Bab 6. Seperti pernah bertemu

Bab 6. Seperti pernah bertemu

.

.

.

...🌺🌺🌺...

...Seribu asa yang ada kerap menjadi fatamorgana....

...Apa yang terlihat baik dan indah, nyatanya kerap membawa kita pada ujung petaka....

...Berdiri aku diujung gelap, menatap nyalang rembulan yang seakan mendakwaku sinis....

...Benarkah jika aku ini lacur dan cemar?...

...~Lintang...

.

.

Lintang

Matanya sebenarnya terasa panas dan kepalanya juga terasa berat, namun ia harus menemui Zaky pagi itu juga. Mau tidak mau, ia harus memungkasi hari ini juga.

" Kamu mau kemana? Tumben pagi- pagi mau pergi kamu!" Ucap Ibu yang mendudukkan tubuhnya ke tepi ranjang kamar mereka. Menatap Lintang yang sudah mengenakan jeans panjang dan sweater warna mustard pagi itu.

Terlihat manis sekali.

" Aku di suruh ketemu bos Bu, ga tau kenapa!" Lintang terpaksa berbohong, ia tak ingin ibunya khawatir. Ia menjawab sambil menyapukan lipgloss ke bibirnya yang tipis.

Selama ini, ibunya juga tidak tahu jika Lintang bekerja di cafe plus-plus. Yang Ibu tahu, wanita itu bekerja sebagai kasir di rumah makan dan selalu mendapat shift malam.

" Ibuk nggak usah masak, aku bentar doang kok. Nanti aku beli nasi buat sarapan!"

Usai melewati drama cibiran para tetangga kontrakan, ia kini terlihat sampai dirumah Zaky. Pria gemuk yang menjadi bosnya itu.

" Tumben si Lon te keluar pagi-pagi. Udah gak jualan?"

" Percuma pakai baju, toh kalau malam cuma pakai beha doang!"

Suara-suara sumbang yang mencabik hatinya biasa ia tepikan begitu saja. Biarlah orang berkata apa. Toh selama ini kalau ibunya kumat ya cuma dia sendiri yang bayarin. Bukan mereka.

Begitulah hidup, kadang yang berat bukan hanya soal sulitnya mencari kerja, namun penghakiman orang lain. Lintang masa bodo dengan ucapan orang lain. Ia tak peduli, yang penting ibunya tidak tahu saja.

Lagipula, selama ini ia juga tidak melacurkan diri. Ia hanya menemani orang-orang uzur dengan syahwat tinggi namun stamina loyo itu minum.

Ya meski ia juga sudah terbiasa mengelus- elus pisang keriput milik orang itu. Tak apa lah, kalau gak gitu enggak dapat duit. Begitu pikirnya.

Di sela-sela pekerjaannya yang kata orang enggak bener itu, ia masih bisa menjaga dirinya kok. Tentu sebelum kedatangan pria sunting dan arogan tempo hari.

Lintang sudah kebal luar dalam. Ia menyadari, keadaan hidup yang kurang mujur itu, memang acapkali justru membuat orang malah mencibirnya.

Ia terlihat menggulir ponselnya saat ia telah tiba di depan rumah Zaky. Lintang terlihat mendecak ketika Zaky tak jua menjawab panggilan darinya.

" CK, dimana sih nih orang!" Lintang kesal, ia benar-benar memburu waktu. Takut kalau-kalau pria itu juga mendatangi Zaky.

Sejurus kemudian,

" Hal..."

" Saya udah di depan nih bos, buka pintunya dong ah elah!" Ucap Lintang dengan bersungut-sungut. Membuat ucapan Zaky yang belum sempurna itu, langsung ambyar.

Tak bergune!

.

.

" Apa?" Mata Zaky langsung purnama saat itu juga demi mendengar penuturan Lintang terkait pengunduran dirinya.

" Ya pak benar. Saya berhenti dari cafe Pak Zaky terhitung malam nanti. Saya benar-benar mohon maaf. Tapi...!"

