BAB 4

“Murahan, dasar boddoh!! Apa kata Gibran jika dia tau kamu sesinting ini, Kanaya!!”

Sudah pukulan kesekian kali, Kanaya benar-benar mengutuk diri. Menatap hina dirinya di kaca, Kanaya memilih untuk menghampiri apartemen Siska. Sahabat yang akan mengunci rapat semua rahasia dan hal ini terpaksa dia lakukan lantaran tas serba guna miliknya tentu saja masih di tangan Ibra.

“Naya!! Lama banget, ngapain?”

Pintu kembali Siska ketuk untuk kesekian kalinya, kedatangan Kanaya sama sekali tak membuatnya curiga. Toh memang anak itu kebiasaan datang tak diundang dan menganggap tempat tinggal sahabatnya sebagai tempat pulang selain rumahnya.

“Bentar!! Kamu pergi aja kalau udah siap, Sis … aku masih mandi.”

“Yaudah, jangan lupa makan ya, udah aku siapin di meja,” teriak Siska memastikan sebelum dia benar-benar pergi.

Hari ini dia kencan, dan datangnya Kanaya tak membuat rencana Siska batal. Baginya pacar utama walau sahabat juga sama pentingnya.

“Iya, nanti aku makan.”

Suaranya masih setegas itu, tapi air mata semakin deras membasahi wajahnya. Kanaya seakan tak jua merasa bersih walau dirinya sudah menggosok tubuhnya dengan sekuat tenaga. Menatap rendah dirinya, Kanaya memejamkan mata kala kembali mengingat bagaimana dia dengan sombongnya menawarkan harga pada pria pilihannya.

Flashback

Kemarin, Sabtu pagi, 07:00 WIB

“Kamu yakin? Yang sebelahnya aja nggak sih, Nay?” Lorenza memastikan, pasalnya pria yang Kanaya pilih terlihat bukan pria sembarangan yang mau dibayar untuk menjadi kekasih settingan.

“Tapi itu tipe Mama, Za, dewasa dan tampangnya lumayan.”

Memang, alasan Kanaya memilih pria yang tak lain adalah Ibra adalah karena penampilannya memang mantu-able yang diincar mamanya sejak lama. Dan tipe pria yang Lorenza maksud sama sekali bukan kriteria mama Kanaya.

“Yaudah terserah, kalau dia nolak aku pura-pura nggak kenal kamu aja ya? Malu coy.”

Jujur saja Kanaya sedikit ciut sebenarnya kala Lorenza mengatakan hal sedemikian rupa. Tapi tidak, demi pengakuan keluarga besar terkait pesonanya, Kanaya nekat mengutarakan niatnya pada pria tampan yang sama sejak masuk café ini menyita perhatiannya.

Hidung bangir, rahang tegas dan ah sepertinya pria ini jauh lebih baik dari pada Gibran, mantan kekasihnya yang tak tahu diri itu. Sempat menarik napas dalam-dalam, karena jika sampai ditolak, malunya sampai 7 turunan.

“Ehem, permisi … boleh gabung?”

Pria itu tak menjawab pertanyaan Kanaya, justru yang peduli pada Kanaya adalah pria muda yang tadi Kanaya anggap bukan tipe mamanya. Pria tampan berkulit putih, bermata sipit dan bisa dipastikan ini adalah tipe pasangan hidup Lorenza.

“Boleh, silahkan,” tuturnya memberinya senyuman terbaik, jauh berbeda dengan Ibra yang justru tetap fokus dengan benda pipih di tangannya.

“Maaf sebelumnya kalau aku lancang, tapi boleh nggak kasih waktu bentar buat ngobrol sama temennya.” Sedikit malu, karena sejak tadi Ibra sama sekali tak memedulikan kedatangannya.

Ibra hanya menggerakkan alis dan pria itu pergi tanpa banya basa-basi, cepat juga prosesnya pikir Kanya berseru yes dengan tangannya. Dapat Lorenza tangkap betapa bahagianya Kanaya kala Ibra meletakkan ponselnya demi mendengar maksud dan tujuan Kanaya.

“Waktuku tidak banyak, katakan secepatnya.”

Suaranya terdengar berwibawa, Lorenza memantau dari meja sebelahnya. Kanaya gugup namun berusaha biasa saja demi bisa membawa pria ini di depan keluarga besarnya nanti.

“Mau jadi pacarku? Eh enggak, maskudnya gini … bayar aduh gimana sih, kenapa jadi grogi.” Kanaya merremas jemarinya yang tiba-tiba dingin padahal tadi dia biasa saja. Apa yang membuatnya menjadi tremor tiba-tiba, pikir Lorenza panik duluan dan mulai menyembunyikan wajah dibalik daftar menu itu.

“Bisa kau ulangi? Aku tidak akan menggigitmu, Nona.”

Di luar dugaan, pria ini tak sedingin yang Kanaya kira. Dia bahkan sudi membuka pembicaraan walau sejak tadi Kanaya persis orang gagu. Sementara Lorenza, benar-benar seakan tak kenal dan bisa-bisanya dia memanggil waiters dan sibuk memesan minuman.

“Apa gunanya dia ikut kesini,” batin Kanaya menatap kesal Lorenza, nyatanya sahabatnya itu tidak berbohong. Padahal saat ini Kanaya belum resmi menerima penolakan, akan tetapi Lorenza sudah berbuat demikian.

“Ehem, jadi?” tanya pria itu lagi, menyadarkan Kanaya dengan senyuman yang entah kenapa mengalihkan dunia Kanaya tiba-tiba.

