Satu minggu berlalu kondisi tubuh Queen masih sama seperti sebelumnya dan tidak ada perkembangan. Setiap pagi ia lewati dengan rasa mual yang membuat perutnya bergejolak hingga memuntahkan isi perutnya yang membuat tubuhnya lemas. Seperti pagi ini, Queen nampak terbaring lemah di atas ranjang setelah memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya.
"Sebenarnya ada apa dengan tubuhku?" Lirih Queen sambil memejamkan kedua kelopak matanya. Satu minggu sudah ia habiskan waktu di dalam kamarnya karena tubuhnya yang mudah lelah jika dibawa bergerak. Dan hari ini ia harus memaksakan tubuhnya untuk bergerak karena ada hal penting yang harus ia kerjakan di perusahaan orang tuanya.
Dengan tenanganya yang masih tersisa, Queen bangkit dari pembaringannya. Berjalan ke arah lemari lalu mempersiapkan baju untuk ia pakai hari ini. Setelahnya Queen pun berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
*
"Queen sayang... kau yakin akan datang ke perusahaan Papa pagi ini?" Mama Lita nampak cemas melihat keadaan putrinya. Apa lagi saat ini wajah Queen masih terlihat pucat.
Queen tersenyum lalu membelai tangan Mamanya. "Queen sudah tidak apa-apa, Ma." Ucapnya.
"Tapi wajahmu masih pucat, Sayang." Jelas Mama Lita.
"Mama tenang saja. Queen sungguh tidak apa-apa dan kuat untuk bepergian." Tutur Queen.
Mama Lita menghela nafas panjang lalu mengangguk. "Hati-hati di jalan. Jika kau masih lemas jangan memaksakan diri untuk bekerja." Balas Mama Lita.
Queen mengangguk lalu mengecup sebelah pipi Mama Lita. "Kalau begitu Queen pergi dulu." Pamitnya yang diangguki Mama Lita sebagai jawaban.
Setelah menempuh tiga puluh lima menit perjalanan, mobil Queen pun telah sampai di perusahaan orang tuanya. Kedatangan Queen pagi itu disambut oleh seorang wanita yang dipercayakan Papanya untuk menjadi asistennya selama bekerja di perusahaan.
"Hai, Riri." Sapa Queen pada asistennya.
"Hai, Nona Queen. Mari saya antar ke ruangan anda, Nona." Ucap Riri.
Queen mengangguk lalu berjalan lebih dulu ke ruangannya diikuti Riri.
"Nona Queen, apa anda baik-baik saja? saya lihat wajah anda sangat pucat." Ucap Riri saat sudah berada dalam ruangan Queen.
"Saya sedang tidak enak badan. Tapi tenang saja. Saat ini kondisi saya sudah mendingan." Balas Queen.
"Syukurlah..." Riri menghela nafas lega.
"Jadi mana dokumen yang harus saya kerjakan, Riri?" Tanya Queen.
Riri pun segera mengambil dokumen yang tadi pagi telah diberikan oleh Papa Queen padanya sebelum mengikuti meeting untuk diserahkan pada Queen. "Ini dia dokumen dari Tuan Abraham, Nona." Ucap Riri sambil meletakkan dokumen yang dimaksud di atas meja kerja Queen.
"Terimakasih, Riri. Sekarang kau boleh kembali ke ruanganmu. Jika saya membutuhkan bantuanmu saya akan memanggilmu segera." Ucap Queen.
Riri mengangguk patuh lalu berpamitan keluar dari ruangan Queen.
Setelah pintu ruangannya tertutup rapat, Queen pun mulai membukan dokumen yang diberikan padanya. Queen menghela nafas panjang melihat banyaknya dokumen yang harus ia periksa dan perbaiki.
Tidak ingin mengulur waktu, Queen segera menyalakan komputernya lalu mulai mengerjakan pekerjaannya yang terbengkalai setelah satu minggu tidak ia kerjakan.
Baru satu jam berkutat dengan pekerjaannya, Queen bangkit dari kursi kerjanya karena mendapatkan panggilan dari Papa Abraham yang memintanya datang ke ruangannya.
Baru saja satu langkah ia keluar dari dalam ruangannya, kepalanya tiba-tiba terasa pusing dan pandangannya pun mulai gelap.
"Nona Queen..." pekik Riri lalu berlari ke arah Queen yang sudah terjatuh di atas lantai.
***
Lanjut? Ayuk berikan vote, like, gift dan komennya dulu ya🌹
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rina Yulianti
kasihan queen
2024-02-09
0
Nailott
wah"bakal gawT ni"queen pingsan diperusahaan"bisa 2 bnyk orang tahu dg kehamilannya.
2023-08-21
1
Siti Solikah
wah hamil mungkin queen
2022-11-28
0