Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya

Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya

.

.

.

...🌺🌺🌺...

Lintang

Ia mengutuk dirinya sendiri karena secara nyata dia menolak hal itu, namun tubuhnya justru menyambut. Apa sebutannya? Munafik begitu? Oh tidak, jelas itu bukan keinginannya. Sungguh itu diluar kendalinya.

" Tolong hentikan!" Ia masih bisa berucap dengan memohon saat benda itu terus menghujam dirinya tanpa ampun. Sesak dan memenuhi liangnya yang sempit.

Ia benar-benar tak bisa lepas lagi kali ini, ia tak mau memandang wajah pria brengsek yang memaksanya itu. Apa namanya kalau sudah begini, bukankah sama saja dia telah di perkosa?

" Tatap aku!" Ucap pria itu memaksa. Namun Lintang masih enggan menurut.

" Tatap aku!" Pinta Jodhi menaikkan suaranya dengan osisi masih mengungkung wanita itu.

Ia bukan wanita suci, namun melakukan hal itu bersama suami dan dengan cara penuh kasih sayang, jelas merupakan impiannya. Bukan seperti ini.

Bagian bawahnya masih sangat perih, dalam durasi yang lama, pria itu terus menghujam dan mencabik-cabik dirinya tanpa ampun. Pedih sekaligus nyeri ia rasakan dalam waktu bersamaan.

Lintang menangis, ia bisa melihat wajah pria itu dari dekat. Wajah tak asing yang hingga detik ini belum bisa terpecahkan, siapa identitas pria itu sebenernya.

Pria itu benar-benar kuat. Hentakan demi hentakan yang di lakukan kini justru semakin menggila dan cepat. Harus ia akui, pria itu benar-benar memiliki tubuh yang bagus. Pun dengan staminanya.

Jodhi lagi-lagi mencium bibir Lintang dengan rakus dan kasar. Pria itu terlihat mengkudeta seluruh bagian tubuh Lintang, namun wanita itu sama sekali tak terlihat menikmati.

Jodhi memperkosa Lintang.

Dalam hatinya bertanya, kapan kegiatan itu akan segera berakhir. Semakin perih dan sakit saja. Lintang merasa kesakitan.

Detik ke detik dan menit ke menit, kegiatan panas semi memaksa itu terlihat mencapai puncak tertinggi dari gunung hasrat itu.

" Ahhhhh!" Jodhi memejamkan matanya kala para keroco yang bersarang di testosteronnya itu, kini berbondong- bondong untuk bermigrasi ke uterus Lintang.

Lintang menitikan air matanya saat benda besar dan panjang itu terasa berkedut dan memuntahkan lahar hangat yang begitu banyak.

" Thanks Lintang!"

" Rupanya aku yang pertama!" Ucap Jodhi dengan suara parau, sesaat sebelum pria itu mencabut penyatuan mereka.

Sejurus kemudian Jodhi terlihat merebahkan tubuh dengan simbahan keringat yang membuat ototnya mengkilat itu, di samping Lintang. Lelah betul rasanya.

Mata Lintang seketika menjadi laksana bulan purnama. Membulat sempurna. Siapa pria itu sebenarnya? Kenapa pria itu tahu nama aslinya.

" Siapa kamu sebenarnya?" Lintang masih tertegun menatap tubuh liat yang kini kembang kempis dan berangsur-angsur memejamkan matanya itu.

Siapa pria itu sebenarnya, kenapa pria itu tahu nama aslinya?

.

.

Lintang

Namanya memiliki arti sebuah bintang. Harapannya adalah kelak ia bisa bersinar seperti benda langit itu. Namun, sama seperti manusia lainnya, tiap-tiap kita tentu memiliki keadaan yang bersambut pada kenyataan.

Dan kenyataannya, hidupnya saat ini malah suram. Apalagi, hilangnya mahkota yang amat berharga itu, jelas makin memperburuk Keadaannya.

" Bisa-bisanya pria itu seketika tertidur usai mencabik-cabiku!"

