17. Hinaan

Ditikungan rumah Yasmin, tempat biasa aku memarkir mobil, tampak teman polisnya juga tengah memarkir mobil.

"Kita bertemu lagi." katanya.

"Ya. Dan anda masih ke sini padahal ayahnya tidak menyukai anda," ucapku.

"Mas Qret, harusnya anda yang tidak usah ke sini lagi,"

"Kenapa?"

"Bukannya anda sudah merelakan hutang Yasmin?"

"Dari mana kau tahu?"

"Antara saya dan Yasmin tidak ada rahasia. Sejak SMA kami saling suka. Tapi jika kau berharap hutangmu dibayar, tenang saja, saya akan membayarnya!"

"Tidak perlu,"

"Harusnya anda kasihan pada Yasmin,"

"Maksudmu?"

"Kalau kau tetap memaksakan diri, Yasmin tidak akan bisa menolak. Apalagi kau mengantongi izin dari ayahnya. Tetapi anda harus sadar, bagaimana hidup Yasmin ke depannya. Ia wanita baik-baik, sementara anda? Semua orang tahu bahwa anda adalah seorag gengster. Punya bar. Jelas-jelas itu semua bertentangan dengan Yasmin. Dia tidak akan mau makan uang haram."

"Cukup!"

Harga diriku terasa diinjak-injak. Tetapi aku tidak bisa membela diri. Benarkah itu yang dirasakan oleh Yasmin. Benarkah ia mengizinkanku datang karena segan akan hutang ayahnya?

Niat untuk ke rumah Yasmin ku batalkan. Lalu aku berlalu, memacu mobil ke arah berlawanan. Iya, benar. Yasmin pasti tidak enak hati. Selama ini ia sudah terlihat cuek. Hanya menanggapi jika penting saja.

Yasmin adalah perempuan baik-baik. Ia gadis saleha. Seharusnya ia mendapatkan pasangan yang baik. Bukan lelaki berandal sepertiku.

Ahhhhhh. Mobil kuhentikan, tepat di sisi jembatan. Bayangan gadis itu muncul. Apa aku benar-benar tidak boleh berharap mendapatkannya?

Yasmin, engkau seperti sebuah mutiara, sementara aku kolam lumpur yang kotor dan bau. Aku memang tidak boleh egois, memaksakan diri mendapatkannya.

Tetapi bagaimana cara melupakan gadis bermata indah yang selalu sukses membuatku nyaman itu? Kini aku baru menyadari, aku mencintainya, sangat mencintainya.

***

Entah sudah berapa kali Wijaya datang ke rumahku. Ia juga membawa banyak hadiah mahal untukku. Terakhir ia membekukan ku sebuah mobil.

"Nak, kalau kau mau, aku bisa bangunkan bar yang lebih mewah untukmu!" ia mencoba merayuku.

Tetapi ku tolak mentah-mentah. Aku tidak butuh kemewahan. Ia kira semua orang akan luluh dengan uang banyak dan hadiah mahal?

Riana sampai melonjak kaget melihat Lamborghini seharga sepuluh milliar. Harga yang sangat fantastis untuk sebuah kendaraan.

"Ambil saja Qret," pinta Riana. "Nanti kita bisa jalan-jalan. Aku ingin merasakan naik mobil mewah."

"Tidak Riana," aku menolak. "Kenapa?"

"Kau tahu kan seberapa besar kenecianku padanya,"

Kedatangan berikutnya, Wijaya membawakan sertifikat gedung berlantai lima. Ia menghadiahkan untukku. Lagi-lagi aku menolak, tetapi kali ini Wijaya tidak ingin menyerah, ia sampai bersujud memohon di hadapanku.

"Hei, jangan begini!" aku mulai tidak nyaman. "Kau tahu, sikapmu yang seperti ini bisa membuat istrimu tahu tentang keberadaan kami. Apa kau mau ia menghancurkan hidup kami?" kini aku benar-benar habis kesabaran.

"Aku yang akan bertanggung jawab, nak,"

"Tidak!"

Keselamatan ibu sangatlah penting. Dulu, ia sudah membuktikan gagal menjaga ibu. Kini tidak akan kubiarkan terjadi untuk kedua kalinya.

***

Benar saja, sepandai-pandainya menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga. Pagi ini, aku sudah janji akan menemui ibu. Tetapi, saat memarkir mobil, tidak biasanya, ku lihat ada mobil lain yang parkir di sana.

