BAB 16

Suasana kota yang mulai berganti, sorot lampu kendaraan mulai saling menatap. Sebentar lagi Dewi malam akan berkuasa, Ibra menatap tajam kedepan. Fokus terhadap tujuan seakan ada seseorang yang menanti kehadirannya.

Resikonya dia pahami, mungkin nanti pria yang menjadi pengganti ayah kandungnya akan membunuh Ibra malam ini juga.

Namun saat ini bukan itu yang Ibra pikirkan, melainkan bagaimana Kanaya nantinya diperlakukan. Jika dirinya, walau harus menerima amukan dan tertindas suatu saat, selagi nyawanya masih ada maka Ibra tak mengapa.

Memacu laju kendaraannya sedikit lebih cepat, pria itu tak peduli walau di cap sebagai pengemudi yang mengalami gangguan kejiwaan, dia hanya ingin segera tiba di kediaman Kanaya.

Kanaya bukan termasuk kelas bawah, namun juga tidak dapat dikatakan kelas atas. Mereka adalah keluarga yang baik-baik saja perihal finansial sebenarnya. Terbukti dengan rumah yang cukup luas dan bahkan bisa dikatakan sangat nyaman untuk ditinggali meski ada banyak orang di sini.

"Sudah kukatakan batal, kenapa masih datang."

Baru saja turun dari mobil Ibra telah mendapati wanita itu berada di belakangnya. Wajah polos tanpa polesan make up sedikitpun namun Ibra sangat suka melihatnya.

"Sabar, Kanaya ... kau menungguku?" tanya Kanaya percaya diri sekali, pria itu menampilkan gigi rapihnya di hadapan Kanaya.

Berbeda sekali dua orang ini, bisa-bisanya Ibra setenang ini sementara Kanaya justru benar-benar panik ketika mengetahui pria itu mendatangi rumahnya.

Wanita itu bahkan belum sempat merapikan rambutnya, sebelum Ibra pergi memang dia berkata akan datang, tapi yang Kanaya pikir pria ini takkan nekat jika sudah diusir berkali-kali.

"Percaya diri sekali, sama sekali tidak kau dengar itu," tekan Kanaya dengan gigi-gigi yang bergemelutuk. Dia benar-benar kesal luar biasa karena sejak pulang Widya sama sekali tak menyinggung masalah Ibra.

Ibra tak menjawab, pria itu kembali melanjutkan langkah dan meneruskan niatnya. Bagus sekali penyambutan kali ini, padahal biasanya Ibra selalu diistimewakan di setiap tempat.

"Pulanglah, Mama belum pulang."

Mata Ibra mendelik kala ucapan itu lolos dari bibir mungil Kanaya. Sejenak memilih berhenti dan menunggu hal yang akan terjadi selanjutnya.

Yes dia berhenti, Kanaya sejenak lega bisa kembali mengusir pria itu dari hadapannya. Namun sedetik kemudian dia tak lagi sama, Widya mengetahui keberadaan Ibra. Dan jelas saja, pria itu menang kali ini.

"Masuk, Nak ... Kanaya gimana sih, kebiasaan kalau punya tamu diajak ngobrol di luar."

Sang mama berceloteh panjang lebar sembari menarik Ibra agar segera masuk. Sejak tadi perdebatan mereka terdengar meskipun samar-samar, Widya berseri tentu saja.

Semakin Ibra bebas masuk, semakin takut Kanaya pria itu akan benar-benar buka mulut. Dia mewanti-wanti Ibra yang sepertinya menyiapkan banyak rencana rahasia.

Kedatangannya cukup membuat mata semua orang disana tertuju padanya. Tak terkecuali Gibran yang sebelumnya gagal mendapatkan apa yang dia mau dar Kanaya.

Tatapan tak suka langsung Ibra berikan kala bertatap mata bersama Gibran di sisi Mahatma. Tampak keduanya tengah menabuh genderang perang, baik Ibra maupun Gibran.

"Duduklah, aku sudah lama menunggumu ... aku khawatir Kanaya gagal lagi kali ini."

Kanaya hanya terdiam, harapan macam apa yang sebenarnya Widya maksudkan. Bukan perihal kebahagiaannya, akan tetapi hanya sebatas memenuhi tuntuntannya saja.

"Maaf, Om ... Tante, saya sibuk akhir-akhir ini, makanya baru bisa datang."

Sopan, hal pertama yang membuat Mahatma menerima Ibra adalah sikapnya. Pria itu memang terlihat berwibawa dan sudah tentu dia pria kaya, akan tetapi caranya bersikap benar-benar menunjukkan dia pria yang baik.

Menantu idaman!! Mungkin sebenarnya yang Widya cari sudah sangat amat pas. Namun semua masih baik-baik saja karena yang mereka lihat hanya indahnya bunga, bukan sisi lain yang kini tengah Kanaya anggap sebagai aibnya.

"Andai Mama tau, apa mungkin masih senyum begitu," tutur batin Kanaya menatap sendu wanita yang telah melahirkannya, wanita yang membuat dia sadar bahwa biadadari sewaktu-waktu bisa berubah menjadi iblis.

-

.

.

.

Obrolan berjalan semakin serius, makan malam yang Widya nantikan berjalan sebaik itu. Kanaya sebenarnya tenang karena sejak tadi Ibra belum menyinggung masalah itu, dan selama itu pula dirinya tidak mau meninggalkan Ibra sendirian di ruang keluarga.

Takut saja, firasatnya sudah mengatakan berbeda. Ada rasa takut yang bergejolak dalam batinnya, terutama ketika Adrian dan Abygail juga sudah berada di sana.

