Setelah 10 menit, akhirnya Ana benar-benar keluar dari kamar dengan tergesa-gesa. Ia tidak mau ditinggal oleh kedua orangtuanya, apalagi sekarang ia akan bertemu dengan Dave, si dingin yang membuat Ana terpesona.
"Lihat saja, Dave. Sebentar lagi kau akan terpesona melihat kecantikan ku." Gumam Ana dalam hati sembari tersenyum sendiri saat menuruni tangga.
Ia tidak sabar melihat reaksi Dave, saat melihat dirinya yang sangat cantik datang ke rumahnya.
Ana memang terlampau percaya diri mengakui dirinya cantik, tapi begitulah faktanya.
Semua orang mengakui dirinya cantik, jadi dia tidak salah jika mengakui kecantikan dirinya.
"Ayo, mom. Dad," Ana menggandeng tangan kedua orangtuanya penuh semangat.
"Hm ... sepertinya ada yang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan anak Tuan Ello, mom." Kata Dad Alex sembari tersenyum menggoda anaknya.
"Apa sih, dad?" Ana tersenyum malu-malu sambil memukul lengan dad Alex.
Mom Jenni dan Dad Alex akhirnya tertawa melihat tingkah lucu anak nya, kentara sekali kalau putri nya ini sedang jatuh cinta pada anak sahabat nya.
"Tidak apa sayang, Daddy akan merestui kalau kamu berhubungan dengan Dave, dia putra yang sangat baik dan juga memiliki otak cerdas. Bahkan, beberapa tahun ini dia berhasil menemukan obat penyakit mematikan. Dan tidak lama ini, dia baru saja menemukan racun paling mematikan di dunia." Dad Alex memang sangat mengagumi sosok anak sahabat nya yang terlampau genius.
Di usianya yang terbilang masih muda, dia berhasil mengembangkan bisnisnya di bidang obat-obatan.
Bahkan dirinya lah yang menemukan berbagai inovasi seputar obat-obatan penyakit mematikan yang sampai saat ini belum ada yang bisa mencetuskan.
"Ya, meski raut wajahnya terlihat dingin. Tapi, justru membuatnya semakin terlihat berwibawa." Lanjutnya.
"Memangnya sangat terlihat, ya. Kalau Ana menyukai, Dave?" Ana bergumam sendiri sembari berfikir.
Sedangkan kedua orangtuanya tidak lagi bisa menyembunyikan senyum, saat mendengar gumaman anaknya.
"Sudah, tidak usah banyak dipikirkan. Sekarang waktunya berangkat." Mom Jenni menyudahi percakapan mereka agar bisa segera berangkat.
Ketiga orang itu masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan sang supir.
Ana dan mom Jenni duduk di jok belakang, sedangkan Dad Alex duduk di depan di samping kemudi sebelah Pak Supri.
Membutuhkan waktu sekitar 30 menit, akhirnya keluarga Alexander sampai di Mension Daniello.
Dad Alex dan mom Jenni berjalan beriringan, sedangkan Ana mengikuti di belakang kedua orangtuanya.
Saat di depan pintu utama, ternyata sudah ada Tuan Ello yang menyambut mereka.
"Akhirnya kalian datang juga." Om Ello menyambut kedatangan mereka dengan merentangkan tangan, kemudian memeluk tubuh dad Alex, seperti saudara yang sudah lama tidak berjumpa.
"Halo, selamat malam, Ello. Thanks, udah ngundang keluarga ku kemari." Dad Alex menyambut pelukan Tuan Ello.
"Halo, selamat malam Tuan Ello." Mom Jenni gantian menyalami Tuan Ello, setelah pelukan antara dia dan suaminya terpisah.
"Selamat malam, Nyonya Jenni. Mari, silahkan masuk." Tuan Ello menyambut jabat tangan dari Jenni sembari tersenyum kemudian mempersilahkan kedua orang itu masuk.
Pandangan Tuan Ello beralih kepada perempuan cantik dibelakang mom Jenni dan Dad Alex. "Selamat malam, om." Ana tersenyum senang melihat om Ello menyambut dirinya.
"Halo, nak. Kamu cantik sekali." Puji om Ello melihat penampilan Ana.
Ana yang dipuji hanya tersipu malu. " Om, bisa aja."
"Bukankah sudah ku bilang untuk memanggil dengan sebutan dad?"
"Oh iya. Lupa, dad hehehe." Kata Ana cengengesan, membuat dad Ello ikut tertawa melihat tingkah Ana.
Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam mansion, mata Ana terus menatap seluruh sisi ruangan disana.
Terlihat beberapa figura terpasang di dekat tangga.
Ana yang penasaran dengan foto 3 bayi kembar itu mendekat ke sana dan meraba-raba bingkai foto itu.
Terlihat sangat menggemaskan, Ana menjadi tersenyum sendiri melihat foto itu.
Kemudian Ana berjalan ke arah dinding di dekat pintu entah ruangan apa, tapi Ana sangat penasaran dengan foto yang terpajang disana, yenampilkan tiga sosok malaikat kecil yang wajahnya sangat mirip.
Terlihat sangat menggemaskan!
Baru saja tangan Ana akan menyentuh foto itu, tiba-tiba...
"Kenapa kau disini?" Suara bariton seorang laki-laki berhasil membuat Ana kaget.
Ditatapnya wajah beraura dingin hingga membeku itu dengan senyuman khas Ana.
"Dave?" Ana tersenyum ceria melihat orang didepannya.
Namun, yang disapa justru menatap tajam Ana dengan aura membunuh, membuat Ana mengurungkan niatnya untuk menyapa lagi.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Dave lagi dengan suara dingin bahkan membeku, yang mungkin tidak akan menjadi cair jika hanya dipanasi oleh sinar matahari.
"Aku, kesini karena diajak Daddy." Ana yang ditatap dengan aura mengintimidasi, tentu membuat nyalinya menciut hingga ia akhirnya sedikit menundukkan kepala agar tidak menatap mata tajam Dave.
Kaciaan... sih Eneng takut sama Dave, ya?😘
...💙💙💙...
...TBC...
See you next chapter 👋🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
jaran goyang
ძᥲ᥎ᥱ ᥒᥡ mᥒ... 𝗍rs ᥲᥒᥲ 𝖿𝗍 ᥒᥡ
2024-10-04
0
°•𝕃Ꭵɐ•°🫐°•ᒪ⅁•°
menggemaskan sekali si kembar pas kecilnya, si Dave ini salah satu dari si kembar ya?
2022-10-18
0
Farlia♡V
gak kebalik, An? kamu yang akan lebih terpikat dengan Dave? 🤣
2022-10-18
0