Bab 2. Sepenggal kisah

Bab 2. Sepenggal kisah

.

.

.

...🌺🌺🌺...

Raka

" Papa mandi dulu , kamu sama onty sebentar ya!"

Usai menyuapi Citra, ia kini hendak membersihkan dirinya dulu. Berharap rasa lelah yang menyerang dirinya sirna bersama tetasan air yang membasuh tubuh liatnya.

Sensasi air dingin ia resapi dalam-dalam. Mengalir di tiap inci kulitnya yang terlihat bersatu dengan otot-otot tubuhnya yang keras.

Ia menyurai rambutnya yang basah. Mata yang terpejam itu kini tanpa sengaja teringat akan bayangan wajah istrinya dulu.

" Titip Citra mas!''

Kalimat itu terus saja terngiang-ngiang di dalam pikirnya. Ucapan lembut yang keluar dari bibir sang istri sewaktu wanita itu menuju tempat operasi jelang Caesar anak kedua mereka.

Perasaan bersalah, menyesal, dan marah berkecamuk dalam hati. Menyerang sanubari terdalamnya.

" Raka!"

" Ka!"

Suara Mama sukses membuat dirinya mempercepat ritual mandinya. Tangan berotot itu terlihat menyambar handuk lalu membebatkannya ke bawah pinggang. Raka terlihat segar sekali.

CEKLEK

Pintu kamar mandi terayun dan menampilkan sebagian tubuhnya yang masih basah. Menatap Mama sambil menggosok rambutnya yang masih meneteskan air.

" Astaga kamu mandi lama amat! Ya udah mama tunggu di bawah, Citra barusan Mama lihat udah tidur. Mama pingin ngobrol sama kamu!"

Raka mengembuskan napasnya pasrah. Jelas Mama akan membicarakan soal ibu sambung untuk Citra lagi. Dan dia selalu No untuk hal itu.

Haish!!!

Tapi Raka tetaplah Raka. Pria yang selalu menuruti sang Mama sedari kecil. Kelamnya rekam jejak masa lalu papanya, seolah menjadi cermin dirinya untuk tak berlaku sama. Sebagai pria sejati, menyakiti hati wanita itu merupakan hal yang harus ia hindari.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kakinya yang terdengar jelas saat menapaki anak tangga. Disana sudah terlihat Papa Abimanyu.

" Papa! Kapan datang?" Raka mencium takzim tangan Abimanyu yang rupanya sudah datang ke rumahnya.

" Barusan. Kamu masih sering lembur?'' Ucap Abimanyu yang kini melihat Raka tengah mendaratkan tubuhnya ke sofa di hadapannya.

Menatap dirinya yang jelas tak bersemangat.

Raka mengangguk " Kasihan Niko Pah. Ada anak buah yang korup di divisi keuangan!" Tutur Raka sembari menyalakan remote TV malam itu.

" Kasih tahu dia Mas. Dulu mas juga enggak begitu amat kan? Citra ini butuh peran orang tua Ka!"

Sahut Mama yang muncul dari arah belakang, terlihat membawakan beberapa cangkir berisikan teh hangat dan kudapan.

Raka mengembuskan napasnya pasrah. Itu lagi- itu lagi. Abimanyu membenarkan posisi duduknya, menghadap ke arah anaknya yang kini fokus mengganti channel TV.

" Prinsip dari assiten itu untuk memudahkan pekerjaan kita Ka. Jadi jangan semua- muanya kamu yang ngerjain. Rugi bayar orang kalau kamu masih ngoyo begitu!"

Raka tertegun sambil memperhatikan Andhira yang meletakkan cangkir ke hadapan dua pria itu. Mengabaikan siaran berita lokal yang menayangkan aksi demontrasi para mahasiswa.

" Mama kamu benar, soal Citra ini jangan kamu anggap enteng. Papa enggak mau cucu papa kenapa-kenapa!" Ucap Abimanyu terlihat serius.

