Mars: Rise Of Cydonia

Mars: Rise Of Cydonia

Dunia Baru

Mars, 245 Darian

Lamia Linkheart masih sibuk melakukan perawatan rutin bagi senjatanya. Hari masih gelap dan dinding kaca kediamannya masih menampakkan langit yang hitam legam tanpa cahaya. Meski begitu ia tetap menyelesaikan kegiatannya yang sudah setengah jalan ia lakukan.

Sebuah layar hologram muncul di depan wajahnya. Lamia terkadang mengusap hologram tersebut untuk membaca lebih lanjut artikel-artikel dari masa lalu yang tengah ia pelajari kembali: serangan virus Tetrodoksin di Bumi.

Seperti yang sudah diketahui semua orang termasuk Lamia, peradaban manusia kini tidak lagi bermukim di Bumi, melainkan di Mars. Hal itu terjadi karena meledaknya virus tetrodoksin yang dikembangkan oleh seorang ilmuan jenius bernama Profesor Clairvius, tak kurang lima ratus tahun yang lalu. Sang profesor membuat virus dengan maksud agar dapat menjadi obat yang memberikan umur panjang bagi manusia. Sayangnya, obat ciptaannya tersebut justru mengubah manusia menjadi zombie!

Keadaan semakin parah karena pada era itu, sebuah teknologi yang disebut Nano Quantum sudah dikembangkan di Bumi. Teknologi tersebut memungkinkan perpindahan partikel semua benda dari satu titik ke titik lain hanya dalam hitungan detik. Jarak bukan kendala. Teknologi itulah yang berperan penting menyebarkan virus tetrodoksin dengan cepat di bumi, karena itu artinya manusia pada saat itu bisa berteleportasi kemana pun dalam hitungan detik.

Begitulah akhirnya peradaban manusia di bumi yang disebut gaian kini punah, dan beberapa orang yang selamat melarikan diri ke planet Mars. Beruntung peradaban di Mars sudah dikembangkan sejak lama, sehingga manusia dapat mengembangkan peradaban yang kemudian disebut Martian.

Lamia kembali mengecek beberapa artikel terkait virus Tetrodoksin dan eksodus manusia selamat yang datang dari Bumi. Disebutkan bahwa orang-orang pertama yang membangun peradaban di Mars awalnya dipimpin oleh seorang ilmuan perempuan bernama Zora Hurston, asisten dari Profesor Clairvius itu sendiri.

Di saat Lamia masih tekun membaca, tiba-tiba hologramnya menampakkan sebuah notifikasi panggilan dari Distrik Utama tempatnya bekerja. Lamia menghela napas lelah. Pada waktu sedini ini kenapa sudah ada orang yang mencarinya? Meski begitu, Lamia akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.

Bzzzt… Bzzzt… Bzzzt…

SPC-Base 1 transmisi masuk. 

“Selamat pagi Komandan Lamia, diharap melapor ke Pangkalan Pertama. Perintah langsung dari Komandan Utama. Saya ulangi…”

“Aku tahu,” timpal Lamia tanpa beranjak dari sofa abu minimalis di ruang tamu kediamannya.

Hologram berwujud pria muda berpendar kehijauan berdiri di hadapan Lamia. Gesturnya sopan dan sama sekali tidak menampkkan kelelahan meski saat itu bukan waktu normal baginya untuk bertugas. Gadis itu kemudian mengerling ke arah dinding kaca di belakangnya. Langit bahkan masih gelap. Bintang-bintang bertaburan di luar sana, seperti lukisan angkasa yang berkerlap-kerlip.

Lamia pikir setelah selesai membereskan berkas-berkas perekrutan prajurit baru, dia bisa bersantai sejenak sambil melakukan perawatan rutin untuk senjatanya. Ia sudah bekerja keras memilah-milah profil para kadet yang akan masuk ke Pangkalannya sejak pukul 2 dini hari. Bayangan Clare Theresa, pegawai administratif Akademi Militer Martian, menghantui mimpinya semalam.

Sudah seminggu penuh hologram Clare mondar mandir di ruang tamu Lamia. Semata-mata karena dia satu-satunya Komandan dari empat Pangkalan Antariksa Martian yang belum mengembalikan berkas perekrutan. Mau bagaimana lagi? Kadet-kadet terbaik sudah dikirim ke Pangkalan Pertama milik Aeron Kato. Ia hanya bisa menekan rasa frustasi karena tidak ada kadet yang cukup layak menurut kriterianya.

Sebaiknya Lamia tidak mengingat hal yang memicu kekesalannya. Gadis itu memutuskan untuk mulai menelaah hologram prajurit muda yang tidak sewajarnya berpendar di ruang tamunya pukul tiga dini hari. Ia kembali berdecak kesal karena melihat Jet yang masih menatapnya tanpa ekspresi.