" Kamu pikir lagi Lin, kamu udah banyak pelanggan loh disini!" Zaky menatap muram pegawai potensialnya itu.

" Katanya kamu bakal keluar kalau ibu kamu udah bisa normal!" Zaky menatap Lintang muram.

" Maaf bos, tapi..." Lintang merasa takut. Takut jika pria kasar itu akan mendatanginya lagi.

" Elu di makan beneran ama tuh orang?" Tanya Zaky dengan wajah menyesal. Oh astaga.

Lintang mengangguk meski terlihat malu. Sungguh, ini diluar kendali mereka.

" Maafin gue ya Lin, gue gak bisa nepatin janji gue ke elu!" Zaky terduduk layu seketika usai mendengar kenyataan itu. Merasa sangat bersalah. Tapi sungguh, Zaky benar-benar tak memiliki pilihan saat itu.

Zaky tahu hal berat yang menimpa wanita itu. Soal ibunya dan soal kerasnya kehidupan yang wanita itu alami. Benar-benar mengoyak nuraninya sebagai manusia yang pernah berada di posisi yang sama.

" Saya takut sama orang itu Pak. Saya takut kalau dia datang lagi dan..." Lintang menunduk. Rasanya ia begitu trauma dengan perlakuan Jodhi.

Zaky menatap muram Lintang. Ia sebenernya juga takut, mengingat pria jangkung yang memiliki sorot mata tajam itu benar-benar bisa dengan mudah merobohkan tempat usahanya itu.

" Maafin aku ya Lin. Tapi orang itu kelihatannya memang bukan orang sembarangan!" Wajah muram Zaky semakin terlihat mendung saat menatap Lintang yang kini menitikan air matanya.

Pria gemuk itu terlihat menarik sebuah lagi dan mengambil sebuah amplop coklat.

" Ambil ini Lin!" Zaky menyerahkan segepok uang untuk Lintang.

" Mungkin gak sebanding sama pertolongan kamu dulu. Tapi...ia bisa buat pegangan kamu!"

Zaky sebenarnya sudah terbiasa dengan bisnis lendir macam itu. Tapi untuk Lintang, ia sedari awal sudah mengecualikan wanita itu dan memberikannya pada pria yang dirasa aman dan tidak mungkin kebablasan.

Zaky berhutang budi dan begitu kasihan pada Lintang. Ia juga ingat akan dirinya yang hidup sebatang kara saat ini. Membangun bisnis esek-eseknya dari nol seorang diri.

" Apa ini Pak?" Lintang menatap wajah Zaky yang lesu.

" Ambil, anggap aja ini pesangon dari saya. Memangnya kamu mau kerja apa setelah ini?"

Lintang menggelengkan kepalanya, mewakili ucapan belum tahu. Yang jelas ia akan pergi dari rumah kontrakannya terlebih dahulu. Ia masih memiliki simpanan di rekeningnya yang dirasa cukup untuk menyewa sebuah kamar kost bersama sang Ibu.

" Jangan khawatir, ini bukan uang dari Mavendra!" Tukas Zaky yang melihat kebimbangan di mata Lintang.

" Mavendra?" Tanya Lintang.

Zaky mengangguk " Nama pria itu Mavendra, dia yang pu..."

" Aku tidak ingin tahu siapa dia!" Potong Lintang yang benar-benar tak mau mengingat apapun soal pria kasar itu.

Zaky mengembuskan napasnya seraya menatap tekun wajah Lintang yang sembab. Baiklah. Sepertinya pria kemarin benar-benar menorehkan luka traumatis bagi Lintang.

" Saya benar-benar minta maaf Lin!" Zaky benar-benar terlihat menyesal. Menyesal karena tak bisa menolong Lintang.

"Sudahlah Pak. Mungkin ini sudah jalan hidup saya!" Lintang tersenyum kecut. Meresapi nasibnya.

Lintang berpikir, mungkin yang kuasa memang tak menginginkan dirinya untuk tenggelam lebih lama di tempat itu. Hah, sudahlah. Toh tidak ada yang mengetahui jika ia sudah tidak perawan selain Zaky dan pria itu tentunya.

