Serangan Kedua

“Rahasia kerajaan yang dikatakan Shira… aku terlalu terkejut untuk menanyakannya tadi. Sekarang aku penasaran.” Tanya Lamia kemudian.

Mick menarik napas panjang, terlihat enggan menjelaskan pada Lamia. “Lebih baik kita mendiskusikannya saat tiba di Cydonia. Aku terlalu lelah untuk berdebat denganmu sekarang,” ujar Mick kemudian.

“Apa maksudnya itu?” Lamia berdecak tidak puas, tapi tidak mencoba membujuk lagi. Mick pasti punya alasan untuk tidak mengatakannya sekarang.

“Bukankah Martian akan heboh setelah kemunculan gaian tadi pagi?” kata Lamia kemudian.

“Tentu saja. Sayangnya aku mematikan semua alat komunikasi. Jadi tidak bisa melihat kehebohan di luar sana,” Mick terkekeh.

“Dalam pengumuman buronanku, tidak tertulis bahwa aku terduga terinfeksi Virus Tetrodoksin. Aku penasaran setelah munculnya gaian ini, apakah status buronanku meningkat. Perasaanku tidak enak,” keluh Lamia.

Tiba-tiba pintu belakang Flashwing terbuka. Shira keluar dengan wajah kusut sambil membawa panel logam tipis berbentuk oval, sebuah sistem komunikasi hologram yang multifungsi – dapat digunakan untuk melakukan panggilan jarak jauh, sebagai sumber informasi, hingga menjadi sistem transmisi darurat –.

“Ah, Shira. Apa kau terbangun karena kami?” tanya Mick mendongak melihat Shira keluar.

Shira menggeleng lesu. Ia hanya menunjukkan panel hologramnya yang bersinar redup menampakkan sebuah artikel dengan wajah Lamia yang berseragam Pasukan Antariksa dan rambut merah muda terang.

“Ini menjawab pertanyaanmu, Lamia,” ucap Shira sambil menyerahkan panel hologramnya pada Lamia. Mick mendekat, ikut membaca.

 

...Dibalik Status Buronan Lamia Linkheart...

Mantan Komandan Pasukan Antariksa, Lamia Linkheart, yang sejak kemarin menjadi buronan kerajaan – tanpa kita tahu sebabnya – ternyata memang bukan buronan biasa. Pangeran Balder Wade, tanpa didampingi kakaknya, akhirnya bersedia angkat bicara. Ketika ditemua di Istana Kerajaan Martian, beliau mengungkapkan misteri dibalik pengejaran Mantan Komandan Lamia Linkheart.

“Komandan Lamia Linkheart telah terinfeksi virus tetrodoksin dalam misinya ke Bumi beberapa hari yang lalu. Diduga dial ah yang menyebarkan virus tersebut kepada masyarakat. Meski kita semua menghargai jasa-jasanya selama ini, namun kondisinya yang berbahaya sekarang perlu diketahui oleh masyarakat,” ungkap Pangeran Balder.

Pendapat ini dikuatkan oleh Nebet Hut, ketua Alkemis Martian, yang telah melakukan penelitian terhadap DNA Lamia. “DNAnya sudah bermutasi karena pengaruh virus Tetrodoksin. Sesaat setelah ia kabur dari pengadilan, tiga gaian berkeliaran di sebuah kedai minum. Itu bukti bahwa Lamia mulai menjangkiti orang-orang. Masyarakat harus waspada,” kata Nebet yang ditemui di tempat terpisah.

Fakta ini sungguh mengejutkan mengingat prestasi Lamia Linkheart selama ini telah banyak berjasa untuk Martian. Sayang sekali karena Martian kembali harus kehilangan orang terbaiknya.

 

Berita itu ditutup dengan gambar poster buronannya yang kini tak lagi menawarkan imbalan Celes. Sepertinya kerajaan merasa teralu berbahaya bila orang yang sengaja mengincarnya justru berubah menjadi gaian.

“Akhirnya mereka mengungkapkan alasan penangkapanku,” komentar Lamia setelah mengembalikan panel hologram Shira.

“Sepertinya kerajaan awalnya berusaha menutupinya agar tidak terjadi kepanikan. Sebagai Pasukan Antariksa kau adalah yang terhebat, Mia. Bahkan mengalahkan Aeron dan pendahulu-pendahulmu. Jadi kukira setelah menjadi gaian pun kau pasti dianggap sebagai gaian terhebat,” kelakar Mick menanggapi.

Lamia mau tak mau ikut tertawa mendengar komentar Mick. Hidupnya yang tak pernah lepas dari masalah sepertinya tidak pernah mengijinkannya bersantai barang sejenak.

“Kalian tidak khawatir? Sekarang seluruh Martian menganggap Lamia adalah gaian berbahaya.” Tanya Shira saat melihat mereka berdua tertawa.

“Memangnya apalagi yang bisa lebih parah dari ini?” balas Lamia masih tersenyum kecil.

Shira hanya geleng-geleng menanggapi.

“Mick, kau sebaiknya tidur dulu. Tubuhmu perlu istirahat,” usul Lamia kemudian.

Mick menurut. Tak berapa lama kemudian Mick sudah jatuh tidur di kursi malas. Sementara Lamia berjaga dalam kegelapan bersama Shira yang menemaninya dalam diam.

