Episode 10 - Tanda

" Ayah! Ibu! Kakak! Kalian dimana?" Xiao Shi terus menerus memanggil keluarganya. Dia bahkan mencoba membuka pintu besi tadi seperti apa yang dilakukan ayahnya, tapi tidak berhasil.

Dia terus mengelilingi ruangan, mengetuk-ngetuk dinding sembari berteriak meminta tolong. Dia mencoba menggunakan sihinya untuk menghilang dan pindah ke tempat yang diinginkan nya, tapi tidak bisa. Segala macam cara telah ia lakukan tapi tidak ada yang berhasil. Akhirnya Xiao Shi mendudukan dirinya dilantai, dia lelah, putus asa, dan menyesal.

" Seharusnya aku tidak menyentuhnya" gumamnya.

" Kau menyesal menyentuhku?" suara itu menggema diseluruh ruangan, ini seperti deja vu. Dia pernah mengalami hal seperti ini juga sebelumnya.

" Siapa kau?" Xiao Shi bangun dari duduknya dan melihat ke arah sekitar mencari siapa yang bersuara.

" Tunjukkan wujudmu dan kembalikan keluargaku!!" serunya.

Lalu munculah dua cahaya yang mendekat kearahnya. Satu berwarna hitam, dan satu berwarna putih.

" Kau ingin keluargamu?" suara itu seperti berasal dari cahaya berwarna putih.

" Tentu saja" jawabnya dengan tegas.

" Maka pilihlah salah satu dari kami. Jika kau memilihnya dengan benar maka kami akan mengembalikannya"

" Baiklah"

Xiao Shi berpikir sejenak, mengikuti kata hatinya, mana yang akan dia pilih. Xiao Shi memajukan langkahnya dan mengarahkan tangan nya untuk menangkap cahaya putih. Namun ketika akan menangkapnya, cahaya itu justru menghindar.

" Kenapa kau memilihku? Apa karna aku berwarna putih dan kau menganggap bahwa putih selalu benar?"

Tanpa menunggu jawaban dari Xiao Shi cahaya itu tiba-tiba menghilang. Sekarang hanya tersisa cahaya hitam. Dia mencoba menangkapnya, namun cahaya itu juga menghindar.

" Apa kau memilihku karna ditolak oleh putih sang kebenaran? Kau memilih hitam karna kau kecewa dengan kebenaran? Kau harusnya tidak memilihku. Kau harusnya menunggu kebenaran itu kembali bukan malah berpaling padaku seperti ini" lalu cahaya hitam itu juga menghilang.

Xiao Shi tidak mengerti apa yang terjadi, dia benar-benar bingung. Tatapannya kosong sekarang.

Sebenarnya dia tidak tau alasan pasti kenapa memilih nya, dia tidak bisa berpikir apapun. Tidak ada pemikiran yang terlintas bahwa hitam adalah kegelapan dan putih adalah kebenaran. Dia hanya ingin menyentuhnya.

Lalu kedua cahaya itu kembali muncul bersamaan.

" Siapa kalian?" tanya Xiao Shi kebingungan.

" Kau menyentuh kami sebelumnya, bagaimana bisa kau tidak mengenali kami" menyentuhnya? Xiao Shi tidak merasa menyentuh cahaya apapun sebelum ini, bukankah tadi mereka menghindar sebelum dia sentuh? Yang dia sentuh hanya....tunggu!

" Kalian,,, Bunga Surgawi?" tanyanya.

" Benar"

" Kenapa kalian berubah menjadi cahaya?"

" Ini hanyalah wujud lain kami"

" Ada yang harus kami berikan padamu, karna itu kami mengambil wujud ini" kedua cahaya itu mendekati Xiao Shi lebih dekat lagi.

" Berikan? Apa ?"

Sedetik kemudian kedua cahaya itu menyatu, cahaya nya semakin besar dan membesar. Lalu cahaya itu memancarkan cahaya nya ke arah Xiao Shi, tepat kearah dadanya. Cahaya itu menyebar keseluruh tubuhnya. Xiao Shi berteriak menahan sakit.