"Saya cuma mau minta tolong satu hal!" Ucap Lintang menatap lekat Zaky.

" Apa itu?"

" Tolong tutup identitas Melati!"

" Selamanya!"

.

.

TK Pertiwi

***

Galuh

Seorang wanita berparas ayu, terlihat tergopoh-gopoh saat memasuki kantor sekolah taman kanak-kanak di bilangan jalan Kedayunan itu. Wanita yang mengenakan rok span abu-abu sebawah lutut, dengan kemeja putih itu terlihat terburu-buru.

" Ya ampun, semoga aku enggak telat!" Gumamnya saat melihat jam tangan yang melingkar di lengan kirinya.

Galuh Dewi Anjani, wanita itu sebenarnya harus sudah datang setengah jam yang lalu. Namun, karena suatu hal, ia kini menjadi terlambat di hari pertamanya mengajar.

" Permisi, apa Bu Bening sudah datang?" Tanya Galuh kepada satpam sekolah itu.

" Sudah Bu, baru saja lewat. Ibu baru ya?" Tanya satpam bernama Sodik itu. Terpesona demi melihat guru muda begitu wangi.

" Ya udah Pak makasih ya?" Galuh seketika melesat menuju ruangan guru. Membuat Sodik melebarkan cuping hidungnya, lantaran gencar menghirup sisa parfum yang menyebar ke udara disana.

Benar-benar gila.

Keterlambatan dan orang baru jelas bukan perpaduan yang tepat. Integritasnya pasti akan langsung turun jika hal itu terjadi. Oh sial!

TOK

TOK

TOK

" Selamat pagi Bu!" Ucapnya seraya meringis namun jantung yang begitu gugup. Ia baru saja dipindahkan ke TK itu, dan di hari pertamanya malah terlambat. Benar-benar.

" Bu Galuh ua?" Tanya seorang wanita gemuk dengan lipstik merah cabe yang membuat raut wanita itu bagai tokoh cikgu besar ,dalam serial kartun anak kembar yang botak.

Terlihat begitu mengintimidasi.

.

.

Raka

Pria itu menggandeng tangan Citra sambil di ayun- ayunkan. Terlihat riang sekali wajah bocah yang sudah di kepang dua itu.

" Ayah besok malam Minggu, Citra pingin nginep dirumah Opa ya?" Ucapnya sembari bergandengan tangan dengan sang Ayah.

" Memangnya udah janjian sama onty?"

" Bukan sama onty, tapi sama Oma sama Opa. Opa mau ngajak Citra jalan-jalan katanya. Soalnya Ayah sibuk terus!" Ucap Citra yang mengingat jika Abimanyu dan Andhira selalu bisa menjadi sekutunya.

Raka tergelak. Sepertinya kata orang itu benar adanya. Orang akan cenderung lebih sayang ke cucunya dari pada anaknya sendiri.

Citra menatap Raka saat mereka akan berpisah. Sekolah itu sekolah unggulan, membuat Raka tenang saat meninggalkan anaknya untuk belajar. Mahalnya biaya sangat sepadan dengan aspek safety and security disana.

" Boleh Citra boleh kok nginep dirumah Oma. Nanti Mbak Nining yang jemput ya? Harus jadi anak baik. Ingat pesan ayah kan?" Raka mengusap lembut pipi anaknya itu.

Citra mengangguk " Citra sayang Ayah!" Bocah itu memeluk leher Raka dan mencium pipi ayahnya dengan dua kali kecupan. Membuat hati Raka menghangat.

" Da ayah!" Citra melambaikan tangannya kepada Raka. Bocah cilik itu terlihat melesat dan menuju ruang kelasnya.

Duda ganteng itu menghembuskan nafasnya saat mengiring kepergian putrinya, yang sudah menghilang di balik pintu kelasnya. Entah harus berapa lama lagi dia akan hidup seperti ini.

" BRUK!"

