Part 15

Ben mengemudikan mobilnya mengarah ke area Tudor City, Gregory yang tengah sibuk dengan ponselnya menyadari kalau Ben berbelok arah. Sebelumnya keduanya berencana minum-minum di sebuah bar di kawasan Central Park.

"Kau berubah pikiran?" tanya Ben.

"Yeah .. kita minum di McFadden's Saloon saja," ujar Ben yang terus mengemudikan mobilnya.

"Aaahh .. I see." Gregory tersenyum jahil setelah menyadari apa yang dipikirkan Ben.

"Tidak seperti yang kau pikirkan, aku lebih suka suasana McFadden, itu saja," bantah Ben ketika melihat ekspresi wajah Gregory.

"Alright," gumam Gregory sambil mengangkat bahunya.

Ben berhenti di depan McFadden's Saloon yang tampak mulai ramai oleh pengunjung.

Keduanya turun dari mobil dan melangkah masuk.

Ben melihat Laras tengah sibuk mengantarkan pesanan pengunjung dari meja ke meja. Seragam kerja model french maid namun tak terlalu vulgar yang dipakai gadis itu membuatnya begitu cantik.

"Ben, bisa minta foto sebentar?" Suara seseorang membuatnya terkesiap. Seorang lelaki berumur sekitar 40an telah mengeluarkan ponselnya bersiap untuk berfoto dengannya.

"Ow, sure," jawab Ben ramah sembari memasang senyum di depan kamera ponsel lelaki itu.

"Thanks, Ben .. I'm your biggest fan," ujar lelaki itu sembari menjabat tangan Ben dan Gregory erat.

Para wanita muda yang berada di dalam bar melambai ke arah Ben dan Gregory seraya memanggil nama mereka. Beberapa di antara mereka berlarian ke arah kedua personel The Rebellion itu dan bergantian memeluk dan meminta foto.

Laras yang tengah sibuk melayani pengunjung menoleh ke arah keriuhan di dekat pintu masuk dan melihat Larry, bosnya tengah menyambut Ben dan Gregory dan mengantarkan mereka ke meja yang terpisah dari pengunjung lain. Biasanya hanya pengunjung VIP yang memesan meja itu.

Dada gadis itu berdebar kencang. Kenapa Ben ada di sini, batinnya.

"Ehemm .. Laras, bisa kau layani tamu VIP kita di sebelah sana?" Suara Larry mengagetkannya. Laras menoleh ke arah Ben dan Gregory. Ben melambai ke arah Laras dan gadis itu hanya membalas dengan senyuman.

Larry membulatkan matanya pertanda Laras harus segera mengerjakan perintahnya.

Gadis itu melangkah ke tempat Ben dan Gregory duduk. Perasaannya begitu gugup apalagi dilihatnya Ben tak melepas pandangan darinya.

"Hi, Ben .. hi Greg .. what can I do for you?" tanya Laras mencoba bersikap sewajar mungkin.

"I need some whiskey .. kau, Ben?" tanya Gregory membuat Ben yang tengah memandang Laras terkesiap.

"Owh .. ya, whiskey .. any whiskey," ujarnya gugup.

"Okay .. be right back," kata Laras. Memandang Ben sekilas lalu berlalu meninggalkan tempat itu.

Gregory menatap Ben dengan tatapan selidiknya. Ben mengacuhkan sahabatnya itu dengan berpura-pura sibuk menyulut rokoknya.

"Jangan bilang kau menyukainya." goda Gregory sembari terkekeh.

"What? Oh no no .. she's not my type," sanggah Ben.

"Are you sure?" Gregory semakin menggoda Ben yang tampak gugup.

"I don't need to explain anything." Ben menyandarkan punggungnya di sofa dan mengangkat kakinya ke atas meja dan menyilangkannya. Dihisapnya rokok di jemarinya dalam-dalam. Dibiarkannya Gregory yang kembali terkekeh.

Laras kembali dengan nampan berisi sebotol John and son kilmarnock scotch dan dua buah gelas sloki.Serta sepiring besar ravioli kering.

"Compliment dari Bos," ujar Laras seraya meletakkan piring berisi ravioli itu di atas meja. Kemudian menyusul dengan botol whiskey dan gelas slokinya.

"Thank you, Laras .. emh .. by the way, you look damn beautiful tonight," ucap Gregory membuat pipi gadis itu merona merah. Gregory melirik Ben yang seketika berubah menjadi muram.

"Thanks .. permisi," ucap Laras buru-buru meninggalkan kedua lelaki itu.

"She's pretty, right?"ujar Gregory sembari memperhatikan Laras yang telah kembali sibuk dengan aktifitasnya.

"Uh-huh," sahut Ben sembari membuka botol whiskeynya dan menuangkan ke slokinya dan juga Gregory.