Ini menyakitkan, tubuhnya menegang dan sedikit mengejang menahan gejolak didalam dirinya. Lama Xiao Shi merasakan itu, lalu cahaya itu meredup, Xiao Shi ambruk kelantai merasa lemas.

Tiba-tiba muncul tanda bunga diantara kedua alisnya. Tanda bunga itu sempat memancar sebentar lalu memudar dan menghilang seolah masuk kedalam kulitnya.

" apa,,, apa,,, yang kalian lakukan" tanyanya dengan nada yang tersengal.

" Kami mengembalikan milikmu"

" Milikku? Apa maksud kalian?"

" Kami adalah kau"

" Apa maksudnya?" Xiao Shi semakin tidak mengerti, semua ini terlalu berbelit-belit.

" Kau memiliki kekuatan khusus. Dan kami menyimpan kekuatanmu sejak kau diturunkan kesini, sekarang kami mengembalikannya"

" Kau bahkan sekarang memiliki ruang dimensi sendiri"

" Ruang dimensi? Tapi aku sudah memilikinya dari ayahku" Xiao Shi menyodorkan lengannya yang terdapat gelang pemberian dari ayahnya.

" Gelang itu bisa diambil oleh orang lain. Sedangkan ruang dimensi aslimu berada didalam jiwamu. Tidak akan ada yang mengambilnya."

" Lalu apa hubungan semua ini dengan aku yang disuruh memilih tadi?"

" Itu hanya untuk menguji jiwamu. Jiwa yang kotor akan langsung memilih warna hitam tanpa perlu berpikir, itu tidak bisa kau atur. Karna ini adalah permainan jiwa" jelas cahaya putih.

" Dan kau memilih putih terlebih dahulu, lalu memilihku. Ini adalah memang apa yang kami harapkan" timpal cahaya hitam.

" Kenapa? Itu berarti jiwa ku kotor?"

" Bukan. Kau memang tidak bisa sepenuhnya memilih salah satu dari kami. Kau adalah kedua unsur itu. Dan karna pilihanmu sesuai harapan kami, maka kami mengembalikan apa yang seharusnya memang menjadi milikmu"

" Milikku? Apa ?"

" Kekuatanmu. Apa yang kami berikan padamu tadi adalah milikmu, kami hanya menjaganya agar tidak ada yang menyalahgunakan kekuatanmu"

" Tapi, tunggu. Kenapa aku memiliki kekuatan khusus. Siapa aku? Apa yang aku—"

" Ini belum saatnya kau mengetahui siapa dirimu, sekarang yang harus kau lakukan adalah terus melatih dirimu seperti sebelumnya. Dan persiapkan dirimu untuk sesuatu yang lebih besar"

Kedua cahaya itu perlahan-lahan memudar dan menghilang. Xiao Shi pun kembali ke posisinya semula. Memegang kelopak putih besar ditemani oleh keluarganya. Semuanya kembali seperti semula kecuali sesuatu dalam tubuhnya.

Tubuhnya terasa lebih kuat dan lebih bertenaga dari sebelumnya. Tapi tanda sayap dilengan nya masih terasa berdenyut.

" Shi'er kau baik-baik saja? Kenapa kau diam saja" Raja menepuk bahu Xiao Shi pelan, takut mengejutkan putrinya.

" A-ayah aku baik-baik saja, aku hanya merasa nyaman menyentuhnya" medengar penuturan putrinya Raja merasa lebih tenang. Akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu.

Banyak sekali pertanyaan yang ada dalam benak Xiao Shi. Siapa dirinya? Kenapa dan apa hubungan sebenarnya antara dia dan bunga itu. Dan kekuatan apa yang sebenarnya dia punya, dan masih banyak lagi. Rasanya Xiao Shi ingin kembali ke waktu tadi dan menanyakan lebih lanjut, tapi sepertinya kedua cahaya itu mengusirnya hingga akhirnya dia kembali ke sini.

Menyebalkan, pikirnya.