" Besok Raka mau datang ke sekolahnya!" Sahutnya cepat. Berusaha membuat kedua orangtuanya tahu jika ia juga seorang papa yang responsible.

" Bukan masalah kamu datang ke sekolahnya atau enggak, bukan juga soal kamu bisa marahin semua guru bahkan anak yang nyerang anak kamu, bukan itu!" Abimanyu berusaha memberikan pengertian untuk Raka.

" Ini soal peran kamu sendiri!"

Raka tertegun dan memilih mematikan Chanel TV yang makin membuat pikiranya semrawut saja.

" Kamu enggak bisa terus- terusan begini. Kamu masih muda, Citra juga butuh sosok wanita Ka. Pikirkan ini agar jalan kamu kembali seimbang!" Ucap Mama lagi-lagi.

Andhira menatap wajah putranya serius. Sudah sering sekali mereka berbicara serius begini. Mereka ingin Raka mau membuka hatinya untuk orang lain.

" Papa tahu kamu mencintai Visya. Tapi dalam perjalanannya, Citra membutuhkan Ibu nak!"

Sekarang Raka semakin mumet. Bukannya tidak ada yang mau dengannya, ada banyak bahkan berlomba-lomba malah. Namun, jujur posisi Visya di hatinya benar-benar telah paten.

" Jika kamu menolak rekomendasi dari papa, papa kasih kesempatan kamu untuk mencari sendiri!" Ucap papa Abimanyu. Jelas makin mengusik keteguhan hatinya.

Baru beberapa Minggu yang lalu, Papa Indra dan Mama Anggi juga memintanya mencari Ibu sambung untuk Citra. Sekarang, Papa Abimanyu dan Mama Dhira juga melakukan hal yang sama.

Oh astaga, ingin rasanya Raka menenggelamkan diri ke dasar bumi saja. Huh!

.

.

...🌺🌺🌺...

Jodhistira

" Maaf Tuan, Melati belum free. Dia penuh malam ini!" Tutur pria yang tadi ia temui. Membuatnya sedikit mendengus kecewa.

" Jadi nama malamnya Melati?"

" Berani sekali dia menolakku, aku ingin bertemu dengan manager cafe ini!" Sorot mata Jodhi begitu mengintimidasi pria itu.

" Ta.. tapi.."

" Ambil dan bawa aku kesana!" Ucap Jodhi mengeluarkan koceknya yang lumayan.

Pria itu meneguk ludahnya dengan tubuh bergetar, uang bergambar proklamator berjumlah lebih dari tujuh lembar itu jelas membuat dirinya goyah.

" Sebelah sini Tuan!"

Jodhi membuang puntung rokoknya usai hisapan terakhir sebelum ia mengikuti pria itu. Benar-benar tidak sabar untuk menemui Lintang.

Ia membuntuti pria itu melewati lorong-lorong gelap dengan suara musik yang memekakkan telinganya.

Tok

Tok

Tok

Pria itu terlihat mengetuk sebuah ruangan dengan pintu dari kaca tebal, terlihat eksklusif sekali.

" Masuk!"

Ia turut mendengar suara sahutan dari dalam. Tanpa menunggu lagi, ia kini memasukinya ruangan luas dimana ia melihat pria gemuk yang tengah memangku wanita sexy, terlihat buah dadanya menyembul keluar. Wow!

" Bos saya ma.."

" Saya ingin bicara dengan anda!" Ucap Jodhi memotong ucapan pria itu. Membuat pemilik papan nama bertuliskan Zaky itu membulatkan matanya.

" Kita lanjutkan nanti sayang!" Zaky mencium mesra bibir wanita binal itu. Benar-benar menjijikkan.

Ia hanya diam dengan wajah dingin saat wanita dan pria itu keluar. Kini, menyisakan dirinya dan seorang manager cabul dalam ruangan bercat monokrom itu.

" Aku ingin Melati malam ini juga!"

