4. Batas Waktu

Bisakah, dua orang yang sama-sama dibuat menderita, oleh orang yang seharusnya melindunginya, bersama? Pertanyaan itu muncul di benakku. Tepat di depan rumahnya, aku berhenti. Sedangkan ia terus masuk ke dalam tanpa mempersilakan agar aku juga masuk.

Gadis itu, harus menghadapi kehidupan yang amat sulit seorang diri. Akupun pernah begitu.

Baru hendak menghempaskan tubuh di lantai, tiba-tiba Hp bergetar. Panggilan dari Deni. Ia mengabari bahwa bar milikku terbakar sekitar satu jam lalu. Tanpa pamit, aku segera berlari menuju mobil.

Kupacu mobil sport itu secepat mungkin. Perasaan yang tadi tenang kembali bergemuruh.

"Pelakunya orang suruhan Wijaya." Deni melapor saat aku sampai di depan bangunan tiga lantai yang sudah menjadi abu.

Di sekitar terlihat pemadam kebakaran bekerja, memadamkan sisa api yang sudah memakan bangunan itu. Polisi pun juga sudah hadir. Bersiap memasang police line. Pencari berita sibuk membidik lokasi kebakaran sambil bertanya pada siapapun yang dapat dijadikan sumber berita. Sementara warga sekitar banyak yang berkerumun untuk menonton.

"Kita bicara di rumah. Bisa saja di sekitar sini masih ada orang suruhannya berkeliaran. Tahan dulu. Nanti kita beri dia kejutan. Sekarang aku akan menemui polisi untuk memberikan keterangan." aku beranjak, menemui salah satu petinggi polisi yang berada di lokasi.

Beberapa pertanyaan diajukan oleh petinggi polisi. Aku menjawab seadanya, tanpa menyinggung Wijaya sedikitpun. Setelah dirasa cukup, aku segera berlalu pulang. Ada banyak hal yang harus kuselesaikan.

"Qret, bar terbakar. Apa kubilang. Harusnya kamu tidak mencari masalah dengan Wijaya," Riana langsung mencecarku. Ia bahkan mengabaikan ayahnya yang juga ingin bicara denganku.

"Beri aku waktu sebentar untuk bicara dengan Paman, Riana," pintaku.

Meskipun berat, gadis itu menurut. Ia membiarkanku masuk ke ruang kerja bersama ayahnya dan Deni.

"Ini bukti-buktinya," Deni menyodorkan satu tas berisi rekaman CCTV, beberapa lembar foto dan tip rekaman kecil.

Satu-persatu aku mengeceknya. Lalu Paman Rudi pun melakukan hal yang sama. Kami juga mendengarkan rekaman perbincangan orang-orang suruhan Wijaya bersama-sama.

"Sebaiknya kapan menemuinya, Paman?" Aku membuka percakapan setelah kami memeriksa bukti-bukti.

"Kau sudah menghitung berapa jumlah kerugian seluruhnya?" Paman Rudi balik bertanya.

"Kurang lebih empat puluh miliar."

"Sebelum menemuinya, gandakan semua bukti-bukti ini."

"Baik Paman."

Aku meminta Deni untuk bekerja cepat menyiapkan segala hal yang kami butuhkan. Setelah itu aku berangkat ke rumah Wijaya ditemani Deni dan empat orang anak buah.

Wijaya tinggal di perumahan elite yang berada di kawasan Menteng. Untuk bisa masuk perumahan tersebut, kami harus melewati security yang memandang dengan penuh tanda tanya.

Siapapun yang melihat, pasti paham kami adalah gerombolan gangster. Sementara Wijaya adalah tuan terhormat yang dikenal tidak punya permasalahan hukum.

"Kami sudah punya janji dengan Pak Wijaya." aku meyakinkan dua orang petugas keamanan tersebut agar diizinkan masuk.

"Silakan," akhirnya palang pintu untuk masuk dibuka, setelah kami dan seisi mobil diperiksa tiga kali.

Di depan pagar setinggi dua setengah meter, lagi-lagi mobilku terhambat. Kali ini satpam di rumah Wijaya yang berulang kali bertanya. Ia bahkan sampai menelepon tuannya untuk memastikan apakah kami benar-benar tamu atau hanya pembuat kekacauan.

"Silakan, Tuan Wijaya menunggu di dalam," ucap salah seorang satpam. "Tapi mobil dilarang masuk!"

