Bab 2. Pergi ke Pesta

"Sayang, Kamu pelajari materi ini ya. Kalo ada yang tidak paham, kamu bisa tanya Daddy atau Om Dion." Dad Alex menyodorkan setumpuk kertas pada Ana.

"Oke, Dad." Ana mengambil nya dari tangan Daddy nya kemudian berjalan menurut meja kerja milik nya yang tidak jauh dari meja kerja ayahnya.

Sebenarnya, Ana sendiri belum lulus kuliah. Tapi, Dad Alex ingin Ana belajar se dini mungkin agar bisa cepat-cepat menggantikan dad Alex.

Dad Alex memang sudah lama ingin berhenti dari kerja nya dan menikmati masa tua bersama Mom Jenni dengan tenang, tanpa memikirkan masalah pekerjaan.

Maka dari itu, Dad Alex sangat menekankan Ana agar bisa segera menggantikan dirinya untuk meneruskan bisnis yang sudah ia bangun sejak dulu.

Dad Alex sangat senang karena Ana sangat penurut dan pengertian, sifat yang menurun dari mommy nya. Ia dengan senang hati menuruti keinginan dad Alex untuk menggantikan posisi nya meski dirinya seorang perempuan.

Dulu, sebenarnya Mom Jenni pernah hamil lagi setelah usia Ana menginjak 2 tahun. Namun, naas peristiwa buruk menimpanya. Mom Jenni jatuh dari tangga hingga membuat nya keguguran.

Akibat keguguran itu, mom Jenni di vonis tidak bisa hamil lagi karena rahim nya terpaksa diangkat.

Tentu mom Jenni sangat terpukul mendengar kabar dirinya tidak bisa hamil lagi. Tapi, dad Alex selalu memberikan semangat serta dukungan agar mom Jenni tidak perlu khawatir, yang penting mereka telah dikaruniai anak yang sangat cantik.

"Dad, Aku nggak paham tentang ini." Keluh Ana, dengan wajah ditekuk.

"Mana yang tidak paham, baby?" Dad Alex dengan sigap bengkit dari kursi kebesarannya kemudian berjalan mendekati sang tuan putri.

"Semuanya, daddy."

"Bukankah kemarin, Daddy sudah mengajari di bagian ini?" Dad Alex membolak-balikkan dokumen yang dipelajari Ana.

"Iya, Dad. Tapi, Ana lupa." Kata Ana dengan enteng nya.

"Ya ampun, sayang. Kenapa selalu lupa." Dad Alex memijit pelipisnya karena merasa pusing pada putrinya yang terus-terusan tidak paham dengan materi yang Dad Alex sampaikan.

Padahal, Dad Alex sudah sering mengajarkan dan memberikan materi yang sama, agar Ana bisa menguasainya.

Namun, ujung-ujungnya selalu seperti ini. Ana selalu lupa dengan materi yang sudah ia berikan, dan tetap tidak bisa mengerjakan tugas sesuai materi yang sudah Ana pelajari.

"Ya, mau bagaimana lagi, dad. Ana juga sudah belajar giat, supaya bisa mengerti dengan materi yang Dad berikan. Tapi, tetap saja tidak bisa." Ana tampak murung melihat Dad Alex kecewa.

Ia sangat merasa bersalah karena selalu seperti ini, semua pelajaran yang diberikan oleh dosen ataupun Daddy nya hanya akan lewat telinga kanan kemudian keluar telinga kiri.

Tidak ada yang menyangkut atau sekadar sedikit pun di otaknya.

Banyak pembimbing yang mengeluh mengajari Ana, hingga kebanyakan menyerah dan tidak sanggup memberikan pembelajaran tambahan pada Ana. Menurut mereka, percuma saja memberikan pembelajaran tambahan karena hasilnya sama saja, tidak akan memberikan efek apapun.

Untung nya, dulu Daddy Alex pernah menjadi dosen, jadi sedikit banyak nya dad Alex bisa mengajari putrinya yang terlampau pintar ini.

Dengan telaten, dad Alex terus mengajari putrinya serta memberikan dukungan dan motivasi agar tetap semangat.

Seperti batu yang terkena tetesan air hujan, meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi batu itu lama-lama akan mengikis.

Begitu pula Ana, meski sangat sulit memahami materi pelajaran yang diberikan para dosen dan daddy nya, tapi jika mau terus berusaha belajar, pasti lama-kelamaan akan bisa.

Dari situlah Ana menjadi selalu semangat, dan Dad Alex sangat bangga pada putrinya yang terus belajar keras meski otaknya kurang mampu menjangkau.

"Sepertinya Daddy perlu mencari seseorang untuk membantu mu belajar, baby." Kata dad Alex seperti bergumam namun masih bisa di dengar Ana.

"Maksud Daddy?" Tanya Ana penasaran. Setahu Ana, dad Alex sudah tidak mau lagi mencarikan pembimbing les untuk nya karena dulu pernah ada yang mengatai boddoh pada Ana secara terang-terangan.

