Part 4

"Lupita, kau tahu dimana asisten baru?" tanya Ben kepada Lupita yang tengah mencuci piring di dapur. 

"Kurasa dia ada di ruang laundry," jawab Lupita. 

"Laras, right? her name?" tanya Ben membuat Lupita heran. 

"Yeah?" jawab Lupita. 

Ben melangkah menuju ruang laundry,

dilihatnya Laras tengah sibuk memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Ben bersandar di samping pintu sambil melipat kedua tangannya di dadanya. Laras tak menyadari kehadirannya. 

"Sepertinya Rose menyukaimu ...." ucap Ben mengagetkan Laras. 

"Geez, kau mengagetkanku!" gerutu Laras.

Ben tertawa kecil. Gadis ini benar-benar galak. Bahkan reaksinya pun biasa saja terhadapnya. Gadis-gadis lain sudah pasti histeris ketika bertemu dengannya, tapi gadis ini bahkan tak mengenali siapa Benjamin Chevalier pada perjumpaan pertama beberapa hari lalu.

"Do you need anything?" tanya Laras.

"No, cuma .. karena kebetulan bertemu denganmu di sini, kurasa aku akan menagih sesuatu darimu!"

"I don't understand ...." Laras menatap Ben heran. 

"Kau berhutang permintaan maaf padaku, Nona." Ben tersenyum jahil. 

"Excuse me? Maaf untuk apa?" 

"Apa kau ingat kau menabrakku di lorong kampus beberapa hari yang lalu?"

"Ah itu ...." Laras terdiam sejenak. "I'm sorry, happy now?"

Laras kembali menyibukkan dirinya dengan cucian bajunya. Mengacuhkan Ben.Tetapi Ben semakin bersemangat mengganggu Laras. 

"Tidak kedengaran seperti permintaan maaf ...." gumam Ben. 

"You called me freak!" seru Laras membuat Ben kembali tertawa. 

"You are!"

Laras mendengus kesal. Dia tahu sebenarnya memang dia yang salah waktu itu. Dia yang tak terlalu memperhatikan sekeliling. 

"Fine, aku minta maaf, suasana hatiku sedang kacau saat itu."

"Broke up with your boyfriend?"

"Bukan urusanmu!" seru Laras ketus. 

Ben mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Dikeluarkannya ponsel dari sakunya, diutak atik sebentar, lalu menyodorkannya pada Laras. 

"What?" tanya Laras heran. 

"Tulis nomer ponselmu!"

"Untuk apa?"

"Rose yang memintanya, dia ingin aku memastikan kau datang setiap akhir pekan!"

Laras meraih ponsel Ben lalu menuliskan nomernya di sana. Lalu menyodorkannya kembali kepada Ben.

"Thanks, beautiful!"

Ben mengedipkan sebelah matanya kepada Laras lalu berlalu dari ruangan itu. Laras hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian melanjutkan pekerjaannya. 

 

***

 

Laras telah menyelesaikan pekerjaan hari ini dan bersiap-siap pulang. Dikenakannya mantel tebal dan sepatu bootnya lalu melangkah keluar dari rumah Madame Rose. 

"Laras,aku antar ya?"

Laras menghentikan langkahnya, Ben tengah memakai jaket sembari menghampirinya.

Menekan tombol remote mobil mewahnya yang terparkir di depan rumah. 

"No need, thanks .. aku jalan saja, hanya tiga puluh menit dari sini," tolak Laras. 

"Kau tinggal dimana?"

"Tudor city."

"Kalau begitu aku antar kau jalan kesana."

"Sungguh tidak perlu, Mister Chevalier!" seru Laras sedikit kesal. 

"Rose yang meminta, please, she's gonna kill me, kalau aku tidak mengantarmu pulang."

Wajah Ben memelas.

"Really?" tanya Laras ragu.

Ben mengangguk-angguk dengan serius.

Laras menarik nafas dalam-dalam, kemudian mengiyakan saja permintaan Ben. Lelaki itu menutup kepalanya dengan hoodienya, dan mengenakan kacamata hitamnya.Kemudian mengikuti langkah Laras. 

"Menghindari paparazi?" celoteh Laras

melihat penyamaran Ben. Lelaki tampan itu tersenyum kecil. 

"Kau tahu siapa aku rupanya," ujar Ben senang. 

"Siapa yang tidak?" sahut Laras. 

"Kenapa kau tidak histeris?" tanya Ben penasaran. "Kau bahkan tidak mengenaliku waktu insiden itu?"

"I am not a fan," jawab Laras jujur. "Tapi aku sering mendengar nama The Rebellion, I just don't notice them or listen to their songs," sambung Laras. 

"I see ...." Ben manggut-manggut. 