Peraturan macam apa ini? Aku ingin mengamuk karena geram dengan rangkaian aturan yang terlalu ribet. Begitulah kuasanya uang. Penjahat seperti Wijaya dipandang terhormat. Padahal ia tidak ubah seperti kami. Hanya saja uangnya jauh lebih banyak dariku.

"Tuan, ayo kita masuk." Deni mengajakku masuk.

Langkahku terhenti melihat foto berukuran cukup besar yang terpajang di tembok ruang tamu. Andai Deni tidak memanggilku, mungkin aku masih berdiri mematung menatap gambar anggota keluarga Wijaya.

"Tuan Wijaya menunggu di ruang kerja." seorang pelayan berseragam putih menuntun kami menuju ruang kerjanya.

Rumah Wijaya sangat besar. Bangunan mewah itu terlihat lebih megah dibandingkan rumah di sekitarnya yang juga megah. Kami harus melewati beberapa koridor dan ruangan yang ditata dengan sangat baik. Aku sangat yakin, mereka menggunakan jasa arsitek dari luar.

"Aku tidak menyangka kau akan datang ke rumahku. Apa yang membawamu ke sini, Nak?" Wijaya menyapa kami dari balik meja kerjanya.

Sebenarnya aku muak mendengarnya memanggil nak. Ia tak pantas menyebut itu padaku. Rasanya ingin ku maki ia. Tetapi aku tidak ingin semua rahasia itu terungkap. Ia tidak boleh tahu siapa aku sebenarnya.

"Langsung saja. Saya tidak berminat basa-basi. Ini orang suruhan anda, kan?" aku meletakkan dua lembar foto ke hadapannya.

"Ada apa, nak?" Wijaya masih berpura-pura. Membuatku semakin muak.

"Mengakulah. Saya punya lebih banyak bukti lagi!" emosiku tersulut.

"Hahaha, tenanglah Nak. Aku baru mendapatkan berita kalau bar milikku terbakar dini hari. Aku turut berduka. Pasti berat untukmu, kan? Aku faham. Itu satu-satunya jalanmu untuk mendapatkan uang."

"Kau kan yang membakarnya!"

"Aku tidak melakukan apapun, nak,"

"Mengaku saja Wijaya. Aku sudah muak dengan dramanya!"

"Begini saja, agar kau tidak stres, aku kembali menawarkan padamu agar menjual tanah tersebut padaku. Kau tenang saja, aku akan membayarnya dengan harga plus bangunan. Bagaimana?"

"Tak akan pernah. Aku tidak akan menjualnya. Aku akan buktikan kalau kau pelakunya. Aku akan menyeretmu ke penjara!"

"Tidak akan semudah itu, nak. Sebaiknya kau menyerah!"

"Tidak. Justru kau yang akan menyerah, Wijaya!"

Lelaki tua itu bangkit dari duduknya. "Rupanya kau keras kepala juga, ya? Baiklah. Aku akan memberimu waktu tiga hari. Kalau kau tetap bersikeras dengan pendiriannya, maka kau akan mendapatkan hadiah kedua." Wijaya terkekeh.

"Breng***!"

Kalau saja Deni tidak cekatan menahan lenganku, mungkin satu pukulan sudah melayang ke wajah Wijaya. Aku benar-benar sangat marah padanya. Ia benar-benar jahat. Terus-menerus mempermainkan hidupku.

"Dengar nak, jangan coba-coba cari masalah denganku. Kau akan menyesal." ia melambaikan tangannya sebagai isyarat agar kami meninggalkan ruangannya.

Seorang pelayan dengan sigap mempersilakan kami keluar dari rumah Wijaya. Di koridor, aku berpapasan dengan perempuan paruh baya dan seorang pemuda berseragam polisi. Mereka pasti istri dan anak Wijaya.

Perempuan itu menatapku tajam. Lalu berlalu menuju ruangan suaminya. Sedangkan anak lelakinya sempat menundukkan kepala sebagai sapaan padaku.

"Tuan, anda harus tenang, kalau anda tidak bisa mengontrol emosi, kita bisa kalah." Deni mencoba menasihatiku.

"Kau tidak usah mengatur!" aku mendengus kesal.

"Anda ingat kata-kata Pak Rudi, kan, tuan?"

"Hahh!"

Aku memberhentikan mobil, menyuruh Deni dan empat anak buah kami turun. Setelah itu kuambil kendali, menyetir mobil menuju perkampungan kumuh.

