"Kevin, ada apa denganmu?" Tanya Dio yang sejak tadi memperhatikan Kevin terlihat sedang memikirkan sesuatu di kursi belakang.
Kevin menatap pada Dio lalu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa." Balasnya.
"Apa kau yakin? Aku lihat kau gelisah dan seperti memikirkan sesuatu sejak tadi." Ucap Dio.
"Aku tidak apa-apa dan tidak sedang memikirkan apa pun." Sangkal Kevin.
Marvel yang sedang fokus pada kemudinya pun sontak menatap Kevin dari kaca spion mobil untuk melihat raut wajah sahabatnya itu.
"Jika ada sesuatu yang menganggu pemikiranmu kau bisa menceritakannya pada kami." Timpal Marvel.
Kevin mendengus. "Tidak ada apa pun yang mengganggu pemikiranku dan aku baik-baik saja." Tekan Kevin.
Marvel dan Dio saling tatap. Mendengar nada suara Kevin yang terdengar tidak bersahabat mereka dapat menebak jika Kevin sedang tidak baik-baik saja.
"Fokuslah pada kemudimu atau kau akan membahayakan pengendara lain!" Cetus Kevin melihat Marvel masih saling tatap dengan Dio.
Marvel menghela nafas panjang lalu kembali fokus pada kemudinya. Saat sudah memasuki kawasan cukup sepi, Marvel pun menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai ke tempat tujuan mereka.
Lima belas menit kemudian mobil pun telah sampai di perkarangan rumah Daniel.
"Daniel benar-benar membuat taman bermain untuk putrinya." Ucap Dio seraya memperhatikan halaman samping rumah Daniel yang sudah diletakkan ayunan dan perosotan di sana.
"Aku tidak menyangka dia akan mengabulkan permintaan putrinya secepat ini." Ucap Marvel.
Dio mengangguk. "Kau tahu bukan jika Daniel tidak akan mau membuat putrinya itu kecewa?"
"Ya. Zeline adalah permata hatinya. Mana mungkin dia mengabaikan permintaan putrinya itu begitu saja." Balas Marvel.
Dio mengangguk membenarkan. Mereka pun turun dari dalam mobil setelah Marvel memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Daniel.
"Dimana Daniel? Kenapa dia tidak menyambut kedatangan kita?" Ucap Dio setelah mendecakkan lidahnya.
"Mungkin dia masih berada di kamarnya mengurus Zeline dan belum membuka pesan yang kita kirimkan." Ucap Marvel.
"Kalau begitu ayo kita masuk saja." Ucap Dio lalu masuk begitu saja ke rumah Daniel karena pintu rumah yang memang sudah terbuka.
Kevin pun turut mengikuti langkah Dio dan Marvel dengan wajah tidak tenang yang berusaha ia sembunyikan.
"Daniel..." Dio pun menanggil nama Daniel saat tidak melihat keberadaan Daniel di lantai bawah.
Mendengar suara Dio yang terdengar cukup keras membuat seorang pelayan datang tergopoh-gopoh ke arah mereka.
"Selamat datang Tuan, silahkan duduk dulu." Ucap pelayan dengan sopan.
"Terimakasih, Bibi. Oh ya, dimana Daniel?" Tanya Dio.
"Tuan Daniel sepertinya masih berada di kamar Nona kecil, Tuan." Balasnya.
"Sedang apa dia di sana?" Tanya Dio lagi.
"Sepertinya Tuan Daniel sedang memandikan Nona kecil yang baru saja bangun, Tuan." Balas pelayan itu lagi.
"Oh..." Dio mengangguk paham.
"Kalau begitu saya pamit ke belakang dulu untuk membuatkan minum, Tuan." Pamit pelayan yang diangguki Dio sebagai jawaban.
"Om danteng..." mendengar suara yang tidak asing di telinga mereka, membuat perhatian Kevin, Dio dan Marvel teralihkan ke arah tangga dimana Daniel terlihat tengah menuruni tangga sambil menggendong Zeline.
"Princess Zeline..." Dio bangkit dari duduknya diikuti oleh Marvel.
"Om danteng dah datang ini?" Tanya Zeline dengan malu-malu.
"Ya. Om danteng untuk bermain bersama Princess Zeline." Balas Marvel.
"Apa itu benal?" Zeline yang merasa malu mendengar ucapan Marvel pun menjatuhkan wajahnya di pundak Daniel.
***
Lanjut? berikan votenya dulu yuk☺️
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_ karena SHy akan memberitahu jadwal updete di sana☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nailott
gemes dan lucunya prences nya papa niel!".
2023-08-21
0
Siti Solikah
wah lucunya zeline
2022-11-28
0
Hendry Koeinata
Telah merenggut keperawanan Queenara...
2022-10-25
0