"Aku rasa gadis ini menarik, dia berbeda dengan gadis-gadis lain," ujar Gregory kembali.

"Kau tertarik padanya?" tanya Ben penuh selidik. Dadanya berdebar ketika menanyakan kalimat itu kepada Gregory.

"Mungkin .. aku selalu tertarik dengan wanita yang unik,aku rasa Laras cukup unik. Kau tidak akan keberatan bukan kalau aku mencoba untuk mengencaninya?" tanya Gregory dan seketika membuat dada Ben serasa tertohok. Ada apa dengan dirinya,kenapa dia sangat tidak menyukai kata-kata sahabatnya itu, batin Ben.

Lelaki berambut pirang itu menenggak habis slokinya, kemudian terkekeh.

"Tentu saja aku tidak keberatan, Greg.." Dadanya bergemuruh. Apakah dia sedang membohongi perasaannya? Ujarnya dalam hati.

"Kau serius, Greg?" tanya Ben tiba-tiba.

"Why not, kau bilang dia bukan tipemu bukan?So, aku bebas untuk mendekatinya," jawab Greg dengan santai.

"Terserah kau saja," ujar Ben tanpa semangat.

Dituangkannya kembali whiskey ke dalam slokinya, lalu ditenggaknya lagi dan lagi.

***

"Hey Laras..!"

Laras yang tengah berjalan dengan Catherine menoleh ke asal suara yang memanggilnya.

Seorang lelaki berambut panjang kecokelatan dengan kacamata hitamnya tengah bersandar pada marcedes benz GLS berwarna putihnya.

"Oh my Gosh, Gregory Miller!" Catherine memekik. Menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Laras mengerenyitkan keningnya. Apa yang dilakukan Gregory di sini,batinnya.

"Hi Greg .. sedang menunggu Ben?" tanya Laras sembari memandang sekeliling.

Greg mendekati Laras dan juga Catherine yang masih histeris. Gadis itu menyalami lelaki tampan itu dengan segera.

"Aku tidak sedang menunggu Ben, aku sedang menunggumu," jawab Greg. Membuat Catherine menutup mulutnya untuk kedua kalinya. Kembali Laras mengerenyitkan keningnya heran.

"Aku? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya Laras masih dengan rasa herannya.

"Well, aku hanya ingin mengajakmu minum kopi atau makan siang."

Laras tertegun sejenak. Gregory mengajaknya makan atau minum kopi adalah hal yang tidak pernah terpikirkannya. Mengingat Laras hanya bertemu dengan lelaki ini sekilas-sekilas saja tanpa ada interaksi seperti dirinya dan Ben.

Ditengah ketertegunannya, mata Laras menangkap sosok Ben yang tengah menggandeng seorang wanita dan membukakan pintu mobil untuknya.

Rasa nyeri tiba-tiba menyeruak di dalam dadanya. Ben yang melihat Gregory dan Laras melambai ke arah mereka. Terlihat sekilas ekspresi wajah lelaki itu dingin.

"Okay," jawab Laras kemudian.Greg tersenyum sumringah.

"Owh .. kau mau ikut?" tanya Greg kepada Catherine yang sejak tadi hanya bengong saja.

"Ehmm .. aku .. emh .. ada yang harus aku lakukan, thanks anyway," jawab Catherine gugup. "See you, Laras." Catherine mencium pipi Laras sekilas lalu berpamitan.

"Shall we?" Greg membukakan pintu mobil mewahnya itu untuk Laras. Gadis itu hanya mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil.

Laras memandangi mobil Ben yang telah terlebih dahulu melaju. Gadis itu menghela nafas dalam-dalam.

"Maaf membuatmu heran dengan ajakanku."

Suara Greg memecah keheningan.

"Owh .. yeah, aku sedikit heran saja," jawab Laras.

"Aku memperhatikanmu dari pertama kali aku melihatmu di McFadden, setelah peristiwa wartawan yang mengambil fotomu dan Ben,"

Mata indah Laras membulat. Greg tersenyum tipis.

"Semula aku berpikir Ben menyukaimu,

itulah kenapa aku tidak mencoba untuk mendekatimu, tapi Ben mengatakan padaku kalau kau bukan tipenya, jadi sekarang aku memberanikan diri."

Laras menelan ludah berat. Kau bukan tipenya, kata-kata Greg membuat dada Laras terasa nyeri. Pandangan gadis itu lurus ke depan. Entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa begitu hampa.