Hingga tiba dimana Ibra membuat Kanaya berhasil membeliak dengan kata-katanya barusan.

"Kamu bercanda?" selidik Abygail kala mendengar Ibra mengutarakan niat baiknya.

"Tidak, Mas ... aku serius, malam ini secara pribadi aku meminang Kanaya untuk menjadi istriku."

Pyar!! Mimpi buruk bagi Gibran, pria itu bahkan perlu waktu untuk hanya sekadar menarik napas.

"Mendadak sekali, kurasa kalian baru saling mengenal ... apa tidak terlalu cepat?" Abygail adalah kakak yang memiliki empati terhadap Kanaya, dan dia tidak mau semua yang terjadi karena hal yang tidak beres.

Pria itu menatap sekilas Kanaya yang tengah menduduk, apa mungkin dia malu Ibra meminangnya.

"Kalian menikah sesudah Mas saja, tiga bulan lagi bagaimana?"

Abygail tak mau merusak rencana, pernikahannya hanya beberapa minggu lagi. Dan rasanya sangat aneh sekali jika tiba-tiba yang menikah dadakan justru adiknya.

"Tiga bulan? Itu terlalu lama, Mas .... aku khawatir kandungan Nay...."

"Ibra!!!" sentak Kanaya tak tahan kala pria itu dengan polosnya mengatakan yang sesungguhnya, sejak tadi dia di sini untuk wanti-wanti Ibra tak mengucapkan hal itu.

"Kanaya diam!!! Katakan sekali lagi, apa maksudmu?" Wajah Abygail sontak berubah, pria itu berdiri dan siap memberikan pelajaran jika memang dia tak salah dengar.

"Kanaya hamil," ucap Ibra santai, sangat sangat santai dan dia tidak takut sekalipun pria didepannya akan menghabisinya sekalipun.

"Apa?"

Wdiya yang sebelumnya masuk sebentar, kini diam terpaku begitu mendengar penuturan Ibra. Wanita itu menatap kecewa Kanaya setelah kemudian ambruk bersama gelas kaca berisikan teh hangat untuk suaminya.

PRANK!!

"Mama!" Kanaya semakin kalut kala Widya kini lemah seketika, Khaira berlari menghampiri Widya lebih dulu.

"Jangan sentuh Mama!!" bentak Khaira ketika Naya hendak membantu mamanya, menatap khawatir mata Widya yang tengah berusaha menahan sakitnya.

"Dasar tidak tau diuntung! Kamu buat malu keluarga, Kanaya!!" Widya berucap lirih dengan suara yang sebegitu beratnya, Kanaya berusaha meraih tangan mamanya sembari meminta maaf.

Perhatian Abygail yang sempat teralihkan pada Widya kini kembali menatap marah Ibra. Tanpa berpikir panjang, dia melangkah dan mendaratkan satu pukulan di wajah Ibra.

"Apa yang kau lakukan terhadap adikku, Badjingan?!! Haah?!!"

Tak puas sekali, dua kali, tiga kali bahkan hingga Ibra hanya bisa menerima rasa sakit yang kesekian kali itu. Walau sudah berusaha Mahatma lerai, kekuatan Abygail tak sebanding dengannya.

"Hentikan, Mas!! Kamu bisa membunuhnya!!" teriak Kanaya kini berlari ke arah Ibra.

"Adrian bawa Kanaya masuk!!" perintah Abygail sembari tak melepaskan Ibra dari kekuasannya. Dia Benar-benar segila ini, perihal kehormatan dan martabat keluarga Abygail tak main-main.

TBC

Berasa cepet banget ya? Gapapa, alur kita cepet tapi ga buru-buru kok😙 Maap ya telat, aku up selalu 3 eps setiap hari insya Allah🤗❣️

Terpopuler

Comments

✨️ɛ.

✨️ɛ.

halah sudahlah, mas.. /Facepalm/

2024-11-01

0

FATIMAH INGGERIYANY BANGUN

FATIMAH INGGERIYANY BANGUN

kta ibra kali kk Des

2024-10-29

2

viva vorever

viva vorever

gedeg aku sama ibra...bisa2 nya membuka aib wanita yg katanya dia sukai

2024-06-20

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 Bukan Visual Cast
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 REKOMENDASI NOVEL BY (EMMARISMA & EL PUTRI)
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 REKOMENDASI NOVEL KEREN
134 BAB 131
135 BAB 132
136 BAB 133
137 BAB 134
138 BAB 135
139 BAB 136
140 BAB 137
141 BAB 138
142 BAB 139
143 BAB 140
144 BAB 141
145 BAB 142
146 BAB 143
147 BAB 144 - Tamat
148 BONUS CHAPTER
149 BONUS CHAPTER II
150 BONUS CHAPTER III
151 BONUS CHAPTER IV
152 GAIRAH CINTA SANG PRESDIR (KARYA BARU)
Episodes

Updated 152 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
Bukan Visual Cast
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
REKOMENDASI NOVEL BY (EMMARISMA & EL PUTRI)
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
REKOMENDASI NOVEL KEREN
134
BAB 131
135
BAB 132
136
BAB 133
137
BAB 134
138
BAB 135
139
BAB 136
140
BAB 137
141
BAB 138
142
BAB 139
143
BAB 140
144
BAB 141
145
BAB 142
146
BAB 143
147
BAB 144 - Tamat
148
BONUS CHAPTER
149
BONUS CHAPTER II
150
BONUS CHAPTER III
151
BONUS CHAPTER IV
152
GAIRAH CINTA SANG PRESDIR (KARYA BARU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!