Part 12

"Madame, kau mau aku antar jalan-jalan di taman belakang?" tanya Laras kepada Madame Rose sembari membantu wanita tua itu duduk di kursi rodanya.

"Tentu saja,nak," jawab Madame Rose dengan senyum ramahnya.

Laras mendorong kursi roda keluar dari kamar Madame Rose yang luas. Setelah menuruni tangga hidrolik, Laras mengantar wanita itu berjalan-jalan menghirup udara segar sore itu di taman belakang rumah yang indah dan luas.

"Laras, apa Benji sudah menyampaikan padamu kalau kau menginap malam ini? Kau tidak keberatan bukan?" tanya Madame Rose.

"Sudah, Madame, dengan senang hati," jawab

Laras.

"Kau gadis yang baik hati," puji Madame Rose.

"Aku hanya melaksanakan tugasku, Madame."

Madame Rose mengelus punggung tangan Laras sekilas. Lalu menarik nafas dalam.

"Aku selalu berharap Benji bisa menemukan wanita baik sepertimu, anak itu selalu saja berhubungan dengan wanita-wanita yang kurang baik," ujar Madame Rose, membuat dada Laras berdesir. "Aku tidak pernah menyukai wanita-wanita yang dibawanya kemari," bisik wanita itu, lalu terkekeh.

Laras tersenyum kecut mendengarkan perkataan Madame Rose. Ah tentu saja dia dikelilingi banyak wanita.

"Apa kau sedang membicarakanku, Nana?

Sebuah suara yang familiar di telinga Laras membuat gadis itu terkejut. Dilihatnya Ben yang entah datang darimana kini tengah berdiri di belakangnya dengan senyuman khasnya yang manis itu.

"Hi, Laras," sapa Ben ramah. Laras hanya tersenyum.

"Ben, kenapa kau baru datang kesini?" tanya

Madame Rose dengan tatapan penuh

selidik. "Tertahan dipelukan Sidney?" godanya kemudian.

Ben tergelak. Sementara Laras merasakan desiran aneh di dadanya.

"Sorry, Nana, hari ini aku tertahan di studio cukup lama," kata Ben seraya memeluk neneknya itu erat.

Laras memperhatikan penampilan Benjamin yang terlihat begitu mempesona. Rambutnya yang berwarna pirang dan panjang itu diikat sembarang, tattoo di dadanya sedikit terlihat dari balik leher t-shirt putihnya. Mata birunya sedalam samudra.

"Ben, kau bisa temani aku jalan-jalan?Sepertinya Laras harus beristirahat, dia sudah bekerja seharian menggantikan pekerjaan Lupita," kata Madame Rose.

"Yeah, sure, Nana." Ben memandang sekilas kepada Laras seraya tersenyum.

"Thanks Madame, I'll be around if you need anything," kata Laras. Kemudian meninggalkan Ben dan Madame Rose.

Ben mendorong kursi roda neneknya itu menelusuri taman.

"Benji," panggil Madame Rose lembut.

"Yes, mam."

"Laras gadis yang baik, bukan?" tanya wanita itu, membuat Ben terkesiap.

"I guess yeah, why?"

"Cantik, pekerja keras dan juga sopan, aku menyukai gadis itu."

"Apa kau berniat untuk mengadopsinya,

Nana?" tanya Ben asal. Membuat wanita itu memijit keningnya dan menarik nafas dalam-dalam.

"Ben, apa kau tidak ingin berhubungan serius dengan gadis seperti dia?" todong Madame Rose.

"Maksudmu, Laras?" tanya Ben kebingungan.

"Iya tentu saja Laras, memangnya kita sedang membicarakan siapa?" ujar wanita itu kesal.

Ben tertawa kecil. Laras cantik, sedikit aneh dan tertutup. Selalu saja menolak bantuannya. Tidak seperti gadis-gadis lain yang akan dengan suka rela menghambur kepadanya. Tak bisa dipungkiri gadis itu membuatnya penasaran sejak pertemuan tidak sengaja mereka di kampus dan Laras sama sekali tidak mengenali sosoknya sebagai Benjamin Chevalier.

"Apakah kau sedang menjodohkanku?" tanya

Ben dengan senyum jahilnya.

Madame Chevalier terkekeh. "Iya, aku akan mensabotase hubunganmu dengan Sidney,"

ujarnya.

"Kenapa kau begitu membenci Sidney, apa salah gadis itu?"

"Aku tidak membencinya, aku hanya tidak menyukainya, gadis itu tidak punya sopan-

santun, kau ingat terakhir kali dia datang kesini? Aku tidak tahu ada dia di rumah ini sampai aku memergoki kalian sedang ...."

Madame Rose tak melanjutkan kata-katanya.

Ben tertawa. "Sorry about that, Nana ...."

"Sudahlah, terserah kau saja, Ben .. aku

hanya ingin yang terbaik untukmu," ujar Madame Rose sembari mengelus lembut wajah Ben.

"Don't worry, Nana..aku dan Sidney hanya sebatas teman kencan saja."

"Benarkah? Ah aku lega sekali mendengarnya."

"Anyway .. kalau aku ingin serius menjalin hubungan dengan wanita, mungkin aku akan mengejar kembali Anita Wallis," gumam Ben.

Kemudian tergelak.

"Kenapa harus wanita dari kalangan selebriti?" tanya Madame Rose mulai kesal kembali.

"Anita is my ex, Nana .. she's sweet and she's good .. in bed."

"Benji!!!" Bentak Madame Rose mendengar gurauan cucunya itu. Ben kembali tergelak.

Senang sekali menggoda neneknya itu dan membuatnya kesal.

"It's getting cold, Nana .. aku akan mengantarmu ke kamar," ujar Ben seraya mendorong kursi roda masuk ke dalam rumah.

***

Suara bel pintu yang berbunyi terus menerus membuat Laras yang tengah menikmati makan malamnya segera berhenti dan setengah berlari menuju pintu depan dan membukanya. Seorang wanita cantik melangkah masuk sembari membuka coatnya dan memberikannya pada Laras dengan kasar tanpa menatapnya sama sekali.

"Where's Ben?" tanya wanita itu seraya melangkah menuju ke arah ruang tengah. Mencari-cari sosok Ben yang tidak terlihat olehnya.

"Dia ada di studio," jawab Laras.

Wanita itu segera menuju ke studio Ben

yang terletak di koridor dekat dengan dapur dan membuka pintu berwarna hitam itu lalu sejurus kemudian terdengar suara manjanya yang membuat Laras jengah.

"Hey, kau .. bisa bawakan sebotol anggur kemari?" Wanita itu memberi perintah kepada Laras. Laras pun urung pergi.

"Okay," jawab Laras lesu. Gadis itu segera menyiapkan sebotol anggur yang diambilnya dari tempat penyimpanan botol anggur yang ada di basement.

Laras berjalan membawa nampan yang berisi sebotol anggur dan dua gelas menuju ruang studio Ben.

"Permisi," ucapnya sembari membuka

pintu yang sedikit terbuka itu dengan sikunya.

Laras terkesiap ketika melihat tangan wanita itu tengah bergelayut manja di leher Ben.

Keduanya tengah berciuman dengan panas.

Laras berdehem sekali. Membuat keduanya menghentikan aktifitasnya.

"Thanks, Laras," ujar Ben ketika Laras telah meletakan isi nampan ke atas meja. Gadis itu hanya mengangguk pelan.

"Kau terlihat pucat, Laras .. are you okay?" Ben

memperhatikan wajah Laras yang memang tampak kelelahan.

"Owh .. I'm okay," jawab Laras cepat. "Excuse me," ujarnya sembari melangkah meninggalkan ruangan itu. Laras berdiri di balik pintu yang belum tertutup itu. Mendengarkan pembicaraan mereka.

"Siapa dia, Ben?"

"Owh .. Laras, dia asisten Rose yang baru ...."

"Pantas saja aku baru melihatnya di rumah ini, ahh .. jangan-jangan dia adalah gadis yang waktu itu ada di beritamu?"

"That's right."

"Apa kau menyukainya? Dia cukup cantik."

Ben tertawa. "Aku menyukai semua wanita cantik."

"Apa aku cukup cantik untukmu?"

"Kau sangat cantik, Sid. Dan juga sexy, kemarilah."

Laras tidak tahan lagi mendengarkan pembicaraan mereka. Segera saja gadis itu bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju ke dapur.

Gadis itu terduduk lesu sembari menopangkan dagunya dengan kedua telapak tangannya. Menarik nafas dalam-dalam dan menggeleng pelan.

***

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aku suka kata2 nya tersusun apik dan mudah di mengerti....ok....

