Part 16

Akeno berdecak kesal, sudah tiga panggilan dilewatkan oleh Adam. Kemana dia?

Barulah dipanggilan keempat Adam menerimanya. "Kau dimana?" tanya Akeno tak sabar.

"Tidur." Jawabnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Tidur dimana?"

"Dikamar, kau mau menemaniku?"

"Sial! Bukan itu maksudku. Posisimu sekarang di apartemen atau di rumahmu?"

"Ayolah kau tau rumah bukan tujuanku pulang, kenapa bertanya seperti itu." sungut Adam.

Akeno menarik napas lega. "Baguslah." Ucapnya pelan.

"Ada apa? Apa ada hal penting?" tanya adam curiga.

Sunyi sejenak lalu terdengar suara berat Akeno. "Tidak ada yang penting, lupakan saja pertanyaanku."

"Ck! Katakan ada apa? Kau bukan tipe orang yang peduli, hingga menelponku cuma bertanya aku sedang apa. Jadi katakan ada apa?" desak Adam.

"Cuci mukamu sana. Aku banyak kerjaan." ujar Akeno acuh lalu memutus panggilan.

Akeno mendesah berat lalu beranjak bangkit, berjalan menuju jendela kaca di belankang kursinya. Netranya menatap jauh kebawah sana dengan pikiran tertuju pada Gresia.

Tiba-tiba terdengar ketukan halus di daun pintu. "Masuk." titah Akeno dengan suara datar.

Saat pintu terbuka tampak sekretarisnya masuk kedalam. "Ada tamu ingin bertemu bapak, dia mempeekenalkan diri sebagai nona Hyun Joo."

Air muka Akeno terlihat berubah saat mendengar nama Hyun Joo. Tapi hanya sekejap ekspresinya kembali terlihat tenang. "Biarkan dia masuk."

Tak berapa lama orang yang dipanggil Hyun Joo masuk keruangannya dengan langkah anggun dan sangat elegan. Wajahnya sedikit mirip Akeno cantik dengan garis tegas dirahangnya. Matanya sipit tapi sangat tajam dengan sorot matanya dia mampu menembus dada lawan bicaranya.

"Selamat sore Akeno," sapanya dengan ekpresi ramah dan manja.

"Ada perlu apa kau datang menemuiku?" tanya Akeno dingin. Menatap Hyun Joo dengan pandangan tak bersahabat.

Hyun tak langsung menjawab pertanyaan Akeno, dia melangkah menunu sopa lalu duduk dengan sangat elegan sembari menatap Akeno lekat-lekat.

"Akeno ku sayang, kau lupa aku tunanganmu, kakek memintaku menemuimu saat tiba di negara ini." Ujarnya dengan suara manja. Terdengar menjijikkan ditelinga Akeno.

Akeno mendengus kesal. Ucapan Hyun mengingatkannya pada keluarga ayahnya. Terutama kakeknya, pria otoriter yang berkuasa dan terkenal akan sifat kejamnya. Hyun adalah sepupu jauhnya dan sudah ditunangkan sedari kecil oleh kakeknya. Tentu saja Akeno tak pernah setuju dengan rencana pertunangan itu dia sudah menolak keinginan kakeknya berulang kali.

Tapi pengaruh kakeknya sangatlah kuat dan Akeno masih belum cukup kuat melawannya. "Apa maumu?"

Hyun tersenyum dia tau Akeno tidak akan berani membantah kakek. "Aku ada pekerjan untuk beberapa hari disini. Ini negara asing bagiku, kakek takut terjadi sesuatu padaku. Jadi memintaku untuk tinggal bersamamu. Kau tidak keberatan bukan?" Dia bicara sembari mengedipkan mata lentiknya berulang kali.

Akeno terlihat berpikir sejenak. Menebak-nebak apa yang diketahui kakeknya. Dia sudah berusaha menyembunyikan data pernikahannya dengan Gresia dan harusnya data itu tak tercium oleh kakeknya.

"Istrahatlah disini, sebentar lagi kau akan pulang denganku." ujar Akeno datar.

Hyun tersenyum simpul sembari menatap lekat wajah tampan Akeno. Lelaki itu terlihat tak perduli, dia bekerja seakan tak ada Hyun di ruangan itu.

Sementara Adrian yang sedang bersantai menunggu Gresia dirumah Adam, tiba-tiba mendapat pesan dari Akeno.

'Adrian aku bersama Hyun di kantor, dia akan bermalam di mansion. Kau tau apa yang kau lakukan bukan?'

'Siap tuan.' balas Adrian cepat.