"Ah, sudah berapa lama kuliah di Columbia?" tanya Ben kemudian. 

"Sekitar dua tahun."

"Kenapa aku tidak pernah melihatmu?"

Laras tergelak, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. 

"What?" tanya Ben heran. 

"Kau pikir selebriti sepertimu akan memperhatikan orang biasa seperti aku?" ujar Laras di sela-sela tawanya.

"Bisa saja, kalau orang biasa itu secantik kau," goda Ben. 

"Bullshit!"

Giliran Ben tergelak. "Selain di tempat Rose,kau bekerja dimana lagi?"

"McFadden's Saloon dekat aku tinggal."

"Kedengaran seperti bar?"

"It is!"

Keduanya sampai di Tudor City Park. Ben berhenti, lalu mengajak Laras menuju ke arah sebuah burger van bertuliskan "Burger Bar" yang tengah berhenti di pinggir jalan. 

"Bacon Rolls, dua, please," kata Ben kepada penjual burgernya. Tiba-tiba setengah kaget dia menepuk jidatnya lalu memandang Laras. 

"Kau muslim?" tanya Ben, mengingat yang di pesannya adalah bacon, irisan daging ****. Kata neneknya, Laras berasal dari Indonesia, negara yang mayoritas beragama Islam.

"Bukan.." Laras menggeleng. 

Ben menarik nafas lega, dia takut menyinggung Laras. 

"Hey Ben, I am your fan," kata penjual burger sembari menyiapkan pesanan Ben. Lelaki itu terlihat kaget ada orang yang mengenalinya. 

"Thanks, man," ujarnya sambil tersenyum. 

Penjual burger itu menyerahkan pesanan Ben, kemudian melirik ke arah Laras. 

"Beautiful girlfriend, Ben," ujarnya. 

Langsung saja Laras menggerak-gerakan telapak tangannya ke kiri dan ke kanan sambil menggeleng.

"No, no, no .. I'm not his girlfriend."

Ben hanya mengedipkan sebelah matanya kepada penjual burger itu dan tersenyum jahil. Lalu mengajak Laras duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon yang daunnya berguguran. 

"Thanks," ucap Laras ketika Ben menyodorkan bacon rolls kepadanya. Memasukan satu gigitan ke dalam mulutnya. 

"So, kenapa kau ambil dua pekerjaan sekaligus?" tanya Ben. 

Laras menghela nafas pelan. 

"New York itu keras Mister Chevalier,"

sindir Laras.

"Tunggu, bisa kau panggil aku, Ben saja?"

"Sure, Ben," ujar Laras sembari memasukan gigitan terakhir bacon rollsnya. 

"Apa kau tidak capek? Dua pekerjaan dan masih ditambah kuliah, lalu tidak ada hari

libur," tanya Ben sembari memandang Laras simpatik. 

"Biaya hidup, sewa apartemen, tidak murah bukan, sebelumnya aku membaginya dengan pacarku, emh, mantan pacarku. Jadi karena sekarang aku sendirian, aku tidak punya pilihan selain bekerja ekstra."

"Biaya kuliah?" tanya Ben. 

"I got scholarship."

"Ah, I see ...."

Laras melirik jam tangannya,kemudian bangkit dari duduknya. 

"Alright, Ben, thanks a lot and thanks for the bacon rolls ...."

"Kau tinggal di gedung sebelah mana?" tanya Ben tanpa mempedulikan ucapan Laras barusan. Laras menunjuk sebuah gedung yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat mereka. 

"Aku antar sampai ke apartemenmu," ujar Ben seraya bangkit dan melangkah ke arah gedung itu. 

"Di sini saja sudah cukup, Ben." Laras berlari-lari kecil mengikuti langkah Ben. 

"Tidak apa-apa, aku sedang tidak ada kerjaan," jawab Ben acuh tak acuh. 

Laras gemas sendiri. Ini orang maksa banget sih,pikirnya. Keduanya lalu memasuki gedung itu dan menuju lantai 11 dimana Laras tinggal. Laras membuka pintu bertuliskan nomor 659.

"Apa kau mau masuk?" tawar Laras. 

"Jika kau tak keberatan," Ben tersenyum jahil. 

Dilihatnya wajah lelah Laras yang sayu. "I'm joking, lain kali saja ...." 

Laras tertawa kecil, lalu melambai kepada Ben dan menutup pintu apartemennya dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada lelaki itu. 

Terpopuler

Comments

Dewa Qin

Dewa Qin

benji....sudah mulai tertantang rupanya😂

2023-07-11

0

🌜melody 🌛

🌜melody 🌛

haisshhhh benji modus

2023-07-09

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

I see i am not nothing abi lier puyeng dah makan roti rawar tp masih blm bisa bhs Inggris.....wkwkwk.....wioslah ....teraskn dei baca carita na....