Aku sedang benar-benar kesal. Amarah ini tidak akan bisa ku tahan. Wijaya tidak pantas mendapatkan perlakuan baik. Harusnya ku habisi saja dia.

Terpopuler

Comments

Aini Malika

Aini Malika

ups jaga emosi bro...... NEXT

2020-11-29

0

Ari Putra Harahap

Ari Putra Harahap

gooodd

2020-06-08

2

Nur Harahap

Nur Harahap

SEMANGAT AUTHORRRR😀😀

2020-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. Ancaman
3 3. Bayangan
4 4. Batas Waktu
5 5. Di kantor polisi
6 6. Pertarungan
7 7. Perasaan yang aneh
8 8. Cemburu kah?
9 9. Terbuat dari apa hatimu?
10 10. Sebuah nasihat
11 11. Kenangan Masa Kecil
12 12. Frustasi
13 13. Bertemu Kembali
14 14. Ibu, Izinkan Aku Memuliakanmu
15 15. Terimakasih Yasmin
16 16. Terbukanya Tabir Itu
17 17. Hinaan
18 18. Ibu, Tolong Doakan Aku
19 19. Ajarkan Aku Untuk Memenangkan Hatimu
20 20. Hijrah, Bisakah?
21 21. Salat Pertama
22 22. Nasihat Yasmin
23 23. Kode
24 24. Pembubaran
25 25. Tangis Riana
26 26. Mulai Dari Nol
27 27. Pekerjaan Pertama
28 28. Ibu, Engkau Tetap Mulia
29 29. Gara-gara 3M
30 30. Kalung Untuk Yasmin
31 31. Sebuah Lamaran
32 32. Kabar Gembira
33 33. Cincin Pilihan
34 34. Fitnah
35 35. Di Penjara
36 36. Ibu Pulang
37 37. Sindiran Jimmi
38 38. Dibesuk Yasmin
39 39. Yasmin Bertemu Ayah dan Ibu
40 40. Jimmi Bicara Dengan Ayah
41 41. Pertarungan Dua Pemuda
42 42. Ketahuan Kepala Polisi
43 43. Tawaran Pak Bagus
44 44. Desas-desus
45 45. Ancaman Jimmi
46 46. Kunjungan Rules
47 47. Kunjungan Heri
48 48. Waktu-waktu Bermuhasabah
49 49. Belajar Dan Belajar
50 50. Bertemu Alifa
51 51. Kiriman Makanan Dari Yasmin
52 52. Ayah Dan Ibu Kembali Datang
53 53. Kenapa Paman Rudi Tidak Kunjung Datang?
54 54. Menghubungi Pengacara
55 55. Diskusi Dengan Alifa
56 56. Hasil Penyelidikan Alifa
57 57. Kecewa
58 58. Paman Rudi Datang
59 59. Surat Dari Riana
60 60. Salat Malam
61 61. Pertemuan
62 62. Ibu Marah
63 63. Bertemu Nyonya Terhormat
64 64. Bebas
65 65. Dinanti Yasmin
66 66. Pesta Penyambutan Oleh Rules
67 67. Tangis Riana
68 68. Perjalanan Pulang
69 69. Hutang Jasa Pada Alifa
70 70. Kedai Hijrah
71 71. Kapan Kau Mau Hijrah, Riana?
72 72. Jamm Sianak Istimewa
73 73. Jimmi Marah
74 74. Penderitaan Jimmi Dan Jamm
75 75. Sama-sama Pernah Terluka
76 76. Riana Jadi Karyawan Baru
77 77. Rencana Lamaran
78 78. Hadiah Dari Riana
79 79. Persiapan Lamaran
80 80. Lamaran
81 81. Pengganggu
82 82. Pernikahan Suci
83 83. Hari Bahagia Qret Dan Yasmin
84 84. Bersiap Pulang
85 85. Pesta Penyambutan
86 86. Bagi-bagi Makanan
87 87. Meluruskan Kesalahpahaman
88 88. Salah Paham
89 89. Gagal Bunuh Diri
90 90. Kembali Berhutang Budi
91 91. Persahabatan Yasmin Dan Riana
92 92. Cerita Alifa
93 93. Rapat Berdua Dengan Yasmin
94 94. Gagal, Coba Lagi!
95 95. Berhasil
96 96. Riana Ingin Menikah
97 97. Tulang Rusuk Dan Tulang Punggung
98 98. Sebuah Pilihan
99 99. Membalas Atau Memaafkan
100 100. Yasmin Bangga
101 101. Permintaan Ibu
102 102. Mengantar Ayah Dan Ibu
