bab 12

drrtt

ponsel jadul milik Citra bergetar. satu pesan masuk dari sahabatnya.

"Citra apakah kamu sudah memutuskannya? "

begitulah isi pesan yang dikirim oleh sahabatnya di pagi hari buta.

Citra bingung harus menjawab apa, sebab ia merasa serba salah.

pada akhirnya Citra tak menjawab pesan tersebut. ia ingin membicarakan hal ini dengan bu Fatma terlebih dahulu, agar bisa mengambil keputusan yang tepat.

setelah sarapan dan membersihkan meja makan, Citra menghampiri bu Fatma yang sedang duduk di halaman depan.

"ini di minum teh nya bu " ucap Citra sembari membawa nampan berisi secangkir teh

"terima kasih nak "

kemudian Citra duduk di seberang bu Fatma ia nampak ragu ingin memberi tahu bu Fatma tentang keinginan Bella yang menginginkan dia menjadi istri daddy nya.

bu Fatma menoleh kearah Citra, ia tahu betul bahwa Citra sedang gelisah.

"ada apa nak, apa kamu sedang sakit?" tanya bu Fatma.

Citra tersentak dari lamunan nya. kemudian menggeleng cepat.

"tidak bu, Citra baik baik saja. " jawab citra sambil menunduk.

"Bu... " panggil Citra

"iya nak"

"apakah ibu setuju dan mengizinkan jika Citra menikah muda? " tanya citra kepada bu Fatma ragu.

"mengapa kamu bertanya seperti itu nak, apakah kamu ingin menikah? " bukannya menjawab, bu Fatma justru bertanya balik

"eeemmmm... " citra bingung harus menjawab apa.

"nak apakah ada yang ingin mengajakmu menikah? " tanya bu Fatma lagi

citra pun langsung mengangkat kepalanya yang menunduk.

"bu, sebenarnya kemaren waktu aku dan Bella pulang terlambat aku mampir ke taman dekat sekolah. Bella mengajak ku untuk berbicara empat mata dengan dia. " ucapnya terjeda, ia melihat bu Fatma kemudian melanjutkan pembicaraannya.

"Bella ingin aku menikah dengan daddy nya bu "

kemudian citra menceritakan semuanya kepada bu fatma.

setelah mendengar cerita dari Citra bu Fatma menghembuskan nafasnya pelan.

"lalu kamu sendiri bagaimana nak, apakah kamu akan menerima nya ?. ingat pernikahan bukan permainan nak apalagi usia kamu dengan daddy Bella sangat jauh berbeda. jika kamu nanti menerima permintaan Bella, sanggupkah kamu nanti menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi? "

"aku belum tahu bu, aku juga sangat menyayangi Bella, aku sudah menganggap Bella seperti adik ku sendiri. sebenarnya aku ingin menolaknya tetapi aku tak tega melihat Bella bersedih apalagi mendengar alasan mengapa diri nya meminta ku untuk menikah dengan daddy nya. aku sungguh tak tega bu. " ucap Citra.

"nak coba kamu sholat istiqarah agar hati mu tenang dan mendapat jawaban yang tepat. ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu nak, ibu tak akan melarang kamu jika kamu bersedia menikah dengan daddy nya Bella, tetapi satu pesan ibu. tetap rendah hati ya nak, jika kamu menikah kamu harus bisa menjadi pakaian untuk suamimu, hormati dia dan belajarlah untuk mencintai dia dengan sepenuh hati kamu " pesan bu fatma.

"baik bu, akan Citra lakukan semua pesan ibu. semoga citra mendapat jawaban yang terbaik ya bu. terima kasih bu" ucap citra kemudian memeluk bu fatma.

"sama sama nak, bahagia mu bahagia ibu juga " ucap bu fatma

*****

siang hari selepas jam makan siang Bella memutuskan untuk pergi ke kantor sang daddy. dengan senyum merekah Bella membuka pintu ruang kerja daddy nya. dilihatnya laki laki tampan yang ingin ia jumpai, Marcello yang tengah fokus dengan beberapa dokumen yang sedang di tandatangani nya.

"daddy... " seru Bella menghampiri daddy nya.

"iya sayang, baru sampai ya. kok nggak ngabarin daddy sih " tanya daddy

"hehee, kan kemaren aku udah bilang dad. kalau mau ada yang ingin aku katakan ke daddy. "

"oh iya daddy lupa, maaf sayang. sekarang duduklah dulu " ucap daddy kemudian menggiring Bella ke sofa.

"apa yang kamu inginkan sayang ?" tanya daddy.

"daddy dulu janji kan ingin mengabulkan semua permintaan Bella, ku harap permintaan ku ini benar benar terwujud dad " ucap Bella.

"iya sayang, katakan apa yang kamu inginkan "

"dad, daddy tahu kan aku hanya mempunyai satu sahabat, yaitu Citra. seorang gadis yang selalu ada buat Bella, yang kasih supportnya, perhantiannya, dan kasih sayang nya buat bella. daddy tahu kan kalau aku sangat menyayangi sahabatku yang satu itu. " tanya Bella.

"iya sayang daddy tahu. Citra anak yatim piatu dari panti asuhan yang sering kamu datangi itu kan. lalu apa hubungannya antara permintaan kamu dengan sahabat kamu ?"

"atau jangan jangan kamu mau ikutan tinggal disana biar bisa sama sama terus dengan sahabat kamu itu, iya? sambung daddy.

"tidak dad bukan begitu. " jawab Bella.

Bella menatap lekat netra sang daddy.

"dad, aku ingin memiliki mommy. daddy menikahlah dengan Citra"

ucap Bella.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***