ana dengan tidak sopan berkata dengan nada tinggi padanya.
Bukan hanya itu, jika saja Dave tidak membekap mulut lembeknya, tentu ia akan keceplosan, dan semua orang akan tahu kalau dirinya telah berciuman.
Dave terus berjalan tegap tanpa menghiraukan panggilan Ana.
"Dave, tunggu!" Akhirnya Ana bisa menghentikan langkah Dave saat dirinya berhasil menarik baju bagian belakang Dave.
Dave hanya menatap tajam Ana hingga membuat nyali Ana menciut. "Maaf." Cicit nya. Ia tertunduk dalam, tak berani menatap manik mata Dave yang begitu tajam. Kedua tangan nya ia takutkan menjadi satu, sembari meremas jari-jarinya.
Dave hanya bisa menghela nafas kasar, kalau sudah melihat wajah Ana yang murung seperti ini, entah mengapa dirinya kasihan dan ikut merasakan sakit. "Sudah, nggak perlu minta maaf." Dave berbicara dengan nada suara khas datar nya, tak ada ekspresi apapun yang mengungkapkan keadaan hati nya saat ini.
"Jangan marah." Lirih Ana lagi.
Dave menaikkan sebelah alisnya pertanda bertanya maksud dari perkataan Ana.
"Maaf, udah marah-marah tadi. Maaf udah bicara kasar tadi. Maaf_"
"Stop!" Seru Dave. Inilah yang tidak disukainya, Ana terlalu berisik dan cerewet. Jika sudah diberikan izin untuk bicara, maka akan terus bicara tanpa ada hentinya.
"Iya, maaf." Kata Ana dengan wajah ditekuk sembari mengerucutkan bibirnya.
Dave hanya bisa menghela nafasnya. "Sudah, sana kembali." Dave mengusir Ana terang-terangan. Dirinya sudah akan memasuki kamar, tapi karena dicegat oleh, jadi harus menghentikan langkah terlebih dahulu.
"Tapi ... "
"Sudah, sana!" Dave sedikit mendorong tubuh Ana hingga membuatnya mundur beberapa langkah.
"Ya sudah! Aku pergi." Ana mendengus kesal, kemudian berjalan menjauh dari Dave sembari menghentakkan kaki.
Ana kembali menunju ruang tamu yang masih terlihat ramai, bahkan Davian pun ikut berkumpul di ruangan itu. Sedangkan Davio sudah pergi bersama teman-teman nya ke tempat hiburan.
Sifat Davio memang berbeda dari kedua saudara kembar nya, tapi dirinya lah yang sangat persis menuruni sifat Papi Ello.
Davio senang sekali bermain dengan para wanita, terkenal playboy di kalangan teman-teman nya. Dan itu semua menurun dari sifat sang Papi.
Papi Ello juga seorang playboy, sering bermain dengan para wanita hingga menghasilkan triple DSG sebelum pernikahan.
"Dimana Dave, Sayang?" Tanya mom Buu saat Ana berjalan ke arah orang di sana.
"Masuk ke kamar, mom." Kata Ana sembari duduk di sebelah Vian, satu-satunya kursi yang masih kosong disana.
"Bisa panggil kan Dave, Ana? Kita ingin bicara sebentar pada kalian berdua." Kata Papi Ello terlihat serius.
"Tap_" Ana menghentikan ucapan nya saat dirinya merasa tidak enak jika ingin menolak permintaan Papi Ello.
"Baik, aku akan memanggil Dave." Ana beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan menuju kamar Dave.
Setelah berada di ruangan dengan berjejer pintu, yang diketahui nya adalah beberapa kamar, ia bingung memilih ruangan mana yang menjadi kamar Dave. Karena tadi, Dave belum sampai memasuki kamar, hanya berjalan ke arah ruangan yang ada di sekitar sini.
Ana tampak memperhatikan satu-persatu pintu ruangan di sana.
Ia mendengarkan bunyi suara yang ada di dalam nya, saat mendengar ada gemercik air di satu ruangan yang ternyata pintunya tidak tertutup rapat, Ana langsung membuka nya dengan penuh semangat.
Dan ternyata, dugaannya benar kalau itu adalah kamar Dave.
"Dave!" Panggil Ana saat memasuki kamar yang memang itu adalah kamar Dave.
Terbukti, ia melihat pakaian Dave yabg tadi di kenakan masih tergeletak di lantai dan saat ini hanya ada suara gemercik air di dalam kamar mandi.
"Dave!" Ana kembali memanggil Dave, namun tak ada sahutan dari laki-laki itu.
Karena merasa tidak tahu harus melakukan apa untuk menghilangkan bosan menunggu Dave selesai mandi, ia berjalan ke arah rak buku yang berjejer di sana.
Terlihat banyak sekali buku-buku tentang ilmu obat-obatan, Ana yang sangat penasaran mengambil satu buku di sana kemudian membacanya.
Ngantuk, maaf selsaiin besok padahal baru dikit 😴
...💙💙💙...
...TBC...
See you next chapter 👋🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
off
astaga ceroboh nya
2022-11-30
1
༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙
kurang kenceng manggilnya, klo perlu pinjam toa di mushola, pasti kedengaran 😅
2022-11-26
0
🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT
bukan mulut lembek ana tapi mulut ember 😁
2022-10-26
0