103 103. Semalam Di Puncak
104 104. Gagal Kemping
105 105. Menjemput Ayah Yasmin
106 106. Makan Malam
107 107. Curhat Riana
108 108. Kapan Kau Akan Menikahinya?
109 109. Kado Untuk Riana.
110 110. Ayah Dan Ibu Datang
111 111. Yasmin Sakit
112 112. Anugerah Dari Allah
113 113. Yasmin Kecelakaan
114 114. Yasmin Koma
115 115. Semangat Yasmin
116 116. Sebelum Berangkat Ke Singapura
117 117. Saat Yasmin Curigaan
118 118. Tuduhan Yasmin
119 119. Hari-hari Menemani Yasmin
120 120. Operasi Terakhir
121 121. Terapi
122 122. Catatan Hutang
123 123. Penjelasan
124 124. Kesalahan Di Masa Lalu
125 125. Makan Malam Di Luar
126 126. Bertemu Jimmi
127 127. Dibesuk Alifa
128 128. Yasmin Kacau
129 129. Libatkan Tuhan Di Setiap Masalahmu
130 130. Ketika Harus Melepaskan
131 131. Kesepakatan
132 132. Tersenyumlah Yasmin
133 133. Yasmin Sakit
134 134. Kejutan
135 135. Desain Yasmin
136 136. Yasmin Gila Kerja
137 137. Diam
138 138. Tangis Penyesalan Yasmin
139 139. Pilihan Resaind
140 140. Pengakuan Yasmin
141 141. Usaha Jack
142 142. Perjalanan Ke Rumah Sakit Penuh Drama
143 143. Permintaan Riana
144 144. Permintaan Riana
145 145. Harapan Yasmin
146 146. Kerinduan Yasmin
147 147. Liburan Ke Puncak
148 148. Yasmin Sakit
149 149. Permintaan Yasmin
150 150. Gara-gara Pergi Shopping
151 151. Jangan Sampai Terulang Kedua Kali
152 152. Doa-doa Untuk Riu
153 153. Menanti Kelahiran
154 154. Putriku Jasmin
155 155. Jasmin Kuning
156 156. Duka Yang Mendalam
157 157. Tujuh Belas Tahun Kemudian
158 158. Ustad Riu Kebanggaan Ibu Yasmin
159 159. Saat Semua Orang Memuji Riu
160 160. Dua Remaja Di Balik Jendela Kamarnya
161 161. Makan Malam Perpisahan
162 162. Riu Pergi
163 163. Liburan
164 164. Panen
165 165. Mahasiswa Baru
166 166. Samsak Kemarahan Ibu
167 167. Izinkan Aku Berbakti
168 168. Bangunlah Tuan Qret!
169 169. Ayah, Bangunlah
170 170. Tuduhan
171 171. Mencari Pelakunya
172 172. Kesepakatan
173 173. Seburuk Itukah Aku?
174 174. Cerita Sedih Yasmin
175 175. Yang Terbaik
176 176. Ungkapan
177 177. Mia Bertengkar Dengan Joko
178 178. Perjuangan
179 179. Berjuang
180 180. Insiden
181 181. Insiden
182 182. Bertemu Calon Ibu Mertua
183 183. Riu Kembali
184 185. Tantangan 3 M
185 185. Kesepakatan Dua Pemuda
186 186. Setelah Enam Bulan
187 GARA-GARA 3M Season 2
188 Bagian 1
189 Bagian 2
190 Bagian 3
191 Bagian 4
192 Bagian 5
193 Bag 6
194 7. Jasmin Curhat Pada Riu
195 8. Paman Itu
196 9. Tawaran Mia Pada Riu
197 10. Mia dan Joko
198 11. Pulang Bersama Paman
199 12. Yasmin Bicara
200 13. Jimmi dan Alifa
201 14. Pernikahan Mia Dan Joko
202 15. Jimmi Dan Alifa
203 16. Izin
204 17. Pernikahan Alifa Dan Jimmi
205 18. Riu Diledek
206 19. Sandiwara Mia
207 20. Sandiwara Mia
208 21. Tangisan Mia
209 22. Menaklukkan Mia
210 23. Jasmin Diam
211 24. Jasmin Diam (2)
212 25. Jasmin Menyendiri
213 26. Jujurlah Ren
214 27. Riu Menentukan Pilihan
215 28. Hanya Satu Nama, Raisya
216 29. Bersatu
Episodes

