Selama perjalanan menuju perusahaan Alexander, Zeline terlihat tak menyurutkan senyumannya sedikit pun. Gadis kecil itu terus tersenyum seraya memeluk erat lengan Daniel dan mengungkapkan rasa bahagianya karena akan bermain di tempat kerja mamanya.
"Apa tempat kelja Mamah masih jauh?" Tanya Zeline yang sudah tidak sabar untuk sampai.
Daniel mengusap rambut Zeline. "Sebentar lagi kita akan sampai sayang." Balas Daniel.
Zeline mengangguk dengan bibir mengkerut. "Lama juga ini tempat Mama. Zel dah inda sabal ini, Pah." Keluhnya.
"Sabarlah... sebentar lagi juga kita akan sampai, Princess." Timpal Dio.
"Ya deh." Balas Zeline lalu menjatuhkan wajahnya di lengan Daniel.
Melihat putrinya yang sudah tidak sabar membuat Daniel tersenyum gemas. Daniel pun mengangkat tubuh Zeline lalu menangkunya. "Duduk di pangkuan Papa saja ya." Ucap ya seraya mengelus rambut Zeline.
Zeline mengangguk lalu memeluk erat tubuh Daniel.
Di kursi kemudi, Marvel menambah kecepatan mobilnya agar memangkas waktu menuju perusahaan Daniel. Hingga sepuluh menit kemudian, mobil pun telah sampai di depan lobby perusahaan Alexander.
"Kita sudah sampai Princess." Ucap Marvel seraya menolehkan wajahnya ke belakang.
"Dah sampai?" Zeline menjauhkan wajahnya dari tubuh Daniel lalu melihat ke luar jendela mobil. "Ini tempat Mamah kelja, Pah?" Tanya Zeline.
"Iya.... Ayo kita turun." Ucap Daniel lalu membuka pintu mobil.
Dio, Marvel dan Kevin pun turut turun dari dalam mobil mengikuti Daniel.
"Selamat datang Tuan Daniel, Tuan Marvel, Tuan Kevin, Tuan Dio dan Nona kecil." Ucap Security yang baru saja datang menghampiri mereka.
Daniel mengangguk membalas sapaannya. "Tolong parkirkan mobilnya." Titah Daniel.
Security mengangguk lalu mengambil alih kunci mobil dari tangan Marvel.
"Ayo masuk." Ajak Daniel.
Marvel dan Dio mengangguk lalu mengikuti langkah Daniel. Sedangkan Kevin nampak terdiam sesaat di tempatnya sebelum kemudian mengikuti langkah Daniel.
"Besal sekali ini tempat Mamah kelja." Kedua bola mata Zeline berbinar menatap ke sekitarnya saat mereka sudah masuk ke dalam lobby.
"Tentu saja besar karena perusahaan ini adalah milik Papa Daniel." Timpal Marvel.
"Punya Papah?" Kening Zeline mengkerut. Kemudian ia pun menatap pada Daniel yang hanya diam dengan wajah datarnya. "Papah..." ucap Zeline pada Daniel seolah meminta jawaban.
"Ayo kita ke ruangan Mama." Ucap Daniel seraya mengelus rambut Zeline. Kakinya pun melangkah menuju lift khusus Presdir.
Siapa gadis kecil yang dibawa Presdir Niel?
Benar. Siapa gadis kecil itu? Kenapa matanya sangat mirip dengan Presdir?
Bisik-bisik karyawan wanita yang sedang berlalu lalang di lobby mulai terdengar di telinga Daniel. Tepat seperti dugaannya, karyawannya pasti bertanya-tanya tentang Zeline putrinya. Daniel pun memilih menulikan telinganya dan masuk ke dalam lift.
"Apa kau masih mau tetap di sini?" Tegur Marvel pada Dio karena Dio sejak tadi tidak henti tebar pesona pada karyawan wanita Daniel.
"Eh iya." Dio pun buru-buru melangkah mengikuti Marvel masuk ke dalam lift.
Pintu lift pun tertutup saat Dio sudah masuk ke dalamnya.
"Papah, Mama mana ini?" Tanya Zeline saat baru saja keluar dari dalam lift.
"Mama ada di dalam ruangan itu." Tunjuk Daniel pada ruangan Divisi Humas.
"Luangan itu?" Ulang Zeline.
Daniel pun mengangguk membenarkan.
"Tulunkan Zel!" Pinta Zeline.
Daniel menurutinya. Setelah turun dari gendongan Daniel, Zeline pun dengan cepat berlari ke arah ruangan Divisi Humas.
"Mamah..." seru Zeline pada Naina yang tengah sibuk pada komputer di depannya.
***
Lanjut? berikan votenya dulu yuk☺️
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nailott
dih"bakal heboh diperushaan danuel dgdatngnya zelen.keperusahaan danil
2023-08-21
1
Shautul Islah
kayaknya aku udah pernah baca yang ceritannya kevin ya? yang kevin di tinggal istrinya pergi, terus si marvel sama karyawan sebuah toko ,kalau ga salah sih!
2023-05-26
0
Rafel
zelllllll lucu amat sih
2022-08-02
2