Saat membalikkan badannya, tanpa sengaja Raka menabrak tubuh seseorang. Dari suara yang ia tangkap, sepertinya orang yang ia tabrak tengah membawa banyak perkakas.

" Astaga, maaf!" Ucap Raka yang tentu saja merasa bersalah demi melihat buku-buku dan beberapa lembar kertas yang berjatuhan.

" Tidak apa-apa, maaf tadi saya juga buru-buru jadi enggak lihat depan!" Galuh terlihat memunguti ceceran kertas yang berhamburan di lantai. Sejurus kemudian wanita itu mengangguk lalu melesat menuju kelas.

Raka tertegun demi melihat wajah wanita itu. Wajahnya tidak asing.

" Kemarin-kemarin enggak ada. Apa dia guru baru?" Raga bergumam saat menatap punggung wanita yang berjalan kian menjauh darinya.

" Tapi, kenapa aku ngerasa pernah bertemu sama orang itu ya?" Raka bermonolog sambil mengingat-ingat wajah wanita tadi.

Tapi dimana?

.

.

.

.

.

To be continued...

.

.

Hy readers, gimana? Kira-kira Lintang nanti sama siapa ya?😁😁😁

Kasih like sama comment ya, budayakan like dulu sebelum baca🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Intellina Silitonga

Intellina Silitonga

harus sama jodoh Thor, sebab dia yg mengambil perawan lintang dan kudu tanggung jawab, kasian lintang

2022-10-10

0

Musyarofah Salim

Musyarofah Salim

kepo nich kok banyak banget tokohnya yg mau dinikahkan sama Raka ygana ya

2022-08-30

0

Nina_Naina

Nina_Naina

yeeess...kadang sanksi sosial itu jauh lebih2 kejaaaam dr sanksi penjara sekalipun...

