Eps 12. Aku Memperhatikanmu

Keano mengamati sebuah rumah dengan alamat sama persis dengan yang ditunjukkan pada KTP dalam dompet biru, yang tertinggal di mobilnya tempo hari.

Sudah dari pagi-pagi buta ia menunggu di dalam mobil yang terparkir tak jauh dari rumah itu. Hanya memastikan jika rumah bercat biru dan putih itu milik orang yang ia cari.

Keano tak ingin sang pemilik rumah langsung mengusirnya saat tahu dirinya datang untuk bertamu.

Tiba-tiba pintu garasi terbuka. Menampilkan sosok wanita yang terlihat cantik dengan balutan blouse warna dusty, keluar dari dalam sana untuk membuka gerbang kanopi yang menghalangi laju mobilnya.

Setelah mengeluarkan mobil, wanita itu kembali turun guna menutup gerbang, lalu kembali masuk ke dalam mobil dan melesat menjauh dari sana.

Keano segera menyalakan mesin mobilnya, mengikuti mobil putih itu melaju.

"Syukurlah, kehidupanmu sekarang jauh lebih baik," gumam Keano dengan mata tak lepas dari mobil di depannya.

"Kau memang wanita yang kuat, aku tahu itu. Aku tak perlu khawatir denganmu lagi. Sepertinya kau masih sendiri. Jadi masih ada kesempatan untuk mendapatkanmu kembali." Seringai di wajah Keano berubah menjadi senyuman lebar.

Namun senyuman itu tak berlangsung lama, karena tiba-tiba sebuah minibus berhenti tepat di depannya.

Ciitt!

Keano menghentikan laju mobilnya mendadak, sebelum satu inci lagi menyentuh mobil di depan.

"Damn it!"

Tiiinnn ... Tiinnn ... Tiinnn ...

Keano yang kesal, serta merta mengumpat sambil menekan klaksonnya dengan penuh emosi.

"Sialan! Aku kehilangan jejak Airin! Huh!" Keano terus menggerutu sambil mengamati jalanan di depan, berharap mobil Airin masih terjangkau dari pengamatan.

Setelah minibus itu menyingkir, Keano langsung tancap gas tanpa memperdulikan jalanan yang sedang ramai-ramainya.

Ia menepikan mobil dengan perasaan kesal, sebab tak menemukan petunjuk sama sekali.

"****!"

Dug!

Keano memukuli setir mobilnya dengan emosi yang meluap-luap.

"Tenang, Ke. Yang penting kamu sudah tahu rumah Airin. Tidak perlu khawatir. Cukup menunggunya pulang ke rumah. Tapi, mungkin itu cukup memakan waktu. Aku tidak bisa menunggu. Argh!"

Keano terus bergumul dengan dirinya sendiri. Sedangkan tak jauh dari sana, mobil KIA Picanto putih milik Airin berhenti di depan Taman Kanak-kanak Mutiara.

Zia meraih tangan Airin, lalu menciumnya.

"Zia pamit ya, Bunda," pamit Zia, sudah membuka pintu mobil.

"Iya, belajar yang rajin, Sayang," Airin mengelus lembut pucuk kepala Zia.

"Daa, Bunda!" seru Zia, berlalu menuju area sekolah sambil melambaikan tangan.

Senyum Zia perlahan memudar, digantikan dengan ekspresi dingin saat bertemu dengan teman-teman di kelasnya.

"ANAK HARAM DATAAANG!" teriak seorang anak saat Zia baru saja menginjakkan di kelas.

Zia hanya diam tak menanggapi, sembari duduk di bangku yang ada di deretan paling depan. Telinganya mendengar sebuah langkah kaki yang mulai menghampiri mejanya.

"Apa maumu?" tanya Zia pada Gendis yang sudah ada di depannya bersama Cilla.

"Ayahmu tidak pulang lagi?" Gendis balik bertanya.

"Belum. Ayah lagi sibuk kerja. Nanti kalau pekerjaannya sudah selesai dia pasti pulang," tukas Zia.

"Bohong! Kata mamaku, kamu tidak punya ayah," Cilla ikut menimpali.

"Iya, kata mamaku juga begitu. Berarti kamu anak haram," Gendis tak mau kalah.