*^*

Dua orang pria tengah duduk ditepi sungai dengan air terjun yang indah, air disana terlihat sangat jernih dan segar.

" Tuan, apa kau sudah pulih?" tanya pria satunya.

Kedua pria itu memakai topeng, satu bertopeng emas, dan satu lagi bertopeng besi.

Mereka sedang beristirahat setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.

" Aku baik, tapi tanda di lenganku masih tetap berdenyut" ucapnya pria topeng emas sambil menyingkap lengan bajunya. Ada tanda sayap disana, tapi hanya terdapat satu buah, bukan sepasang.

" Tuan, apa mungkin—" pria topeng emas itu memukul bahu pria topeng besi dengan sarung pedangnya.

" Jangan berbicara yang macam-macam. Apa kau ingin mengatakan bahwa pendampingku datang hanya karna tanda sayap dan ramalan bodoh itu? "

" Tapi bagaimana jika itu benar tuan?"

" Tidak mungkin. Aku sudah sebesar ini dan jodohku baru datang? Itu artinya dia baru lahir? Yang benar saja. Aku pikir sekarang kau kehilangan kewarasanmu mengenai pendampingku sama seperti ibu dan peramal bodoh itu" Pria itu mencoba berdiri dari duduknya.

" Tuan!"

" Aku tidak ingin mendengarnya lagi. Siapapun yang akan menjadi istriku aku akan memilihnya sendiri. Tidak ada yang boleh ikut campur mengenai keputusanku tentang itu. Kau mengerti?!"

" Baik, Tuan! Maafkan saya"

" Tidak apa-apa. Ayo lanjutkan perjalanan kita"

"Baik, lewat sini tuan"

Kenapa tanda sayap ini berdenyut. Ini pertama kalinya terjadi dalam hidupku. Apakah yang dikatakan peramal itu benar? Bahwa jodohku adalah seorang wanita yang juga memiliki tanda sayap ini, tapi siapa dia? Dimana dia berada? Kenapa dia baru menampakkan keberadaan nya saat ini. Mungkinkah dia benar-benar baru lahir?

|

|

|

|

|

|

bersambung.....

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

jadi kau berpikir jodohmu masih bayi?