Setelahnya Gresia terlihat keluar dari dalam rumah bersama beberap temannya. Dia langsung menemui Adrian yang sedari tadi menunggunya.

Andrian melajukan mobilnya meninggalkan rumah mewah itu menuju pulang.

"Nyonya, tuan akan kedatangan tamu dari pihak ayahnya. Dia akan bermalam di mansion beberapa hari bersama kita. Dengan berat hati tuan meminta nyonya untuk menyembunyikan status pernikahan nyonya dan tuan. Tuan melakukan ini tidak ada maksud lain, ini demi kebaikan nyonya dan keluarga." jelas Adrian panjang lebar.

"Baiklah," sahut Gresia cepat. Ekspresinya terlihat datar tanpa emosi. Dia sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Apapun alasan Akeno itu tak penting yang dia tau Akeno tidak menginginkan pernikahan ini. Wajar kalau kemudian dia tak ingin ada orang yang tau.

Sesampainya dirumah Adrian mengumpulkan seluruh pelayan. Kembali Adrian menegaskan pada pelayan apa yang tadi dia sampaikan pada Gresia.

Gresia rersenyum kecut. Siapa Akeno sampai dia setakut itu pernikahan mereka terbongkar.

Dari pulang hingga hampir makan malam Gresia memilih berdiam diri dikamarnya. Tenggelam dalam buku-buku pelajaran dan tugas sekolah.

Menjelang makan malam Akeno pulang bersama Hyun. Sebelum naik keatas Akeno mengantar Hyun kekamar tamu di lantai bawah. Mata Hyun yang jeli melihat dua kamar di lantai atas.

"Akeno, mana kamarmu?" tanya Hyun menghentikan langkah kakinya. Akeno ikut berhenti. "Diatas," sahut lalu kembali menarik koper Hyun ke kamar tamu.

"Tunggu! Aku mau kamar atas sebelah kamarmu," rengek Hyun sembari mengikuti langkah Akeno.

"Ada Gresia di kamar itu. Kau patuhlah kalau masih ingin tinggal disini!" ucap Akeno dingin.

Hyun mengerutkan alisnya. "Siapa Gresia."

"Bersihkan tubuhmu kita makan bersama," ujar Akeno tak menghirauakan pertanyaan Hyun dia memilih meningalkan kamar Hyun.

Hyun tertegun menatap punggung Akeno. Siapa Gresia? Bukankah hanya ada Athalia saja disamping Akeno.

Saat makan malam mereka berkumpul satu meja. Suasana canggung jelas terasa menyelimuti ruang makan. Hyun menatap Gresia dengan sorot mata tajam. Gadis dengan tampang bule itu jelas membuatnya penasaran.

"Siapa dia?" tanya Hyun penuh penekanan.

Akeno menatap Gresia sekilas lalu menatapnya lekat. "Sama sepertimu, dia sepupu jauhku dari pihak ibu. Sudah makanlah jangan membahas yang tidak penting."

Hyun menatap Akeno dengan perasaan tak puas. "Benarkah, apakah dia juga tunangan masa kecimu seperti aku?" tanya Hyun dengan suara manja. Matanya menatap wajah tenang Gresia dengan sorot mata tajam.

"Makanlah Hyun! Atau kau makan diluar!" ujar Akeno dengan intonasi yang mulai meninggi.

"Baiklah." ucapnya.

Akeno melirik Gresia berulang kali ditengah makannya. Dia bisa melihat betapa tenangnya Gresia tidak terusik sama sekali oleh sikap kekanakan yang di perlihatkan Hyun padanya.

Hyun sengaja melakukan beberapa tindakan yang menegaskan kedekatan mereka. Dia sengaja memancing reaksi Gresia, dia tak yakin status Gresia sebagai sepupu Akeno.

Hyun memberikan sepotong daging kemangkuk Akeno. "Makan ini, kau ingat restauran pavorit kita yang menjual masakan daging seperti ini. Aku ingin mengunjunginya besok." Ujarnya, ekor matanya melirik Gresia. Gresia tak bereaksi dia menatap sekilas lalu kembali makan dengan ekpresi datar.

Hal yang sama dilakukan Akeno. Dia memilih dia. dan terus makan. Walau hatinya sudah sangat geram oleh tingkah Hyun.

Gresia menyudahi makannya lebih dulu. "Aku sudah selesai. Maaf aku tidak bisa menemanimu, aku memiliki tugas sekolah yang harus aku kerjakan." pamit Gresia pada Hyun sebagai bentuk basa-basi. Sikapnya tulus tidak tampak kecemburuan.