 

Esok paginya rombongan tersebut kembali melanjutkan perjalanan. Namun, hingga malam kembali datang, mereka belum juga berhasil keluar dari Utopia Planatia. Ketiganya masih menyusuri setapak panjang yang seakan tidak ada habisnya. Untunglah Shira membawa beberapa butir kapsul nutrisi yang bisa mengganjal perut mereka dan mengembalikan tenaga mereka yang mulai habis karena kelelahan.

Lamia memaksa Mick untuk beristirahat sementara ia yang memegang kemudi. Mick dengan enggan bertukar tempat dengan Lamia dan mau tak mau mempercayakan perjalanan mereka pada Lamia. Berkali-kali Mick mengingatkan Lamia untuk tidak belok sembarangan.

“Kalau kau menemui tikungan, lekas bangunkan aku,” ujar Mick berkali-kali.

Lamia hanya membalasnya dengan geraman jengkel. Tak lama setelahnya Mick dan Shira sudah tertidur pulas. Dan seperti hari sebelumnya, Lamia sama sekali tidak mengantuk ataupun merasa lelah. Padahal sudah dua hari ia tidak tidur.

Lamia sudah mulai menikmati mengemudikan Flashwing ketika tiba-tiba ia merasa telah menabrak sesuatu. Ia pun menghentikan Flashwing dan menengok ke belakang dengan agak bingung. Mendadak Flashwing bergoncang hebat tanpa diketahui sebabnya. Mick dan Shira terbangun dengan keget karena turut merasakan goncangan hebat tersebut.

“Ada apa?” tanya Mick bingung sambil menggosok matanya dengan keras.

“Entahlah. Sepertinya aku menabrak sesuatu, kemudian saat aku berhenti mendadak kendaraan ini bergoncang hebat,” jawab Lamia tak kalah bingung.

“Lihat!” seru Shira tiba-tiba menunjuk keluar jendela di sampingnya.

Ternyata mereka sudah dikerumuni kurang lebih enam makhluk menyerupai manusia yang menyerang mereka dengan membabi buta. Makhluk-makhluk itu mendorong-dorong Flashwing mereka hingga menimbulkan goncangan hebat.

“Gaian lagi?!” seru Shira putus asa.

Salah satu gaian kemudian menarik sebuah crossbow dari pinggangnya dan menembakkannya ke arah kaca di samping Shira. Anak panah itu melesat kencang dan memecahkan kaca Flashwing. Shira menjerit histeris dan dengan panik menjauhi serpihan kaca yang pecah. Gawatnya, gaian-gaian lain kemudian berebut untuk meraih Shira melalui jendela tanpa kaca itu dan membuat Shira semakin histeris. Lamia segera meraih pistolnya dan mencoba menembaki gaian-gaian brutal meski ia tahu itu tidak akan membantu – mengingat mereka tidak akan merasakan sakit –.

Lamia akhirnya memutuskan untuk menjalankan Flashwing dan melaju meninggalkan makhluk-makhluk itu. Tapi ternyata usahanya itu sia-sia. Gaian-gaian itu melompat dengan gesit ke depan Flashwing dan mengejutkan Lamia dan membuat gadis itu segera membanting stir ke kanan. Mereka sukses menabrak sebuah pohon.

“Kenapa tidak kau tabrak saja sih?!” protes Mick yang kemudian mengeluh karena Flashwingnya menghantam pohon.

“Aku ‘kan kaget!” sanggah Lamia tak mau kalah.

Pertengkaran mereka segera teralihkan oleh jeritan histeris Shira di belakang mereka. Para gaian itu kini mencoba mencongkel pintu Flashwing.

“Hentikan merusak Flashwing ku!” seru Mick yang kemudian meraih kapak bulat besar dari balik kursinya.

Mick kemudian memotong lengan salah satu gaian yang mencoba mencongkel pintu mobilnya hingga tangannya putus dan jatuh terkulai di depan Shira. Shira langsung menjerit histeris.

“Tidak akan ada gunanya, Mick. Lengannya akan segera tumbuh lagi,” komentar Lamia sambil menatap gaian yang kehilangan lengan. Benar saja, lengan gaian itu langsung tumbuh lagi dan kembali seperti semula.

“Setidaknya aku bisa mencegah mereka merusak Flashwing ku,” kata Mick yang terus memotongi tangan gaian dan membuat banyak potongan tangan berserakan di samping Shira. Shira semakin keras menjerit dan menutup wajahnya karena jijik.

“Akan aku tangani semampuku,” ujar Lamia yang kemudian mengarahakan pistolnya ke pelipis salah satu gaian di sampingnya dari balik kaca Flashwing dan melepaskan tembakan. Tembakannya menembus kaca Flashwing dan membuat kaca itu pecah berkeping-keping. Namun satu gaian berhasil ditumbangkan karena Lamia telah menembak dengan tepat di pelipisnya.

Terpopuler

Comments

IG: _anipri

IG: _anipri

gaian menyeramkan.

2022-11-27

0

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟🤟

2022-08-01

0

ilfindazaka ochtafarela

ilfindazaka ochtafarela

best story

2022-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!