2022-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ayah!
2 Bab 2. Sepenggal kisah
3 Bab 3. Losing Valuable Things
4 Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya
5 Bab 5. Bersembunyi dari kejaran
6 Bab 6. Seperti pernah bertemu
7 Bab 7. Hari buruk untuk semua
8 Bab 8. Pria arogan
9 Bab 9. Sikap Manusiawi
10 Bab 10. Wanita Rapuh
11 Bab 11. Arti kehadiran keluarga
12 Bab 12. Merasa asing dalam rumah sendiri
13 Bab 13. Manusia dengan segala persoalannya
14 Bab 14. Mengetahui fakta
15 Bab 15. Tak sejalan
16 Bab 16. Menghujamku dengan luka
17 Bab 17. Tabir gelap
18 Bab 18. Kau menyakitiku Ayah!
19 Bab 19. Hati yang terluka
20 Bab 20. Menyentuh kalbuku
21 Bab 21. Bertemu lagi
22 Bab 22. Dualisme
23 Bab 23. Kemustahilan
24 Bab 24. Isi Kalbu
25 Bab 25. Persimpangan ambigu
26 Bab 26. Secuil luapan isi hati
27 Bab 27. Di batas keresahan
28 Bab 28. Tak sengaja
29 Bab 29. Getaran itu
30 Bab 30. Kalah telak
31 Bab 31. Insan yang ironis
32 Bab 32. Aku dan segala kesedihanku
33 Bab 33. Mengoyak paksa nurani
34 Bab 34. Petunjuk dari nirwana
35 Bab 35. Ujian seorang pria
36 Bab 36. Bertemu rival sebenarnya
37 Bab 37. Merasa terancam
38 Bab 38. Macam warna hidup manusia
39 Bab 39. Ucapan menohok
40 Bab 40. Menipu diri
41 Bab 41. Arti sebuah kecemburuan
42 Bab 42. Mulai mengendus
43 Bab 43. Secuil sedu sedan
44 Bab 44. Titik terendah dalam hidup
45 Bab 45. Menyingkap tabir gelap
46 Bab 46. Lentera kehidupan yang meredup
47 Bab 47. Mendung di hati
48 Bab 48. Aku dan perasaan ini
49 Bab 49. Fakta
50 Bab 50. Siasat
51 Bab 51. Akar pahit masa lalu
52 Bab 52. Sebuah peringatan
53 Bab 53. Puing kesedihan
54 Bab 54. Jurang yang dalam
55 Bab 55. Sebuah insiden
56 Bab 56. Kekhawatiran itu
57 Bab 57. Satu perhatian
58 Bab 58. Meniti takdir
59 Bab 59. Become a nanny?
60 Bab 60. Seraut wajah yang tak asing
61 Bab 61. Hari pertama
62 Bab 62. Rasa demi rasa
63 Bab 63. A Feud
64 Bab 64. Sebuah petaka
65 Bab 65. Di titik rendah kehidupan
66 Bab 66. Cikal bakal kejahatan
67 Bab 67. Angin sakal sebuah keluarga
68 Bab 68. Pelukan itu
69 Bab 69. Siapa dia sebenarnya?
70 Bab 70. Perasaan yang berubah
71 Bab 71. Menyelamatkan Citra part1
72 Bab 72. Menyelamatkan Citra part2
73 Bab 73. Menyelamatkan Citra part3
74 Bab 74. Dendam hanya membuatmu berteman dengan kerugian
75 Bab 75. Sebuah Cinta yang datang terlambat
76 Bab 76. Akhir dari Kepanikan
77 Bab 77. Rasaku rasamu
78 Bab 78. Puncak rasa legowo
79 Bab 79. Insan dalam amuk asmara
80 Bab 80. Hawa panas
81 Bab 81. Selaksa peristiwa
82 Bab 82. Akulah pelindungmu
83 Bab 83. Resmi milikku
84 Bab 84. Love you
85 Bab 85. Di Lounge
86 Bab 86. Bertemu mantan rival
87 Bab 87. Tirta membangkit sukma
88 Bab 88. Rasa titipan
89 Bab 89. Nyonya Raka
90 Bab 90. Ratu di hidupku
91 Bab 91. Selapis kebersamaan
92 Bab 92. Kebenaran tetap harus di kabarkan
93 Bab 93. Di kesunyian hati Jodhi
94 Bab 94. Two-line fighter
95 Bab 95. Riuh kebahagiaan
96 Bab 96. Wanita berwajah kuyu
97 Bab 97. Penggalan kisah pilu
98 Bab 98. Pertolongan dari wanita dekil
99 Bab 99. Berkalang tanah
100 Bab 100. Danuja Pradipta
101 Bab 101. Kejang
102 Bab 102. Wajah yang meresahkan
103 Bab 103. Sometimes love doesn't need a reason
104 Bab 104. Is that you? My star?
105 Bab 105. Anak haram
