Part 19

"Laras, kau tidak ingin makan sesuatu dulu sebelum pulang?" tanya Lupita ketika melihat Laras tengah sibuk memakai bootnya, bersiap-siap untuk pulang.

"Aku belum terlalu lapar, terimakasih Lupita,"

sahut Laras.

"Pantas saja badanmu kurus," gurau Lupita.

Laras tergelak. Memang badannya menjadi semakin kurus akhir-akhir ini, mungkin karena kelelahan.

"Ah, Ben .. apa kau akan makan malam di rumah?" Lupita berseru ketika sosok Ben muncul di pintu dapur.

"Aku belum tahu, Lupita," sahutnya. Kemudian memandang Laras yang acuh tak acuh kepadanya.

"Sampai jumpa besok, Lupita." Laras mencium pipi gadis berdarah Meksiko itu. Menyambar tas selempangnya, lalu melangkah melewati Ben.

"Laras, aku antar kau pulang." Ben menahan lengan Laras. Lupita yang mendengar itu menaikkan alisnya.

"Rose yang meminta," ujarnya kemudian ketika menyadari Lupita mencurigai sesuatu.

"Tidak perlu, Ben," sanggah Laras seraya menepis lengan Ben pelan. Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya. Ben buru-buru menyusulnya.Menyambar jaket tebalnya dan mengikuti Laras yang telah keluar dari rumah.

"Laras, wait!" seru Ben berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Laras.

"Aku bisa pulang sendiri!" seru Laras ketus.

"Apa kau marah padaku?" tanya Ben sembari mengimbangi langkah Laras.

Laras tergelak. Berusaha menutupi rasa kesalnya pada lelaki di sampingnya ini.

"Kenapa aku harus marah padamu,

pertanyaanmu lucu sekali, Ben," ujar Laras berpura-pura memasang wajah bingungnya

"Ah mungkin hanya perasaanku saja," gumam Ben lega.

Laras mengedikkan bahunya, kemudian melanjutkan langkahnya. Ben masih mencoba mengimbangi langkah Laras yang semakin cepat. Gadis itu menghela nafas pelan,nih orang ngeyel banget sih, batinnya.

"Bisa kau berhenti mengikutiku?" Laras berhenti dan menghadap ke arah Ben.

"Aku ingin memastikan kau selamat sampai di rumah," jawab Ben dengan entengnya.

Laras mendecak. Memijit keningnya beberapa kali. "Memangnya apa yang akan terjadi padaku? Dirampok, diperkosa, dibunuh?" Gadis itu mulai melangkah kembali. Ben masih mengikutinya. Kepalanya ditutup dengan hoodienya. Ben terkekeh. Laras sungguh sangat menggemaskan jika sedang menggerutu. Tak dipedulikannya gadis itu keberatan atau tidak, yang jelas dia akan tetap mengantarnya. Berada di dekatnya Ben merasakan kenyamanan yang tak pernah dirasakannya selama ini dengan wanita lain.

"Aku harus membeli stok makanan," ujar Laras sembari berhenti di depan sebuah supermarket.

"Okay," jawab Ben kemudian mengikuti Laras masuk.Dirapatkannya hoodie menutupi bagian atas wajahnya.

Laras mulai memilih bahan makanan yang terjejer rapi di rak memanjang yang penuh dengan pilihan barang itu. Memasukkan satu persatu bahan yang telah dia pilih ke keranjang dorongnya. Sementara Ben masih mengikutinya dari belakang. Memperhatikan Laras yang tengah sibuk dengan aktifitasnya itu.

"Kau terlihat seperti penguntit, Ben," ujar Laras sembari melirik lelaki itu.

"Anggap saja aku bodyguardmu," sahut Ben.

"Terserah kau saja." Laras mendengus pelan.

Mengacuhkan Ben yang terus saja mengikutinya.

"Ah, aku punya ide!" seru Ben tiba-tiba.

Laras menoleh, ada apa sih dengan lelaki menyebalkan ini, gumamnya dalam hati.

"Bagaimana kalau kita makan malam di tempatmu? Aku yang akan memasak makanannya, sebagai tanda permintaan maafku," kata Ben yang sukses membuat Laras mengerenyitkan dahinya.

"Maaf untuk apa?" tanya Laras.

Ben mengelus hidungnya dengan jari telunjuknya, sepertinya lelaki itu sedang memikirkan sesuatu.