***

Terpopuler

Comments

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

ben siap2 ditikung greg

2022-04-16

0

☘Wala ͪ͢ ⷪ ᷤ ͭ ͤ ᷝ⍣ᶜᶦᶠ

☘Wala ͪ͢ ⷪ ᷤ ͭ ͤ ᷝ⍣ᶜᶦᶠ

dlm hati Ben Laras huuuaaa😭😭😭😭
ahh knp sih, saat msh meraba2 rasa, teman sll terdepan untuk nikung 😭🤣🤣

2022-04-15

2

Chanik Lestari

Chanik Lestari

greg kejujuranmu mencabik cabik , meremukkan hati laras. kadang jujur itu pahit dan menyakitkan itu benar adanya

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Dream Casting
30 Dream Casting (Laras)
31 Part 29
32 Part 30
33 Part 31
34 Dream Casting (The Rebellion)
35 Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36 Part 32
37 Part 33
38 Part 34
39 Part 35
40 Part 36
41 Dream Casting (Ben)
42 Part 37
43 Part 38
44 Part 39
45 Part 40
46 Part 41
47 Part 42
48 Part 43
49 Part 44
50 Part 45
51 Part 46
52 Part 47
53 Part 48
54 Part 49
55 Part 50
56 Part 51
57 Part 52
58 Part 53
59 Part 54
60 Dream Casting
61 Part 55
62 Part 56
63 Part 57
64 Part 58
65 Part 59
66 Sending My Regards To You
67 Part 60
68 Part 61
69 Part 62
70 Part 63
71 Part 64
72 Part 65
73 Part 66
74 Part 67
75 Part 68
76 Part 69
77 Part 70
78 Part 71
79 Part 72
80 Part 73
81 Part 74
82 Part 75
83 Part 76
84 Part 77
85 Part 78
86 Part 79
87 Part 80
88 Part 81
89 Part 82
90 Part 83
91 It's Me Again, Lady.
92 Part 84
93 Part 85
94 Part 86
95 Announcement
96 Part 87
97 Part 88 ( The End )
98 Catatan
99 Part 89
100 Part 90
101 Just Saying
102 Lamia
103 Part 91
104 Intermezo
105 Part 92
106 Part 93
107 Part 94
108 Part 95
109 Part 96
110 Part 97
111 Part 98
112 Part 99
113 Part 100
114 Part 101
115 Part 102
116 Part 103
117 Part 104
118 Part 105
119 Promo - sih
120 Part 106
121 Part 107
122 Part 108
123 Part 109
124 Part 110
125 Part 111
126 Part 112
127 Part 113
128 Part 114
129 Part 115
130 Part 116
131 Part 117
132 Part 118
133 Part 119
134 Part 120
135 Part 121
136 Part 122
137 Part 123
138 Part 124
139 Part 125
140 Part 126
141 Part 127
142 Part 128 (End)
143 Part 129 (Bonus Part)
144 Helloo ....
145 Helloo 2
146 Helloo 2
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Dream Casting
30
Dream Casting (Laras)
31
Part 29
32
Part 30
33
Part 31
34
Dream Casting (The Rebellion)
35
Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36
Part 32
37
Part 33
38
Part 34
39
Part 35
40
Part 36
41
Dream Casting (Ben)
42
Part 37
43
Part 38
44
Part 39
45
Part 40
46
Part 41
47
Part 42
48
Part 43
49
Part 44
50
Part 45
51
Part 46
52
Part 47
53
Part 48
54
Part 49
55
Part 50
56
Part 51
57
Part 52
58
Part 53
59
Part 54
60
Dream Casting
61
Part 55
62
Part 56
63
Part 57
64
Part 58
65
Part 59
66
Sending My Regards To You
67
Part 60
68
Part 61
69
Part 62
70
Part 63
71
Part 64
72
Part 65
73
Part 66
74
Part 67
75
Part 68
76
Part 69
77
Part 70
78
Part 71
79
Part 72
80
Part 73
81
Part 74
82
Part 75
83
Part 76
84
Part 77
85
Part 78
86
Part 79
87
Part 80
88
Part 81
89
Part 82
90
Part 83
91
It's Me Again, Lady.
92
Part 84
93
Part 85
94
Part 86
95
Announcement
96
Part 87
97
Part 88 ( The End )
98
Catatan
99
Part 89
100
Part 90
101
Just Saying
102
Lamia
103
Part 91
104
Intermezo
105
Part 92
106
Part 93
107
Part 94
108
Part 95
109
Part 96
110
Part 97
111
Part 98
112
Part 99
113
Part 100
114
Part 101
115
Part 102
116
Part 103
117
Part 104
118
Part 105
119
Promo - sih
120
Part 106
121
Part 107
122
Part 108
123
Part 109
124
Part 110
125
Part 111
126
Part 112
127
Part 113
128
Part 114
129
Part 115
130
Part 116
131
Part 117
132
Part 118
133
Part 119
134
Part 120
135
Part 121
136
Part 122
137
Part 123
138
Part 124
139
Part 125
140
Part 126
141
Part 127
142
Part 128 (End)
143
Part 129 (Bonus Part)
144
Helloo ....
145
Helloo 2
146
Helloo 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!