106 Bab 106. Dia?
107 Bab 107. Menemukanmu
108 Bab 108. Naluri anak
109 Bab 109. Sesal menggelayut
110 Bab 110. Api kecemburuan
111 Bab 111. Di titik emosional
112 Bab 112. Pria dan sebuah logika
113 Bab 113. Pencabut hatiku
114 Bab 114 . Long time no see
115 Bab 115. Ungkapan hati
116 Bab 116. Sebuah dukungan
117 Bab 117. Anakku
118 Bab 118. Keresahan seorang Ibu
119 Bab 119. Perjuangan Jodhi
120 Bab 120. Sebuah penegasan
121 Bab 121. Tantrum
122 Bab 122. Di sudut malam
123 Bab 123. Kala anak menjadi alasan
124 Bab 124. Inspeksi mendadak
125 Bab 125. Pingsan
126 Bab 126. Belatung nangka!
127 Bab 127. Kamu cemburu?
128 Bab 128. Membuat sebuah kesepakatan
129 Bab 129. Mempertimbangkan
130 Bab 130. Keadaan selalu punya kenyataan
131 Bab 131. Ayah Danuja
132 Bab 132. Potret nyata sebuah kehidupan
133 Bab 133. Secuil titik terang
134 Bab 134. Akhir dari penantian
135 Bab 135. Travel plans to the west
136 Bab 136. Kebijaksanaan para orang tua
137 Bab 137. Danuja's Grandma
138 Bab 138. Anak Ayah!
139 Bab 139. Bertiga bersama kalian
140 Bab 140. See you again
141 Bab 141. Kota J, aku kembali
142 Bab 142. Terimakasih sudah mau menerimaku
143 Bab 143. Aku sayang padamu
144 Bab 144. Rahasia semesta
145 Bab 145. Karma
146 Bab 146. Jelang pernikahan
147 Bab 147. Saya terima nikah dan kawinnya...
148 Bab 148. Perusuh
149 Bab 149. Resah di tengah sukacita
150 Bab 150. Sisipan kisah
151 Bab 151. Arti sebuah kesabaran
152 Bab 152. Oh God!
153 Bab 153. Dibatas logika
154 Bab 154. Akhir kisah bahagia ( The End)
155 Bab 155. From Author with love
156 Bab 156. Present New creation
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1. Ayah!
2
Bab 2. Sepenggal kisah
3
Bab 3. Losing Valuable Things
4
Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya
5
Bab 5. Bersembunyi dari kejaran
6
Bab 6. Seperti pernah bertemu
7
Bab 7. Hari buruk untuk semua
8
Bab 8. Pria arogan
9
Bab 9. Sikap Manusiawi
10
Bab 10. Wanita Rapuh
11
Bab 11. Arti kehadiran keluarga
12
Bab 12. Merasa asing dalam rumah sendiri
13
Bab 13. Manusia dengan segala persoalannya
14
Bab 14. Mengetahui fakta
15
Bab 15. Tak sejalan
16
Bab 16. Menghujamku dengan luka
17
Bab 17. Tabir gelap
18
Bab 18. Kau menyakitiku Ayah!
19
Bab 19. Hati yang terluka
20
Bab 20. Menyentuh kalbuku
21
Bab 21. Bertemu lagi
22
Bab 22. Dualisme
23
Bab 23. Kemustahilan
24
Bab 24. Isi Kalbu
25
Bab 25. Persimpangan ambigu
26
Bab 26. Secuil luapan isi hati
27
Bab 27. Di batas keresahan
28
Bab 28. Tak sengaja
29
Bab 29. Getaran itu
30
Bab 30. Kalah telak
31
Bab 31. Insan yang ironis
32
Bab 32. Aku dan segala kesedihanku
33
Bab 33. Mengoyak paksa nurani
34
Bab 34. Petunjuk dari nirwana
35
Bab 35. Ujian seorang pria
36
Bab 36. Bertemu rival sebenarnya
37
Bab 37. Merasa terancam
38
Bab 38. Macam warna hidup manusia
39
Bab 39. Ucapan menohok
40
Bab 40. Menipu diri
41
Bab 41. Arti sebuah kecemburuan
42
Bab 42. Mulai mengendus
43
Bab 43. Secuil sedu sedan
44
Bab 44. Titik terendah dalam hidup
45
Bab 45. Menyingkap tabir gelap
46
Bab 46. Lentera kehidupan yang meredup
47
Bab 47. Mendung di hati
48
Bab 48. Aku dan perasaan ini
49
Bab 49. Fakta
50
Bab 50. Siasat
51
Bab 51. Akar pahit masa lalu
52
Bab 52. Sebuah peringatan
53
Bab 53. Puing kesedihan
54
Bab 54. Jurang yang dalam
