BIBI Mega sudah membawa Karina duduk di kursi ruangan tengah rumah itu, ia ingin bertanya-tanya tentang lelaki yang bernama Rangga itu.
"Karina? sudah jangan menangis, paman mu sedang mencari informasi tentang lokasi lelaki yang bernama Rangga itu berada. serahkan saja masalah ini kepada paman mu ya..."
"hixhixhix... aku tak bisa tinggal diam bi..., aku harus segera mencari nya...,hixhixhix."
"tapi kamu akan mencari kemana nak??? tak ada petunjuk yang pasti kemana kamu akan mencari nya."
"aku tahu lokasi nya bi."
"darimana kau tahu???"
"aku ingat nama gedung yang tadi disiarkan di televisi itu bi. pasti aku akan menemukan Rangga disana." termenung juga akhir nya bibi Mega dan ia pun segera bertanya.
"nanti saja jika paman mu sudah pulang dari pekerjaan nya, kita akan tanyakan nanti kepada nya tentang gedung tersebut."
"baik bibi." ujar Karina menurut dan ia masih duduk di sofa dengan dipeluk oleh bibi nya.
Waktu terus cepat berlalu dan tak terasa waktu sore hari telah tiba. di tempat nya paman Wahyu bekerja, ia terlihat sedang mengobrol dengan salah satu karyawan perempuan di pabrik tersebut.
"jadi kamu tahu nama artis yang bernama Rangga Pangestu itu???"
"ya pak. saya tahu, dia artis yang sedang naik daun saat ini." paman Wahyu manggut-manggut dan kemudian bertanya lagi.
"apa kau tahu dimana letak tempat tinggal artis itu sekarang???"
"secara detail saya tak ingat, tapi kalau bapak ingin datang kesana. lebih baik datang ke tempat kerja nya saja. setahu saya, jadwal kerja dia padat dan sering sekali menginap di tempat kerja nya."
"dimana itu tempat nya???" tanya paman Wahyu dengan raut wajah bersemangat sekali.
"di sebuah gedung, nama nya 'Studio Paramita Chanel TV."
"serius apa yang kamu katakan itu neng???"
"serius pak. untuk apa saya bohong, kan saya fans nya Rangga Pangestu juga, sama seperti bapak."
"hehe, yang fans anak saya neng." ujar paman Wahyu sedikit malu, lalu ia berkata lagi.
"yasudah kalau begitu. terima kasih ya neng."
"iya pak. apa ada yang ingin pak Wahyu tanyakan lagi???"
"cukup neng. bapak sudah tahu dimana tempat gedung itu berada."
"baiklah kalau begitu, saya pamit lagi pak."
"silahkan neng." lalu perempuan itu pamit pergi untuk pulang ke rumah nya, karena waktu itu sore hari mulai nampak dan seperti biasa para pekerja pabrikan sudah pulang kerja.
Paman Wahyu juga segera berkemas untuk pulang dan akan segera mengabarkan tempat dimana lelaki bernama Rangga itu berada kepada Karina. dirumah nya bibi Mega, Wulan baru selesai belajar mengerjakan PR nya di ruangan tengah rumah nya dengan ditemani ibu nya. ia pulang sekolah ketika siang hari tadi dan ia sejak tadi baru menyadari bahwa sejak ia pulang, ia tak menemukan Karina.
"dari siang tadi Wulan tak melihat kak Karin ibu?"
"kak Karin sedang istirahat di kamar nya nak."
"oh sedang istirahat..." ujar Wulan manggut-manggut paham.
Tetapi didalam kamar nya Karina, ia sedang bersiap-siap untuk kabur dari rumah itu. rasa cemburu dan kemarahan nya terhadap lelaki yang ia cintai selama ini telah membuat nya nekat untuk kabur dari rumah itu dan pergi ke tempat Rangga bekerja. mata hati Karina sudah gelap dan ia sudah tak peduli jika nanti paman dan bibi nya memarahi nya. diam-diam karina mengintip di balik pintu kamar nya, ia melihat keadaan di sekitaran dalam rumah. di dalam ruangan tengah masih ada bibi Mega dan Wulan, Karina masih belum mau bergerak karena ia tak mau kepergian nya itu diketahui oleh bibi Mega dan anak nya.