Dengan pangkal paha yang terasa pedih dan sakit, ia mencoba memunguti pakaiannya yang telah berhamburan kesana kemari.

Lintang menangis.

Sesekali punggung tangannya turut mengelap cairan bening yang lolos begitu saja dari kedua netranya. Lintang merasa hancur dan berada di titik terendah dalam hidupnya.

I'm not a virgin anymore!

Lintang merekam jelas wajah pria itu dalam ingatannya. Rasa benci dan jijik kini melingkupi jiwanya. Pria yang sama sekali tak memiliki belas kasihan. Pria yang telah merusak masa depannya.

" Pria seperti dia tidak akan pernah mau untuk bertanggungjawab. Lihat saja bagaimana dia mengataiku!" Ia terus bergumam dalam hati. Berniat untuk pergi dari tempat itu secepatnya.

" Aku harus menemukan kunci itu!"

Lintang melihat jeans mahal pria itu yang teronggok di lantai kamar hotel itu. Ia membulatkan matanya demi melihat sepucuk senjata yang turut ada di sana. Tangan Lintang gemetaran.

Apakah pria ini pria jahat? Oh astaga!

Ia terus meraba celana ini sembari menatap ke arah Jodhi yang tertidur pulas. Ia benar-benar ketakutan.

" Dapat!"

Dengan rasa was-was, dan dengan hati yang hancur berkeping-keping, ia kini mengambil card lock yang berada di saku celana pria yang kelelahan itu, berniat pergi dari sana.

Di tatapnya pria dengan wajah tampan yang memiliki tato di dada hingga punggung lebarnya itu. Kebencian benar-benar merasuk ke relung hati Lintang.

Dengan langkah tertatih sebab sisa rasa perih, ia berjalan pasti. Meninggalkan pria itu. Entah apa yang akan terjadi setelah ini.

" Ah sial, kenapa aku tadi tidak melihat dompetnya agar bisa tahu siapa identitasnya!" Ia bergumam merutuki kebodohannya.

" Ah sudahlah!" Ucapnya tak mau ambil pusing. Lebih baik ia segera pergi, karena jika ia kembali, ia takut jika pria itu justru akan bangun.

No way!

.

.

Raka

" Ayah berangkat dulu ya. Citra janji gak boleh nakal sama mbak Nining ya!" Raka mengusap lembut pipi gembul Citra lalu menciumnya.

Citra mengangguk " Besok aku sekolah ya Yah, aku bosen dirumah!" Bocah itu menyuguhkan wajah murung.

Raka tersenyum " Iya, makanya hari ini harus pinter. Obatnya diminum, biar besok bisa sekolah lagi ya!"

" Janji?" Raka mengatungkan jari kelingkingnya.

Citra tersenyum " Janji!" bocah cilik itu menakutkan jari kelingkingnya yang mungil ke jari Raka yang besar. Terlihat mengharukan.

Di lantai dasar,

" Mbak Ning, Citra sudah saya izinkan. Jangan biarkan dia keluar dulu ya, saya hari ini akan pulang cepat!" Ucap Raka seraya mengancingkan benik ke lengan bajunya.

" Nggeh Den, tadi Ibuk nelpon kalau beliau belum bisa datang. Mau ada acara ke rumah Pak Wisang atau siapa gitu tadi!" Ucap Bik Nining.

Raka mengangguk paham. Mungkin acara dirumahnya Om Wisang. Begitu pikirnya.

Di kantor,

" Ko, yang kemaren sudah kamu carikan ganti?"

" Maksud saya orang barunya usah dapat?" Tanya Raka kepada Niko abdi setianya.

Niko adalah anak dari Om Devan . Pria dengan lesung pipi itu kini setia menjadi anteknya. Loyalitas tanpa batas yang di tunjukkan Om Devan semasa bekerja bersama Papa Abimanyu , membuat mereka berdua di pertemukan kembali dalam siklus yang sama di Delta Group.

Ia berharap Niko bisa seperti papanya.

" Nanti bos sendiri yang interview. Dari semua pelamar, cuma dia yang memenuhi kualifikasi. Saya enggak berani terima pegawai wanita. Bos sendiri yang bilang!" Tutur Niko tanpa mengalihkannya perhatiannya kepada laptop.

Pria itu memang cenderung lebih memiliki sikap santai. Agaknya garis gen dari Om Devan lebih mendominasi daripada Gen dari Tante Alexa.

"Baguslah!" Ia memang meminta Niko untuk tak mencari pegawai wanita. Terlalu riskan jika dia bekerja bersama wanita, tahu sendiri jika Raka sangat memuja mendiang istrinya. Bagi Raka, tak ada wanita yang baik seperti istrinya dulu.

Ya..walau pernikahan mereka karena dijodohkan oleh Papa Abimanyu. Raka yang memang memiliki sikap baik dan pengertian sedari kecil, menerima rekomendasi jodoh dari pria hebat itu. Seorang wanita yatim piatu.

" Ka, Mama masih dirumahnya Om Wisang sama papa. Kamu nanti kalau enggak keberatan bisa jemput Kalyna sekalian ? Nanang sedang mama kasih tugas lain!"

Pesan dari sang mama membuatnya mengalihkan atensi. Raka mengembuskan napasnya pasrah. Memiliki dua adik beda ayah dan beda ibu, yang masih duduk di bangku sekolah memang kerap merusuhi aktivitasnya.

Dan sialnya, Mama tidak percaya kepada orang lain selain dirinya.

Okelah kalau begitu!

.

.

Jodhi

Hawa dingin seolah menusuk kulit Jodhi. Lintang rupanya sengaja memaksimalkan suhu AC hingga titik terdingin sebelum wanita itu melesat pergi.

Kok sempat- sempatnya.

Jodhi merasa lebih rileks usai berganti oli. Naluri alami yang begitu nikmat. Hah, senangnya hidup. Apalagi, ia teringat jika ia menyelami kenikmatan duniawi itu bersama Lintang.

Namun, kesenangan yang ia rasakan rupanya hanya bersifat fana. Ia mendelik kala melihat dirinya yang seorang diri di kamar itu.

" Oh sial!"

" Kemana wanita itu?"

Jodhi tertegun demi melihat bercak noda diatas seprei putih kusut, dan terlihat sudah setengah mengering. Kusut karena aksinya.

Sial, darah keperawanan.

Dengan gusar dan terburu-buru Jodhi membuka pintu kamar mandi mandi namun kosong melompong.

" Brengsek!" Ia mengumpat seraya mengutuk dirinya sendiri, harusnya ia tidak tertidur. Membuatnya menyesal lantaran kini ia kehilangan Lintang.

Secepat kilat ia membersihkan dirinya lalu menelpon resepsionis melalui ekstensi pesawat telepon di kamarnya. Ia mendecak sebal kala mengetahui jika kunci kamar yang ia kantongi kemarin telah lenyap.

Wanita itu!

" Tadi malam sekitar pukul 01 jelang dini hari Pak!" Tutur pria yang kini melihat layar CCTV. Menampilkan Lintang yang berjalan keluar.

Astaga! Kenapa pria itu bisa kecolongan begini. Sejenak ia berpikir, ah tentu saja ia masih bisa menemui Lintang. Zaky, ya...pria itulah jawabannya.

Jodhi menyeringai licik.

.

.

Zaky

Ia masih ngantuk berat pagi itu saat seorang pria datang menginterupsi mimpinya. Pria gila yang semalam menodongkan senjata kepadanya itu, kini terlihat menyatroni kediamannya pagi ini. Benar-benar gila.

" Aku tidak tahu, sudah aku katakan. Kau yang membawanya semalam, kenapa kau malah mencarinya kemari?" Pria itu mendengus kesal.

Zaky dan para kancrutnya merupakan mahluk nocturnal. Alias hidup di malam hari, dan tidur saat siang hari. Persis kalong.

" Berikan aku alamat rumahnya, atau kau..." Jodhi hendak mencabut kembali senjata dari balik punggungnya. Dasar tukang ancam!

Membuat mata Zaky mendelik. Asu!

" Ok Ok stay calm!" Zaky benar-benar sebal, kesal dan tak suka dengan Jodhi yang tukang ancam. Berduit sih berduit, tapi enggak gitu juga kali.

Zaky terlihat meraih secarik kertas dan pulpen lalu menuliskan sebuah alamat. Sementara Jodhi terlihat menunggu. Benar-benar gila.

" Jangan tanyakan lagi, karena hanya itu tempat tinggal Melati yang aku tahu!" Zaky menyerahkan secarik kertas tersebut pada Jodhi. Dengan gerakan cepat dan kasar, Jodhi menyambar benda itu dengan tersenyum licik.

You must be mine!

.

.

.

.

.

To be continued....

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nina_Naina

Nina_Naina

wohooo...tdk semudaaah itu fergusooooo

2022-08-16

0

sanjana albirru

sanjana albirru

asisten kesannya lebih baik, antek ko seperti penjahat saja.

2022-08-09

0

Oma Yoma

Oma Yoma

apalagi dg yg virgin yaa. klo diluaran sana palingan kamu dapat lubang2 obralan bekas banyak orang 😠😠😠😠😠

2022-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ayah!
2 Bab 2. Sepenggal kisah
3 Bab 3. Losing Valuable Things
4 Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya
5 Bab 5. Bersembunyi dari kejaran
6 Bab 6. Seperti pernah bertemu
7 Bab 7. Hari buruk untuk semua
8 Bab 8. Pria arogan
9 Bab 9. Sikap Manusiawi
10 Bab 10. Wanita Rapuh
11 Bab 11. Arti kehadiran keluarga
12 Bab 12. Merasa asing dalam rumah sendiri
13 Bab 13. Manusia dengan segala persoalannya
14 Bab 14. Mengetahui fakta
15 Bab 15. Tak sejalan
16 Bab 16. Menghujamku dengan luka
17 Bab 17. Tabir gelap
18 Bab 18. Kau menyakitiku Ayah!
19 Bab 19. Hati yang terluka
20 Bab 20. Menyentuh kalbuku
21 Bab 21. Bertemu lagi
22 Bab 22. Dualisme
23 Bab 23. Kemustahilan
24 Bab 24. Isi Kalbu
25 Bab 25. Persimpangan ambigu
26 Bab 26. Secuil luapan isi hati
27 Bab 27. Di batas keresahan
28 Bab 28. Tak sengaja
29 Bab 29. Getaran itu
30 Bab 30. Kalah telak
31 Bab 31. Insan yang ironis
32 Bab 32. Aku dan segala kesedihanku
33 Bab 33. Mengoyak paksa nurani
34 Bab 34. Petunjuk dari nirwana
35 Bab 35. Ujian seorang pria
36 Bab 36. Bertemu rival sebenarnya
37 Bab 37. Merasa terancam
38 Bab 38. Macam warna hidup manusia
39 Bab 39. Ucapan menohok
40 Bab 40. Menipu diri
41 Bab 41. Arti sebuah kecemburuan
42 Bab 42. Mulai mengendus
43 Bab 43. Secuil sedu sedan
44 Bab 44. Titik terendah dalam hidup
45 Bab 45. Menyingkap tabir gelap
46 Bab 46. Lentera kehidupan yang meredup
47 Bab 47. Mendung di hati
48 Bab 48. Aku dan perasaan ini
49 Bab 49. Fakta
50 Bab 50. Siasat
51 Bab 51. Akar pahit masa lalu
52 Bab 52. Sebuah peringatan
53 Bab 53. Puing kesedihan
54 Bab 54. Jurang yang dalam
55 Bab 55. Sebuah insiden
56 Bab 56. Kekhawatiran itu
57 Bab 57. Satu perhatian
58 Bab 58. Meniti takdir
59 Bab 59. Become a nanny?
60 Bab 60. Seraut wajah yang tak asing
61 Bab 61. Hari pertama
62 Bab 62. Rasa demi rasa
63 Bab 63. A Feud
64 Bab 64. Sebuah petaka
65 Bab 65. Di titik rendah kehidupan
66 Bab 66. Cikal bakal kejahatan
67 Bab 67. Angin sakal sebuah keluarga
68 Bab 68. Pelukan itu
69 Bab 69. Siapa dia sebenarnya?
70 Bab 70. Perasaan yang berubah
71 Bab 71. Menyelamatkan Citra part1
72 Bab 72. Menyelamatkan Citra part2
73 Bab 73. Menyelamatkan Citra part3
74 Bab 74. Dendam hanya membuatmu berteman dengan kerugian
75 Bab 75. Sebuah Cinta yang datang terlambat
76 Bab 76. Akhir dari Kepanikan
77 Bab 77. Rasaku rasamu
78 Bab 78. Puncak rasa legowo
79 Bab 79. Insan dalam amuk asmara
80 Bab 80. Hawa panas
81 Bab 81. Selaksa peristiwa
82 Bab 82. Akulah pelindungmu
83 Bab 83. Resmi milikku
84 Bab 84. Love you
85 Bab 85. Di Lounge
86 Bab 86. Bertemu mantan rival
87 Bab 87. Tirta membangkit sukma
88 Bab 88. Rasa titipan
89 Bab 89. Nyonya Raka
90 Bab 90. Ratu di hidupku
91 Bab 91. Selapis kebersamaan
92 Bab 92. Kebenaran tetap harus di kabarkan
93 Bab 93. Di kesunyian hati Jodhi
94 Bab 94. Two-line fighter
95 Bab 95. Riuh kebahagiaan
96 Bab 96. Wanita berwajah kuyu
97 Bab 97. Penggalan kisah pilu
98 Bab 98. Pertolongan dari wanita dekil
99 Bab 99. Berkalang tanah
100 Bab 100. Danuja Pradipta
101 Bab 101. Kejang
102 Bab 102. Wajah yang meresahkan
103 Bab 103. Sometimes love doesn't need a reason
104 Bab 104. Is that you? My star?
105 Bab 105. Anak haram
