Part 4

Gresia menggerakkan tubuhnya melakukan olah raga ringan di halaman samping. Ini masih terlalu pagi, bahkan langit masih tampak gelap. Biasanya sepagi ini dia sudah sibuk didapur menyiapkan sarapan pagi. Tapi pagi ini dia ditolak mentah-mentah oleh pelayan saat masuk kedapur. Bingung harus berbuat apa Gresia memutuskan untuk berolah raga di halaman samping.

Walau cuaca masih gelap dan dingin namun gerakan-gerakan kecil Gresia mampu membuatnya bermandi keringat.

Gresia menghentikan gerakannya saat Adrian datang mencarinya. "Nyonya muda, tuan mencari nyonya."

"Mencariku?"

"Iya nyonya, tiba-tiba ada hal penting yang harus diurus tuan diluar kota. Dia harus pergi pagi ini." jelas Adrian.

"Dimana dia?"

"Di ruang tamu."

Gresia bergegas keruang tamu menemui Akeno. Benar saja, lelaki bertubuh tinggi dan ramping itu tengah berdiri diruang tamu menatapnya tak berkedip dengan bola mata kelamnya. Lagi-lagi tatapan tajam Akeno membuat tubuh Gresia membeku. Alih-alih menundukkan wajahnya, Gresia malah mengerjapkan bulu mata lentiknya menatap Akeno.

"Aku akan pergi beberapa hari untuk urusan bisnis. Kalau kau butuh sesuatu jangan sungkan memintanya pada Adrian." ujar Akeno tanpa melepas tatapannya.

"Baiklah." sahut Gresia dengan suara pelan.

"Kalau nenek memintamu berkunjung, pergilah bersama Adrian." titahnya lagi. Gresia mengangguk patuh.

"Aku pergi." pamit Akeno lalu beranjak pergi meninggalkan ruang tamu menuju garasi.

"Hemmm." Gresia menyahuti dengan bergumam. Hatinya berdetak tak karuan membuatnya linglung beberapa saat. Adegan ini begitu nyata, dia berperan menjadi istri yang melepas suaminya pergi keluar kota untuk urusan bisnis, ya tuhan!

Sementara Akeno memijit pelipisnya dengan mata terpejam. Bayangan Gresia bermandi keringat membuat kepalanya berdenyut sakit. Bagaimana bisa dia terbius pesona gadis Tujuhbelas tahun, ini benar-benar gila!

Tak terbayang dia terpaksa menelan salivanya dengan kasar saat melihat tubuh molek istrinya bermandi keringat. Tapi tadi itu Gresia benar-benar seksi.

Akeno berdecak kesal sembari meraih ponsel disaku jasnya. "Adrian, katakan pada Gresia agar memakai ruang olah ragaku saat berolah raga. Mulai hari ini aku tidak mengijinkan dia berolah raga di luar ruangan." titah Akeno dengan tegas dan Jelas, lalu memutus panggilan.

Adrian menatap ponselnya tak berkedip dan kini matanya malah terbelalak lebar saat membaca pesan yang dikirim tuannya. "Dan kau! Jangan menatap Gresia saat tubuhnya bermandi keringat. Palingkan wajahmu!!"

"Haaaa!" tawa Adrian pecah saat Akeno memutus panggilan. Baru kali ini dia melihat tuannya bersikap seperti ini tergadap wanita. Itu jelas berbau cemburu.Tawanya yang membahana membuat pelayan heran. Pria yang biasa memasang wajah kaku itu ternyata bisa tertawa lepas.

"Adrian ada apa?" Gresia menatap Adrian dengan mata menyipit heran. Dia mendengar tawa Adrian membahana saat menuruni tangga.

"Seseorang membuatku tertawa nyonya." sahut Adrian sembari menahan senyum.

"Oooh." Jelita membulatkan bibirnya.

Pagi ini Gresia sarapan tanpa Akeno, mungkin bukan hanya pagi ini sebab Akeno pamit untuk beberapa hari. Bagi Gresia itu bukan masalah, bahkan lebih baik. Dia tak harus melihat bola mata kelam Akeno yang membekukan urat syarafnya.

Kedatangan Gresia kedalam kelas disambut tatapan sinis beberapa pasang mata. Aura permusuhan terasa meruar dari tatapan mereka.

Ini semua salah Haris, lelaki itu yang menyebabkan beberapa gadis melambaikan bendera perang untuk Gresia. Dengan terang-terangan dia meminta nomor ponsel Gresia didepan semua orang bukankah itu sama saja mengibarkan bendera perang.

"Hey kamu hebat ya." sambut Ayana begitu Gresia menjejakkan pantatnya di kursi. Gresia menatap Ayana dengan mata menyipit.

"Maksudmu?" tanya Gresia tak paham.

"Kamu gak lihat mata wanita di kelas ini. Bola mata mereka memancarkan bola api, kelas kita bisa terbakar oleh tatapan mereka." kelakar Ayana sembari tertawa pelan. Gresia tersenyum mendengar kelakar Ayana.

"Lalu apa hebatnya?" tanya Gresia.

"Kamu mampu menarik perhatian Harisah." kekeh Ayana.

"Ooh." desis Gresia dengan ekspresi datar.

