Shira Patrova

“Ada apa sebenarnya?” tanya Lamia pada gadis itu. Orang-orang di sekitar mereka memasang telinga dan mendengarkan dengan cermat.

“Semalam... aku ditugaskan kemari karena a... ada pasien yang membutuhkanku,” kata gadis itu memulai ceritanya di tengah isakan. “Namanya Pak Sanders. Kata istrinya... mereka sedang dalam perjalanan ke Arabia Terra[1] ketika tiba-tiba diserang oleh seseorang. Suaminya mendadak menjadi buas dan mencoba menyerangnya. Bu Sanders lalu membekukan suaminya dengan sihirether-nya. Keduanya kemudian datang ke kedai ini dan mengontak paramedis untuk memeriksa Pak Sanders. Tapi... tapi...,” si gadis mulai menangis lagi.

“Lanjutkan ceritamu,” kata pemilik kedai tak sabar.

Si gadis berusaha tenang kembali dan mulai berbicara.

“Tadi pagi, Bu Sanders tampak kelelahan karena ether-nya terkuras untuk membekukan suaminya. Karena itu, suaminya terlepas dan langsung menyerangnya. Bu Sanders berteriak keras. Tapi tak lama kemudian... Bu Sanders menjadi buas seperti suaminya dan mereka menyerangku. Lalu.. lalu aku kehilangan kesadaranku,” kata gadis itu mengakhiri ceritanya dan mulai terisak lagi.

Orang-orang langsung bergumam dan berkomentar panik setelah mendengar cerita gadis itu. Wajah mereka tampak cemas dan waspada. Lamia diam saja dan tampak berpikir.

“Kalau aku tidak salah menangkap ceritamu, itu artinya si Sanders itu seperti berubah menjadi gaian?” tanya pemilik kedai hati-hati. “Dan kau juga tergigit. Berarti kau juga salah satu dari mereka?!” serunya.

Orang-orang di sekitar mereka langsung menjadi waspada dan menatap gadis itu curiga.

“Tidak. Aku tidak menjadi gaian...” kata gadis itu merintih.

“Tapi tadi kau berusaha menyerang Nona ini,” seru pemilik kedai sambil menunjuk Lamia.

“Aku tidak sadar waktu melakukannya... sungguh...” gadis itu masih merintih. Orang-orang mulai menyalahkannya dan menunjuk-nunjuk marah.

 “Tapi bagaimana virus gaian ini bisa menjangkiti Martian. Virus itu kan seharusnya berada jauh di Bumi sana,” komentar Pemilik Kedai lagi.

“Entahlah. Kita semua juga tidak tahu,” jawab Mick cepat sambil mengerling Lamia.

Akhirnya, orang-orang yang berkerumun mulai berkurang. Mereka kini membicarakan masalah itu dengan kelompok mereka masing-masing.

“Terimakasih sudah menolongku,” kata gadis berambut hijau itu.

“Bukan pekara besar,” jawab Lamia datar.

“Tetap saja aku berhutang budi pada kalian,” kata si gadis. “Namaku Shira. Shira Patrova. Aku paramedis di distrik ini,” lanjut gadis itu mengulurkan tangannya.

“Aku Mia,” jawab Lamia menyambut uluran tangan Shira.

“Sepertinya kita harus segera pergi dari sini sebelum para petugas datang,” ujar Mick kemudian.

...***...

 

            Mick memacu Flashwingnya dengan kecepatan super. Lamia tidak menyangka bahwa kendaraan darat dapat melaju secepat ini. Baik Lamia dan Mick tidak berkata sepatah katapun sepanjang perjalanan. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mick juga tampak fokus untuk melarikan diri sejauh mungkin sebelum prajurit Martian mencapai lokasi kejadian.      

Lamia tidak berkomentar apapun tentang keputusan Mick membawa anggota baru dalam rombongannya. Seribu satu pertanyaan tumpang tindih di kepalanya, sehingga ia bahkan tidak terlalu mengkhawatirkan keberadaan Shira. Salah satu pertanyaan utamanya adalah, kenapa ada Gaian di Mars? Lamia yakin seratus persen yang dilihatnya adalah gaian! DI MARS! Terlebih lagi di tempat dimana ia sedang berada!

            Sepanjang hidupnya tidak pernah dilaporkan adanya penyerangan Gaian di Martian. Sebagai pemimpin pasukan antariksa, dia tahu persis bahwa selama ini ia dan rekan-rekannya selalu berhasil menghalau serangan gaian bagaimana pun rupanya hingga tidak ada satupun yang berhasil menembus pertahanan mereka. Lalu apa ini? Gaian menyerang pagi-pagi buta di dalam bar yang penuh manusia DI MARS?! Beragam pertanyaan berkecamuk di benak Lamia. Ia tidak memperhatikan lagi kemana Mick membawanya, atau kenapa Shira ada bersama mereka.

            Saat tengah hari, mereka sudah mencapai bibir Utopia Planatia, hutan rimba dengan vegetasi homogen terbesar di Martian. Utopia Planatia yang membentang hingga ribuan hektar di sisi utara ekuator Mars merupakan penangkaran oksigen terbesar dan memberikan kontribusi hingga 70% dalam mensuplai udara yang cocok untuk manusia di Mars. Hutan itu berisi pepohonan besar yang batangnya mencapai seribuan meter kubik, tumbuh dalam jarak yang relatif berdekatan dan menjulang tinggi hingga ujung-ujungnya tidak dapat dilihat dari bawah. Hutan yang sangat cocok sebagai tempat pelarian diri sementara.

            “Mia, apa kau baik-baik saja?” akhirnya Mick membuka suara setelah ketegangannya berkurang.

Mia terkesiap. “Ah, iya. Aku tidak apa-apa, Mick. Aku hanya kaget.” Mungkin kaget bukan ungkapan yang tepat. Tapi sulit mencari istilah untuk menggambarkan perasaan Lamia.

“Aku juga sulit memahami situasi ini,” balas Mick tak kalah bingung. “Shira, apa kau sudah baikan?”

“Sepertinya dia masih terguncang. Tidak mudah bagi orang biasa berhadapan dengan gaian yang belum pernah dilihatnya,” kata Lamia menanggapi.

“Ga… gaian?” lirih Shira bertanya terbata-bata.

Lamia mengangguk pelan. “Tidak salah lagi.”

 “Mick, apa kau tidak berpikir bahwa situasi ini sangat ganjil? Sepertinya bukan kebetulan gaian itu menyerang lokasi yang kudatangi setelah melarikan diri. Seolah-olah…”

“Seolah-olah kau ditempatkan dalam posisi agar menjadi tersangka penyebaran virus.” Kata Mick menyelesaikan kalimat Lamia.

“Itu artinya ada yang tahu kemana aku pergi,” ucap Lamia. Keduanya terdiam sejenak, mencoba mencerna kejadian yang di luar bayangan mereka. “Setidaknya aku berpikir bahwa kerajaan yang mungkin akan menangkapku. Tapi ini gaian? Mengikutiku? Di Martian? Apa artinya semua ini?” tanya Lamia mulai frustasi.

“Mia, kita harus ke Cydonia. Itu satu-satunya jalan keluar kita sekarang.”

...***...

[1] Nama kota.

Terpopuler

Comments

IG: _anipri

IG: _anipri

semakin menjadi misteri semuanya

2022-11-11

0

One Tea

One Tea

Keren nih cerita 👍👍

2022-06-10

0

想像力(Sōzō-ryoku)

想像力(Sōzō-ryoku)

kukasih bunga biar author nya semangat

2022-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!