106 Bab 106. Dia?
107 Bab 107. Menemukanmu
108 Bab 108. Naluri anak
109 Bab 109. Sesal menggelayut
110 Bab 110. Api kecemburuan
111 Bab 111. Di titik emosional
112 Bab 112. Pria dan sebuah logika
113 Bab 113. Pencabut hatiku
114 Bab 114 . Long time no see
115 Bab 115. Ungkapan hati
116 Bab 116. Sebuah dukungan
117 Bab 117. Anakku
118 Bab 118. Keresahan seorang Ibu
119 Bab 119. Perjuangan Jodhi
120 Bab 120. Sebuah penegasan
121 Bab 121. Tantrum
122 Bab 122. Di sudut malam
123 Bab 123. Kala anak menjadi alasan
124 Bab 124. Inspeksi mendadak
125 Bab 125. Pingsan
126 Bab 126. Belatung nangka!
127 Bab 127. Kamu cemburu?
128 Bab 128. Membuat sebuah kesepakatan
129 Bab 129. Mempertimbangkan
130 Bab 130. Keadaan selalu punya kenyataan
131 Bab 131. Ayah Danuja
132 Bab 132. Potret nyata sebuah kehidupan
133 Bab 133. Secuil titik terang
134 Bab 134. Akhir dari penantian
135 Bab 135. Travel plans to the west
136 Bab 136. Kebijaksanaan para orang tua
137 Bab 137. Danuja's Grandma
138 Bab 138. Anak Ayah!
139 Bab 139. Bertiga bersama kalian
140 Bab 140. See you again
141 Bab 141. Kota J, aku kembali
142 Bab 142. Terimakasih sudah mau menerimaku
143 Bab 143. Aku sayang padamu
144 Bab 144. Rahasia semesta
145 Bab 145. Karma
146 Bab 146. Jelang pernikahan
147 Bab 147. Saya terima nikah dan kawinnya...
148 Bab 148. Perusuh
149 Bab 149. Resah di tengah sukacita
150 Bab 150. Sisipan kisah
151 Bab 151. Arti sebuah kesabaran
152 Bab 152. Oh God!
153 Bab 153. Dibatas logika
154 Bab 154. Akhir kisah bahagia ( The End)
155 Bab 155. From Author with love
156 Bab 156. Present New creation
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1. Ayah!
2
Bab 2. Sepenggal kisah
3
Bab 3. Losing Valuable Things
4
Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya
5
Bab 5. Bersembunyi dari kejaran
6
Bab 6. Seperti pernah bertemu
7
Bab 7. Hari buruk untuk semua
8
Bab 8. Pria arogan
9
Bab 9. Sikap Manusiawi
10
Bab 10. Wanita Rapuh
11
Bab 11. Arti kehadiran keluarga
12
Bab 12. Merasa asing dalam rumah sendiri
13
Bab 13. Manusia dengan segala persoalannya
14
Bab 14. Mengetahui fakta
15
Bab 15. Tak sejalan
16
Bab 16. Menghujamku dengan luka
17
Bab 17. Tabir gelap
18
Bab 18. Kau menyakitiku Ayah!
19
Bab 19. Hati yang terluka
20
Bab 20. Menyentuh kalbuku
21
Bab 21. Bertemu lagi
22
Bab 22. Dualisme
23
Bab 23. Kemustahilan
24
Bab 24. Isi Kalbu
25
Bab 25. Persimpangan ambigu
26
Bab 26. Secuil luapan isi hati
27
Bab 27. Di batas keresahan
28
Bab 28. Tak sengaja
29
Bab 29. Getaran itu
30
Bab 30. Kalah telak
31
Bab 31. Insan yang ironis
32
Bab 32. Aku dan segala kesedihanku
33
Bab 33. Mengoyak paksa nurani
34
Bab 34. Petunjuk dari nirwana
35
Bab 35. Ujian seorang pria
36
Bab 36. Bertemu rival sebenarnya
37
Bab 37. Merasa terancam
38
Bab 38. Macam warna hidup manusia
39
Bab 39. Ucapan menohok
40
Bab 40. Menipu diri
41
Bab 41. Arti sebuah kecemburuan
42
Bab 42. Mulai mengendus
43
Bab 43. Secuil sedu sedan
44
Bab 44. Titik terendah dalam hidup
45
Bab 45. Menyingkap tabir gelap
46
Bab 46. Lentera kehidupan yang meredup
47
Bab 47. Mendung di hati
48
Bab 48. Aku dan perasaan ini
49
Bab 49. Fakta
50
Bab 50. Siasat
51
Bab 51. Akar pahit masa lalu
52
Bab 52. Sebuah peringatan
53
Bab 53. Puing kesedihan
54
Bab 54. Jurang yang dalam