Suara mobil terdengar didepan rumah itu dan Karina paham bahwa itu adalah suara mobil paman nya yang baru saja pulang dari pekerjaan nya. Karina segera bergegas kembali ke ranjang nya untuk pura-pura tidur dan tak lupa ia telah mengunci kamar nya itu dari dalam. hingga suatu ketika, ketukan pintu terdengar dan suara paman nya memanggil nama nya.
"Karinaaa?? buka pintu nya, paman mau berbicara dengan mu sebentar." Karina tetap diam terbaring di ranjang nya, malah ia segera menutup telinga nya memakai kedua telapak tangan nya.
Entah sudah berapa kali paman Wahyu memanggil nama Karina, tetap saja tak ada jawaban dari Karina. hingga akhir nya paman Wahyu pun menyerah dan ia segera berjalan mendekati istri nya yang sedang berada di ruangan televisi bersama anak nya.
"sejak kapan Karina berada di kamar bu???" tanya paman Wahyu ketika ia duduk didekat istri nya.
"sejak siang tadi, sehabis makan ia langsung pergi ke kamar nya. ia bilang ingin istirahat dahulu karena pengaruh janin mungkin, jadi bawaan nya ingin rebahan terus."
"hmm begitu." ujar paman Wahyu manggut-manggut, lalu bibi Mega bertanya.
"memang nya ayah sudah menemukan letak tempat artis itu berada???"
"sudah bu,..." lalu paman Wahyu menjelaskan nya ketika ia berbincang dengan salah satu karyawan pabrikan, ia bicarakan lagi kepada istri nya.
Karina masih dalam posisi sebelum nya dan lama-lama ia akhir nya tetidur juga. malam hari telah nampak larut dan keluarga paman Wahyu sudah tertidur pulas di dalam kamar nya masing-masing. Karina bermimpi dalam tidur nya, di mimpi nya itu ia sedang berada di sebuah taman yang indah dengan berhias bunga-bunga aneka ragam nya. Karina terlihat memakai gaun pengantin berwarna putih dan dandanan nya pun nampak cantik dan anggun sekali. hal itu membuat Karina heran sendiri, karena ia melihat di depan nya ada seorang lelaki berpakaian jas hitam memunggungi nya. Karina penasaran dan ia langsung berjalan mendekati lelaki tersebut, tetapi langkah kaki nya bagai berat melangkah dan terpaku. pada saat itu juga sosok lelaki itu menjauh dari Karina dan semakin lama semakin menjauh. Karina memanggil nya dengan teriakan,
"hei tungguuu...! hei kamu siapaaa...??" hingga akhir nya Karina pun terbangun dari tidur nya dengan badan basah oleh keringat. napas nya terasa sesak dan ia segera meneguk air minum digelas yang sebelum nya sudah di sediakan dimeja di dalam kamar tersebut oleh nya.
"huh..,hah..,huh.., sesak sekali nafasku!" ucap nya setelah ia meneguk air minum, lanjut nya lagi.
"tadi aku bermimpi apa? seperti nya sosok lelaki yang hadir di mimpi ku itu Rangga, terlihat dari bentuk rambut nya dan fostur tubuh nya. oh iya! aku baru sadar! bukankah aku berniat akan pergi dari rumah ini!?" Karina segera berganti pakaian dan setelah ia selesai berganti pakaian, ia keluar kamar dahulu.
Ia pergi ke ruangan televisi untuk mengambil kertas dan buku tulis nya Wulan. ia berniat ingin menuliskan Pesan Perpisahan untuk keluarga paman nya, hal itu ia lakukan agar paman Wahyu dan keluarga nya tak sampai panik untuk mencari Karina. setelah ia menulis pesan perpisahan itu dikertas, Karina segera membuka kunci pintu rumah tersebut dan setelah itu ia pergi keluar rumah dengan cara mengendap-endap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments