Permintaan Anggita

"Bibi, tolong panggil Anggita," kata Evan setelah mama Anita dan Adelia keluar dari kamar.

"Baik tuan."

Bibi Ani sangat senang setelah mama Anita dan Adelia pergi dari rumah itu. Dia mempercepat langkahnya menuruni tangga dan langsung menuju kamar tamu dimana Anggita berada.

'Non, Tuan meminta Non ke kamar atas."

Anggita hanya menoleh ke bibi Ani. Wanita itu sedang berdiri di dekat jendela Dan bisa melihat Mobil mama mertuanya bergerak menjauh dari pekarangan rumahnya.

"Non."

"Aku hendak tidur siang Bibi. Tolong katakan kepadanya seperti itu."

Bibi Ani mendekat ke arah ranjang dimana Anggita sudah tidur berbaring.

"Jangan seperti ini non. Bagaimanapun tuan Evan masih suami kamu. Berbaktilah kepadanya. Tunjukkan jika kamu adalah wanita yang tepat supaya terbukti jika kakek tidak salah memilih jodoh untuk tuan Evan."

"Tapi Bibi."

"Tidak ada salahnya berbuat baik. Biarkan dia meratapi rasa bersalahnya nanti jika tuan Evan terlambat menyadari kesalahannya."

Bibi Ani menarik tangan Anggita dengan lembut. Wanita itu masih terduduk di tepi ranjang Dan masih terlihat ragu untuk menuruti nasehat pembantunya.

"Baiklah Bibi," kata Anggita akhirnya membuat Bibi Ani mengukir senyum di bibirnya. Dalam hati Bibi Ani memuji Anggita. Wanita tulus itu sangat baik dan tidak membedakan status social antara dirinya yang sebagai pembantunya dan Anggita majikan. Anggita sangat hormat kepada orang yang lebih tua dengan dirinya.

Mengingat semua perlakuan Evan Dan terutama kehadiran Adelia hari ini, ingin sebenarnya Anggita menjauh secepat mungkin dari Evan. Menunggu satu bulan ternyata sangat lama. Tapi Anggita tidak ingin egois. Dia tidak ingin masalah rumah tangganya sampai ke telinga kakek Martin Dan membuat kesehatan kakek tua memburuk. Biarlah dirinya mengorban perasaannya yang sangat terluka. Selain it bagi Anggita tidak sopan rasanya jika tidak mendengar nasehat Bibi Ani yang jauh lebih banyak pengalaman dalam hidup.

"Kamu memanggilku mas?" tanya Anggita kepada Evan. Evan menganggukkan kepalanya dan menggerakkan tangannya untuk menyuruh Anggita duduk di sampingnya.

"Aku belum makan," kata Evan setelah Anggita duduk. Anggita mengerutkan keningnya mendengar nada manja dari suaminya. Hal baru yang pernah dilihatnya dari sang suami yang selalu bersikap dingin bahkan ketus.

"Makanlah mas, biar cepat sembuh."

Evan hanya terdiam dan melihat makanan yang sudah diletakkan oleh Anggita di kedua pahanya.

Melihat suaminya yang tidak bergerak memasukkan makanan itu ke mulutnya. Anggita berinisiatif mengambil sendok dan memasukkan makanan itu ke mulut Evan. Anggita merasa keberuntungan berpihak kepadanya. Evan membuka mulutnya Dan mengunyah makanan itu.

"Masakan kamu enak juga," puji Evan kemudian membuka mulutnya menerima suapan berikutnya. Anggita tersenyum mendengar pujian itu. Tapi tidak dengan hatinya yang masih sakit jika mengingat wanita yang bernama Adelia itu.

Anggita merasa heran dengan suaminya. Jika orang sakit biasanya tidak selera makan. Evan justru sebaliknya. Pria itu seperti manusia yang sangat kelaparan dan terlihat sangat lahap. Padahal sebelumnya, Bibi Ani sudah memasak makanan yang sama.

"Mungkinkah dia mengidam?. Tapi tidak mungkin. Dia sangat membenci aku," kata Anggita dalam hati.

"Aku mau wortelnya," kata Evan sambil menunjukkan wortel yang sengaja disisihkan oleh Anggita. Anggita mengambil wortel itu dan memasukkannya ke mulut Evan.

Hingga makanan itu habis tidak bersisa. Anggita tidak mengeluarkan sepatah kata.

"Terima kasih."

Akhirnya pria itu bisa juga berterima kasih setelah satu tahun pernikahan mereka. Anggita tidak menjawab. Dia bangkit dari duduknya dan membawa peralatan makan yang kotor itu.

"Letakkan saja dulu disini. Ada Hal yang ingin aku tanyakan," kata Evan sambil menunjuk nakas di kamar itu. Lagi lagi Anggita hanya menurut dan tidak bersuara. Dia kembali duduk di tempat duduknya semula.

"Apa kamu merasakan gejala Hamil?" tanya Evan membuat Anggita terkejut. Bukan hanya terkejut. Anggita merasakan detak jantungnya berdegup kencang. Pertanyaan Evan adalah pertanyaan tiba tiba yang belum ada persiapan untuk menjawab. Andaikan rumah tangga mereka adalah rumah tangga yang berbahagia bisa dipastikan tanpa ditanya Anggita akan senang hati memberitahukan kehamilannya kepada sang suami.

"Tidak tahu."

Jawaban singkat itu akhirnya meluncur dari mulut Anggita. Lebih baik menjawab tidak tahu daripada jujur tapi akhirnya akan menyakitkan bagi Anggita sendiri.

Evan menarik nafas dan Hal itu dilihat oleh Anggita. Anggita mengartikan itu sebagai persasaan lega suaminya atas suaminya.

"Apa yang kamu lakukan jika seandainya aku hamil?" tanya Anggita akhirnya. Anggita tidak dapat menahan rasa penasarannya jika Evan mengetahui kehamilannya.

"Tidak tahu."

Jawaban singkat itu akhirnya bisa kembali meremukkan hati Anggita. Awalnya Anggita berharap jawaban suaminya adalah jawaban yang bisa menyenangkan tapi jawaban yang diucapkan oleh suaminya adalah jawaban ketidak pastian. Anggita merasa jika menyembunyikan kehamilannya adalah yang terbaik saat ini.

Tanpa mengucapkan kata kata lagi. Anggita beranjak dari duduknya. Tapi perkataan suaminya kembali menghentikan langkahnya.

"Kamu masih istriku. Make sebelum pernikahan itu berakhir. Tetaplah berpura pura menjadi istri yang baik untuk aku. Bibi Ani memantau Kita. Aku tidak ingin masalah sekecil apapun sampai ke telinga kakek. Sekali kamu berkorban untuk kakek maka berkorbanlah sampai akhir hidupnya. Jangan pergi dari rumah sebelum Kita ketuk palu."

"Baiklah, aku mengerti mas," jawab Anggita sambil menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku juga punya permintaan," kata Anggita lagi.

"Permintaan apa?" tanya Evan.

"Siapapun bagi wanita yang bernama Adelia itu. Aku mohon selama pernikahan Kita yang tinggal menghitung hari. Jangan pernah kamu bawa dia kemari," kata Anggita. Biarlah dia tersakiti dengan sikap dingin suaminya. Tapi untuk melihat wanita lain ada di rumahnya. Sungguh Anggita merasa tidak sanggup. Apalagi wanita itu tidak tahu malu mengharapkan suami yang masih beristri.

"Baiklah kalau itu keinginan kamu," jawab Evan santai seakan itu adalah permintaan kecil baginya.

"Terima kasih," kata Anggita.

Terpopuler

Comments

Lina Syah

Lina Syah

😞😞😞😞

2024-05-10

1

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

harusnya kepala Evan yang di getok 😬😬

2022-06-30

2

manda_

manda_

lanjut lagi

2022-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Menolak Bercerai
2 Marah
3 Teror
4 Lebih Cepat Lebih Bagus
5 Alasan Menerima Perjodohan
6 Istri Durhaka
7 Permintaan Evan
8 Pembelaan Bibi Ani
9 Permintaan Anggita
10 Ketakutan Adelia
11 Buah Kiwi
12 Pakaian Evan
13 Dewi Penolong
14 Mari, Kita Bercerai.
15 Ijin dari Kakek Martin Untuk Bercerai
16 Fitnah
17 Fitnah2
18 Keras Kepala
19 Permohonan Anggita
20 Kabar Bahagia
21 Kakek Martin Kritis
22 Keselamatan Anggita
23 Keguguran
24 Keguguran2
25 Ikhlas
26 Pergi Darimu
27 Panggilan Sidang
28 Perasaan Evan
29 Rasa Bersalah yang Menyiksa
30 Aku Yang Kehilangan Kamu
31 Kehilangan Dua Orang Sekaligus.
32 Kejujuran Nia
33 Pesona Janda Muda
34 Persyaratan
35 Evan, Anita dan Rendra
36 Adelia
37 Adelia Dan Nia
38 Mama Ita
39 Evan Dan Adelia
40 Janji Evan
41 Penolakan Anggita
42 Petunjuk
43 Curahan Hati Evan
44 Kebaikan Dokter Angga
45 Danny Dan Dokter Angga
46 Perdebatan Tante Tiara dan Danny
47 Kejujuran Danny
48 Saham lima Persen
49 Pendonor yang Sesungguhnya
50 Kejadian Sepuluh Tahun Yang Lalu
51 Kafe Bintang
52 Anggita Melahirkan
53 Bertemu
54 Bayi Cantik
55 Keputusan Anggita.
56 Pengganggu
57 Evan Dan Cahaya
58 Kebahagiaan Keluaga Kakek Martin
59 Anggita Dan Nia
60 Membawa Cahaya Pergi
61 Siapakah Dokter Angga
62 Titik Terang tentang Dokter Angga.
63 Janji Manis
64 Terperangkap Hujan
65 Terungkap
66 Hancur
67 Harapan Evan
68 Lembaran baru
69 Bahagia dan Marah
70 Saran Rendra
71 Lamaran
72 Lamaran2
73 Kedatangan Bronson dan Dokter Angga.
74 Kesedihan nia
75 Diskusi Pengantin Baru
76 Malam Pengantin
77 Kebaikan Anggita
78 Kejujuran Danny
79 Penderitaan Dokter Angga
80 Wanita Untuk Rendra
81 Ulang Tahun Adelia
82 Wanita Terbaik
83 Sikap Evan
84 Memutuskan Hubungan
85 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
86 Dukungan Keluarga
87 Tamu Di Pagi Hari
88 Saling Memaafkan
89 Perlawanan Dokter Angga
90 Kedatangan Dokter Angga
91 Lanjut Atau Gugur
92 Evan Dan Mama Anita
93 Mama Anita dan Nia
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 127
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 152
155 Bab 153
156 Bab 154
157 Bab 155
158 Bab 156
159 Bab 157
160 Bab 158
161 Bab 159
162 Bab 160
163 Bab 161
164 Bab 162
165 163
166 Promo Novel Baru Bukan Rahim Bayaran
167 Novel terbaru. Panggil Aku Bunda
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Menolak Bercerai
2
Marah
3
Teror
4
Lebih Cepat Lebih Bagus
5
Alasan Menerima Perjodohan
6
Istri Durhaka
7
Permintaan Evan
8
Pembelaan Bibi Ani
9
Permintaan Anggita
10
Ketakutan Adelia
11
Buah Kiwi
12
Pakaian Evan
13
Dewi Penolong
14
Mari, Kita Bercerai.
15
Ijin dari Kakek Martin Untuk Bercerai
16
Fitnah
17
Fitnah2
18
Keras Kepala
19
Permohonan Anggita
20
Kabar Bahagia
21
Kakek Martin Kritis
22
Keselamatan Anggita
23
Keguguran
24
Keguguran2
25
Ikhlas
26
Pergi Darimu
27
Panggilan Sidang
28
Perasaan Evan
29
Rasa Bersalah yang Menyiksa
30
Aku Yang Kehilangan Kamu
31
Kehilangan Dua Orang Sekaligus.
32
Kejujuran Nia
33
Pesona Janda Muda
34
Persyaratan
35
Evan, Anita dan Rendra
36
Adelia
37
Adelia Dan Nia
38
Mama Ita
39
Evan Dan Adelia
40
Janji Evan
41
Penolakan Anggita
42
Petunjuk
43
Curahan Hati Evan
44
Kebaikan Dokter Angga
45
Danny Dan Dokter Angga
46
Perdebatan Tante Tiara dan Danny
47
Kejujuran Danny
48
Saham lima Persen
49
Pendonor yang Sesungguhnya
50
Kejadian Sepuluh Tahun Yang Lalu
51
Kafe Bintang
52
Anggita Melahirkan
53
Bertemu
54
Bayi Cantik
55
Keputusan Anggita.
56
Pengganggu
57
Evan Dan Cahaya
58
Kebahagiaan Keluaga Kakek Martin
59
Anggita Dan Nia
60
Membawa Cahaya Pergi
61
Siapakah Dokter Angga
62
Titik Terang tentang Dokter Angga.
63
Janji Manis
64
Terperangkap Hujan
65
Terungkap
66
Hancur
67
Harapan Evan
68
Lembaran baru
69
Bahagia dan Marah
70
Saran Rendra
71
Lamaran
72
Lamaran2
73
Kedatangan Bronson dan Dokter Angga.
74
Kesedihan nia
75
Diskusi Pengantin Baru
76
Malam Pengantin
77
Kebaikan Anggita
78
Kejujuran Danny
79
Penderitaan Dokter Angga
80
Wanita Untuk Rendra
81
Ulang Tahun Adelia
82
Wanita Terbaik
83
Sikap Evan
84
Memutuskan Hubungan
85
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
86
Dukungan Keluarga
87
Tamu Di Pagi Hari
88
Saling Memaafkan
89
Perlawanan Dokter Angga
90
Kedatangan Dokter Angga
91
Lanjut Atau Gugur
92
Evan Dan Mama Anita
93
Mama Anita dan Nia
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 127
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 152
155
Bab 153
156
Bab 154
157
Bab 155
158
Bab 156
159
Bab 157
160
Bab 158
161
Bab 159
162
Bab 160
163
Bab 161
164
Bab 162
165
163
166
Promo Novel Baru Bukan Rahim Bayaran
167
Novel terbaru. Panggil Aku Bunda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!