55
Bab 55. Sebuah insiden
56
Bab 56. Kekhawatiran itu
57
Bab 57. Satu perhatian
58
Bab 58. Meniti takdir
59
Bab 59. Become a nanny?
60
Bab 60. Seraut wajah yang tak asing
61
Bab 61. Hari pertama
62
Bab 62. Rasa demi rasa
63
Bab 63. A Feud
64
Bab 64. Sebuah petaka
65
Bab 65. Di titik rendah kehidupan
66
Bab 66. Cikal bakal kejahatan
67
Bab 67. Angin sakal sebuah keluarga
68
Bab 68. Pelukan itu
69
Bab 69. Siapa dia sebenarnya?
70
Bab 70. Perasaan yang berubah
71
Bab 71. Menyelamatkan Citra part1
72
Bab 72. Menyelamatkan Citra part2
73
Bab 73. Menyelamatkan Citra part3
74
Bab 74. Dendam hanya membuatmu berteman dengan kerugian
75
Bab 75. Sebuah Cinta yang datang terlambat
76
Bab 76. Akhir dari Kepanikan
77
Bab 77. Rasaku rasamu
78
Bab 78. Puncak rasa legowo
79
Bab 79. Insan dalam amuk asmara
80
Bab 80. Hawa panas
81
Bab 81. Selaksa peristiwa
82
Bab 82. Akulah pelindungmu
83
Bab 83. Resmi milikku
84
Bab 84. Love you
85
Bab 85. Di Lounge
86
Bab 86. Bertemu mantan rival
87
Bab 87. Tirta membangkit sukma
88
Bab 88. Rasa titipan
89
Bab 89. Nyonya Raka
90
Bab 90. Ratu di hidupku
91
Bab 91. Selapis kebersamaan
92
Bab 92. Kebenaran tetap harus di kabarkan
93
Bab 93. Di kesunyian hati Jodhi
94
Bab 94. Two-line fighter
95
Bab 95. Riuh kebahagiaan
96
Bab 96. Wanita berwajah kuyu
97
Bab 97. Penggalan kisah pilu
98
Bab 98. Pertolongan dari wanita dekil
99
Bab 99. Berkalang tanah
100
Bab 100. Danuja Pradipta
101
Bab 101. Kejang
102
Bab 102. Wajah yang meresahkan
103
Bab 103. Sometimes love doesn't need a reason
104
Bab 104. Is that you? My star?
105
Bab 105. Anak haram
106
Bab 106. Dia?
107
Bab 107. Menemukanmu
108
Bab 108. Naluri anak
109
Bab 109. Sesal menggelayut
110
Bab 110. Api kecemburuan
111
Bab 111. Di titik emosional
112
Bab 112. Pria dan sebuah logika
113
Bab 113. Pencabut hatiku
114
Bab 114 . Long time no see
115
Bab 115. Ungkapan hati
116
Bab 116. Sebuah dukungan
117
Bab 117. Anakku
118
Bab 118. Keresahan seorang Ibu
119
Bab 119. Perjuangan Jodhi
120
Bab 120. Sebuah penegasan
121
Bab 121. Tantrum
122
Bab 122. Di sudut malam
123
Bab 123. Kala anak menjadi alasan
124
Bab 124. Inspeksi mendadak
125
Bab 125. Pingsan
126
Bab 126. Belatung nangka!
127
Bab 127. Kamu cemburu?
128
Bab 128. Membuat sebuah kesepakatan
129
Bab 129. Mempertimbangkan
130
Bab 130. Keadaan selalu punya kenyataan
131
Bab 131. Ayah Danuja
132
Bab 132. Potret nyata sebuah kehidupan
133
Bab 133. Secuil titik terang
134
Bab 134. Akhir dari penantian
135
Bab 135. Travel plans to the west
136
Bab 136. Kebijaksanaan para orang tua
137
Bab 137. Danuja's Grandma
138
Bab 138. Anak Ayah!
139
Bab 139. Bertiga bersama kalian
140
Bab 140. See you again
141
Bab 141. Kota J, aku kembali
142
Bab 142. Terimakasih sudah mau menerimaku
143
Bab 143. Aku sayang padamu
144
Bab 144. Rahasia semesta
145
Bab 145. Karma
146
Bab 146. Jelang pernikahan
147
Bab 147. Saya terima nikah dan kawinnya...
148
Bab 148. Perusuh
149
Bab 149. Resah di tengah sukacita
150
Bab 150. Sisipan kisah
151
Bab 151. Arti sebuah kesabaran
152
Bab 152. Oh God!
153
Bab 153. Dibatas logika
154
Bab 154. Akhir kisah bahagia ( The End)
155
Bab 155. From Author with love
156
Bab 156. Present New creation

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!