2023-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Dream Casting
30 Dream Casting (Laras)
31 Part 29
32 Part 30
33 Part 31
34 Dream Casting (The Rebellion)
35 Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36 Part 32
37 Part 33
38 Part 34
39 Part 35
40 Part 36
41 Dream Casting (Ben)
42 Part 37
43 Part 38
44 Part 39
45 Part 40
46 Part 41
47 Part 42
48 Part 43
49 Part 44
50 Part 45
51 Part 46
52 Part 47
53 Part 48
54 Part 49
55 Part 50
56 Part 51
57 Part 52
58 Part 53
59 Part 54
60 Dream Casting
61 Part 55
62 Part 56
63 Part 57
64 Part 58
65 Part 59
66 Sending My Regards To You
67 Part 60
68 Part 61
69 Part 62
70 Part 63
71 Part 64
72 Part 65
73 Part 66
74 Part 67
75 Part 68
76 Part 69
77 Part 70
78 Part 71
79 Part 72
80 Part 73
81 Part 74
82 Part 75
83 Part 76
84 Part 77
85 Part 78
86 Part 79
87 Part 80
88 Part 81
89 Part 82
90 Part 83
91 It's Me Again, Lady.
92 Part 84
93 Part 85
94 Part 86
95 Announcement
96 Part 87
97 Part 88 ( The End )
98 Catatan
99 Part 89
100 Part 90
101 Just Saying
102 Lamia
103 Part 91
104 Intermezo
105 Part 92
106 Part 93
107 Part 94
108 Part 95
109 Part 96
110 Part 97
111 Part 98
112 Part 99
113 Part 100
114 Part 101
115 Part 102
116 Part 103
117 Part 104
118 Part 105
119 Promo - sih
120 Part 106
121 Part 107
122 Part 108
123 Part 109
124 Part 110
125 Part 111
126 Part 112
127 Part 113
128 Part 114
129 Part 115
130 Part 116
131 Part 117
132 Part 118
133 Part 119
134 Part 120
135 Part 121
136 Part 122
137 Part 123
138 Part 124
139 Part 125
140 Part 126
141 Part 127
142 Part 128 (End)
143 Part 129 (Bonus Part)
144 Helloo ....
145 Helloo 2
146 Helloo 2
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Dream Casting
30
Dream Casting (Laras)
31
Part 29
32
Part 30
33
Part 31
34
Dream Casting (The Rebellion)
35
Dream Casting (Anita Wallis,Sidney,Claire)
36
Part 32
37
Part 33
38
Part 34
39
Part 35
40
Part 36
41
Dream Casting (Ben)
42
Part 37
43
Part 38
44
Part 39
45
Part 40
46
Part 41
47
Part 42
48
Part 43
49
Part 44
50
Part 45
51
Part 46
52
Part 47
53
Part 48
54
Part 49
55
Part 50
56
Part 51
57
Part 52
58
Part 53
59
Part 54
60
Dream Casting
61
Part 55
62
Part 56
63
Part 57
64
Part 58
65
Part 59
66
Sending My Regards To You
67
Part 60
68
Part 61
69
Part 62
70
Part 63
71
Part 64
72
Part 65
73
Part 66
74
Part 67
75
Part 68
76
Part 69
77
Part 70
78
Part 71
79
Part 72
80
Part 73
81
Part 74
82
Part 75
83
Part 76
84
Part 77
85
Part 78
86
Part 79
87
Part 80
88
Part 81
89
Part 82
90
Part 83
91
It's Me Again, Lady.
92
Part 84
93
Part 85
94
Part 86
95
Announcement
96
Part 87
97
Part 88 ( The End )
98
Catatan
99
Part 89
100
Part 90
101
Just Saying
102
Lamia
103
Part 91
104
Intermezo
105
Part 92
106
Part 93
107
Part 94
108
Part 95
109
Part 96
110
Part 97
111
Part 98
112
Part 99
113
Part 100
114
Part 101
115
Part 102
116
Part 103
117
Part 104
118
Part 105
119
Promo - sih
120
Part 106
121
Part 107
122
Part 108
123
Part 109
124
Part 110
125
Part 111
126
Part 112
127
Part 113
128
Part 114
129
Part 115
130
Part 116
131
Part 117
132
Part 118
133
Part 119
134
Part 120
135
Part 121
136
Part 122
137
Part 123
138
Part 124
139
Part 125
140
Part 126
141
Part 127
142
Part 128 (End)
143
Part 129 (Bonus Part)
144
Helloo ....
145
Helloo 2
146
Helloo 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!