Eps 9. Hati yang Tertinggal

Keano POV

Setelah berpisah dengannya lagi, hatiku rasanya sepi. Seperti ada sesuatu yang hilang.

Damn it!

Wanita itu selalu berhasil mencuri sesuatu dariku. Rasanya seperti ada bagian dari diriku yang berhasil dia ambil saat penyatuan hari itu. Hingga membuatku menyumpahi kebodohan yang sudah aku lakukan di masa lalu.

"Akh! Bodoh! Kenapa aku dulu melepaskan Airin demi ayah?" keluhku, kesal pada diriku sendiri.

"Eh, apa itu?"

Ekor mataku tak sengaja melihat sesuatu yang mencolok di dekat kaki. Segera kupungut benda itu karena penasaran.

"Dompet?"

Aku tak ingat pernah membeli dompet berwarna biru seperti ini. Bahkan bentuknya mirip seperti dompet milik emak-emak komplek yang doyan bergosip saat membeli sayur itu. Mana mungkin salah satu dompet yang biasa para emak-emak sematkan di ketiak itu nyasar di mobilku.

Segera kubuka benda biru itu, karena penasaran. Siapa tahu aku bisa menemukan petunjuk tentang siapa pemilik dompet nyasar ini.

'Astaga!' batinku, terkejut.

Mataku dengan jeli memperhatikan KTP yang terselip di dalamnya. Di sana terpampang wajah yang sangat aku rindukan selama ini. Bahkan setelah pertemuan singkat tadi, aku masih merindukannya.

"Airin ... Belum kawin?!"

Aku semakin terkejut ketika membaca data pada kartu itu dengan seksama.

Lalu yang dia panggil sayang waktu ditelepon tadi berarti bukan suaminya. Lantas siapa dia? Apakah kekasihnya?

Entahlah, tiba-tiba saja aku seperti mendapat angin segar setelah mengetahui kenyataan ini. Airin belum menjadi istri siapapun. Mungkin aku masih memiliki peluang.

Haruskah aku senang atau malah bersedih? Karena aku yakin, bukan pria sepertiku lah yang menjadi kriteria suami yang ia inginkan.

Segera kututup dompet itu, lalu menaruhnya di bangku penumpang bekas Airin duduk tadi. Mungkin aku tidak akan mencuci mobilku untuk beberapa bulan ke depan. Bahkan aroma khas Airin masih tertinggal sana.

Suatu gagasan terus mengusik pikiran. Apakah ini rencana Tuhan untuk menyatukanku dengan Airin lagi?

Apakah Airin masih belum move on sehingga ia masih betah melajang hingga saat ini?

Aku harus menemui Airin untuk mengetahui jawabannya. Aku harus putar balik. Persetan dengan kata selamat tinggal. Kisah kita belum berakhir.

Aku mencari jalan untuk menikung. Setelah itu, segera tancap gas menuju hotel tempatku menurunkan Airin tadi. Itu dia, jika jalan lurus tidak bisa diambil, tikungan pun jadi. Selama janur kuning belum melengkung, apapun bisa terjadi.

Kalaupun janur itu sudah melengkung, maka tinggal aku patahkan saja janurnya, lalu membawa Airin pergi. Tak masalah jika perjuanganku ini terlambat, daripada tidak sama sekali. Aku menginginkannya kembali.

Tapi semua keputusan tetap ada di tangan Airin. Hal itu tidak akan mematahkan semangatku. Apa salahnya mencoba?

"Maaf , Mbak, saya cari perempuan pemilik KTP ini. Nomor kamarnya berapa, ya?" tanyaku tanpa basa basi, pada salah satu resepsionis saat sudah sampai di lobi hotel, sambil menyerahkan KTP milik Airin.

Wanita yang tampak lebih muda dariku itu mulai berkutat dengan komputer di depannya, mencari data orang yang kucari. Tak butuh waktu lama, ia pun mendongak menatapku.

"Maaf, Pak. Tapi orang yang Bapak cari sudah check-out, baru saja."

Meski resepsionis itu berkata dengan sopan, namun aku merasa tersinggung dengan panggilan 'bapak' yang disematkannya padaku. Memangnya aku terlihat setua itu? Bahkan aku belum menjadi seorang ayah.

Ah, sudahlah. Aku harus kembali ke tujuan awal. Mencari Airin dan mengembalikan dompetnya.

Langkah kaki menuntunku menuju mobil. Ku amati lagi KTP di dalam dompet itu. Lagi-lagi mataku terbelalak hingga hampir copot dari tempatnya, saat membaca alamat tempat tinggal Airin yang sekarang.

"Kota B?" gumamku tak percaya.

Kenapa juga dia pindah ke tempat yang begitu jauh. Apakah seniat itu dia ingin melupakan kenangan di tempat ini, hingga mencari tempat yang terlampau jauh untuk pergi.

Aku segera melesatkan Ferrari 599 GTO kesayanganku. Karena tercetus sebuah tempat dimana Airin sekarang berada. Semoga aku belum terlambat untuk mengejarnya. Tak sabar ingin bertemu dengannya lagi. Ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan.

Namun di tengah perjalanan, kemacetan malah menghambat laju mobilku. Akh! Sial!

Dug.

