Keceplosan

"First kiss ku!!" Pekik Ana saat tersadar dirinya baru saja berciuuman dengan Dave.

Dave pun tak kalah terkejutnya seperti Ana, namun dalam sekejap dia bisa mengendalikan keterkejutan itu kemudian memasang wajah se datar mungkin supaya gadis yang berada di atas tubuhnya tidak mengetahui kalau dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Bukan hanya terkejut, tapi jantung Dave ikut tidak bisa dikondisikan, sedari tadi berdegup kencang seperti lari maraton dengan sangat cepat seperti sedang melakukan perlombaan.

"Turun!" Katanya dingin.

Ana yang masih terkejut tiba-tiba tersadar kalau saat ini dirinya berada di atas tubuh Dave.

Brukk

"Auuhh ... sshhh ... " Belum sempat dirinya bangkit, tubuhnya sudah lebih dulu didorong Dave hingga membuatnya terjatuh dan meringis kesakitan.

"Dave ...!!" Teriak Ana. Dirinya sangat kesal pada Dave.

Belum berakhir keterkejutannya karena laki-laki itu mengambil ciumaan pertamanya dan sekarang tiba-tiba mendorong tubuhnya hingga membuatnya kesakitan.

"Dave, kamu itu jahat sekali!!" Ana bangkit dari tanah yang di tumbuhi rerumputan indah kemudian membersihkan gaun nya yang sempat terkena dedaunan rumput yang telah mati.

"Salah mu sendiri." Kata Dave memasang wajah khas nya.

"Apa?? Jelas-jelas ini adalah salahmu! Kau sudah berani mencuri ciuman pertama ku!" Pekik Ana dengan mengacungkan jari telunjuknya di depan Dave.

"Kau pikir aku tidak?" Dave menatap tajam Ana.

"Maksudmu?" Bukan Ana tidak mengerti ucapan Dave, hanya saja ia ingin memastikan perkataan Dave memang benar atau hanya bercanda.

"Pikir saja sendiri!" Ketus nya.

"Jadi ?! What?! Itu juga ciuman pertama mu??! Jadi, aku juga mencuri ciuman pertama mu?!" Ana semakin histeris saat bertanya, dengan tidak sabaran ia mengintrogasi Dave untuk memastikan lagi.

"Hmm..." Meski Dave hanya bergumam tapi itu berhasil membuat Ana sedikit lega, karena first kiss nya di ambil oleh orang yang belum pernah berciuman, itu artinya dirinya juga mengambil first kiss Dave. Bukan hanya itu, sebenarnya dia senang karena ciumaan pertamanya dilakukan bersama orang yang dicintai, namun tetap saja dalam hati nya tidak terima karena bibir nya sudah tidak perawan.

"Oh ya ampun! Berarti aku juga mengambil first kiss mu?!" Pertanyaan Ana bukanlah sebuah lontaran yang harus dijawab Dave, lebih tepatnya Ana sendiri yang terkejut dengan semua ini hingga membuatnya bertanya seperti itu.

"Tapi_" Ana terdiam sesaat sembari melamun, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Tapi, biasanya itu kalau seseorang melakukan hal seperti itu yang rugi adalah pihak perempuan. Seperti sekarang, aku sudah kehilangan keperawanan bibir ku! Huaa kamu harus tanggung jawab, Dave!!" Pekik Ana, di detik berikutnya dia mondar-mandir tidak karuan di depan tubuh tegap Dave.

"Tanggung jawab?" Dave tidak mengerti dengan maksud Ana yang menyuruh untuk tanggung jawab. Padahal dirinya tidak melakukan apapun, kecuali menyentuh bibir wanita itu dengan bibir nya. Tapi itu pun bukan sepenuhnya salah Dave karena hal itu terjadi dari sebuah kecelakaan yang kebetulan membuat bibir keduanya menyatu.

"Ya, kau harus tanggung jawab karena sudah mengambil keperawanan bibir ku!!" Ana menatap sengit pada Dave dengan mulut masih terus mengoceh tidak jelas, cerewet.

Sedangkan Dave hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Ana yang terus menyerocos, seperti kendaraan tidak memiliki rem.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, kau harus tanggung jawab. Kalau tidak aku akan melaporkan pada daddy, titik! No debat!!" Setelah mengatakan itu Ana berjalan cepat ke dalam mansion sembari terus melontarkan sumpah serapah pada Dave dengan kaki yang di hentak-hentakan saat melangkah dan ekspresi wajah tidak bersahabat.

"Loh loh loh, Ada apa dengan mu, sayang? Kenapa kamu terlihat kesal seperti itu?" Tanya mom Buu saat mengetahui dirinya tiba di dalam mansion.

Orang-orang sedang berkumpul di sana ikut menatap Ana yang memasang wajah ditekuk seratus kali lipatan dengan mulut terus komat-kamit. Mereka penasaran menunggu jawaban dari Ana.

"Dave, mom!! Dia jahat sekali!!" Gerutu Ana penuh kemarahan menggebu-gebu, namun justru terlihat sangat lucu di mata orang-orang saat ia mengerucutkan bibirnya hingga manyun beberapa centi.