"Aku tidak tahu anak haram itu siapa. Aku anak bunda, tahu. Aku tidak kenal sama yang namanya Haram! Mungkin mama kamu saja yang belum kenal sama bunda. Bundaku namanya Airin, bukan Haram," cerocos Zia dengan tatapan polosnya, tak mau kalah.

Kedua anak perempuan di depan Zia saling berpandangan.

"Tapi, mama bilang—"

"Selamat pagi, anak-anak ... " sapa bu Jessy, membuat seluruh murid segera duduk ke tempat masing-masing.

"Beri salam!" seru Niel, si ketua kelas dengan lantang.

"Selamat pagi, Bu Guru ... " Suara anak-anak yang terdengar cempreng menggema memenuhi ruangan.

...***...

Keano hendak memutar balik, namun ekor matanya tak sengaja menangkap penampakan mobil milik Airin melintas di depannya.

Tanpa babibu lagi, Ferarri itu segera melaju di belakang KIA Picanto dengan tetap mempertahankan jarak aman.

Airin menghentikan laju mobilnya di depan sebuah sebuah kafe, yang di depan pintu masuk sudah ada Rain yang menunggunya.

"Pagi," sapa Rain.

"Pagi juga, Mas," Airin mendekati Rain dengan senyum manis tercetak di wajahnya.

Hal itu tak lepas dari sepasang mata elang Keano yang menatap tajam ke arah mereka dari seberang jalan.

"Ada yang ingin aku bicarakan," tutur Rain yang langsung dibalas anggukan oleh Airin, sebelum mereka berjalan bersama memasuki kafe.

"Siapa pria itu? Apakah pelayan kafe? Kurang ajar sekali dia. Berani-beraninya menggoda bos sendiri," simpul Keano sok tahu.

"Sepertinya perlu kuberi pelajaran," imbuh Keano, kemudian keluar dari mobil, guna menyebrang jalanan yang masih nampak lenggang.

Klinting... Klinting...

Lonceng di atas pintu berbunyi tatkala seseorang membukanya.

Keano mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, mencari dua sosok yang baru saja memasuki kafe secara bersamaan tadi.

Sembari menaruh bokong di atas sebuah kursi, namun matanya tetap nyalang mengamati setiap ruangan hingga ke sela-sela terpencil.

"Mau pesan apa, Kak?" tanya seorang waiters muda yang sudah ada di dekatnya.

"Kopi!" ketus Keano, merasa aktivitasnya terganggu.

"Kopi apa, Kak?"

"Kopinang aku dengan Bismillah, eh bukan. Maksudnya kopi Americano."

"B-baik, Kak. Ditunggu, ya," sahut waiters, undur diri dengan sopan walau menatap Keano dengan tatapan heran.

"Tunggu!" Keano segera menghentikan langkah waiters itu.

"Iya, Kak. Ada yang mau dipesan lagi?" Waiters itu berbalik.

"Apakah kau kenal dengan wanita di kartu ini?" Keano menunjuk foto di KTP milik Airin.

"Ah, itu bu Airin. Kok, KTP-nya ada di Bapak?"

'Bapak-Bapak, pala lu! Aku belum punya anak tahu!' kesal Keano dalam hati.

"Oh, kemarin dompetnya ketinggalan di mobil saya, jadi saya ke sini sengaja mau kembalikan. Bisakah saya bertemu dengannya?"

"Sebentar, saya panggilkan—"

"Saya mau bertemu sekarang. Kasih tahu saja dia dimana," sela Keano, memaksa.

"Ada di ruangan sebelah sana, Pak." Waiters menunjuk pintu ruangan di dekat meja kasir.

"Oh, baiklah. Kopi pesanan saya taruh saja di meja," ujar Keano langsung menuju ruangan yang dimaksud.

Brakk!

Keano membuka ruangan itu dengan kasar tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Pemandangan selanjutnya yang ia lihat, mampu membuat emosinya langsung mencapai ubun-ubun.

"Singkirkan tanganmu dari Airin! Dia milikku!" teriak Keano yang seperti kesetanan, dengan langkah cepat menghampiri dua orang yang sama-sama terkejut, lalu menarik kerah belakang Rain.

Bagh!

Bugh!

Bogem mentah reflek mendarat di wajah Rain hingga beberapa kali. Tak memperdulikan jeritan Airin yang menyuruhnya berhenti.