Pria itu tertawa " Melati tidak open BO, dia hanya pelayan. Kau bisa menyewa..."

KLAK

KLEK

Zaky mendelik saat Jodhi dengan gerakan cepat menarik pistol dan mengokangnya dalam waktu sepersekian detik. Sial!

Ya, Jodhi memang selalu membawa benda itu untuk melindungi dirinya.

" Jangan main-main kamu!" Zaky ketakutan, kenapa bisa ada pria kurang ajar di cafenya. Sial!

" Apa kau polisi?" Tanya Zaky dengan wajah pias.

" Apa aku terlihat bukan seperti bajingan?" Jodhi menarik senyuman licik.

Oh Shiit!

" Melati tidak open BO, sudah aku katakan. Dia hanya pelayan!"

" Lagipula jadwal dia penuh malam ini!" Zaky tentu saja bingung, jelas ia akan mendapatkan masalah jika main comot wanita yang jelas sudah di order itu.

" Oh ya? Kau pikir aku percaya? Bagiamana bisa wanita dengan pakaian minim tidak open BO?"

.

.

BRAK

Lintang yang tengah sibuk menuangkan minuman kepada tamunya dibuat terkejut akan kehadiran seorang pria yang memasang wajah dingin bersama managernya.

" Apa-apaan ini?" Ucap tamu pria yang tengah di layani oleh Lintang. Terlihat tidak suka.

" Sa..saya mohon maaf Tuan. Tapi..Melati harus..!" Zaky benar-benar bingung harus memulai dari mana. Pria gila itu terus saja mengancamnya lewat tatapannya yang begitu mengintimidasi.

Lintang terlihat bingung, apa maksudnya?

Zaky melakukan gerakan kepala sebagai tanda bagi Lily untuk membawa pria itu keluar. Menyisakan Lintang yang dibuat bingung.

" Tuan, Melati hari ini saya gantikan. Mari!" Ucap Lily dengan kalimat penuh rayuan yang sukses membuat tamu itu melupakan Melati.

Kini Lintang alias Melati benar-benar dibuat tak mengerti. Ada apa ini? Mengapa Zaky main ganti begitu saja.

" Melati, layanilah Tuan ini dengan baik. Dia sudah membayar empat kali lipat!" Ucap Zaky menatap sendu wajah Lintang. Menyiratkan jika ia terpaksa.

.

.

Lintang

Sejak kematian papanya, ia menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Ibunya sedang sakit keras. Kanker payudara yang di derita ibunya kian memperburuk kondisi keuangan mereka.

Kemoterapi dan juga pengobatan pendukung yang membutuhkan dana yang tak sedikit, jelas menjadi hal yang sifatnya memaksa Lintang untuk berbuat apapun.

Kehidupannya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat, ia yang kesulitan mencari pekerjaan terpaksa bergabung menjadi pemandu lagu juga pelayan demi membiayainya diri dan juga keluarganya.

Zaky merupakan pria yang pernah di tolong Lintang. Pria itu nyaris mati saat akan di keroyok oleh preman. Beruntung, Lintang yang lewat , mampumenolong meski ia sendiri babak belur dan harus berteriak meminta pertolongan orang lain.

Dari pertemuannya itulah, ia mendapat tawaran pekerjaan. Merasa berhutang budi, Zaky kemudian memperkerjakan Lintang di cafe plus-plus miliknya.

" Tenang, saya akan memilihkan tamu yang tidak akan macam-macam sama kamu!"

" Nanti kalau kamu sudah dapat kerjaan lain, kamu bisa keluar dari sini!"

Mungkin tidak akan ada yang percaya jika Lintang masih perawan. Zaky yang baik hati memang menjaga betul wanita itu. Dari kisah sulit yang dibeberkan olehnya, Zaky merasa iba dengan jalan terjal wanita manis itu.

Namun, saat datang seorang pria kurang ajar yang berani menodongkan pistol ke arahnya, ia tak tahu akan seperti apa nasib Lintang kemudian.