"Memangnya apa yang dilakukan Dave padamu?" Tanya mom Buu lembut sembari menahan senyum. Sebenarnya mom Buu geli sendiri melihat tingkah Ana yang seperti itu, tapi sebagai orang tua yang bijak tentu harus mendengarkan keluh kesah anak-anak nya. Eh! Anak?

Ya, mom Buu sudah menganggap Ana sebagai putri nya sendiri semenjak dia menginjakkan kaki pertama kali di mansion, terlebih Papi Ello juga menyuruh Ana untuk memanggilnya mom, dan itu semakin membuat mom Buu senang, seperti mendapatkan sosok seorang putri.

Sebenarnya mom Buu sangat ingin memiliki putri, namun dulu dirinya pernah mengalami sakit yang terbilang cukup membahayakan.

Papi Ello tidak mengizinkannya untuk mengandung lagi, dirinya sudah cukup bahagia dengan kehadiran triple DSG yang membuat hari-harinya semakin berwarna. Dan mom Buu hanya menuruti semua keinginan Papi Ello.

"Aku sangat kesal pada, Dave!! Dia sudah mengambil cimmpphhhh ... " Belum sempat mengatakan hingga selesai, tiba-tiba mulutnya lebih dulu dibekap oleh tangan besar seseorang yang saat ini ada di belakangnya.

Ana sangat tahu siapa pelakunya, terlebih saat mencium parfum yang menyeruak di hidung nya membuatnya tak perlu melihat ke belakang pun sudah bisa menebak siapa orang itu.

"Dave!!!" Untuk pertama kalinya Ana berbicara pada Dave dengan suara setinggi ini, bahkan terdengar seperti sebuah bentakan.

"Lepas!!" Ana menyentak tangan yang sejak tadi membekap mulutnya, kemudian dengan mata melotot ia membalikkan badan untuk menakut-nakuti orang yang akan ditatapnya sedetik kemudian.

"Kenapa kamu membekap ku?? Kamu pasti takut kalau semua orang tahu apa yang telah kau lakukan padaku kan?" Tanya Ana menggebu-gebu saat sudah berhadapan dengan si wajah datar didepannya.

"Jawab?? Kau pasti takut kalau aku mengatakan pada mereka kan?"

"Ana, Jangan seperti itu. Jaga nada bicara mu!" Tegur Mom Jenni yang sejak tadi bingung melihat perdebatan mereka.

"Maaf." Ana yang tersadar sudah bicara keras di depan Dave hanya menunduk dan meminta maaf.

"Memangnya apa yang terjadi? Kenapa wajah kalian seperti itu?" Papi Ello menatap satu-persatu wajah dua anak itu.

Jika wajah Ana terlihat seperti sedang menahan kesal, berbeda dengan Dave. Dirinya terlihat seperti cemas tetapi tidak terlalu kentara.

Dave memang sangat bisa mengendalikan raut wajahnya, tetapi Papi Ello sangat mengetahui sikap anaknya kalau saat ini anak sulung nya sedang merasa khawatir, entah apa yang ditakutkan nya.

"Tadi di taman, Dave mengambil_" Tiba-tiba saja Ana teringat dengan kata-kata yang akan diucapkannya itu akan mempermalukan dirinya.

"Mengambil ulat. Ya, mengambil ulat dan menakut-nakuti ku." Kata Ana setelah berfikir sejenak.

Semua orang disana saling berpandangan, kemudian saling melemparkan senyum. Entah apa yang membuat para orang tua itu tersenyum, yang jelas senyum itu mengandung arti.

Sedangkan Dave yang masih berdiri di samping tubuh Ana, terlihat bernafas lega kemudian berlalu dari sana karena tidak perlu khawatir lagi dengan mulut lemes gadis yang sudah membuat nya naik darah.

Bisa-bisanya Ana hampir keceplosan mengatakan telah berciuman dengan Dave di depan orang tua mereka.

Mau ditaruh dimana wajah berwibawa Dave kalau sampai itu terjadi?

...💙💙💙...

...TBC...