“Huh, kenapa harus malam ini?” gerutu Lamia sambil meletakkan Orthus – pistol flintlock putih berukir sulur emas – di meja kaca oval bening. Pistol itu bernama Orthus karena kembarannya yang berwarna hitam dengan ukiran sulur perak bernama Cerberus.

Andai pistol itu bukan warisan ayahnya, sungguh Lamia ingin mengubah namanya agar sedikit lebih modern dan canggih. Hyperblast misalnya. Meski sebenarnya nama canggih tidak akan cocok untuk kedua pistol flintlocknya yang klasik. Namun kenyataannya pistol-pistol ini sangat bermanfaat untuk melumpuhkan makhluk gaian.

Gaian adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk-makhluk yang kini menguasai Bumi. Setelah terjadi wabah virus Tetrodoksin yang hampir memunahkan umat manusia, sebagian orang yang belum terinfeksi pergi ke Mars untuk menyelamatkan diri. Beruntung Pengembangan Kehidupan di Mars sudah berjalan dengan baik sebelum merebaknya wabah Tetrodoksin. Leluhur itulah yang kemudian melahirkan peradaban Martian di Mars.

Seumur hidupnya, Lamia sudah diajarkan untuk membenci makhluk gaian. Mereka serupa zombie kanibal yang memangsa manusia, meski dulunya mereka juga manusia. Fakta lain yang dibenci oleh Lamia adalah bahwa evolusi virus Tetrodoksin tidak berhenti pada tataran fisik, bahkan kecerdasan dan kemampuan intelektual makhluk gaian juga berkembang.

Mereka memiliki kesadaran untuk membangun peradaban Gaian di Bumi dan menciptakan pasukan yang kuat dan bahkan para makhluk gaian ini mulai sering melakukan invasi ke Mars. Celakanya, Lamia tidak bisa mempermasalahkan hal itu. Karena itulah yang membuatnya bisa bekerja sebagai Pasukan Antariksa.

Dan disinilah dia sekarang. Berhadapan dengan seorang anak muda menyebalkan yang mengganggu waktu istirahatnya setelah seharian bekerja keras.

“Sebenarnya ada masalah apa?” tanya Lamia kemudian setelah selesai menyarungkan kedua pistolnya.

“Komandan Aeron akan menjelaskan secara langsung kepada anda,” jawab pantulan hologram berwujud anak muda berwajah muram.

Lamia mengenalnya sebagai Prajurit Junior Pasukan Antariksa Martian Distrik Pertama. Namanya Jet.  Usianya mungkin lima atau enam tahun lebih muda dari Lamia, namun Aeron sudah mempercayakan tanggung jawab bagian transmisi padanya. Lamia sering melihat Jet secara virtual, meski belum pernah bertemu wujud fisiknya.

“Siapa saja yang dia panggil?” tanya Lamia kemudian.

“Anda akan mengetahuinya setelah berada di sana,”  jawab pantulan hologram Jet yang berpendar kehijauan.

Lamia menatap Jet sambil melipat tangan. Sekeras apapun berusaha, Lamia tidak bisa menyukai anak itu. Jet tidak pernah memberi jawaban yang memuaskan, dan itu membuatnya kesal. Diam-diam Lamia berencana untuk mensterilkan area tempat tinggalnya dari segala macam alat transmisi hologram. Ia benar-benar muak berurusan dengan hologram-hologram sepekan terakhir.

Ia berharap bisa menolak panggilan misi kali ini. Ia sudah sangat lelah karena berbagai hal. Namun yang memanggil Lamia tidak lain tidak bukan, ialah Aeron Kato, sang Komandan Pertama, atasannya. Sebenarnya Lamia bukannya sungkan untuk menolak. Hanya saja Aeron adalah sahabatnya. Mereka tumbuh bersama sejak kecil, dan bahkan Lamia dibesarkan oleh keluarga Aeron. Alasan terpenting lainnya adalah karena Lamia sangat menyukai Aeron.

“Harap memberi tanggapan, Komandan. Apakah anda akan segera…”

“Aye aye.. aku berangkat sekarang.” tukas Lamia mengancingkan seragam overall polyester hitam Pasukan Antariksa yang sudah sempurna ia kenakan. Lengkap dengan lencana bintang berbentuk huruf “M” merah besar tersemat di dada. Lamia mengenakan seragam semata-mata untuk merangsang konsentrasinya dalam memilah berkas perekrutan. Ah, ingatan menyebalkan lagi.

Terpopuler

Comments

Murni Dewita

Murni Dewita

mampir

2024-03-02

0

moonmaker

moonmaker

wihhhh keren banget kak!

2022-08-14

1

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟

2022-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!