Terpopuler

Comments

tria sulistia

tria sulistia

polos sekali zia 🤣

2022-06-28

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Dia milikku?
Sejak kapan Aitlrin jadi milikmu Keano?
😡😠

2022-06-26

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Astagfirullah

2022-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Kenyataan Pahit
2 Eps 2. Pergi Membawa Luka
3 Eps 3. Hujan dan Kenangan
4 Eps 4. Reuni
5 Eps 5. The One That Got Away
6 Eps 6. Maafkan Aku
7 Eps 7. Percikan
8 Eps 8. Never Goodbye
9 Eps 9. Hati yang Tertinggal
10 Eps 10. Kembali Pulang
11 Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12 Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13 Eps 13. Hantu Masa Lalu
14 Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15 Eps 15. Rubah Mengamuk
16 Eps 16. Turn On
17 Eps 17. Dari Balik Tembok
18 Eps 18. Kalut
19 Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20 Eps 20. Kenangan saat Hujan
21 Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22 Eps 22. Nama Kita Mirip
23 Eps 23. Ellipsism
24 Eps 24. Penuh Sesal
25 Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26 Eps 26. Drama Queen
27 Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28 Eps 28. Ayah Zia?
29 Eps 29. Orang Asing
30 Eps 30. Kemana Zia?
31 Eps 31. Dalam Bahaya
32 Eps 32. Deal!
33 Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34 Eps 34. Look At Me
35 Eps 35. Arsen
36 Eps 36. Tes DNA
37 Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38 Eps 38. Pengakuan Rain
39 Eps 39. Rain PoV
40 Eps 40. Tamu Tak Diundang
41 Eps 41. Aku Berhenti
42 Eps 42. Danau
43 Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44 Eps 44. Menyerah
45 Eps 45. Mundur Teratur
46 Eps 46. Maaf Zia
47 Eps 47. Saling Terikat
48 Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49 Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50 Eps 50. Ingkar
51 Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52 Eps 52. Rencana Rain
53 Eps 53. Morning Kiss
54 Eps 54. Api Cemburu
55 Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56 Eps 56. Goodbye, Keano
57 Eps 57. Harus Pergi Lagi
58 Eps 58. Kemana Orang Itu?
59 Eps 59. Penculikan
60 Eps 60. Alter Ego
61 Eps 61. Jauhi Airin
62 Eps 62. Tempat Tinggal Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Eps 1. Kenyataan Pahit
2
Eps 2. Pergi Membawa Luka
3
Eps 3. Hujan dan Kenangan
4
Eps 4. Reuni
5
Eps 5. The One That Got Away
6
Eps 6. Maafkan Aku
7
Eps 7. Percikan
8
Eps 8. Never Goodbye
9
Eps 9. Hati yang Tertinggal
10
Eps 10. Kembali Pulang
11
Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12
Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13
Eps 13. Hantu Masa Lalu
14
Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15
Eps 15. Rubah Mengamuk
16
Eps 16. Turn On
17
Eps 17. Dari Balik Tembok
18
Eps 18. Kalut
19
Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20
Eps 20. Kenangan saat Hujan
21
Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22
Eps 22. Nama Kita Mirip
23
Eps 23. Ellipsism
24
Eps 24. Penuh Sesal
25
Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26
Eps 26. Drama Queen
27
Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28
Eps 28. Ayah Zia?
29
Eps 29. Orang Asing
30
Eps 30. Kemana Zia?
31
Eps 31. Dalam Bahaya
32
Eps 32. Deal!
33
Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34
Eps 34. Look At Me
35
Eps 35. Arsen
36
Eps 36. Tes DNA
37
Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38
Eps 38. Pengakuan Rain
39
Eps 39. Rain PoV
40
Eps 40. Tamu Tak Diundang
41
Eps 41. Aku Berhenti
42
Eps 42. Danau
43
Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44
Eps 44. Menyerah
45
Eps 45. Mundur Teratur
46
Eps 46. Maaf Zia
47
Eps 47. Saling Terikat
48
Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49
Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50
Eps 50. Ingkar
51
Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52
Eps 52. Rencana Rain
53
Eps 53. Morning Kiss
54
Eps 54. Api Cemburu
55
Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56
Eps 56. Goodbye, Keano
57
Eps 57. Harus Pergi Lagi
58
Eps 58. Kemana Orang Itu?
59
Eps 59. Penculikan
60
Eps 60. Alter Ego
61
Eps 61. Jauhi Airin
62
Eps 62. Tempat Tinggal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!