See you next chapter

Terpopuler

Comments

🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞ᴳ᯳ᷢ👻ᴸᴷhiat

🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞ᴳ᯳ᷢ👻ᴸᴷhiat

taruh aja di depan sesuai pada tempatnya wkwkwk

2022-11-26

0

ℛᵉˣᴀɴᴅɪɴɪ•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒

ℛᵉˣᴀɴᴅɪɴɪ•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒

malu2 kucing kau om dave 😁

2022-10-26

0

༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙

༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙

yaaahhh... gk seru jadinya 🙃
harusnya bilang aja terus terang ana

2022-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2. Pergi ke Pesta
4 Bab 3. Bertemu Tuan Ello
5 Bab 4. Memilih Baju
6 Bab 5. Pertemuan Dua Keluarga
7 Bab 6. Makan Malam
8 Bab 7
9 Bab 8. 16 Kata
10 Bab 9. First Kiss
11 Keceplosan
12 Minta Maaf
13 Apa Ini Mimpi, Dave?
14 Permintaan Para Orang Tua
15 Berangkat ke Kantor
16 Second Kiss
17 Makan Siang Disuapi
18 Memberikan Bunga
19 Fakta yang Tidak Sesuai Ekspektasi
20 Aku Mencintaimu, Dave
21 Gule Kambing Spesial Untuk Dave
22 Jalan Bersama Davio
23 Dave Memiliki Kekasih
24 Cinta Pandangan Pertama
25 Aku Mencintaimu
26 Berangkat Lebih Dulu
27 Bab.27 Kedatangan Sonya
28 Hukuman
29 Menjadi Wanita Hebat dan Kuat
30 Pergi
31 Dunia terbalik
32 Lagi dan Lagi
33 Bertemu Sahabat Lima Gesrek
34 Warna Cokelat masih Coklat
35 Ke Rumah Sakit
36 Hamil
37 Nasib Sonya
38 Meminta Bantuan Davian
39 Kebrutalan Billy
40 Penyesalan Billy
41 Terlambat
42 Tidak Menerima Penjelasan
43 Meminta Bantuan Papi Ello
44 Menjelaskan
45 Musuh Papi Ello
46 Mengikhlaskan
47 Bertemu Pria Aneh
48 Kecupan di Pipi
49 Mencari Suasana Baru
50 Rindu
51 Sosok Nyata Dihadapannya
52 Tak Terkendali
53 Menyadari
54 Tamat!
55 Menyesal atau Mengulang?
56 Tidak Nafsu Makan
57 Kedatangan Edo si Manusia Aneh
58 Berkelahi
59 Kemurkaan Dave 1
60 Kemurkaan Dave 2
61 Makan malam
62 Takut
63 Pergi
64 Hari Pertama Kuliah
65 Menjalankan Hukuman
66 Jebakan Edo
67 Dave Datang!
68 Berhenti di Pinggir Jalan
69 Kedatangan Dad Alex
70 Merestui
71 Pulang ke Indonesia
72 Saling Memberi Maaf
73 Merajuk
74 Kejadian Tak Terduga
75 Keadaan Dave
76 Hamil
77 Melahirkan
78 Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
79 Laurensius Devans Grey
80 Kegaduhan
81 ENDING
82 Pengumuman
83 Mr. Dave, I Love You! 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2. Pergi ke Pesta
4
Bab 3. Bertemu Tuan Ello
5
Bab 4. Memilih Baju
6
Bab 5. Pertemuan Dua Keluarga
7
Bab 6. Makan Malam
8
Bab 7
9
Bab 8. 16 Kata
10
Bab 9. First Kiss
11
Keceplosan
12
Minta Maaf
13
Apa Ini Mimpi, Dave?
14
Permintaan Para Orang Tua
15
Berangkat ke Kantor
16
Second Kiss
17
Makan Siang Disuapi
18
Memberikan Bunga
19
Fakta yang Tidak Sesuai Ekspektasi
20
Aku Mencintaimu, Dave
21
Gule Kambing Spesial Untuk Dave
22
Jalan Bersama Davio
23
Dave Memiliki Kekasih
24
Cinta Pandangan Pertama
25
Aku Mencintaimu
26
Berangkat Lebih Dulu
27
Bab.27 Kedatangan Sonya
28
Hukuman
29
Menjadi Wanita Hebat dan Kuat
30
Pergi
31
Dunia terbalik
32
Lagi dan Lagi
33
Bertemu Sahabat Lima Gesrek
34
Warna Cokelat masih Coklat
35
Ke Rumah Sakit
36
Hamil
37
Nasib Sonya
38
Meminta Bantuan Davian
39
Kebrutalan Billy
40
Penyesalan Billy
41
Terlambat
42
Tidak Menerima Penjelasan
43
Meminta Bantuan Papi Ello
44
Menjelaskan
45
Musuh Papi Ello
46
Mengikhlaskan
47
Bertemu Pria Aneh
48
Kecupan di Pipi
49
Mencari Suasana Baru
50
Rindu
51
Sosok Nyata Dihadapannya
52
Tak Terkendali
53
Menyadari
54
Tamat!
55
Menyesal atau Mengulang?
56
Tidak Nafsu Makan
57
Kedatangan Edo si Manusia Aneh
58
Berkelahi
59
Kemurkaan Dave 1
60
Kemurkaan Dave 2
61
Makan malam
62
Takut
63
Pergi
64
Hari Pertama Kuliah
65
Menjalankan Hukuman
66
Jebakan Edo
67
Dave Datang!
68
Berhenti di Pinggir Jalan
69
Kedatangan Dad Alex
70
Merestui
71
Pulang ke Indonesia
72
Saling Memberi Maaf
73
Merajuk
74
Kejadian Tak Terduga
75
Keadaan Dave
76
Hamil
77
Melahirkan
78
Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
79
Laurensius Devans Grey
80
Kegaduhan
81
ENDING
82
Pengumuman
83
Mr. Dave, I Love You! 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!