Dan hal itu membuat dad Alex sangat murka, siapapun orang tua yang mendengar anaknya di Katai orang pasti tidak terima, begitu pula dengan daddy Alex.

Mulai saat itu, Daddy Alex tidak pernah mengizinkan Ana mengikuti pelajaran tambahan diluar sekolah, karena dad Alex sendiri yang akan mengajarinya.

Padahal waktu itu, dad Alex masih menjadi dosen di salah satu universitas yayasan miliknya.

Tapi karena ingin mengajari putrinya, dad Alex resign agar bisa fokus dan tidak terlalu sibuk.

"Dady akan mencarikan seseorang yang tepat untuk mengajari mu." Dad Alex memandang putrinya sembari tersenyum penuh arti, membuat Ana menerka-nerka apa yang sedang dad Alex pikirkan saat ini.

"Memang siapa yang akan memgajari ku, dad?"

"Kamu juga akan tahu nanti, sayang." Dad Alex mencolek hidung putrinya dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya, kemudian berdiri lalu berjalan menuju kursi kebesarannya.

.

.

.

Langit mulai terlihat gelap, semua karyawan sudaj berhamburan keluar gedung untuk pulang ke tempat tujuan masing-masing.

"Sayang, sudah waktunya pulang. Kemasi barang-barang mu." Dad Alex melihat jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangannya kemudian membereskan kertas serta laptop yang masih berserakan di atas meja.

"Baik, dad." Ana mengangguk kemudian membereskan semua buku-buku di meja lalu meraih tas dan beranjak dari sana yang diikuti dad Alex yang berjalan di belakang nya.

"Jangan lupa, sayang. pukul tujuh kita akan berangkat ke pertemuan tahunan para kolega bisnis." Dad Alex mengingatkan Ana, karena memang putrinya itu suka lupa jika tidak diinginkan.

"Oke, dad. Ana akan langsung bersiap-siap jika sudah sampai mansion." keduanya tampak berjalan beriringan menuju lift.

"Good girl." Dad Alex mengelus puncak kepala putrinya dengan sayang.

Dad Alex dan Jenni yang sudah sampai di parkiran langsung masuk ke dalam mobil karena sudah di tunggu pak Joko, supir pribadi dad Alex.

Tak lama kemudian, pak Joko menyalahkan mesin dan menjalankan mobilnya menuju mansion.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mobil yang dikendarai sudah sampai di mansion.

Dari gerbang terlihat mom Jenni sedang menunggu suami dan anaknya di depan pintu utama.

Senyum dad Alex langsung merekah, seakan penat dan rasa lelahnya hilang saat melihat mom Jenni menyambut dirinya.

Itulah kebiasaan mom Jenni sejak dulu, selalu menyambut dad Alex ketika pulang kerja. Dan dad Alex sangat senang atas perlakuan manis istrinya.

Begitu pula Ana, ia merasa bahagia karena mendapatkan keluarga yang harmonis dan saling menyayangi.

"Sayang ... " Selalu seperti ini, dad Alex langsung merengkuh tubuh mom Jenni dan memeluk erat kemudian mencium seluruh wajah mom Jenni kemudian berakhir dibibir yang pasti tidak akan cukup hanya sekadar kecupan singkat.

Sangat romantis, sampai-sampai tidak memikirkan nasib jomblo yang ada disampingnya.

"Dad, bisa nggak sih. Kalo mau seperti itu di kamar aja?" Ana mengerucutkan bibirnya.

"Nggak mikirin nasib jomblo disampingnya." Gerutu Ana, membuat kedua pasangan yang tidak lagi muda itu tertawa melihat tingkah putrinya yang sangat lucu.

"Makanya nikah, kalau ingin seperti Daddy." Kata dad Alex tanpa beban.

Bagaimana mau menikah? jika semua laki-laki yang dekat dengan Ana selalu dihentikan orang suruhan dad Alex hingga banyak pria yang takut dan akhirnya tidak mendekati nya lagi.

Ana hanya mendengus kesal, kemudian berjalan ke dalam mansion karena tidak berlama-lama melihat keromantisan mom dad daddy nya.

...💙💙💙...

...TBC...