Ayana bengong melihat reaksi Gresia. "Kamu gak merasa itu istemawa? Kamu tau siapa Harisah kan?"

Gresia mengangguk. "Siswa teladan di sekolah ini."

"Nah kamu tau."

"Dia hanya penasaran dengan murid baru. Tidak lebih." ucap Gresia.

"Aku tidak yakin. Lihat dia menuju kearahmu," bisik Ayana. Gresia sepontan menggulir pandangannya mencari sosok yang Ayana maksud.

Di sana diambang pintu Harisah menatapnya tak berkedip sembari melangkah pelan kearahnya.

"Sudah ingat nomormu?" tanya Haris begitu berada di depan Gresia.

"Maaf aku lupa kalau kau minta nomorku." sahut Gresia sembari nyengir.

Harisah berdecak kecewa, sementara Gresia langsung mengabaikannya. Tapi sepertinya Harisah sangat gigih dan telaten dalam menjalin hubungan. Terbukti walau di abaikan oleh Gresia Harisah tak mau mundur, saat pulang sekolah Haris kembali menemui Gresia. Memberikan selembar kertas bertuliskan nomor ponselnya agar di simpan Gresia.

"Aku rasa kau tidak punya alasan lagi. Hubungi aku setelah sampai dirumah." ucap Harisah menatap Gresia sesaat kemudian berlalu pergi meninggalkan Gresia yang mematung ditempatnya.

Dengan helaan napas berat Gresia menyimpan kertas pemberian Haris kedalam tas punggungnya.

Sesampainya dirumah bik Sumi menyambutnya dengan hidangan makan siang buatannya. Semenjak obrolan mereka malam itu, sikap bik sumi semakin bertambah hangat padanya.

"Nyonya, nanti malam telponlah tuan muda. Tanya kabarnya apakah baik-baik saja. Bagaimanapun kalian sudah terikat hubungan suami istri. Perhatian seperti itu sangat penting untuk membangun hubungan nyonya dan tuan." nasehat bik Sumi sembari menghidangkan makan siang buat Gresia.

"Tidak perlu bik. Akeno sudah menjelaskan seperti apa hubungan kami berdua. Aku dan dia tidak memiliki kewenagan mengusik ranah pribadi masing-masing. Biar dia berkutat dengan duanianya begitu juga aku." jelas Gresia dengan wajah ramah.

Ada kecewa terukir jelas diwajah bik Sumi. Dia tau Gresia butuh bimbingan dalam membangun hubungan dengan tuan Akeno. Mengingat usianya yang masih begitu muda. Tapi entah mengapa Gresia selalu bicara melampaui usianya.

Bik sumi menyadari perubahan Akeno beberapahari ini, tepatnya setelah kedatangan Gresia. Dia terlihat lebih hangat dan banyak bicara.

Malamnya tepat jam dua belas tiga puluh, Akeno menghubungi Adrian.

"Semua baik-baik saja hari ini?" tanya Akeno pada Adrian. Nada suaranya terdengar sangat lelah.

"Semua berjalan baik tuan."

"Lalu anak teladan itu?"

"Dia berhasil memberikan nomornya pada nyonya." sahut Adrian takut-takut.

Hening untuk beberapa saat, kemudian terdengar hembusan napas berat."Apa dia benar-benar menyimpan nomor itu?" tanya Adrian ragu.

"Sepertinya tuan."

"Ck, gadis ceroboh!" dengus Akeno kesal.

"Tapi tuan aku kira ini wajar. Usia nyonya baru tujuh belas tahun. Dia butuh teman untuk sekedar ngobrol atau berbagi tugas sekolah." ucap Adrian sembari menahan napas gugup.

"Justru karena dia masih tujuhbelas tahun Adrian! Gadis di usia itu tidak baik terlalu intim dengan pria." sergah Akeno dengan intonasi meninggi.

"Haris sepertinya lelaki yang baik dan bisa dipercaya tuan."

"Kau ini orangku atau bukan! Kenapa malah membela bocah ingusan itu hah!"

"Maaf tuan."

"Pria baik dari mana? Baru kenal beberapa jam sudah minta nomor telepon. Bukankah terlihat seperti jelmaan buaya!" sungut Akeno tak senang.

"Kalau begitu biar aku sampaikan pada nyonya agar membuang nomonya ke tong sampah."

"Tidak perlu. Biarkan saja kalau dia ingin menyimpannya, aku tidak mau dia berpikir macam-macam padaku karena aku melarangnya. Kau tau sendiri gadis seusia itu pemikirannya masih labil dan kekanakan." cegah Akeno.

"Tuan benar," sahut Adrian singkat. Tapi dia tak melihat apa yang di katakan tuannya pada sikap Gresia. Dia malah terlihat teguh dan sangat dewasa.

To be continuous

Ketemu lagi sama Gresia dan Akeno, mereka butuh dukungan mu loh readers ku 🙏🙏🙏🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

DIA pernah hidup susah DIA Tahu Akan diri nya

2024-04-28

1

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Jual mahal dikit 😁

2024-04-27

0

ira

ira

sok sok an ga perduli nyata cemburu bngt tuh🤣🤣🤣🤣harisah jangan bikin gresia d musuhin sama orang² dong

2024-04-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!