Eps 20

Via merasa begitu bosan di rumah. Ia ingin sekali berangkat bekerja hari ini. Namun, bila ia tidak menuruti perintah Bintang, pasti pria itu akan marah besar Kepadanya.

Mau tidak mau, Via harus berada di rumah, berdiam diri hingga semakin lama menjadi semakin bosan.

Via juga sudah mengirimkan pesan kepada Rony bahwa hari ini ia kembali cuti.

Karena terlalu bosan, Via pun mulai keluar dari kamarnya. Ia ingin menghirup udara segar di taman belakang yang ada di rumah Bintang.

Di tatapnya hamparan bunga yang begitu banyak di sana.

"Kenapa begitu banyak bunga di taman ini? Apakah Bintang pencinta bunga?" Via tersenyum memikirkannya.

Via melihat ada salah satu pelayan yang sedang menyirami bunga di taman tersebut. Via memutuskan untuk menghampirinya. Ia ingin bertanya mengapa Bintang bisa menanam begitu banyak bunga di rumahnya.

"Hai bik, boleh Aku bertanya kepada bibik mengenai taman ini?" tanya Via.

Pelayan itu terkejut melihat Via di sana dan menghampirinya.

"Nona Via, kenapa Anda berada di sini Nona? Tuan Bintang akan marah nanti bila Nona tidak istirahat. Beliau berpesan kepada kami untuk mengawasi Nona agar tidak melakukan apapun hari ini."

"Aku bosan bik, jadi Aku memutuskan untuk melihat bunga-bunga yang ada di taman ini. Oh iya bik, kenapa di taman ini banyak sekali bunga? Apakah suami ku pecinta bunga?"

"Sebenarnya Tuan Bintang membuat taman ini untuk Nona Alesha. Mereka sering kemari sebelumnya. Tapi sayang, Nona Alesha ternyata tidak menyukai bunga."

Mendengar ucapan pelayan, Via merasa begitu iri. Bintang sangat memanjakan kekasihnya.

"Oh, jadi taman ini untuk Alesha." Wajah Via menjadi kecewa. Ternyata Bintang dan Alesha dulu sering kemari.

"Aku memang tidak ada artinya untuknya. Bintang menempatkan ku di rumah ini hanya untuk sementara. Ya, hanya sementara. Selanjutnya ia akan menempatinya bersama dengan gadis yang ia cintai, yaitu Alesha."

Via menahan luka hatinya. Dengan lesunya, ia pun kembali memasuki rumah. Via menjadi seperti tidak ada artinya berada di rumah itu.

"Via," panggil Bintang saat melihat Via. Bintang segera menghampirinya.

Sementara Via hanya menatap Bintang sekilas. Wajahnya masih begitu lesu. Melihat Bintang membuatnya teringat bahwa dirinya begitu tak berharga di depannya. Sehingga membuat Via mengabaikan Bintang dan hendak beranjak.

Bintang mengerutkan keningnya melihat Via yang nampak berbeda dari tadi pagi. Bukankah pagi tadi gadis di depannya menatapnya dengan tatapan bersemu dan begitu malu-malu? Tapi kenapa sekarang berbanding terbalik? Via seolah menatapnya dengan begitu malas.

Bintang benar-benar tidak mengerti dengan perubahan Via yang derastis.

Kini Bintang masih menatap Via. Namun Via menatap kearah lainnya seakan tak mau menatapnya. Dan itu membuat pikiran Bintang menjadi kacau.

Bintang melihat Via yang hendak berjalan meninggalkannya. Dengan cepat Bintang meraih tangan Via dan menariknya hingga memeluknya.

Via terkejut dan menatap wajah Bintang yang begitu dekat dengannya. Keduanya kembali saling berpandangan. Sesaat keduanya pun terdiam saling menatap.

"Sebenarnya Kau kenapa Vi? Apakah Kau berusaha untuk menghindari ku? Bukankah Aku sudah meminta maaf kepada mu tadi pagi? Dan kita juga sudah sepakat untuk menjadi teman untuk kedepannya."

"Lepaskan Aku Bintang, Aku tidak menghindari mu. Kita hanya berteman bukan? Aku hanya ingin menjaga jarak dengan mu. Aku tidak ingin menghadirkan sebuah rasa di antara kita. Kau memiliki seorang kekasih yang akan Kau nikahi setelah kontrak kita berakhir, Bintang. Jadi lebih baik kita saling menjaga jarak," ucap Via. Ia kembali mengalihkan pandangannya.

Dan itu semua membuat hati Bintang merasa begitu ngilu. Benar yang Via katakan. Tapi rasanya kenapa Bintang seakan tak rela untuk menjaga jarak dengan Via.

"Apa karena Kau juga memiliki hati yang harus Kau jaga Vi?" Bintang melontarkan pertanyaan itu kepada Via. Membuat Via pun menatap Bintang.

Haruskah Via menjawab iya? Apakah dengan Via menjawab ya, Bintang akan menjaga jarak dengannya?

Via menganggukkan kepalanya. Dan itu berhasil membuat Bintang pun melepaskannya.

Hatinya tidak ingin Bintang melepaskan pelukannya. Pelukan Bintang begitu hangat, hingga membuatnya ingin berlama-lama di dalam pelukan suaminya. Namun Via harus melakukan ini, ia tidak ingin suatu saat jika kekasih Bintang kembali, Bintang akan membuangnya begitu saja. Pasti itu akan terasa sangat sakit sekali.

"Apa Kau mencintainya?" tanya Bintang kembali.

Via kembali menganggukkan kepalanya. Membuat Bintang tersenyum penuh kekecewaan. Bintang menganggap Via dan Rony telah menjadi pasangan kekasih. Mengingat kemarin saat Bintang menjadi seorang penguntit, pria itu sudah menyatakan perasaannya kepada Via.

Entah kenapa Bintang merasakan begitu sesak saat Via menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan darinya.

Sebenarnya ada apa dengan hatinya? Apakah posisi Alesha sudah mulai tergantikan dengan Via? Kenapa saat ini hatinya begitu sakit? Bintang tidak mendapatkan jawaban apapun dari dalam hatinya.