2025-03-31

0

Azila💚

Azila💚

dah dewasa kok jodohmu /Chuckle/

2025-03-16

0

Emai

Emai

jodohnya adalah henry

2025-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 — Tugas
2 Episode 2 — Akhir Kisah
3 Episode 3 — Kerajaan Wang
4 Episode 4 — Transmigrasi
5 Episode 5 — Keluarga
6 Episode 6 — Kutukan (?)
7 NOTES
8 Episode 7 — Penolakan
9 Episode 8 - Bukti
10 Episode 9 - Bunga Surgawi
11 Episode 10 - Tanda
12 Episode 11 - Perayaan
13 Episode 12 - Feng Yue
14 Episode 13 - Bunga Christaldeu
15 Episode 14 - Hutan Liar
16 Episode 15 - Fakta
17 Episode 16 - Naga Legendaris
18 Episode 17 - Pedang Moksha
19 Episode 18 - Sang Penguasa
20 Episode 19 - Berperang (?)
21 Episode 20 - Keputusan
22 Episode 21 - Syarat
23 Episode 22 - Keputusan 2
24 Episode 23 - Jendral Chi
25 Episode 24 - Asal Usul
26 Episode 25 - Rumor
27 Episode 26 - Pernikahan
28 Episode 27 - Malam Pertama
29 Episode 28 - Permaisuri
30 Episode 29 - Membela
31 episode 30 - Merasa Tersakiti
32 Episode 31 - Rencana
33 Episode 32 - Jamuan
34 Episode 33 - Inspektur Pengadilan?
35 Episode 34 - Tuan Hao
36 Episode 35 - Kita tahu!
37 Episode 36 - Berdebar
38 Episode 37 - Menyerah?
39 PENGUMUMAN!!!
40 Episode 38 - Memberikan Dekrit?
41 Episode 39 - Rencana
42 Episode 40 - Rencana 2
43 Episode 41 - Kejujuran Fu Tong
44 Episode 42 - Pendukung
45 Episode 43 - Yanran
46 Episode 44 - Tempat Latihan
47 Episode 44 - Rencana Licik (?)
48 Episode 45 - Terpancing
49 Episode 46 - Kesepakatan
50 Episode 47 - Kemenangan (?)
51 Episode 48 - Ketahuan
52 Episode 49 - Berpindah Tuan(?)
53 Episode 50 - Mimpi ( Fu Tong)
54 Episode 51 - Pelatihan Pertama Fu Tong
55 Episode 52 - Lulus (?)
56 Episode 53 - Ternyata.......
57 Episode 54 - Emosi
58 Episode 55 - Kemenangan Mao (?)
59 Episode 56 - .....
60 Episode 57 - Alam Langit?
61 Episode 58 - ???
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 PENGUMUMAN
69 Episode 65
70 Episode 66
71 Episode 67
72 Episode 68
73 Episode 69
74 Episode 70
75 Episode 71
76 Episode 72
77 Episode 73
78 Episode 74
79 Episode 75
80 Episode 76
81 Episode 77
82 Episode 78
83 Episode 79
84 Episode 80
85 Episode 81
86 Episode 82
87 Episode 83
88 Episode 84
89 Episode 85
90 Episode 86
91 Episode 87
92 Episode 88
93 Episode 89
94 Episode 90
95 Episode 91
96 Episode 92
97 Episode 93
98 Episode 94
99 Episode 95
100 Episode 96
101 Episode 97
102 Episode 98
103 Episode 99
104 Episode 100
105 Episode 101
106 Episode 102
107 Episode 103
108 Episode 104
109 episode 105
110 episode 106
111 Episode 107
112 Episode 108
113 Episode 109
114 episode 110
115 Episode 111
116 Episode 112
117 Episode 113
118 Episode 114
119 Episode 115
120 Episode 116
121 Episode 117 — Kunjungan ke padepokan
122 Episode 118 — keegoisan Xiao Shi
123 Episode 119 - pertarungan tak terhindar kan
124 Episode 120 - Persiapan Perang
125 Episode 121 - Perang
126 Episode 122 - Kesedihan mendalam
127 Episode 123 - Kesedihan Mendalam 2
128 Episode 124 - Menyerahkann Nyawa
129 Episode 125 - Kebingungan
130 Episode 126 - Membaik
131 Episode 127 - Hukuman
132 Episode 128 - Hukuman 2
133 Eps 129 - Belasungkawa Jendral Chi
134 Episode 130 - Tangisan
135 Episode 131 - Berkumpul
136 Episode 132 - Flashback
137 Episode 133 - Rencana
138 Episode 134 - Perintah
139 Episode 135 - Permintaan Terakhir (?)
140 Episode 136 - Pernikahan Ganda
141 Episode 137 - Penyerangan
142 Episode 138 - Perang
143 Episode 139 - Kekalahan
144 Episode 140 - Gejolak Energi
145 Episode 141 - Kemenangan Telak
146 Episode 142 - Berontak?
147 Episode 143 - Bertanggung jawab
148 Episode 144 - Akhir kisah