Ku kira ada teman ibu yang datang. Saat berada di halaman, terdengar suara jeritan ibu. Buru-buru aku masuk dan tampaklah seorang perempuan paruh baya tengah menjambak rambut ibu. Perempuan itu datang bersama dua orang pengawalnya.

"Lepaskan!" aku berteriak, hendak menarik perempuan itu, tetapi dua pengawalnya menghadang ku.

Baku hantam tidak bisa dielakkan. Setelah dua orang pengawalnya jatuh tersungkur, barulah ku kejar perempuan yang berani menyerang ibuku.

"Anda?" ku hempaskan perempuan itu ke lantai hingga ia jatuh tersungkur.

"Kamu siapa?" tanyanya. "Ah, kamu pasti laki-laki peliharaannya, ya? Dasar perempuan ja****!"

"Jaga bicara anda, nyonya. Dia ibu saya. Asal Anda tahu, saya anaknya suami anda!" ucapku dengan bengis.

"Tidak mungkin!" ia terlihat terpukul dengan pengakuanku.

"Kalau tidak percaya, tanya suami anda!"

"Ba****!" ia hendak memukulku, tapi sekali tangkis, perempuan itu kembali tersungkur hingga membuat lengannya lecet. "Aku akan mengadukan kalian berdua ke kantor polisi agar kalian di penjara!" perempuan itu bangkit, dibantu dua orang pengawalnya.

"Laporkan saja agar semua orang tahu betapa berantakannya rumah tangga anda, nyonya!" aku menantang balik.

"Kau akan kubuat menyesal!"

"Jangan coba-coba mendekati ibu saya lagi atau anda juga akan menyesal!"

Perempuan itu pergi bersama dua orang pengawalnya. Kini aku langsung menghampiri ibu.

"Lihatlah apa yang dilakukan nenek sihir itu pada ibu?" beberapa luka lebam terlihat di wajah ibu. Kemarin suaminya, sekarang istrinya. Mereka memang pembuat masalah.

"Qret, ibu sangat takut," ibu memelukku erat. Tangisnya terdengar pilu. "Harus berapa lama lagi ibu hidup dalam ketakutan seperti ini?"

"Ibu tenang saja. Sekarang kita pulang ke rumah Qret. Di sana tidak akan ada lagi yang berani menyakiti ibu," ku sekarang air mata yang mengalir di pipinya.

"Lalu bagaimana dengan ayahmu, Qret?"

"Bu, sudahlah. Jangan memikirkannya lagi. Lihat luka ibu? Ini semua gara-gara dia. Sudah dibilang jangan gegabah, tapi dia tetap bertindak sesuka hati. Lupakan dia Bu,"

"Tidak Qret, ibu tidak bisa,"

Entah bagaimana caranya menjelaskan pada ibu, bahaya yang akan menimpa jika ibu terus mengikuti permainan yang diciptakan Wijaya. Lelaki itu tidak akan mendapatkan masalah apapun, berbeda dengan ibu yang aku yakin sekarang nyawanya dalam bahaya.

Makanya kuputuskan membawa ibu pulang, meski agak memaksa. Di jalan, kuhubungi Riana, minta tolong agar ia menyiapkan segalanya. Riana memang sudah biasa berada di rumahku meski ia tidak tinggal di sana.

"Qret, apakah perempuan miskin yang tidak mengenyam bangku sekolah seperti ibu tidak pantas untuk merasakan kebahagiaan?" tanya ibu, dengan kata berkaca-kaca, saat kami dalam perjalanan pulang.

"Semua orang berhak untuk bahagia, Bu. Hanya saja, kita harus memilih jalan bahagia itu, apakah sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan Tuhan."

"Qret, apa gadis itu yang mengatakannya padamu?"

"Ya Bu, Yasmin yang mengajarkan kepada Qret,"

"Lalu kapan kamu akan mengenalkannya pada ibu?"

"Bu," aku menepikan mobilnya. Bicara dari hati ke hati bersama ibu. "Putra Wijaya yang lain juga mendekati Yasmin, dia seorang kepala polisi. Tentu saja Yasmin ke yang pantas bersanding dengannya dari pada aku sebab aku hanyalah seorang penjahat dengan identitas yang tidak jelas."