2023-05-20

0

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

laras mulai cemburu ni

2022-04-16

0

Chanik Lestari

Chanik Lestari

ben playboy cap kakap

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Dream Casting
30 Dream Casting (Laras)
31 Part 29
32 Part 30
33 Part 31
34 Dream Casting (The Rebellion)
35 Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36 Part 32
37 Part 33
38 Part 34
39 Part 35
40 Part 36
41 Dream Casting (Ben)
42 Part 37
43 Part 38
44 Part 39
45 Part 40
46 Part 41
47 Part 42
48 Part 43
49 Part 44
50 Part 45
51 Part 46
52 Part 47
53 Part 48
54 Part 49
55 Part 50
56 Part 51
57 Part 52
58 Part 53
59 Part 54
60 Dream Casting
61 Part 55
62 Part 56
63 Part 57
64 Part 58
65 Part 59
66 Sending My Regards To You
67 Part 60
68 Part 61
69 Part 62
70 Part 63
71 Part 64
72 Part 65
73 Part 66
74 Part 67
75 Part 68
76 Part 69
77 Part 70
78 Part 71
79 Part 72
80 Part 73
81 Part 74
82 Part 75
83 Part 76
84 Part 77
85 Part 78
86 Part 79
87 Part 80
88 Part 81
89 Part 82
90 Part 83
91 It's Me Again, Lady.
92 Part 84
93 Part 85
94 Part 86
95 Announcement
96 Part 87
97 Part 88 ( The End )
98 Catatan
99 Part 89
100 Part 90
101 Just Saying
102 Lamia
103 Part 91
104 Intermezo
105 Part 92
106 Part 93
107 Part 94
108 Part 95
109 Part 96
110 Part 97
111 Part 98
112 Part 99
113 Part 100
114 Part 101
115 Part 102
116 Part 103
117 Part 104
118 Part 105
119 Promo - sih
120 Part 106
121 Part 107
122 Part 108
123 Part 109
124 Part 110
125 Part 111
126 Part 112
127 Part 113
128 Part 114
129 Part 115
130 Part 116
131 Part 117
132 Part 118
133 Part 119
134 Part 120
135 Part 121
136 Part 122
137 Part 123
138 Part 124
139 Part 125
140 Part 126
141 Part 127
142 Part 128 (End)
143 Part 129 (Bonus Part)
144 Helloo ....
145 Helloo 2
146 Helloo 2
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Dream Casting
30
Dream Casting (Laras)
31
Part 29
32
Part 30
33
Part 31
34
Dream Casting (The Rebellion)
35
Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36
Part 32
37
Part 33
38
Part 34
39
Part 35
40
Part 36
41
Dream Casting (Ben)
42
Part 37
43
Part 38
44
Part 39
45
Part 40
46
Part 41
47
Part 42
48
Part 43
49
Part 44
50
Part 45
51
Part 46
52
Part 47
53
Part 48
54
Part 49
55
Part 50
56
Part 51
57
Part 52
58
Part 53
59
Part 54
60
Dream Casting
61
Part 55
62
Part 56
63
Part 57
64
Part 58
65
Part 59
66
Sending My Regards To You
67
Part 60
68
Part 61
69
Part 62
70
Part 63
71
Part 64
72
Part 65
73
Part 66
74
Part 67
75
Part 68
76
Part 69
77
Part 70
78
Part 71
79
Part 72
80
Part 73
81
Part 74
82
Part 75
83
Part 76
84
Part 77
85
Part 78
86
Part 79
87
Part 80
88
Part 81
89
Part 82
90
Part 83
91
It's Me Again, Lady.
92
Part 84
93
Part 85
94
Part 86
95
Announcement
96
Part 87
97
Part 88 ( The End )
98
Catatan
99
Part 89
100
Part 90
101
Just Saying
102
Lamia
103
Part 91
104
Intermezo
105
Part 92
106
Part 93
107
Part 94
108
Part 95
109
Part 96
110
Part 97
111
Part 98
112
Part 99
113
Part 100
114
Part 101
115
Part 102
116
Part 103
117
Part 104
118
Part 105
119
Promo - sih
120
Part 106
121
Part 107
122
Part 108
123
Part 109
124
Part 110
125
Part 111
126
Part 112
127
Part 113
128
Part 114
129
Part 115
130
Part 116
131
Part 117
132
Part 118
133
Part 119
134
Part 120
135
Part 121
136
Part 122
137
Part 123
138
Part 124
139
Part 125
140
Part 126
141
Part 127
142
Part 128 (End)
143
Part 129 (Bonus Part)
144
Helloo ....
145
Helloo 2
146
Helloo 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!