Jodhistira sialan!

"Melati, layanilah Tuan ini dengan baik. Dia sudah membayar empat kali lipat!" Hanya itu yang bisa ia ucapkan. Ia kini tahu siapa Jodhi. Orang yang cukup berpengaruh dan anak pemilik Dapur Isun.

Ia bisa melihat sorot mata penuh tanya dari mata pria berkepribadian ganda itu. Ia kini terlihat memandang wajah pria yang menurutnya tak asing. Pria bertinggi diatas seratus delapan puluh itu terlihat sangat familiar.

Tapi dimana mereka pernah bertemu?

.

.

.

.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Fitriana Nanaz

Fitriana Nanaz

aku mmpir lg kak.ini lanjutan kisah dhira dan abimanyu.ini cerita anaknya,raka dn jodi kan?pasti seru nih.😘

2022-08-13

1

Syifa Altafunnisa

Syifa Altafunnisa

mampir ya Thor,,,karya u yg pertama AQ baca,,,lanjut👍😘

2022-08-10

1

Kinan Rosa

Kinan Rosa

ati ati Jo jangan sampai menyesal karena egoisme

2022-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ayah!
2 Bab 2. Sepenggal kisah
3 Bab 3. Losing Valuable Things
4 Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya
5 Bab 5. Bersembunyi dari kejaran
6 Bab 6. Seperti pernah bertemu
7 Bab 7. Hari buruk untuk semua
8 Bab 8. Pria arogan
9 Bab 9. Sikap Manusiawi
10 Bab 10. Wanita Rapuh
11 Bab 11. Arti kehadiran keluarga
12 Bab 12. Merasa asing dalam rumah sendiri
13 Bab 13. Manusia dengan segala persoalannya
14 Bab 14. Mengetahui fakta
15 Bab 15. Tak sejalan
16 Bab 16. Menghujamku dengan luka
17 Bab 17. Tabir gelap
18 Bab 18. Kau menyakitiku Ayah!
19 Bab 19. Hati yang terluka
20 Bab 20. Menyentuh kalbuku
21 Bab 21. Bertemu lagi
22 Bab 22. Dualisme
23 Bab 23. Kemustahilan
24 Bab 24. Isi Kalbu
25 Bab 25. Persimpangan ambigu
26 Bab 26. Secuil luapan isi hati
27 Bab 27. Di batas keresahan
28 Bab 28. Tak sengaja
29 Bab 29. Getaran itu
30 Bab 30. Kalah telak
31 Bab 31. Insan yang ironis
32 Bab 32. Aku dan segala kesedihanku
33 Bab 33. Mengoyak paksa nurani
34 Bab 34. Petunjuk dari nirwana
35 Bab 35. Ujian seorang pria
36 Bab 36. Bertemu rival sebenarnya
37 Bab 37. Merasa terancam
38 Bab 38. Macam warna hidup manusia
39 Bab 39. Ucapan menohok
40 Bab 40. Menipu diri
41 Bab 41. Arti sebuah kecemburuan
42 Bab 42. Mulai mengendus
43 Bab 43. Secuil sedu sedan
44 Bab 44. Titik terendah dalam hidup
45 Bab 45. Menyingkap tabir gelap
46 Bab 46. Lentera kehidupan yang meredup
47 Bab 47. Mendung di hati
48 Bab 48. Aku dan perasaan ini
49 Bab 49. Fakta
50 Bab 50. Siasat
51 Bab 51. Akar pahit masa lalu
52 Bab 52. Sebuah peringatan
53 Bab 53. Puing kesedihan
54 Bab 54. Jurang yang dalam
55 Bab 55. Sebuah insiden
56 Bab 56. Kekhawatiran itu
57 Bab 57. Satu perhatian
58 Bab 58. Meniti takdir