"Qret, maafkan ibu," air mata ibu kembali meleleh. Kali ini terlihat jelas bahwa ibu menyesali semua kebodohannya di masa lalu. Sebab mengikuti nafsu, anak yang menjadi korbannya. "Harusnya ibu berpikir lagi sebelum menuruti keinginan setan!"

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

bangun saja swalayan qret

2021-05-10

0

Kustri

Kustri

👉👉👉

2021-05-10

0

Nur Harahap

Nur Harahap

keren

2020-06-08

3

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. Ancaman
3 3. Bayangan
4 4. Batas Waktu
5 5. Di kantor polisi
6 6. Pertarungan
7 7. Perasaan yang aneh
8 8. Cemburu kah?
9 9. Terbuat dari apa hatimu?
10 10. Sebuah nasihat
11 11. Kenangan Masa Kecil
12 12. Frustasi
13 13. Bertemu Kembali
14 14. Ibu, Izinkan Aku Memuliakanmu
15 15. Terimakasih Yasmin
16 16. Terbukanya Tabir Itu
17 17. Hinaan
18 18. Ibu, Tolong Doakan Aku
19 19. Ajarkan Aku Untuk Memenangkan Hatimu
20 20. Hijrah, Bisakah?
21 21. Salat Pertama
22 22. Nasihat Yasmin
23 23. Kode
24 24. Pembubaran
25 25. Tangis Riana
26 26. Mulai Dari Nol
27 27. Pekerjaan Pertama
28 28. Ibu, Engkau Tetap Mulia
29 29. Gara-gara 3M
30 30. Kalung Untuk Yasmin
31 31. Sebuah Lamaran
32 32. Kabar Gembira
33 33. Cincin Pilihan
34 34. Fitnah
35 35. Di Penjara
36 36. Ibu Pulang
37 37. Sindiran Jimmi
38 38. Dibesuk Yasmin
39 39. Yasmin Bertemu Ayah dan Ibu
40 40. Jimmi Bicara Dengan Ayah
41 41. Pertarungan Dua Pemuda
42 42. Ketahuan Kepala Polisi
43 43. Tawaran Pak Bagus
44 44. Desas-desus
45 45. Ancaman Jimmi
46 46. Kunjungan Rules
47 47. Kunjungan Heri
48 48. Waktu-waktu Bermuhasabah
49 49. Belajar Dan Belajar
50 50. Bertemu Alifa
51 51. Kiriman Makanan Dari Yasmin
52 52. Ayah Dan Ibu Kembali Datang
53 53. Kenapa Paman Rudi Tidak Kunjung Datang?
54 54. Menghubungi Pengacara
55 55. Diskusi Dengan Alifa
56 56. Hasil Penyelidikan Alifa
57 57. Kecewa
58 58. Paman Rudi Datang
59 59. Surat Dari Riana
60 60. Salat Malam
61 61. Pertemuan
62 62. Ibu Marah
63 63. Bertemu Nyonya Terhormat
64 64. Bebas
65 65. Dinanti Yasmin
66 66. Pesta Penyambutan Oleh Rules
67 67. Tangis Riana
68 68. Perjalanan Pulang
69 69. Hutang Jasa Pada Alifa
70 70. Kedai Hijrah
71 71. Kapan Kau Mau Hijrah, Riana?
72 72. Jamm Sianak Istimewa
73 73. Jimmi Marah
74 74. Penderitaan Jimmi Dan Jamm
75 75. Sama-sama Pernah Terluka
76 76. Riana Jadi Karyawan Baru
77 77. Rencana Lamaran
78 78. Hadiah Dari Riana
79 79. Persiapan Lamaran
80 80. Lamaran
81 81. Pengganggu
82 82. Pernikahan Suci
83 83. Hari Bahagia Qret Dan Yasmin
84 84. Bersiap Pulang
85 85. Pesta Penyambutan
86 86. Bagi-bagi Makanan
87 87. Meluruskan Kesalahpahaman
88 88. Salah Paham
89 89. Gagal Bunuh Diri
90 90. Kembali Berhutang Budi
91 91. Persahabatan Yasmin Dan Riana
92 92. Cerita Alifa
93 93. Rapat Berdua Dengan Yasmin
94 94. Gagal, Coba Lagi!
95 95. Berhasil
96 96. Riana Ingin Menikah
97 97. Tulang Rusuk Dan Tulang Punggung
98 98. Sebuah Pilihan
99 99. Membalas Atau Memaafkan
100 100. Yasmin Bangga
101 101. Permintaan Ibu