149 Episode 145 - Akhir Bahagia
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1 — Tugas
2
Episode 2 — Akhir Kisah
3
Episode 3 — Kerajaan Wang
4
Episode 4 — Transmigrasi
5
Episode 5 — Keluarga
6
Episode 6 — Kutukan (?)
7
NOTES
8
Episode 7 — Penolakan
9
Episode 8 - Bukti
10
Episode 9 - Bunga Surgawi
11
Episode 10 - Tanda
12
Episode 11 - Perayaan
13
Episode 12 - Feng Yue
14
Episode 13 - Bunga Christaldeu
15
Episode 14 - Hutan Liar
16
Episode 15 - Fakta
17
Episode 16 - Naga Legendaris
18
Episode 17 - Pedang Moksha
19
Episode 18 - Sang Penguasa
20
Episode 19 - Berperang (?)
21
Episode 20 - Keputusan
22
Episode 21 - Syarat
23
Episode 22 - Keputusan 2
24
Episode 23 - Jendral Chi
25
Episode 24 - Asal Usul
26
Episode 25 - Rumor
27
Episode 26 - Pernikahan
28
Episode 27 - Malam Pertama
29
Episode 28 - Permaisuri
30
Episode 29 - Membela
31
episode 30 - Merasa Tersakiti
32
Episode 31 - Rencana
33
Episode 32 - Jamuan
34
Episode 33 - Inspektur Pengadilan?
35
Episode 34 - Tuan Hao
36
Episode 35 - Kita tahu!
37
Episode 36 - Berdebar
38
Episode 37 - Menyerah?
39
PENGUMUMAN!!!
40
Episode 38 - Memberikan Dekrit?
41
Episode 39 - Rencana
42
Episode 40 - Rencana 2
43
Episode 41 - Kejujuran Fu Tong
44
Episode 42 - Pendukung
45
Episode 43 - Yanran
46
Episode 44 - Tempat Latihan
47
Episode 44 - Rencana Licik (?)
48
Episode 45 - Terpancing
49
Episode 46 - Kesepakatan
50
Episode 47 - Kemenangan (?)
51
Episode 48 - Ketahuan
52
Episode 49 - Berpindah Tuan(?)
53
Episode 50 - Mimpi ( Fu Tong)
54
Episode 51 - Pelatihan Pertama Fu Tong
55
Episode 52 - Lulus (?)
56
Episode 53 - Ternyata.......
57
Episode 54 - Emosi
58
Episode 55 - Kemenangan Mao (?)
59
Episode 56 - .....
60
Episode 57 - Alam Langit?
61
Episode 58 - ???
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
PENGUMUMAN
69
Episode 65
70
Episode 66
71
Episode 67
72
Episode 68
73
Episode 69
74
Episode 70
75
Episode 71
76
Episode 72
77
Episode 73
78
Episode 74
79
Episode 75
80
Episode 76
81
Episode 77
82
Episode 78
83
Episode 79
84
Episode 80
85
Episode 81
86
Episode 82
87
Episode 83
88
Episode 84
89
Episode 85
90
Episode 86
91
Episode 87
92
Episode 88
93
Episode 89
94
Episode 90
95
Episode 91
96
Episode 92
97
Episode 93
98
Episode 94
99
Episode 95
100
Episode 96
101
Episode 97
102
Episode 98
103
Episode 99
104
Episode 100
105
Episode 101
106
Episode 102
107
Episode 103
108
Episode 104
109
episode 105
110
episode 106
111
Episode 107
112
Episode 108
113
Episode 109
114
episode 110
115
Episode 111
116
Episode 112
117
Episode 113
118
Episode 114
119
Episode 115
120
Episode 116
121
Episode 117 — Kunjungan ke padepokan
122
Episode 118 — keegoisan Xiao Shi
123
Episode 119 - pertarungan tak terhindar kan
124
Episode 120 - Persiapan Perang
125
Episode 121 - Perang
126
Episode 122 - Kesedihan mendalam
127
Episode 123 - Kesedihan Mendalam 2
128
Episode 124 - Menyerahkann Nyawa
129
Episode 125 - Kebingungan
130
Episode 126 - Membaik
131
Episode 127 - Hukuman
132
Episode 128 - Hukuman 2
133
Eps 129 - Belasungkawa Jendral Chi
134
Episode 130 - Tangisan
135
Episode 131 - Berkumpul
136
Episode 132 - Flashback
137
Episode 133 - Rencana
138
Episode 134 - Perintah
139
Episode 135 - Permintaan Terakhir (?)
140
Episode 136 - Pernikahan Ganda
141
Episode 137 - Penyerangan
142
Episode 138 - Perang
143
Episode 139 - Kekalahan
144
Episode 140 - Gejolak Energi
145
Episode 141 - Kemenangan Telak
146
Episode 142 - Berontak?
147
Episode 143 - Bertanggung jawab
148
Episode 144 - Akhir kisah
149
Episode 145 - Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!