15.biarkan saja

author POV

Kazumi berjalan dengan menundukkan kepala dan baju yang basah dan hujan yang masih menguyur,yah Kazumi sudah berada di sekitar halaman rumahnya.

dan didepan dirinya. terlihat Alan yang tengah menunggu kazumi.

Alan langsung memeluk Kazumi dengan erat.kazumi yang melihatnya dibuat kaget oleh Alan akan sifatnya ynag kini sudah mulai berubah.

"nangis sepuas hati lo,zui"ucap Alan sambil mengeratkan pelukannya.

Kazumi yang hanya terdiam hanya terharu, ternyata. ada yang peduli padanya saat ini.

"gua tau Lo nangis kan"ucpa Alan.

Kazumi pun membalas pelukan Alan.dan menangis sekuat kuatnya.

Alan dan Kazumi mereka sudah basah diguyur oleh huajn yang begitu lebat.

"Lo darimana!?!"tanya Alan.dan mendorong perlahan tubuh kazumi,dan tangannya yang ada di bahu kazumi.

"gue tadi,setelah istirahat,ke warung pengen beli sesuatu,eh pas balik gua ngeliat pager nya udha tutup,ya kali gua harus nyamperin eh malah di skorsing,kan males,eh usha begitu gua ke cafe,abis dari cafe ya gua ujan ujanan soalnya seru, udah lama gua ngak main hujan-hujanan."ucapkazumi tersenyum palsu.

"yaudah kita masuk"ucap Alan singkat.

Kazumi pun hanya mengikuti Alan.yang berada disampingnya.

saat masuk terlihat yumeko yang begitu khawatir.

"KAZUMI!!!!!!"teriak yumeko begitu kencang saat melihat sahabatnya itu.

yumeko langsung memeluk Kazumi dengan begitu erat.kazumi senang Sahabatnya masih memperdulikan dirinya.

"Lo darimana aja sih!?!?kita semua khawatir tau ngak!!!?"tanya yumeko seraya melepaskan pelukan nya

"minta Alan aja yah yang jelasin"ucap Kazumi seraya meninggalkan teman temannya.

"yaelah, kaya kaga tau sifat si Alan kaya gimana aja dah udah tau bahasa singkat,dingin lagi"ucap yumeko pada Kazumi yang sudah diatas tangga.

"terserah gua cape"ucap Kazumi segera masuk ke kamar.

yumeko pun melirik Alan.

"lan gimana ceritanya!?!?"tanya yumeko penasaran begitupun dengan teman temannya.

"si Kazumi Abis dari kantin dia kelaur dari area sekolah,katanya pengen beli sesuatu,abis balik dia ngeliat pager yang kekunci,yaudah dia ke cafe,abis dari situ dia ujan ujanan,udah balik deh"ucap Alan dingin panjang x lebar x dingin.gara gara si Kazumi nih bang Alan ngomongnya jadi panjang lebar.

sekarang Kazumi sednag bersender di pintu kamarnya dengan menangis.

kejadian yang sebenarnya adalah.

saat kazumi sudah merasa sedikit tenang dia segera menaiki pager belakang sekolah.yap Kazumi berencanan bolos,saat diperjalanan Kazumi terus berlari lari.hingga iya terjatuh mengenai batu besar hingga membuat goresan yang lumayan besar dibagian tangan dan kakinya.

Kazumi yang sekarang sudah sangat merasa tidak dihargai oleh ava.

dia tahu berjuang tanpa di hargai itu sakit anmun dia berusaha dan hati yang selalu menguatkan dirinya.

"oke biarkan gue aja yang pernah ngerasain ini,cukup gue aja yang ngerasain gimana. sakitnya ngak dihargai"lirih Kazumi.

Kazumi sudah tidak bisa berkata kata lagi dia hanya bisa terduduk dan menangis.

Kazumi segera menuju ruang rahasianya, Disana terdapat banyak buku diary milik kazumi.dia segera menulis sesuatu di diary milik nya tersebut Kazumi menulis dengan terus meneteskan air matanya.

hingga datang alan.yang mengajak nya untuk makan siang.

Kazumi yang mendengar panggilan itupun masih setia menulis di buku. diary miliknya.

"zui,viola sama yumeko ngajak Lo makan"ucap alan.

"ngak akan gua ngak ikut makan masih kenyang kok"jawab Kazumi dalam kamar.

Kazumi terus menyeka air mata dengan kasar dia menghapus air matanya dan berusaha tersenyum ceria.

Kazumi membuka pintu kamarnya,dan terlihat Alan yang masih setia menunggu.

"gua masih kenyang,udha Lo aja ya "ucap Kazumi segera masuk lagi.namun ditarik lembut oleh Alan.

"Lo harus makan"ucap Alan.

"hmm,gua udah bilang kalo gau masih kenyang lan"ucap Kazumi

"udah yah gua masih ada tugas,nanti aja gua makannya"ucap Kazumi menutup pintu kamarnya.

"sorry gua lagi ngak mau diganggu siapapun lan"ucap Kazumi memejamkan mata menangis.

Kazumi terduduk diranjang terus menangis meratapi akan nasibnya yang begitu menyedihkan itu.