102 102. Mengantar Ayah Dan Ibu
103 103. Semalam Di Puncak
104 104. Gagal Kemping
105 105. Menjemput Ayah Yasmin
106 106. Makan Malam
107 107. Curhat Riana
108 108. Kapan Kau Akan Menikahinya?
109 109. Kado Untuk Riana.
110 110. Ayah Dan Ibu Datang
111 111. Yasmin Sakit
112 112. Anugerah Dari Allah
113 113. Yasmin Kecelakaan
114 114. Yasmin Koma
115 115. Semangat Yasmin
116 116. Sebelum Berangkat Ke Singapura
117 117. Saat Yasmin Curigaan
118 118. Tuduhan Yasmin
119 119. Hari-hari Menemani Yasmin
120 120. Operasi Terakhir
121 121. Terapi
122 122. Catatan Hutang
123 123. Penjelasan
124 124. Kesalahan Di Masa Lalu
125 125. Makan Malam Di Luar
126 126. Bertemu Jimmi
127 127. Dibesuk Alifa
128 128. Yasmin Kacau
129 129. Libatkan Tuhan Di Setiap Masalahmu
130 130. Ketika Harus Melepaskan
131 131. Kesepakatan
132 132. Tersenyumlah Yasmin
133 133. Yasmin Sakit
134 134. Kejutan
135 135. Desain Yasmin
136 136. Yasmin Gila Kerja
137 137. Diam
138 138. Tangis Penyesalan Yasmin
139 139. Pilihan Resaind
140 140. Pengakuan Yasmin
141 141. Usaha Jack
142 142. Perjalanan Ke Rumah Sakit Penuh Drama
143 143. Permintaan Riana
144 144. Permintaan Riana
145 145. Harapan Yasmin
146 146. Kerinduan Yasmin
147 147. Liburan Ke Puncak
148 148. Yasmin Sakit
149 149. Permintaan Yasmin
150 150. Gara-gara Pergi Shopping
151 151. Jangan Sampai Terulang Kedua Kali
152 152. Doa-doa Untuk Riu
153 153. Menanti Kelahiran
154 154. Putriku Jasmin
155 155. Jasmin Kuning
156 156. Duka Yang Mendalam
157 157. Tujuh Belas Tahun Kemudian
158 158. Ustad Riu Kebanggaan Ibu Yasmin
159 159. Saat Semua Orang Memuji Riu
160 160. Dua Remaja Di Balik Jendela Kamarnya
161 161. Makan Malam Perpisahan
162 162. Riu Pergi
163 163. Liburan
164 164. Panen
165 165. Mahasiswa Baru
166 166. Samsak Kemarahan Ibu
167 167. Izinkan Aku Berbakti
168 168. Bangunlah Tuan Qret!
169 169. Ayah, Bangunlah
170 170. Tuduhan
171 171. Mencari Pelakunya
172 172. Kesepakatan
173 173. Seburuk Itukah Aku?
174 174. Cerita Sedih Yasmin
175 175. Yang Terbaik
176 176. Ungkapan
177 177. Mia Bertengkar Dengan Joko
178 178. Perjuangan
179 179. Berjuang
180 180. Insiden
181 181. Insiden
182 182. Bertemu Calon Ibu Mertua
183 183. Riu Kembali
184 185. Tantangan 3 M
185 185. Kesepakatan Dua Pemuda
186 186. Setelah Enam Bulan
187 GARA-GARA 3M Season 2
188 Bagian 1
189 Bagian 2
190 Bagian 3
191 Bagian 4
192 Bagian 5
193 Bag 6
194 7. Jasmin Curhat Pada Riu
195 8. Paman Itu
196 9. Tawaran Mia Pada Riu
197 10. Mia dan Joko
198 11. Pulang Bersama Paman
199 12. Yasmin Bicara
200 13. Jimmi dan Alifa
201 14. Pernikahan Mia Dan Joko
202 15. Jimmi Dan Alifa
203 16. Izin
204 17. Pernikahan Alifa Dan Jimmi
205 18. Riu Diledek
206 19. Sandiwara Mia
207 20. Sandiwara Mia
208 21. Tangisan Mia
209 22. Menaklukkan Mia
210 23. Jasmin Diam
211 24. Jasmin Diam (2)
212 25. Jasmin Menyendiri
213 26. Jujurlah Ren
214 27. Riu Menentukan Pilihan
215 28. Hanya Satu Nama, Raisya
216 29. Bersatu
Episodes