59 Bab 59. Become a nanny?
60 Bab 60. Seraut wajah yang tak asing
61 Bab 61. Hari pertama
62 Bab 62. Rasa demi rasa
63 Bab 63. A Feud
64 Bab 64. Sebuah petaka
65 Bab 65. Di titik rendah kehidupan
66 Bab 66. Cikal bakal kejahatan
67 Bab 67. Angin sakal sebuah keluarga
68 Bab 68. Pelukan itu
69 Bab 69. Siapa dia sebenarnya?
70 Bab 70. Perasaan yang berubah
71 Bab 71. Menyelamatkan Citra part1
72 Bab 72. Menyelamatkan Citra part2
73 Bab 73. Menyelamatkan Citra part3
74 Bab 74. Dendam hanya membuatmu berteman dengan kerugian
75 Bab 75. Sebuah Cinta yang datang terlambat
76 Bab 76. Akhir dari Kepanikan
77 Bab 77. Rasaku rasamu
78 Bab 78. Puncak rasa legowo
79 Bab 79. Insan dalam amuk asmara
80 Bab 80. Hawa panas
81 Bab 81. Selaksa peristiwa
82 Bab 82. Akulah pelindungmu
83 Bab 83. Resmi milikku
84 Bab 84. Love you
85 Bab 85. Di Lounge
86 Bab 86. Bertemu mantan rival
87 Bab 87. Tirta membangkit sukma
88 Bab 88. Rasa titipan
89 Bab 89. Nyonya Raka
90 Bab 90. Ratu di hidupku
91 Bab 91. Selapis kebersamaan
92 Bab 92. Kebenaran tetap harus di kabarkan
93 Bab 93. Di kesunyian hati Jodhi
94 Bab 94. Two-line fighter
95 Bab 95. Riuh kebahagiaan
96 Bab 96. Wanita berwajah kuyu
97 Bab 97. Penggalan kisah pilu
98 Bab 98. Pertolongan dari wanita dekil
99 Bab 99. Berkalang tanah
100 Bab 100. Danuja Pradipta
101 Bab 101. Kejang
102 Bab 102. Wajah yang meresahkan
103 Bab 103. Sometimes love doesn't need a reason
104 Bab 104. Is that you? My star?
105 Bab 105. Anak haram
106 Bab 106. Dia?
107 Bab 107. Menemukanmu
108 Bab 108. Naluri anak
109 Bab 109. Sesal menggelayut
110 Bab 110. Api kecemburuan
111 Bab 111. Di titik emosional
112 Bab 112. Pria dan sebuah logika
113 Bab 113. Pencabut hatiku
114 Bab 114 . Long time no see
115 Bab 115. Ungkapan hati
116 Bab 116. Sebuah dukungan
117 Bab 117. Anakku
118 Bab 118. Keresahan seorang Ibu
119 Bab 119. Perjuangan Jodhi
120 Bab 120. Sebuah penegasan
121 Bab 121. Tantrum
122 Bab 122. Di sudut malam
123 Bab 123. Kala anak menjadi alasan
124 Bab 124. Inspeksi mendadak
125 Bab 125. Pingsan
126 Bab 126. Belatung nangka!
127 Bab 127. Kamu cemburu?
128 Bab 128. Membuat sebuah kesepakatan
129 Bab 129. Mempertimbangkan
130 Bab 130. Keadaan selalu punya kenyataan
131 Bab 131. Ayah Danuja
132 Bab 132. Potret nyata sebuah kehidupan
133 Bab 133. Secuil titik terang
134 Bab 134. Akhir dari penantian
135 Bab 135. Travel plans to the west
136 Bab 136. Kebijaksanaan para orang tua
137 Bab 137. Danuja's Grandma
138 Bab 138. Anak Ayah!
139 Bab 139. Bertiga bersama kalian
140 Bab 140. See you again
141 Bab 141. Kota J, aku kembali
142 Bab 142. Terimakasih sudah mau menerimaku
143 Bab 143. Aku sayang padamu
