Episode 17 : Ditinggalkan di pinggir jalan.

***

Setelah upacara pernikahan usai ...

“Kau harus memperlakukan Rembulan dengan baik, jika aku tahu kau menyakiti nya atau melakukan hal buruk padanya, maka aku tidak akan segan-segan padamu!” ketus Reynold berbisik pada Kenzo yang hendak membawa wanita yang sudah menjadi istrinya, Rembulan menuju rumahnya.

“Iya Kek,” ketus Kenzo tidak mau meladeni kakeknya ini terlalu lama, dia juga kesal karena harus menikah tanpa keinginannya.

Disaat yang sama Rembulan tengah bersama Ibunya, hendak mengucapkan salam perpisahan sementara.

Karena mulai dari hari ini Rembulan akan tinggal bersama suaminya.

"Ibu ... aku akan datang setiap hari mengunjungi Ibu, sebagai gantinya, nanti akan ada beberapa pelayan yang akan merawat Ibu ..."

Rembulan memeluk ibunya, dia masih mengenakan gaun pengantin lengkap di tubuhnya.

Tasya membalas pelukan putrinya dan mengusap pundak Rembulan.

"Tidak usah pikirkan Ibu, Nak, nikmati saja hidup mu, Ibu pasti akan baik-baik saja, jika sesuatu terjadi atau ada hal yang menekan mu, jangan lupa langsung kabari Ibumu ini ya ..." balas Tasya dengan wajah yang begitu terharu namun juga sedih.

Dia akan melepaskan putri semata wayangnya ke keluarga Smith.

Rembulan mengangguk, lalu ia melepaskan ibunya karena sejak tadi Kenzo sudah kelihatan menantinya dengan mata dan wajah yang suram.

"Ibu ... aku pergi dulu ..."

Rembulan melangkah menuju Kenzo, dimana sudah ada di sekitar mobil pengantin mereka yang disiapkan oleh Kakek Reynold.

Rembulan menunduk hormat ketika melihat Kakek Reynold, dan dibalas senyuman oleh Reynold.

Saat Rembulan melangkah hendak memasuki mobil, seorang pelayan sudah membuka mobil itu untuknya.

Dan sekarang baik Rembulan dan Kenzo sudah ada di mobil yang sama, dimana Kenzo adalah orang yang menyetir mobil itu.

Setelah beberapa saat berkendara ....

Rembulan sama sekali tidak berbicara sedari tadi, siapa sangka permintaan tolong nya meminjam uang malah membawanya ke situasi seperti ini, sekarang dia sedang melayang dalam kepalanya, dia tidak tahu kehidupan macam apa yang sedang menanti nya.

Sampai pada saat ada suara yang membuyarkan nya ....

Saat itu, Rembulan baru saja sadar jika mobil pengantin mereka sudah berhenti tidak jauh dari gedung pernikahan.

“Hei kau! Pergi cari taksi dan keluar dari mobil ku! jangan kira kau sudah menjadi Nyonya hanya karena kau sudah resmi menjadi istriku!"

"Mungkin kau bisa menjebak Kakek ku, akan tetapi aku tidak akan pernah bisa jatuh dalam jebakan mu!"

"Aku tidak akan pernah menerima mu!"

Kenzo berbicara dengan nada yang remeh dan dingin sekali.

Tanpa menoleh sedikitpun kearah Rembulan, Kenzo sudah menekankan posisi Rembulan dalam pernikahan ini.

"Baik Tuan ...." balas Rembulan tersenyum, dia menggenggam gaun besar nya agar tidak tersandung oleh kaki.

Dia membuka mobil dan segera keluar dengan gaun pengantin putih yang mencolok.

Rembulan yang tidak mau mencari masalah pergi keluar dari mobil pengantin nya, dia juga tidak menginginkan pernikahan ini, jadi tidak ada alasan untuk meminta hak sebagai istri sama sekali.

Rembulan tersenyum pahit, sedari awal dia memang tidak menginginkan pernikahan indah ataupun yang lain, tetapi jauh dari itu semua, Rembulan tetaplah gadis muda yang memiliki perasaan.