Updated 216 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. Ancaman
3
3. Bayangan
4
4. Batas Waktu
5
5. Di kantor polisi
6
6. Pertarungan
7
7. Perasaan yang aneh
8
8. Cemburu kah?
9
9. Terbuat dari apa hatimu?
10
10. Sebuah nasihat
11
11. Kenangan Masa Kecil
12
12. Frustasi
13
13. Bertemu Kembali
14
14. Ibu, Izinkan Aku Memuliakanmu
15
15. Terimakasih Yasmin
16
16. Terbukanya Tabir Itu
17
17. Hinaan
18
18. Ibu, Tolong Doakan Aku
19
19. Ajarkan Aku Untuk Memenangkan Hatimu
20
20. Hijrah, Bisakah?
21
21. Salat Pertama
22
22. Nasihat Yasmin
23
23. Kode
24
24. Pembubaran
25
25. Tangis Riana
26
26. Mulai Dari Nol
27
27. Pekerjaan Pertama
28
28. Ibu, Engkau Tetap Mulia
29
29. Gara-gara 3M
30
30. Kalung Untuk Yasmin
31
31. Sebuah Lamaran
32
32. Kabar Gembira
33
33. Cincin Pilihan
34
34. Fitnah
35
35. Di Penjara
36
36. Ibu Pulang
37
37. Sindiran Jimmi
38
38. Dibesuk Yasmin
39
39. Yasmin Bertemu Ayah dan Ibu
40
40. Jimmi Bicara Dengan Ayah
41
41. Pertarungan Dua Pemuda
42
42. Ketahuan Kepala Polisi
43
43. Tawaran Pak Bagus
44
44. Desas-desus
45
45. Ancaman Jimmi
46
46. Kunjungan Rules
47
47. Kunjungan Heri
48
48. Waktu-waktu Bermuhasabah
49
49. Belajar Dan Belajar
50
50. Bertemu Alifa
51
51. Kiriman Makanan Dari Yasmin
52
52. Ayah Dan Ibu Kembali Datang
53
53. Kenapa Paman Rudi Tidak Kunjung Datang?
54
54. Menghubungi Pengacara
55
55. Diskusi Dengan Alifa
56
56. Hasil Penyelidikan Alifa
57
57. Kecewa
58
58. Paman Rudi Datang
59
59. Surat Dari Riana
60
60. Salat Malam
61
61. Pertemuan
62
62. Ibu Marah
63
63. Bertemu Nyonya Terhormat
64
64. Bebas
65
65. Dinanti Yasmin
66
66. Pesta Penyambutan Oleh Rules
67
67. Tangis Riana
68
68. Perjalanan Pulang
69
69. Hutang Jasa Pada Alifa
70
70. Kedai Hijrah
71
71. Kapan Kau Mau Hijrah, Riana?
72
72. Jamm Sianak Istimewa
73
73. Jimmi Marah
74
74. Penderitaan Jimmi Dan Jamm
75
75. Sama-sama Pernah Terluka
76
76. Riana Jadi Karyawan Baru
77
77. Rencana Lamaran
78
78. Hadiah Dari Riana
79
79. Persiapan Lamaran
80
80. Lamaran
81
81. Pengganggu
82
82. Pernikahan Suci
83
83. Hari Bahagia Qret Dan Yasmin
84
84. Bersiap Pulang
85
85. Pesta Penyambutan
86
86. Bagi-bagi Makanan
87
87. Meluruskan Kesalahpahaman
88
88. Salah Paham
89
89. Gagal Bunuh Diri
90
90. Kembali Berhutang Budi
91
91. Persahabatan Yasmin Dan Riana
92
92. Cerita Alifa
93
93. Rapat Berdua Dengan Yasmin
94
94. Gagal, Coba Lagi!
95
95. Berhasil
96
96. Riana Ingin Menikah
97
97. Tulang Rusuk Dan Tulang Punggung
98
98. Sebuah Pilihan
99
99. Membalas Atau Memaafkan
100
100. Yasmin Bangga
101
101. Permintaan Ibu
102
102. Mengantar Ayah Dan Ibu
103
103. Semalam Di Puncak
104
104. Gagal Kemping
105
105. Menjemput Ayah Yasmin
106
106. Makan Malam
107
107. Curhat Riana
108
108. Kapan Kau Akan Menikahinya?
109
109. Kado Untuk Riana.
110
110. Ayah Dan Ibu Datang
111
111. Yasmin Sakit
112
112. Anugerah Dari Allah
113
113. Yasmin Kecelakaan
114
114. Yasmin Koma
115
115. Semangat Yasmin
116
116. Sebelum Berangkat Ke Singapura
117
117. Saat Yasmin Curigaan
118
118. Tuduhan Yasmin
119
119. Hari-hari Menemani Yasmin
120
120. Operasi Terakhir
121
121. Terapi
122
122. Catatan Hutang
123
123. Penjelasan
124
124. Kesalahan Di Masa Lalu
125
125. Makan Malam Di Luar
126
126. Bertemu Jimmi
127
127. Dibesuk Alifa
128
128. Yasmin Kacau
129
129. Libatkan Tuhan Di Setiap Masalahmu
130
130. Ketika Harus Melepaskan
131
131. Kesepakatan
132
132. Tersenyumlah Yasmin
133
133. Yasmin Sakit
134
134. Kejutan
135
135. Desain Yasmin
136
136. Yasmin Gila Kerja
137
137. Diam
138
138. Tangis Penyesalan Yasmin
139
139. Pilihan Resaind
140
140. Pengakuan Yasmin
141
141. Usaha Jack
142
142. Perjalanan Ke Rumah Sakit Penuh Drama
143
143. Permintaan Riana
144
144. Permintaan Riana
145
145. Harapan Yasmin
146
146. Kerinduan Yasmin
147
147. Liburan Ke Puncak
148
148. Yasmin Sakit
149
149. Permintaan Yasmin
150
150. Gara-gara Pergi Shopping
151
151. Jangan Sampai Terulang Kedua Kali
152
152. Doa-doa Untuk Riu
153
153. Menanti Kelahiran
154
154. Putriku Jasmin
155
155. Jasmin Kuning
156
156. Duka Yang Mendalam
157
157. Tujuh Belas Tahun Kemudian
158
158. Ustad Riu Kebanggaan Ibu Yasmin
159
159. Saat Semua Orang Memuji Riu
160
160. Dua Remaja Di Balik Jendela Kamarnya
161
161. Makan Malam Perpisahan
162
162. Riu Pergi
163
163. Liburan
164
164. Panen
165
165. Mahasiswa Baru
166
166. Samsak Kemarahan Ibu
167
167. Izinkan Aku Berbakti
168
168. Bangunlah Tuan Qret!
169
169. Ayah, Bangunlah
170
170. Tuduhan
171
171. Mencari Pelakunya
172
172. Kesepakatan
173
173. Seburuk Itukah Aku?
174
174. Cerita Sedih Yasmin
175
175. Yang Terbaik
176
176. Ungkapan
177
177. Mia Bertengkar Dengan Joko
178
178. Perjuangan
179
179. Berjuang
180
180. Insiden
181
181. Insiden
182
182. Bertemu Calon Ibu Mertua
183
183. Riu Kembali
184
185. Tantangan 3 M
185
185. Kesepakatan Dua Pemuda
186
186. Setelah Enam Bulan
187
GARA-GARA 3M Season 2
188
Bagian 1
189
Bagian 2
190
Bagian 3
191
Bagian 4
192
Bagian 5
193
Bag 6
194
7. Jasmin Curhat Pada Riu
195
8. Paman Itu
196
9. Tawaran Mia Pada Riu
197
10. Mia dan Joko
198
11. Pulang Bersama Paman
199
12. Yasmin Bicara
200
13. Jimmi dan Alifa
201
14. Pernikahan Mia Dan Joko
202
15. Jimmi Dan Alifa
203
16. Izin
204
17. Pernikahan Alifa Dan Jimmi
205
18. Riu Diledek
206
19. Sandiwara Mia
207
20. Sandiwara Mia
208
21. Tangisan Mia
209
22. Menaklukkan Mia
210
23. Jasmin Diam
211
24. Jasmin Diam (2)
212
25. Jasmin Menyendiri
213
26. Jujurlah Ren
214
27. Riu Menentukan Pilihan
215
28. Hanya Satu Nama, Raisya
216
29. Bersatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!