144 Bab 144. Rahasia semesta
145 Bab 145. Karma
146 Bab 146. Jelang pernikahan
147 Bab 147. Saya terima nikah dan kawinnya...
148 Bab 148. Perusuh
149 Bab 149. Resah di tengah sukacita
150 Bab 150. Sisipan kisah
151 Bab 151. Arti sebuah kesabaran
152 Bab 152. Oh God!
153 Bab 153. Dibatas logika
154 Bab 154. Akhir kisah bahagia ( The End)
155 Bab 155. From Author with love
156 Bab 156. Present New creation
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1. Ayah!
2
Bab 2. Sepenggal kisah
3
Bab 3. Losing Valuable Things
4
Bab 4. Manusia dengan segala warna hidupnya
5
Bab 5. Bersembunyi dari kejaran
6
Bab 6. Seperti pernah bertemu
7
Bab 7. Hari buruk untuk semua
8
Bab 8. Pria arogan
9
Bab 9. Sikap Manusiawi
10
Bab 10. Wanita Rapuh
11
Bab 11. Arti kehadiran keluarga
12
Bab 12. Merasa asing dalam rumah sendiri
13
Bab 13. Manusia dengan segala persoalannya
14
Bab 14. Mengetahui fakta
15
Bab 15. Tak sejalan
16
Bab 16. Menghujamku dengan luka
17
Bab 17. Tabir gelap
18
Bab 18. Kau menyakitiku Ayah!
19
Bab 19. Hati yang terluka
20
Bab 20. Menyentuh kalbuku
21
Bab 21. Bertemu lagi
22
Bab 22. Dualisme
23
Bab 23. Kemustahilan
24
Bab 24. Isi Kalbu
25
Bab 25. Persimpangan ambigu
26
Bab 26. Secuil luapan isi hati
27
Bab 27. Di batas keresahan
28
Bab 28. Tak sengaja
29
Bab 29. Getaran itu
30
Bab 30. Kalah telak
31
Bab 31. Insan yang ironis
32
Bab 32. Aku dan segala kesedihanku
33
Bab 33. Mengoyak paksa nurani
34
Bab 34. Petunjuk dari nirwana
35
Bab 35. Ujian seorang pria
36
Bab 36. Bertemu rival sebenarnya
37
Bab 37. Merasa terancam
38
Bab 38. Macam warna hidup manusia
39
Bab 39. Ucapan menohok
40
Bab 40. Menipu diri
41
Bab 41. Arti sebuah kecemburuan
42
Bab 42. Mulai mengendus
43
Bab 43. Secuil sedu sedan
44
Bab 44. Titik terendah dalam hidup
45
Bab 45. Menyingkap tabir gelap
46
Bab 46. Lentera kehidupan yang meredup
47
Bab 47. Mendung di hati
48
Bab 48. Aku dan perasaan ini
49
Bab 49. Fakta
50
Bab 50. Siasat
51
Bab 51. Akar pahit masa lalu
52
Bab 52. Sebuah peringatan
53
Bab 53. Puing kesedihan
54
Bab 54. Jurang yang dalam
55
Bab 55. Sebuah insiden
56
Bab 56. Kekhawatiran itu
57
Bab 57. Satu perhatian
58
Bab 58. Meniti takdir
59
Bab 59. Become a nanny?
60
Bab 60. Seraut wajah yang tak asing
61
Bab 61. Hari pertama
62
Bab 62. Rasa demi rasa
63
Bab 63. A Feud
64
Bab 64. Sebuah petaka
65
Bab 65. Di titik rendah kehidupan
66
Bab 66. Cikal bakal kejahatan
67
Bab 67. Angin sakal sebuah keluarga
68
Bab 68. Pelukan itu
69
Bab 69. Siapa dia sebenarnya?
70
Bab 70. Perasaan yang berubah
71
Bab 71. Menyelamatkan Citra part1
72
Bab 72. Menyelamatkan Citra part2
73
Bab 73. Menyelamatkan Citra part3
74