"Sayang sekali, padahal aku ingin ngobrol banyak denganmu," sahut Hyun dengan wajah ramah.

"Biarkan dia. Dia siswa SMA yang perlu banyak belajar." timpal Akeno.

"Benarkah? Aku kira kau sudah kuliah. Baiklah aku melepasmu," ucap Hyun. Netranya menatap punggung Gresia dengan tatapan tak percaya kalau Gresia masih siswi SMA. Gestur dan ketenangan sikapnya terlihat lebih dewasa dari itu.

Melepas tatapannya dari Gresia Hyun beralih menatap Akeno dengan tatapan lembut. "Kau punya waktu menemaniku buakan?" tanyanya dengan mimik manja. Bulu kuduk Akeno meremang jiji, ingin dia mencekik wanita didepannya hingga kehabisan napas.

"Tidak!" Sahutnya dingin.

"Tetap diam dikamarmu dan jangan berani naik kelantai atas satu anak tanggapun. Atau aku akan langsung menendangmu keluar!" Ancam Akeno.

Hyun melebarkan matanya menatap Akeno. "Kau tidak adil Akeno. Gresi bisa kenapa aku tidak?!" seru Hyun.

Akeno menatapnya lalu senyum sarkas terlihat dibibirnya. "Karena kau keluarga ayahku bukan ibuku." Jawabnya dengan aura dingin.

"Kalau ingin tetap disini, ikuti aturanku!" ujarnya lalu beranjak pergi.

Hyun menatap punggung Akeno dengan napas tersenggal menahan amarah. Akeno masih seperti dulu susah di taklukan. Tapi semakin dia di abaikan semakin besar keinginannya menaklukan Akeno.

Malam hari Hyun terlihat meninggalkan mansion mengunakan mobil Akeno yang lain. Dia bukan gadis yang sanggup menghabiskan waktu hanya diam dirumah. Walau tinggal dirumah Akeno itu yltak mampu menahan langkahnya untuk mencari hiburan diluar sana.

Gresia sudah hampir terlelap dikamarnya saat seseorang menyelinap masuk kedalam kamarnya. Derap langkah itu Gresia mengenalinya.

Akeno perlahan merangkak naik keatas ranjang, merebahkan tubuhnya di samping Gresia. Memeluk tubuh hangat Gresia dari belakang.

"Kenapa merangkak keranjangku? Bukan keranjang tunanganmu?" tanya Gresia dengan suara lirih. Matanya sudah sangat mengantuk, tapi tak bisa menghentikan pertanyaan yang keluar begitu saja dari bibirnya.

"Kau cemburu?" Akeno balik bertanya sembari mencium ceruk leher Gresia membenamkan kepalanya disana. Napasnya begitu hangat menggelitik kulit leher mulus Gresia.

"Aku tidak memiliki prioritas itu. Kau lupa aku hanya istri bogongan mu."

"Istri bohongan? Kau ini sungguh bodoh!" umpat Akeno sembari mengencangkan dekapannya.

"Akeno sakit!" pekik Gresia sembari berusaha melepas rengkuhan Akeno tapi sia-sia.

"Itu hukuman buat mulutmu yang suka asal bicara. Cepatlah dewasa agar kau paham arti sikapku padamu," Keluh Akeno sembari melonggarkan pelukanya. Gresia tak menyahut matanya sudah semakin berat.

Gresia mendesah pelan saat Akeno menggigit belakang lehernya. "Akeno jangan lakukan itu, aku sudah sangat mengantuk."

Akeno terkekeh lalu membelai puncak kepala Gresia. "Tidurlah, aku juga ngantuk."

Keduanya terlelap hingga pagi. Saking nyenyaknya mereka tak menyadari Hyun pulang dalam keadaan mabuk dan sedikit berulah.

To be continuous.

Terpopuler

Comments

ira

ira

datang lagi satu pengganggu ayolah akeno gresia jngn biarkan lalat² pengganggu itu merusak rumah tangga kalian

2024-04-04

1

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

astagaaa . kalopun akeno sdh menyadari perasaannya terhadap grasia knp gak tidur sekamar?

sampe episode ini, gw belum puas dengan alasannya. masa gergara gresia gak cukup umur dan takut khilaf..hadeuwww gak masuk akal.

2024-02-26

1

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

hadeuwww muak gw...katanya gak peduli dan acuh. astaga Thor, lain kali kalo mau buat karakter wanitanya sesuaikan dengan isinya. ini mah bertolak belakang sekali🤭🤦


memuakkan 😪

2024-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!