"Nona Queen..." suara Riri yang terdengar mencemaskannya membuat perhatian Queen teralihkan ke sumber suara.
"Riri..." tangisan Queen semakin kencang saat Riri sudah berada di dekatnya. "Saya gagal Riri... saya tidak bisa masuk ke dalam rumah... saya sangat mencemaskan Mama." Queen memangis tersedu-sedu di dalam pelukan Riri.
Riri menatap iba pada Queen yang terlihat kacau saat ini. Dengan lembut Riri membantu tubuh lemah Queen untuk bangkit. "Nona jangan seperti ini... ingat bayi yang ada di dalam kandungan Nona pasti akan sedih melihat keadaan Nona saat ini." Riri mengelus pundak Queen.
"Saya hanya ingin melihat keadaan Mama." Lirih Queen.
"Hanya ada satu cara agar Nona bisa masuk ke dalam rumah orang tua Nona dan itu adalah membawa ayah dari bayi Nona kehadapan Tuan Adam." Ucap Riri memberi pengertian.
"Tapi itu semua tidak mungkin." Lirih Queen. Air mata semakin berjatuhan membasahi kedua pipinya.
"Tidak ada yang tidak mungkin jika Nona mau mencobanya." Ucap Riri menyemangati.
Queen menatap wajah Riri yang kini tengah tersenyum kepadanya. "Tolong antarkan aku pulang ke apartemenmu." Pinta Queen.
Riri mengangguk lalu menuntun Queen berjalan ke arah mobilnya.
*
Setelah memikirkan jalan yang akan ia ambil selanjutnya dan hanya ada satu cara agar ia bisa bertemu dengan Mama Lita, Queen pun memutuskan untuk menemui ayah dari bayinya dan berharap pria itu mau bertanggung jawab atas bayi yang tengah dikandungnya.
Walau kemungkinan pria itu mau bertanggung jawab sangat tipis setelah apa yang pria itu katakan waktu malam itu, namun Queen tetap ingin menemuinya. Dan malam itu, setelah berpamitan pada Riri, Queen pun berangkat menuju salah satu apartemen yang cukup elit di kotanya dengan mengendarai mobilnya seorang diri.
Di sinilah Queen berada. Di apartemen yang menjadi saksi percintaan panas diantara mereka yang membuat sebuah janin kini berkembang di rahimnya. Tangan Queen dengan ragu terangkat untuk memencet bel apartemen.
Cukup lama Queen menunggu di depan apartemen dengan gugup hingga akhirnya pintu apartemen pun terbuka dari dalam.
"Queen?" Pria di hadapannya nampak terkejut melihat keberadaannya saat ini. "Sedang apa kau di sini?" Tanya pria itu setelah menormalkan ekspresi wajahnya.
"Bolehkah aku masuk?" Tanya Queen.
Pria itu nampak berpikir lalu mengangguk.
"Silahkan." Ucapnya lalu membuka pintu apartemen cukup lebar.
Queen pun berjalan lebih dulu ke arah sofa yang ada di ruang tamu diikuti pria di belakangnya.
"Ada apa kau datang ke apartemenku?" Tanya pria itu.
"Kevin, ada hal yang ingin aku katakan kepadamu." Ucap Queen menatap Kevin dengan wajah sendunya. Ya, pria yang ada di hadapannya saat ini adalah Kevin sahabat dari pria yang menjadi mantan tunangannya.
"Katakan saja." Titah Kevin dengan wajah tenangnya.
"Aku hamil." Ucap Queen lalu tertunduk.
Wajah tenang Kevin seketika gusar. "Kau bilang apa?" Tanyanya sedikit keras.
"Aku hamil dan ini adalah..." Queen tak dapat melanjutkan ucapannya. Rasanya ia sungguh malu mengatakan hal yang telah ditentang oleh Kevin.
"Dan itu adalah anakku?" Tebak Kevin.
Queen mengangguk lemah. "Maafkan aku." Lirih Queen."
Kevin mengusap wajah tampannya kasar. "Kau sudah tahu bukan konsekuensinya jika sampai kau hamil?" Tanya Kevin.
Queen kembali mengangguk.
"Dan sekarang apa kau sudah menyesalinya karena kau menahanku untuk mengeluarkannya di luar?" Tanya Kevin.
***
Jangan lupa berikan vote, like dan komennya sebelum lanjut ke bab berikutnya☺️
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_ untuk mengetahui informasi update☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
💞R0$€_UP!n💞
Macam mana pula kau bilang??? 🤬
2024-05-25
1
Ass Yfa
lbh berengsek dari Daniel
2023-11-17
3
Nailott
ooo"jadi queen yg minta keluariin didalam:?tapi kamu juga menikmatinya kevin""hinnga menghasillkan janin dirahim queen.
2023-08-22
1