Part 13

Akeno pulang menjelang makan malam. Ada berbagai pertanyaan yang bersarang dikepalanya yang ingin dia tanyakan pada Gresia.

Setelah membersihkan diri dan berganti baju, Akeno menunggu Gresia di meja makan. Tak lama Gresia turun dari tangga dengan wajah tak bersemangat.

Pulang kerumah membuat hatinya luka. Segala perlakuan mereka dimasa lalu membuat trauma yang mendalam pada batinnya. Terutama ayahnya, sikapnya berubah itu karena dia minakahi Akeno dan itu membuatnya sakit.

Tanpa sadar Gresia mendesah berat saat menarik kursi untuk duduk.

Akeno mecipitkan mata sipitnya menatap Gresia penuh tanda tanya. " Ada apa? Apa seseorang menyusahkanmu?" Tanyanya terdengar tak sabaran.

"Tidak, semua baik-baik saja."

"Lalu kenapa kau mendesah begitu berat. Seakan beban seluruh kota ini ada di pundakmu." ucap Akeno.

Mendengar ucapan Akeno Gresia mengerucutkan bibirnya, sembari menatap jengkel kearah Akeno.

Akeno balas menatap istrinya. "Kenapa, apa ada yang salah?"

Bukannya menjawab bibir Gresia malah semakin meruncing. Samar terlihat lengkungan halus dibibir tipis Akeno. Dia menyukai ekspresi Gresia terlihat manja dan tanpa jarak. Biasanya Gresia selalu membuat jarak dengannya dengan tampang dingin dan cueknya.

"Makanlah selagi hangat," ujarnya sembari terus menatap Gresia.

Gresia mengisi piring kosong didepannya dan mulai makan dengan tenang.

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Akeno memecah keheningan.

"Tanya saja." sahut Gresia sembari mengangkat wajahnya menatap wajah suaminya.

"Tujuh tahun lalu kau pernah menyelamatkan seseorang yang hampir mati tenggelam. Apa itu benar?" tanya Akeno.

Gresia menatap heran pada Akeno. Dari mana dia tau kejadian tujuh tahun lalu. "Benar, dari mana kau tahu peristiwa itu?"

"Itu tidak penting. Aku hanya ingin tahu hubunganmu dengan pria yang kau selamatkan. Apa kalian memiliki hubungan dekat?" tanya Akeno dengan ekspresi dingin.

"Tidak aku tidak mengenalnya, pria itu terluka parah saat jatuh dari jembatan. Aku bahkan tidak melihat wajahnya dengan jelas, saat itu suasana gelap karena sudah malam. Saat berhasil membawanya ketepi, seseorang yang kebetulan lewat membatuku membawanya keatas. Saat itu aku disuruh membeli obat oleh ayah, adikku sedang sakit. Jadi aku meninggalkannya begitu saja bersama pria itu. Tetapi lelaki itu sempat sadar dan bertanya namaku," tutur Gresia mengenang peristiwa tujuh tahun lalu.

Akeno menghela napas dalam. "Apa kau tidak berpikir mencarintanya?" tanya Akeno penasaran. Gresia menggeleng.

"Bagaiman kalau dia yang berusaha mencarimu?" tanya Akeno lagi.

"Terserah dia, itu bukan urusanku," jawab Gresia acuh.

"Kalau dia ingin menemuimu apa yang akan kau lakukan?" Akeno masih belum menyerah.

"Ada apa? Apa kau bertemu orang itu?" tebak Gresia curiga.

"Tidak, lupakan saja." ucap Akeno menghentikan investigasinya.

Tapi Gresia terlanjur penasaran oleh pertanyaan Akeno barusan "Kau pasti tau siapa pria itu. Kalau tidak dari mana kau tau aku pernah menolong seseorang tujuh tahun lalu. Kita bahkan tidak saling kenal." selidik Gresia dengan mata menyipit.

Merasa ketahuan Akeno mendadak panik. "Diamlah! lupakan ucapanku tadi!" sentak Akeno dengan wajah tak senang.

"Tidak bisa! Kau yang mengungkitnya tadi. Beritahu aku darimana kau tau peristiwa tujuh tahun lalu baru aku diam." cicitnya menuntut penjelasan. Gresia merasa Akeno menyembunyikan kebenaran darinya.

Akeno mengabaikan Gresia, mendadak dia menyesal mengungkit masalah ini. Kini Gresia curiga padanya, Gresia bukan gadis bodoh yang bisa dengan mudah di bohongi. Dia pasti sudah menduga Akeno tau segalanya.

"Aku bilang lupakan. Makanlah aku sudah kenyang." sahut Akeno sembari beranjak dari kursinya dan melangkah pergi.

"Baik, kau tidak harus cerita. Tapi jangan harap ksu bisa menyelinap kekamarku lagi!" Acamnya tanpa melihat Akeno.

Akeno mendadak menghentikan langkahnya. Berbalik menatap Gresia yang acuh menghabiskan makanannya. "Kau ingin mendengarnya? Tunggu aku dikamarmu," ujar Akeno dengan suara sangat pelan, lalu kemali melangkah menuju kamarnya. Gresia menatap punggung Akeno dengan senyum miring.