“10 juta!! Aku butuh seseorang untuk aku kenalkan kepada keluargaku nanti malam, dan kau adalah tipe mamaku … apa kau mau?”

Tidak, transparan sekali. Lorenza sudah wanti-wanti untuk kabur dalam hitungan detik. Bisa-bisanya Kanaya berbicara sefrontal itu tanpa disaring sama sekali. Ketahuan sekali jomblo ngenesnya, pikir Lorenza.

“10 juta? Berapa jam yang kau butuhkan? Tarifku per-jam, Nona,” tegas pria itu sempat membuat Kanaya mati kutu, tak ia duga jika dunia semacam ini benar adanya. Dia pikir hanya wanita saja yang rela menjual diri, nyatanya pria lebih gila bahkan tarifnya melebihi harga endors influencer, pikir Kanaya.

“Tidak lama, kira-kira 2 jam total dari awal pergi, tidak lama bukan?” tawar Kanaya begitu santai, seakan enggan finansialnya terlihat lemah di mata pria ini.

“Ngok? 10 juta 2 jam?” Lorenza hampir tersedak kala mendengar jawaban pria yang belum dia ketahui namanya itu.

“Cash! Aku tidak menerima transfer,” ujar pria itu lagi, dengan wajah datar dan sama sekali tidak memperlihatkan jika dia seorang pria bayaran sungguhan di mata Kanaya.

Memang benar, pada nyatanya semua manusia sama. Uang harus didahulukan dan sepertinya ini juga berlaku untuk pria yang memang wajar saja bayarannya sebesar itu, pikir Kanaya seakan tak masalah. Yang penting batinnya tak tertekan seperti sebelumnya, hanya itu yang Kanya pikirkan saat ini.

“Deal!!” Tanpa Lorenza duga, Kanaya benar-benar sudah menyiapkan uang cash di tasnya, pintar juga dia meramal rupanya.

Kanaya sadar!! Itu gajimu satu bulan lebih kau gunakan hanya untuk sewa pria dalam waktu 2 jam. Lorenza menelan salivanya pahit, rasanya gelas di depannya juga ingin ia telan sekalian. Kenapa bisa punya teman sesinting itu yang rela mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk kencan dua jam.

“Aku suka wanita yang tidak banyak berpikir, jam berapa kau membutuhkanku?”

Pria itu bertanya sembari menatap intens Kanaya, tatapan yang sama sekali tak Kanaya sadari lantaran sibuk meratapi 10 juta yang akan melayang dalam waktu sekejap.

“Jam 07 malam, ballroom Megan Hotel … cukup hubungi aku jika kau sudah tiba di sana, aku akan menunggumu nanti.” Kanaya memberikan nomor ponselnya, seserius ini dan ia anggap ini adalah misi dalam sebuah pekerjaan yang harus berjalan dengan mulus.

“Ah iya, tolong berpakaian yang rapi karena Mamaku sangat selektif dan aku tidak ingin 10 juta yang kuberikan tidak memberikan hasil yang memuaskan,” ungkap Kanaya menatap tajam Ibra, sedari tadi baru detik ini pandangan keduanya bertemu.

“Kanaya?” tanya pria itu, lupa jika sejak tadi mereka belum berkenalan. Sungguh pertemuan yang sedikit aneh.

“Ah iya, aku lupa … namamu siapa? Aku takut nanti lupa.”

“Nanti saja, jam 07 malam kan? Aku akan datang tepat waktu.” Terserah, yang penting nanti malam bisa dipastikan Kanaya takkan tertekan dengan banyaknya tuntutan yang mempertanyakan perihal pasangan hidupnya.

Terpopuler

Comments

Retno Isusiloningtyas

Retno Isusiloningtyas

Ibra sdh kenal Kanaya kah?

2024-06-03

0

Noer Hidayah

Noer Hidayah

oalahhh jdi lorenza tuh bestiyani kanaya dri muda...aduhaiiiii🤣🤣🤣

2024-04-02

0

Nur Cahya

Nur Cahya

jangan khawatir lorenzo...
kelak kalo jadi jodohnya jangan kan 10juta.. kanaya bisa dapat lebih banyak dari itu .. dari ibra juga nanti

2024-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 Bukan Visual Cast
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 REKOMENDASI NOVEL BY (EMMARISMA & EL PUTRI)
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 REKOMENDASI NOVEL KEREN
134 BAB 131
135 BAB 132
136 BAB 133
137 BAB 134
138 BAB 135
139 BAB 136
140 BAB 137
141 BAB 138
142 BAB 139
143 BAB 140
144 BAB 141
145 BAB 142
146 BAB 143
147 BAB 144 - Tamat
148 BONUS CHAPTER
149 BONUS CHAPTER II
150 BONUS CHAPTER III
151 BONUS CHAPTER IV
152 GAIRAH CINTA SANG PRESDIR (KARYA BARU)
Episodes

Updated 152 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
Bukan Visual Cast
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
REKOMENDASI NOVEL BY (EMMARISMA & EL PUTRI)
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
REKOMENDASI NOVEL KEREN
134
BAB 131
135
BAB 132
136
BAB 133
137
BAB 134
138
BAB 135
139
BAB 136
140
BAB 137
141
BAB 138
142
BAB 139
143
BAB 140
144
BAB 141
145
BAB 142
146
BAB 143
147
BAB 144 - Tamat
148
BONUS CHAPTER
149
BONUS CHAPTER II
150
BONUS CHAPTER III
151
BONUS CHAPTER IV
152
GAIRAH CINTA SANG PRESDIR (KARYA BARU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!