Bab 74. Dendam hanya membuatmu berteman dengan kerugian
75
Bab 75. Sebuah Cinta yang datang terlambat
76
Bab 76. Akhir dari Kepanikan
77
Bab 77. Rasaku rasamu
78
Bab 78. Puncak rasa legowo
79
Bab 79. Insan dalam amuk asmara
80
Bab 80. Hawa panas
81
Bab 81. Selaksa peristiwa
82
Bab 82. Akulah pelindungmu
83
Bab 83. Resmi milikku
84
Bab 84. Love you
85
Bab 85. Di Lounge
86
Bab 86. Bertemu mantan rival
87
Bab 87. Tirta membangkit sukma
88
Bab 88. Rasa titipan
89
Bab 89. Nyonya Raka
90
Bab 90. Ratu di hidupku
91
Bab 91. Selapis kebersamaan
92
Bab 92. Kebenaran tetap harus di kabarkan
93
Bab 93. Di kesunyian hati Jodhi
94
Bab 94. Two-line fighter
95
Bab 95. Riuh kebahagiaan
96
Bab 96. Wanita berwajah kuyu
97
Bab 97. Penggalan kisah pilu
98
Bab 98. Pertolongan dari wanita dekil
99
Bab 99. Berkalang tanah
100
Bab 100. Danuja Pradipta
101
Bab 101. Kejang
102
Bab 102. Wajah yang meresahkan
103
Bab 103. Sometimes love doesn't need a reason
104
Bab 104. Is that you? My star?
105
Bab 105. Anak haram
106
Bab 106. Dia?
107
Bab 107. Menemukanmu
108
Bab 108. Naluri anak
109
Bab 109. Sesal menggelayut
110
Bab 110. Api kecemburuan
111
Bab 111. Di titik emosional
112
Bab 112. Pria dan sebuah logika
113
Bab 113. Pencabut hatiku
114
Bab 114 . Long time no see
115
Bab 115. Ungkapan hati
116
Bab 116. Sebuah dukungan
117
Bab 117. Anakku
118
Bab 118. Keresahan seorang Ibu
119
Bab 119. Perjuangan Jodhi
120
Bab 120. Sebuah penegasan
121
Bab 121. Tantrum
122
Bab 122. Di sudut malam
123
Bab 123. Kala anak menjadi alasan
124
Bab 124. Inspeksi mendadak
125
Bab 125. Pingsan
126
Bab 126. Belatung nangka!
127
Bab 127. Kamu cemburu?
128
Bab 128. Membuat sebuah kesepakatan
129
Bab 129. Mempertimbangkan
130
Bab 130. Keadaan selalu punya kenyataan
131
Bab 131. Ayah Danuja
132
Bab 132. Potret nyata sebuah kehidupan
133
Bab 133. Secuil titik terang
134
Bab 134. Akhir dari penantian
135
Bab 135. Travel plans to the west
136
Bab 136. Kebijaksanaan para orang tua
137
Bab 137. Danuja's Grandma
138
Bab 138. Anak Ayah!
139
Bab 139. Bertiga bersama kalian
140
Bab 140. See you again
141
Bab 141. Kota J, aku kembali
142
Bab 142. Terimakasih sudah mau menerimaku
143
Bab 143. Aku sayang padamu
144
Bab 144. Rahasia semesta
145
Bab 145. Karma
146
Bab 146. Jelang pernikahan
147
Bab 147. Saya terima nikah dan kawinnya...
148
Bab 148. Perusuh
149
Bab 149. Resah di tengah sukacita
150
Bab 150. Sisipan kisah
151
Bab 151. Arti sebuah kesabaran
152
Bab 152. Oh God!
153
Bab 153. Dibatas logika
154
Bab 154. Akhir kisah bahagia ( The End)
155
Bab 155. From Author with love
156
Bab 156. Present New creation

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!