Bik sumi datang bersama dua pelayan lainnya,memberesi meja makan. Wajahnya sumringah saat memandang Gresia. "Nyonya, cepat naik. Bukankah tuan memintamu menunggu dikama." Ucapnya penuh semangat.

Gresia menatap bik Sumi sembari mengangguk pelan. "Bik kunci kamarku apa hanya satu?" tanya Gresia.

"Tidak, sisanya ada padaku. Ada apa nyonya?"

Gresia menyondongkan sediikit tubuhnya mendekati bik Sumi. "Besok berikan padaku. Aku tak mau ada seseorang yang seenaknya menyusup kekamarku." Bisiknya.

Bik Sumi tersenyum tipis, dia tau siapa yang dimaksud nyonyanya. "Nyonya kalau yang nyonya maksud adalah tuan. Itu percuma, dia mampu membukanya tanpa kunci." Bisik bik sumi.

"Apa?! Benarkan!"

"Hmmm." sahut bik Sumi sembari mengangguk pasti.

"Hhhmm, ya sudah aku naik dulu bik." pamit Gresia.

"Silahkan nyonya." sahut bik Sumi sembari menatap kepergian Gresia.

Nyonya besarnya pasti senang mendengar laporannya malam ini. Semenjak Gresia tinggal dirumah ini, cucunya berubah menjadi banyak bicara dan semakin hangat. Tak jarang dia melihat senyum menghiasi bibir Akeno. Sepertinya tuannya sudah mulai membuka hati untuk istrinya.

Gresia menyaut handuk di dinding kamar mandi lalu memakainya. Lalu mengambil satu lagi untuk rambutnya. Sembari mengeringkan rambutnya dia keluar dari kamarnya. Tapi baru beberapa langkah dia terpekik kaget.

"Kau?!" seru Gresia mematung di depan pintu kamar mandi. Netranya membulat menatap Akeno yang sudah duduk di tepi ranjangnya.

"Kenapa kaget. Aku suamimu bukan penjahat. Cepat pakai bajumu nanti masuk angin." titah Akeno sembari menatap Gresia tak berkedip. Menikmati setiap jengkal kulit mulus istrinya.

Gresia bergegas masuk ruang ganti, memakai baju tidurnya dengan kecepatan kilat. pipinya bersemu merah membayangkan Akeno menikmati tubuh mulusnya dengan mata Elangnya.

Walau sering berintraksi dengan Akeno, tapi kala itu suasana temaram dia tak bisa melihat ekspresi wajah Akeno dengan jelas. Tapi tadi dia melihat ekspresi wajah Akeno yang ingin menelannya hidup-hidup.

"Gresia! Apa kau ingintinggal didalam sana?!" seru Akeno dari luar. Gresia berdecak kesal lalu keluar ruang ganti. Walau gugup setengah mati tapi dia berusaha tenang.

"Kemarilah, biar aku keringkan rambutmu." Akeno bangkit mencari pengering rambut di dalam laci.

"Duduk sini." titahnya setelah menemukan pengering rambut. Gresia menurut, duduk di kursi kecil didepan Akeno dan mulai dikeringkan rambutnya.

Sesekali dia melirik bayangan wajah Akeno dari pantulan cermin didepannya. Wajah oriental yang sangat tampan dan tegas. Saat dia diam dan bersikap dingin, terlihat seperti pemeran film mafia yang pernah dia tonton.

"Sudah selesai." ujar Akeno membuyarkan lamunan Gresia.

Kamar sudah berubah temaram. Gresia tertidur miring sementara Akeno memeluknya dari belakang. Napasnya yang teratur menandakan tidurnya terasa tenang. Sesekali Akeno membubuhkan ciuman lembut di belakang lehernya. Tapi sepertinya Gresia tak terganggu, tidurnya sangat nyenyak untuk merasakan sentuhan Akeno.

Siang tadi Akeno sangat marah saat menerima laporan Adrian atas prilaku saudara Gresia. Akeno sudah curiga sejak awal itu sebabnya dia meminta Gresia mengunjungi keluarganya bersama Adrian.

Sikap acuh dan dingin Gresia membuatnya curiga. Bagaimana kehidupannya selama ini hingga mampu bembentuk sikap yang begitu dewasa diusianya yang baru tujuh belas tahun. Dia salut dengan pengendalian diri istrinya yang luar biasa. Hal itu hanya mampu dilakukan oleh orang yang sangat berpengalaman menjalani hidup.

Akeno memeluk tubuh Gresia semakin erat, mencuim pundak istrinya tanpa hasrat, tapi dengan kasih sayang. Rasa yang mulai timbul dalam hatinya. Akeno tak menepis, justru membuarkannya agar terus berkembang.

To be continuous

Maaf readers emak, emak jarang up karena sibuk di dunia nyata dan buat yang sudah beri dukungan mak ucapin love banyak banyak deh 🥰🥰🥰🙏

Terpopuler

Comments

Ani Suwarni

Ani Suwarni

kapokkkk 😂😂😂

2024-05-04

0

Ani Ani

Ani Ani

kebahagian Akan mucul

2024-04-28

0

GuGuGaGa_90

GuGuGaGa_90

/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!