Kevin mengangguk membenarkan. Wajah tampannya semakin kusut setelah memberitahu masalahnya saat ini pada Daniel yang sejak tadi terus mendesaknya untuk bercerita.
"Siapa wanita itu?" Tanya Daniel dengan tatapan penuh menyelidik.
"Kau tidak perlu mengetahuinya. Sudah cukup kau memaksaku untuk bercerita masalahku saat ini." Tekan Kevin. Karena tidak mungkin ia memberitahu siapakah wanita yang telah ditiduri-nya pada Daniel.
Lidah Daniel berdecak. "Kau lupa siapa aku? Aku bisa dengan mudah mencaritahu siapa wanita itu." Ucap Daniel menunjukkan kekuasaannya.
"Dan kau juga tidak lupa siapa aku bukan? Aku bisa dengan mudah menghapus bukti yang ingin kau cari." Balas Kevin menyeringai.
Daniel dibuat geram mendengar ucapan sahabatnya itu. Sedangkan Kevin nampak tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membungkam Daniel. "Aku pergi dulu. Katakan pada Dio dan Marvel jika aku pergi lebih dulu." Kevin bangkit dari sofa yang didudukinya.
"Kau akan pergi kemana? Bukankah hari ini kau memutuskan libur bekerja?" Selidik Daniel.
"Kemana aku pergi itu bukan urusanmu." Ucap Kevin dengan wajah datarnya. Dan tanpa mengatakan apa pun lagi, Kevin pun berlalu begitu saja dari hadapan Daniel menuju pintu keluar.
Daniel memilih diam di posisinya dan tidak mengejar Kevin. Karena ia paham betul bagaimana sifat sahabatnya itu jika dalam kondisi seperti saat ini. Daniel lebih memilih menunggu Kevin menceritakan masalahnya dengan detail dengan sendirinya nantinya.
*
"Sayang, ada apa denganmu? Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu." Suara Naina yang terdengar lembut di telinganya membuat perhatian Daniel teralihkan dari jalanan di depannya.
Daniel tersenyum. "Apa begitu terlihat, hem?" Tanya Daniel.
Naina mengangguk. "Apa Zel membuatmu repot hari ini?" Tanya Naina seraya mengelus rambut Zeline yang kini tengah tertidur di pangkuannya.
"Tidak sayang. Zel tidak membuatku repot." Balas Daniel.
"Lalu ada apa?" Tanya Naina. Tatapannya yang sendu membuat Daniel semakin gemas melihatnya.
"Hanya ada sedikit permasalahan pada salah satu sahabatku." Jawab Daniel.
"Siapa yang bermasalah? Apa masalahnya cukup rumit?" Tanya Naina lagi.
"Ya begitulah. Tapi aku yakin dia dapat menyelesaikannya dengan bijak." Jawab Daniel tanpa menyebutkan nama salah satu sahabatnya.
Naina tersenyum dan tidak lagi melanjutkan pertanyaannya walau ia masih penasaran siapakah sahabat suaminya yang bermasalah itu.
Suasana di dalam mobil pun kembali hening sebab Daniel kembali larut dalam pemikirannya. Sedangkan Naina memilih menatap ke luar jendela seraya mengusap punggung putrinya.
Dua puluh menit berlalu, mobil yang dikendarai Daniel pun telah sampai di depan rumah mereka. Daniel terlihat turun lebih dulu lalu membantu Naina untuk turun setelah mengambil alih tubuh Zeline.
"Dia lelap sekali." Ucap Naina dengan tersenyum menatap pada wajah putrinya yang masih nyaman dalam tidurnya.
Daniel turut tersenyum. "Tentu saja. Seharian berkeliling di perusahaan pasti membuat tubuhnya lelah." Balas Daniel.
Naina mengangguk membenarkan. Kemudian mereka pun melangkah masuk ke dalam rumah.
"Sayang, masuklah ke dalam kamar lebih dulu. Aku akan membawa Zel ke kamarnya lebih dulu." Ucap Daniel setelah berada di lantai dua.
"Emh... aku ingin ikut mengantarkan Zel ke kamarnya." Balas Naina.
"Tidak perlu sayang. Aku bisa membuat Zel masih tetap tidur saat sudah berada di kamarnya. Sekarang lebih baik kau masuk lebih dulu ke dalam kamar dan menungguku karena ada hal yang harus kita kerjakan sore ini sembari menunggu Zel bangun dari tidurnya." Ucap Daniel dengan tersenyum penuh maksud.
***
Lanjut? berikan vote, like dan komennya dulu yuk☺️
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_ untuk mengetahui informasi update☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nailott
wah 'bang daniel "mau kerja bakti sore sore"biar rumputnya cepat bersih"dan tumbuh bibit baru'wekķ wekkkkkkk.
2023-08-22
1
Ita rahmawati
dasar daniel modus trus 🙄🙄
2023-03-09
0
Ratu Emilly
Queen
2022-11-20
0