"Untuk apapun yang telah membuatmu kesal dan merubah wajah cantikmu menjadi dingin seperti ini," ucap Ben.

Laras membulatkan matanya. Apa lelaki menyebalkan ini sedang merayunya. Gadis itu tak langsung menyahut kata-kata Ben.

"Please say yes!" pinta Ben.

Laras tak bergeming.

"Please!" ulang Ben memohon.

Laras menghela nafas beberapa kali. Seperti anak kecil yang sedang meminta dibelikan sesuatu oleh ibunya, gadis itu menggerutu dalam hati.

"Okay," jawab Laras pasrah.Ben tersenyum senang. Kemudian mendorong keranjang belanjaan Laras menuju ke rak yang bertuliskan Asian Spice.

Laras tak begitu memperhatikan apa yang diambil Ben dari rak tersebut. Sesaat kemudian keranjang itu hampir penuh dengan barang.

Setelah dirasa bahan makanan dan bumbu yang diambilnya cukup lengkap, Ben mendorong keranjang ke arah kasir. Laras mengikutinya dari belakang.

"Selamat sore," sapa seorang kasir, gadis berbadan sedikit tambun dan berambut merah. Ben tersenyum. Kemudian mengambil satu persatu barang yang ada di dalam keranjang.

"Ya Tuhan, kau Benjamin Chevalier!" pekik

si kasir yang menyadari siapa yang tengah berdiri di hadapannya itu. Suaranya cukup keras hingga terdengar oleh beberapa rekan kerjanya dan juga para pembeli yang tengah mengantri untuk membayar.

Kini hampir semua orang menatap ke arah Ben. Lelaki itupun membuka hoodie yang menutupi kepalanya kemudian menyapa semua orang. Beberapa gadis-gadis muda berteriak histeris memanggil namanya dan berlarian ke arah Ben untuk meminta foto.

Laras memutar bola matanya, kemudian menggeleng pelan. "Miss, bisa kau selesaikan pembayaranku dulu?" ujar Laras kepada si kasir yang rupanya ikut terhipnotis dengan pesona Ben.

"Owh, maafkan aku," ucapnya sembari menscan barang belanjaan Laras.

Laras melirik Ben yang masih dikerubuti beberapa gadis muda, bahkan beberapa lelaki pun ikut berfoto dengannya.

"Totalnya $ 170," kata si kasir.

Laras mengambil dompetnya di dalam tas selempangnya.

"Laras, biar aku saja!" seru Ben seraya menyuruh Laras mundur.

Ben mengeluarkan dompet dari saku celananya kemudian mengambil satu buah kartu ATM dan menyerahkannya kepada kasir.

"You don't need to do that, Ben," ujar Laras canggung.

"Relax, Laras," sahut Ben dengan senyuman manisnya membuat dada Laras berdebar.

"Kalian pasangan yang serasi," celetuk si kasir. Reflek Laras menggeleng.

"Aku asisten Mr Chevalier," kata Laras.Bibir si kasir membentuk huruf O tanda mengerti.

Ben hendak memprotes kata-katanya namun Laras buru-buru memberi isyarat untuk tidak melakukannya.

"Okay, sudah selesai, terimakasih Ben," ucap si kasir seraya menyerahkan dua bungkus plastik besar berisi bahan makanan.

"Biar aku yang bawa, Mr Chevalier." tawar Laras sembari meraih dua bungkus plastik itu.

"Jangan, biar aku saja." Dengan cepat Ben menyambar dua plastik itu. Setelah kartu ATM diserahkan kembali padanya, Ben dan Laras keluar dari supermarket. Setelah sebelumnya Ben melambai kearah para fansnya yang disambut dengan pekikan-pekikan kegirangan mereka.

"Thanks, Ben." Laras berujar ketika keduanya kembali meneruskan perjalanan menuju Tudor City di mana Laras tinggal.

"My pleasure," sahut Ben, masih dengan senyumnya yang mampu mengacaukan perasaan Laras seketika.

***

Terpopuler

Comments

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

bennn.....pelan pelan saja ambil hati laras

2022-04-16

0

Chanik Lestari

Chanik Lestari

laras...persiapkan mental baja mulai skrg karena bgmnpun ben artis terkenal.pasti bnyk fans cewek yg termehek mehek 😄😄

2022-04-04

0

Endang Purwati

Endang Purwati

Benjamin cavallier ...

2021-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Dream Casting
30 Dream Casting (Laras)
31 Part 29
32 Part 30
33 Part 31
34 Dream Casting (The Rebellion)
35 Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36 Part 32
37 Part 33
38 Part 34
39 Part 35
40 Part 36
41 Dream Casting (Ben)
42 Part 37
43 Part 38
44 Part 39
45 Part 40
46 Part 41
47 Part 42
48 Part 43
49 Part 44
50 Part 45
51 Part 46
52 Part 47
53 Part 48
54 Part 49
55 Part 50
56 Part 51
57 Part 52
58 Part 53
59 Part 54
60 Dream Casting
61 Part 55
62 Part 56
63 Part 57
64 Part 58
65 Part 59
66 Sending My Regards To You
67 Part 60
68 Part 61
69 Part 62
70 Part 63
71 Part 64
72 Part 65
73 Part 66
74 Part 67
75 Part 68
76 Part 69
77 Part 70
78 Part 71
79 Part 72
80 Part 73
81 Part 74
82 Part 75
83 Part 76
84 Part 77
85 Part 78
86 Part 79
87 Part 80
88 Part 81
89 Part 82
90 Part 83
91 It's Me Again, Lady.
92 Part 84
93 Part 85
94 Part 86
95 Announcement
96 Part 87
97 Part 88 ( The End )
98 Catatan
99 Part 89
100 Part 90
101 Just Saying
102 Lamia
103 Part 91
104 Intermezo
105 Part 92
106 Part 93
107 Part 94
108 Part 95
109 Part 96
110 Part 97
111 Part 98
112 Part 99
113 Part 100
114 Part 101
115 Part 102
116 Part 103
117 Part 104
118 Part 105
119 Promo - sih
120 Part 106
121 Part 107
122 Part 108
123 Part 109
124 Part 110
125 Part 111
126 Part 112
127 Part 113
128 Part 114
129 Part 115
130 Part 116
131 Part 117
132 Part 118
133 Part 119
134 Part 120
135 Part 121
136 Part 122
137 Part 123
138 Part 124
139 Part 125
140 Part 126
141 Part 127
142 Part 128 (End)
143 Part 129 (Bonus Part)
144 Helloo ....
145 Helloo 2
146 Helloo 2
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Dream Casting
30
Dream Casting (Laras)
31
Part 29
32
Part 30
33
Part 31
34
Dream Casting (The Rebellion)
35
Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36
Part 32
37
Part 33
38
Part 34
39
Part 35
40
Part 36
41
Dream Casting (Ben)
42
Part 37
43
Part 38
44
Part 39
45
Part 40
46
Part 41
47
Part 42
48
Part 43
49
Part 44
50
Part 45
51
Part 46
52
Part 47
53
Part 48
54
Part 49
55
Part 50
56
Part 51
57
Part 52
58
Part 53
59
Part 54
60
Dream Casting
61
Part 55
62
Part 56
63
Part 57
64
Part 58
65
Part 59
66
Sending My Regards To You
67
Part 60
68
Part 61
69
Part 62
70
Part 63
71
Part 64
72
Part 65
73
Part 66
74
Part 67
75
Part 68
76
Part 69
77
Part 70
78
Part 71
79
Part 72
80
Part 73
81
Part 74
82
Part 75
83
Part 76
84
Part 77
85
Part 78
86
Part 79
87
Part 80
88
Part 81
89
Part 82
90
Part 83
91
It's Me Again, Lady.
92
Part 84
93
Part 85
94
Part 86
95
Announcement
96
Part 87
97
Part 88 ( The End )
98
Catatan
99
Part 89
100
Part 90
101
Just Saying
102
Lamia
103
Part 91
104
Intermezo
105
Part 92
106
Part 93
107
Part 94
108
Part 95
109
Part 96
110
Part 97
111
Part 98
112
Part 99
113
Part 100
114
Part 101
115
Part 102
116
Part 103
117
Part 104
118
Part 105
119
Promo - sih
120
Part 106
121
Part 107
122
Part 108
123
Part 109
124
Part 110
125
Part 111
126
Part 112
127
Part 113
128
Part 114
129
Part 115
130
Part 116
131
Part 117
132
Part 118
133
Part 119
134
Part 120
135
Part 121
136
Part 122
137
Part 123
138
Part 124
139
Part 125
140
Part 126
141
Part 127
142
Part 128 (End)
143
Part 129 (Bonus Part)
144
Helloo ....
145
Helloo 2
146
Helloo 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!