Updated 216 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. Ancaman
3
3. Bayangan
4
4. Batas Waktu
5
5. Di kantor polisi
6
6. Pertarungan
7
7. Perasaan yang aneh
8
8. Cemburu kah?
9
9. Terbuat dari apa hatimu?
10
10. Sebuah nasihat
11
11. Kenangan Masa Kecil
12
12. Frustasi
13
13. Bertemu Kembali
14
14. Ibu, Izinkan Aku Memuliakanmu
15
15. Terimakasih Yasmin
16
16. Terbukanya Tabir Itu
17
17. Hinaan
18
18. Ibu, Tolong Doakan Aku
19
19. Ajarkan Aku Untuk Memenangkan Hatimu
20
20. Hijrah, Bisakah?
21
21. Salat Pertama
22
22. Nasihat Yasmin
23
23. Kode
24
24. Pembubaran
25
25. Tangis Riana
26
26. Mulai Dari Nol
27
27. Pekerjaan Pertama
28
28. Ibu, Engkau Tetap Mulia
29
29. Gara-gara 3M
30
30. Kalung Untuk Yasmin
31
31. Sebuah Lamaran
32
32. Kabar Gembira
33
33. Cincin Pilihan
34
34. Fitnah
35
35. Di Penjara
36
36. Ibu Pulang
37
37. Sindiran Jimmi
38
38. Dibesuk Yasmin
39
39. Yasmin Bertemu Ayah dan Ibu
40
40. Jimmi Bicara Dengan Ayah
41
41. Pertarungan Dua Pemuda
42
42. Ketahuan Kepala Polisi
43
43. Tawaran Pak Bagus
44
44. Desas-desus
45
45. Ancaman Jimmi
46
46. Kunjungan Rules
47
47. Kunjungan Heri
48
48. Waktu-waktu Bermuhasabah
49
49. Belajar Dan Belajar
50
50. Bertemu Alifa
51
51. Kiriman Makanan Dari Yasmin
52
52. Ayah Dan Ibu Kembali Datang
53
53. Kenapa Paman Rudi Tidak Kunjung Datang?
54
54. Menghubungi Pengacara
55
55. Diskusi Dengan Alifa
56
56. Hasil Penyelidikan Alifa
57
57. Kecewa
58
58. Paman Rudi Datang
59
59. Surat Dari Riana
60
60. Salat Malam
61
61. Pertemuan
62
62. Ibu Marah
63
63. Bertemu Nyonya Terhormat
64
64. Bebas
65
65. Dinanti Yasmin
66
66. Pesta Penyambutan Oleh Rules
67
67. Tangis Riana
68
68. Perjalanan Pulang
69
69. Hutang Jasa Pada Alifa
70
70. Kedai Hijrah
71
71. Kapan Kau Mau Hijrah, Riana?
72
72. Jamm Sianak Istimewa
73
73. Jimmi Marah
74
74. Penderitaan Jimmi Dan Jamm
75
75. Sama-sama Pernah Terluka
76
76. Riana Jadi Karyawan Baru
77
77. Rencana Lamaran
78
78. Hadiah Dari Riana
79
79. Persiapan Lamaran
80
80. Lamaran
81
81. Pengganggu
82
82. Pernikahan Suci
83
83. Hari Bahagia Qret Dan Yasmin
84
84. Bersiap Pulang
85
85. Pesta Penyambutan
86
86. Bagi-bagi Makanan
87
87. Meluruskan Kesalahpahaman
88
88. Salah Paham
89
89. Gagal Bunuh Diri
90
90. Kembali Berhutang Budi
91
91. Persahabatan Yasmin Dan Riana
92
92. Cerita Alifa
93
93. Rapat Berdua Dengan Yasmin
94
94. Gagal, Coba Lagi!
95
95. Berhasil
96
96. Riana Ingin Menikah
97
97. Tulang Rusuk Dan Tulang Punggung
98
98. Sebuah Pilihan
99
99. Membalas Atau Memaafkan
100
100. Yasmin Bangga
101
101. Permintaan Ibu
102
102. Mengantar Ayah Dan Ibu
103
103. Semalam Di Puncak
104
104. Gagal Kemping
105
105. Menjemput Ayah Yasmin
106
106. Makan Malam
107
107. Curhat Riana
108
108. Kapan Kau Akan Menikahinya?
109
109. Kado Untuk Riana.