See you next chapter 👋☺️

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

gpp jen punya anak 1 tp nnt minta byk cucu buat km am alex 😂

2023-01-02

1

akun dihapus

akun dihapus

kalau aku sih wajar aja ana siapa itu mungkin ada kesalahan diam dirinya

2022-10-26

1

kim

kim

sabar jomblo, ini ujian kalo ada didepan orang bucin wkwkwk

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2. Pergi ke Pesta
4 Bab 3. Bertemu Tuan Ello
5 Bab 4. Memilih Baju
6 Bab 5. Pertemuan Dua Keluarga
7 Bab 6. Makan Malam
8 Bab 7
9 Bab 8. 16 Kata
10 Bab 9. First Kiss
11 Keceplosan
12 Minta Maaf
13 Apa Ini Mimpi, Dave?
14 Permintaan Para Orang Tua
15 Berangkat ke Kantor
16 Second Kiss
17 Makan Siang Disuapi
18 Memberikan Bunga
19 Fakta yang Tidak Sesuai Ekspektasi
20 Aku Mencintaimu, Dave
21 Gule Kambing Spesial Untuk Dave
22 Jalan Bersama Davio
23 Dave Memiliki Kekasih
24 Cinta Pandangan Pertama
25 Aku Mencintaimu
26 Berangkat Lebih Dulu
27 Bab.27 Kedatangan Sonya
28 Hukuman
29 Menjadi Wanita Hebat dan Kuat
30 Pergi
31 Dunia terbalik
32 Lagi dan Lagi
33 Bertemu Sahabat Lima Gesrek
34 Warna Cokelat masih Coklat
35 Ke Rumah Sakit
36 Hamil
37 Nasib Sonya
38 Meminta Bantuan Davian
39 Kebrutalan Billy
40 Penyesalan Billy
41 Terlambat
42 Tidak Menerima Penjelasan
43 Meminta Bantuan Papi Ello
44 Menjelaskan
45 Musuh Papi Ello
46 Mengikhlaskan
47 Bertemu Pria Aneh
48 Kecupan di Pipi
49 Mencari Suasana Baru
50 Rindu
51 Sosok Nyata Dihadapannya
52 Tak Terkendali
53 Menyadari
54 Tamat!
55 Menyesal atau Mengulang?
56 Tidak Nafsu Makan
57 Kedatangan Edo si Manusia Aneh
58 Berkelahi
59 Kemurkaan Dave 1
60 Kemurkaan Dave 2
61 Makan malam
62 Takut
63 Pergi
64 Hari Pertama Kuliah
65 Menjalankan Hukuman
66 Jebakan Edo
67 Dave Datang!
68 Berhenti di Pinggir Jalan
69 Kedatangan Dad Alex
70 Merestui
71 Pulang ke Indonesia
72 Saling Memberi Maaf
73 Merajuk
74 Kejadian Tak Terduga
75 Keadaan Dave
76 Hamil
77 Melahirkan
78 Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
79 Laurensius Devans Grey
80 Kegaduhan
81 ENDING
82 Pengumuman
83 Mr. Dave, I Love You! 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2. Pergi ke Pesta
4
Bab 3. Bertemu Tuan Ello
5
Bab 4. Memilih Baju
6
Bab 5. Pertemuan Dua Keluarga
7
Bab 6. Makan Malam
8
Bab 7
9
Bab 8. 16 Kata
10
Bab 9. First Kiss
11
Keceplosan
12
Minta Maaf
13
Apa Ini Mimpi, Dave?
14
Permintaan Para Orang Tua
15
Berangkat ke Kantor
16
Second Kiss
17
Makan Siang Disuapi
18
Memberikan Bunga
19
Fakta yang Tidak Sesuai Ekspektasi
20
Aku Mencintaimu, Dave
21
Gule Kambing Spesial Untuk Dave
22
Jalan Bersama Davio
23
Dave Memiliki Kekasih
24
Cinta Pandangan Pertama
25
Aku Mencintaimu
26
Berangkat Lebih Dulu
27
Bab.27 Kedatangan Sonya
28
Hukuman
29
Menjadi Wanita Hebat dan Kuat
30
Pergi
31
Dunia terbalik
32
Lagi dan Lagi
33
Bertemu Sahabat Lima Gesrek
34
Warna Cokelat masih Coklat
35
Ke Rumah Sakit
36
Hamil
37
Nasib Sonya
38
Meminta Bantuan Davian
39
Kebrutalan Billy
40
Penyesalan Billy
41
Terlambat
42
Tidak Menerima Penjelasan
43
Meminta Bantuan Papi Ello
44
Menjelaskan
45
Musuh Papi Ello
46
Mengikhlaskan
47
Bertemu Pria Aneh
48
Kecupan di Pipi
49
Mencari Suasana Baru
50
Rindu
51
Sosok Nyata Dihadapannya
52
Tak Terkendali
53
Menyadari
54
Tamat!
55
Menyesal atau Mengulang?
56
Tidak Nafsu Makan
57
Kedatangan Edo si Manusia Aneh
58
Berkelahi
59
Kemurkaan Dave 1
60
Kemurkaan Dave 2
61
Makan malam
62
Takut
63
Pergi
64
Hari Pertama Kuliah
65
Menjalankan Hukuman
66
Jebakan Edo
67
Dave Datang!
68
Berhenti di Pinggir Jalan
69
Kedatangan Dad Alex
70
Merestui
71
Pulang ke Indonesia
72
Saling Memberi Maaf
73
Merajuk
74
Kejadian Tak Terduga
75
Keadaan Dave
76
Hamil
77
Melahirkan
78
Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
79
Laurensius Devans Grey
80
Kegaduhan
81
ENDING
82
Pengumuman
83
Mr. Dave, I Love You! 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!