55
Bab 55. Sebuah insiden
56
Bab 56. Kekhawatiran itu
57
Bab 57. Satu perhatian
58
Bab 58. Meniti takdir
59
Bab 59. Become a nanny?
60
Bab 60. Seraut wajah yang tak asing
61
Bab 61. Hari pertama
62
Bab 62. Rasa demi rasa
63
Bab 63. A Feud
64
Bab 64. Sebuah petaka
65
Bab 65. Di titik rendah kehidupan
66
Bab 66. Cikal bakal kejahatan
67
Bab 67. Angin sakal sebuah keluarga
68
Bab 68. Pelukan itu
69
Bab 69. Siapa dia sebenarnya?
70
Bab 70. Perasaan yang berubah
71
Bab 71. Menyelamatkan Citra part1
72
Bab 72. Menyelamatkan Citra part2
73
Bab 73. Menyelamatkan Citra part3
74
Bab 74. Dendam hanya membuatmu berteman dengan kerugian
75
Bab 75. Sebuah Cinta yang datang terlambat
76
Bab 76. Akhir dari Kepanikan
77
Bab 77. Rasaku rasamu
78
Bab 78. Puncak rasa legowo
79
Bab 79. Insan dalam amuk asmara
80
Bab 80. Hawa panas
81
Bab 81. Selaksa peristiwa
82
Bab 82. Akulah pelindungmu
83
Bab 83. Resmi milikku
84
Bab 84. Love you
85
Bab 85. Di Lounge
86
Bab 86. Bertemu mantan rival
87
Bab 87. Tirta membangkit sukma
88
Bab 88. Rasa titipan
89
Bab 89. Nyonya Raka
90
Bab 90. Ratu di hidupku
91
Bab 91. Selapis kebersamaan
92
Bab 92. Kebenaran tetap harus di kabarkan
93
Bab 93. Di kesunyian hati Jodhi
94
Bab 94. Two-line fighter
95
Bab 95. Riuh kebahagiaan
96
Bab 96. Wanita berwajah kuyu
97
Bab 97. Penggalan kisah pilu
98
Bab 98. Pertolongan dari wanita dekil
99
Bab 99. Berkalang tanah
100
Bab 100. Danuja Pradipta
101
Bab 101. Kejang
102
Bab 102. Wajah yang meresahkan
103
Bab 103. Sometimes love doesn't need a reason
104
Bab 104. Is that you? My star?
105
Bab 105. Anak haram
106
Bab 106. Dia?
107
Bab 107. Menemukanmu
108
Bab 108. Naluri anak
109
Bab 109. Sesal menggelayut
110
Bab 110. Api kecemburuan
111
Bab 111. Di titik emosional
112
Bab 112. Pria dan sebuah logika
113
Bab 113. Pencabut hatiku
114
Bab 114 . Long time no see
115
Bab 115. Ungkapan hati
116
Bab 116. Sebuah dukungan
117
Bab 117. Anakku
118
Bab 118. Keresahan seorang Ibu
119
Bab 119. Perjuangan Jodhi
120
Bab 120. Sebuah penegasan
121
Bab 121. Tantrum
122
Bab 122. Di sudut malam
123
Bab 123. Kala anak menjadi alasan
124
Bab 124. Inspeksi mendadak
125
Bab 125. Pingsan
126
Bab 126. Belatung nangka!
127
Bab 127. Kamu cemburu?
128
Bab 128. Membuat sebuah kesepakatan
129
Bab 129. Mempertimbangkan
130
Bab 130. Keadaan selalu punya kenyataan
131
Bab 131. Ayah Danuja
132
Bab 132. Potret nyata sebuah kehidupan
133
Bab 133. Secuil titik terang
134
Bab 134. Akhir dari penantian
135
Bab 135. Travel plans to the west
136
Bab 136. Kebijaksanaan para orang tua
137
Bab 137. Danuja's Grandma
138
Bab 138. Anak Ayah!
139
Bab 139. Bertiga bersama kalian
140
Bab 140. See you again
141
Bab 141. Kota J, aku kembali
142
Bab 142. Terimakasih sudah mau menerimaku
143
Bab 143. Aku sayang padamu
144
Bab 144. Rahasia semesta
145
Bab 145. Karma
146
Bab 146. Jelang pernikahan
147
Bab 147. Saya terima nikah dan kawinnya...
148
Bab 148. Perusuh
149
Bab 149. Resah di tengah sukacita
150
Bab 150. Sisipan kisah
151
Bab 151. Arti sebuah kesabaran
152
Bab 152. Oh God!
153
Bab 153. Dibatas logika
154
Bab 154. Akhir kisah bahagia ( The End)
155
Bab 155. From Author with love
156
Bab 156. Present New creation

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!