110
110. Ayah Dan Ibu Datang
111
111. Yasmin Sakit
112
112. Anugerah Dari Allah
113
113. Yasmin Kecelakaan
114
114. Yasmin Koma
115
115. Semangat Yasmin
116
116. Sebelum Berangkat Ke Singapura
117
117. Saat Yasmin Curigaan
118
118. Tuduhan Yasmin
119
119. Hari-hari Menemani Yasmin
120
120. Operasi Terakhir
121
121. Terapi
122
122. Catatan Hutang
123
123. Penjelasan
124
124. Kesalahan Di Masa Lalu
125
125. Makan Malam Di Luar
126
126. Bertemu Jimmi
127
127. Dibesuk Alifa
128
128. Yasmin Kacau
129
129. Libatkan Tuhan Di Setiap Masalahmu
130
130. Ketika Harus Melepaskan
131
131. Kesepakatan
132
132. Tersenyumlah Yasmin
133
133. Yasmin Sakit
134
134. Kejutan
135
135. Desain Yasmin
136
136. Yasmin Gila Kerja
137
137. Diam
138
138. Tangis Penyesalan Yasmin
139
139. Pilihan Resaind
140
140. Pengakuan Yasmin
141
141. Usaha Jack
142
142. Perjalanan Ke Rumah Sakit Penuh Drama
143
143. Permintaan Riana
144
144. Permintaan Riana
145
145. Harapan Yasmin
146
146. Kerinduan Yasmin
147
147. Liburan Ke Puncak
148
148. Yasmin Sakit
149
149. Permintaan Yasmin
150
150. Gara-gara Pergi Shopping
151
151. Jangan Sampai Terulang Kedua Kali
152
152. Doa-doa Untuk Riu
153
153. Menanti Kelahiran
154
154. Putriku Jasmin
155
155. Jasmin Kuning
156
156. Duka Yang Mendalam
157
157. Tujuh Belas Tahun Kemudian
158
158. Ustad Riu Kebanggaan Ibu Yasmin
159
159. Saat Semua Orang Memuji Riu
160
160. Dua Remaja Di Balik Jendela Kamarnya
161
161. Makan Malam Perpisahan
162
162. Riu Pergi
163
163. Liburan
164
164. Panen
165
165. Mahasiswa Baru
166
166. Samsak Kemarahan Ibu
167
167. Izinkan Aku Berbakti
168
168. Bangunlah Tuan Qret!
169
169. Ayah, Bangunlah
170
170. Tuduhan
171
171. Mencari Pelakunya
172
172. Kesepakatan
173
173. Seburuk Itukah Aku?
174
174. Cerita Sedih Yasmin
175
175. Yang Terbaik
176
176. Ungkapan
177
177. Mia Bertengkar Dengan Joko
178
178. Perjuangan
179
179. Berjuang
180
180. Insiden
181
181. Insiden
182
182. Bertemu Calon Ibu Mertua
183
183. Riu Kembali
184
185. Tantangan 3 M
185
185. Kesepakatan Dua Pemuda
186
186. Setelah Enam Bulan
187
GARA-GARA 3M Season 2
188
Bagian 1
189
Bagian 2
190
Bagian 3
191
Bagian 4
192
Bagian 5
193
Bag 6
194
7. Jasmin Curhat Pada Riu
195
8. Paman Itu
196
9. Tawaran Mia Pada Riu
197
10. Mia dan Joko
198
11. Pulang Bersama Paman
199
12. Yasmin Bicara
200
13. Jimmi dan Alifa
201
14. Pernikahan Mia Dan Joko
202
15. Jimmi Dan Alifa
203
16. Izin
204
17. Pernikahan Alifa Dan Jimmi
205
18. Riu Diledek
206
19. Sandiwara Mia
207
20. Sandiwara Mia
208
21. Tangisan Mia
209
22. Menaklukkan Mia
210
23. Jasmin Diam
211
24. Jasmin Diam (2)
212
25. Jasmin Menyendiri
213
26. Jujurlah Ren
214
27. Riu Menentukan Pilihan
215
28. Hanya Satu Nama, Raisya
216
29. Bersatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!