"Napa Om mau bertemu dengan tante cantik? Apa Zel kurang cantik? Zel sudah tantik gini." Balas Zeline dengan bibir mengkerut.
"Zel memang sudah cantik. Tapi Om masih ingin melihat Tante cantik karena melihat Zel saja tidak cukup." Seloroh Dio.
Plak
Kembali satu pukulan cukup keras mendarat di lengan Dio. "Kau ingin membuat lenganku memar ya?" Sembur Dio pada Marvel.
"Ya. Karena kau selalu sembarangan bicara. Lebih baik sekarang kau diam karena ucapanmu sungguh tidak bermanfaat." Cetus Marvel.
"Kau..." Dio menggeram sambil menatap sebal pada Marvel. Mendengar perdebatan mereka membuat Sasa, Dimas dan Thoriq tertarik untuk menghampiri mereka.
"Tuan Daniel..." sapa Sasa saat sudah berada di depan Daniel.
Daniel tersenyum. "Maaf telah mengganggu pekerjaan kalian." Ucap Daniel merasa sungkan akibat ulah kedua sahabatnya.
"Tidak masalah, Tuan." Balas Sasa seraya tersenyum. Dimas dan Thoriq pun turut menyapa Daniel kemudian Dio, Marvel dan Kevin.
"Bagaimana kalau kita masuk dulu ke dalam." Ucap Naina yang merasa tidak enak pada divisi lain yang tengah berjalan melewati ruangan divisi mereka.
Daniel mengangguk menyetujui lalu masuk ke dalam ruangan diikuti Kevin yang sejak tadi hanya diam.
"Mimpi apa aku tadi malam dihampiri keempat pria tampan seperti ini." Gumam Sasa dengan mata berbinar menatap punggung Daniel, Kevin, Dio dan Marvel.
Thoriq yang mendengarkan ucapan Sasa pun mendengus. "Kau ini selalu saja berlebihan jika berhadapan dengan pria tampan. Apa aku dan dimas kurang tampan untuk menjadi pemandangan hangatmu setiap hari?" Cetusnya.
"Tentu saja kurang!" Balas Sasa sedikit ketus lalu berjalan mengikuti langkah Naina.
"Anak itu..." Dimas dibuat menggeleng melihat sikap Sasa.
"Sepertinya masih banyak pekerjaan yang harus kau selesaikan." Ucap Daniel setelah melihat beberapa dokumen yang menumpuk di atas meja kerja Naina.
"Ya, seperti itulah." Balas Naina seraya tersenyum.
"Jangan terlalu lelah bekerja." Tangan Daniel terangkat mengusap rambut Naina.
Naina tersenyum. "Aku senang melakukannya." Balas Naina tak ingin Daniel terlalu banyak berpikir.
Daniel mengangguk saja. Ia sangat paham jika istrinya itu tidak ingin terlihat lelah di hadapannya. "Lanjutkan saja pekerjaanmu. Aku dan mereka akan pergi ke ruanganku." Ucap Daniel. Karena semakin lama mereka berada di sana maka semakin lama pula Naina mengerjakan pekerjaannya.
"Inda mau, Pah. Zel masih mau sama Mamah." Ucap Zeline dengan wajah cemberut.
"Kita akan menemui Mama kembali saat jam istirahat. Untuk saat ini biarkan Mama bekerja dulu." Tutur Daniel.
"Telus kita mau mana ini Pah?" Tanya Zeline yang masih saja cemberut.
"Kita akan ke ruangan kerja Papah."
"Main tempat Papah ini?" Tanya Zeline.
Daniel mengangguk membenarkan.
"Asikna... Zel mau main tempat kelja Papah!" Seru Zeline.
Daniel tersenyum. Kemudian ia pun berpamitan pada Naina, Dimas, Sasa dan Thoriq untuk membawa Zeline ke ruangannya dan meminta mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
"Daniel, dari pada kau membawa Zeline ke ruanganmu, lebih baik kami membawa Zeline berkeliling di perusahaanmu lebih dulu." Ucap Dio setelah keluar dari ruangan divisi Humas.
"Dio benar. Lebih baik Zel kami ajak bermain berkeliling dulu sembari memperkenalkannya pada karyawanmu." Tambah Marvel.
Dio dan Marvel saling tatap dengan senyum penuh arti. Melihat senyuman penuh maksud kedua sahabatnya membuat Daniel dan Kevin mendengus. Mereka sudah dapat menebak apa yang mereka rencanakan dengan membawa Zeline bermain nantinya.
***
Lanjut? berikan vote, like dan komennya dulu yuk di hari senin☺️
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_ untuk mengetahui jadwal update☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rina Yulianti
haduh 2 pria gesrek
2024-02-09
0
Ikhy Koga
Niru authy mara kmu yg zel/Grin//Grin//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
2024-01-17
1
Nailott
emang dasar play boy jelas kkap ni"pria yg suks tebar pesona didepan gadis cantik.!zelin di jadiin umpan."!
2023-08-22
0