Dengan frustasi aku memukul setir mobil. Bodohnya aku, saat bersamanya tadi kenapa tidak meminta nomor ponselnya saja, supaya aku tidak repot-repot saat ingin bertemu dengannya.

Akhirnya kuputuskan untuk menggali informasi lebih dalam tentang Airin melalui dompetnya. Mungkin ini terlihat tidak sopan, tapi apa boleh buat. Demi mengembalikan dompet pada pemiliknya, hal ini terbilang lumrah, kan?

Aku menggeledah setiap saku dan selipan kecil yang terdapat di dompet itu. Tak ada selipan yang lolos dari pandanganku, hingga aku menemukan sebuah kartu pengenal. Di sana tertulis Rain Cafe. Ada nomor teleponnya juga, dengan nama Airin Kaila Nanda.

Gotcha!

Ini dia yang aku butuhkan. Segera kuraih ponsel dan menyalin setiap nomor yang tertera di kartu. Saat hendak memencet tombol hijau, tiba-tiba hatiku ragu.

Bagaimana jika Airin langsung mematikan sambungan saat baru mendengar suaraku?

Kenapa aku tidak menyusul ke rumahnya langsung saja?

Benar juga.

Bukankah aku punya alasan untuk bertemu dengannya sekarang? Inilah kesempatanku untuk menanyakan berbagai hal padanya, dan mencari tahu siapa orang yang dipanggil sayang ditelfon tadi.

Entah mengapa ada perasaan tidak suka saat wanita yang dulu menyematkan panggilan sayang hanya padaku, kini ia memberikan sebutan yang sama pada orang lain.

Jika ditanya apakah aku cemburu? Jawabannya adalah iya, aku cemburu.

Tapi, untuk siapa? Kita bahkan tidak memiliki hubungan apa-apa sekarang. Mungkin karena hatiku yang masih tertinggal di hatinya. Aku lupa memintanya kembali.

Tapi, tentu aku tidak akan meminta hatiku kembali. Aku akan terus membiarkan hatiku singgah di hatinya. Karena tidak ada wanita lain yang sanggup mengambil hatiku darinya. Dia, the one and only.

Tiiinn... Tiiinn...

"Hey! Cepatlah maju!!"

Teriakan dan bisingnya suara klakson membuyarkan lamunanku. Aku pun segera melajukan mobilku lalu putar balik saat sampai di tikungan.

Aku berniat menyusul Airin ke kota B. Bersiap untuk menghadapi segala kenyataan yang ada. Meski kenyataan pahit yang akan diterima, aku juga harus siap. Karena tak yakin jika Airin mau kembali ke pelukanku lagi, setelah apa yang selama ini aku perbuat padanya.

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

baguslah keano... klu kamu sadar diri.....

2022-07-14

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Kak, gimana neh. Kog kesel banget ya liat Keano. Bosa diungsikan ke dunia lain aja gak seh dianya.

2022-06-23

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Kayak gini aja udah gak tau diri gitu, apalagi tau kalo anaknya itu anak dia.

2022-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Kenyataan Pahit
2 Eps 2. Pergi Membawa Luka
3 Eps 3. Hujan dan Kenangan
4 Eps 4. Reuni
5 Eps 5. The One That Got Away
6 Eps 6. Maafkan Aku
7 Eps 7. Percikan
8 Eps 8. Never Goodbye
9 Eps 9. Hati yang Tertinggal
10 Eps 10. Kembali Pulang
11 Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12 Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13 Eps 13. Hantu Masa Lalu
14 Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15 Eps 15. Rubah Mengamuk
16 Eps 16. Turn On
17 Eps 17. Dari Balik Tembok
18 Eps 18. Kalut
19 Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20 Eps 20. Kenangan saat Hujan
21 Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22 Eps 22. Nama Kita Mirip
23 Eps 23. Ellipsism
24 Eps 24. Penuh Sesal
25 Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26 Eps 26. Drama Queen
27 Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28 Eps 28. Ayah Zia?
29 Eps 29. Orang Asing
30 Eps 30. Kemana Zia?
31 Eps 31. Dalam Bahaya
32 Eps 32. Deal!
33 Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34 Eps 34. Look At Me
35 Eps 35. Arsen
36 Eps 36. Tes DNA
37 Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38 Eps 38. Pengakuan Rain
39 Eps 39. Rain PoV
40 Eps 40. Tamu Tak Diundang
41 Eps 41. Aku Berhenti
42 Eps 42. Danau
43 Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44 Eps 44. Menyerah
45 Eps 45. Mundur Teratur
46 Eps 46. Maaf Zia
47 Eps 47. Saling Terikat
48 Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49 Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50 Eps 50. Ingkar
51 Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52 Eps 52. Rencana Rain
53 Eps 53. Morning Kiss
54 Eps 54. Api Cemburu
55 Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56 Eps 56. Goodbye, Keano
57 Eps 57. Harus Pergi Lagi
58 Eps 58. Kemana Orang Itu?
59 Eps 59. Penculikan
60 Eps 60. Alter Ego
61 Eps 61. Jauhi Airin
62 Eps 62. Tempat Tinggal Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Eps 1. Kenyataan Pahit
2
Eps 2. Pergi Membawa Luka
3
Eps 3. Hujan dan Kenangan
4
Eps 4. Reuni
5
Eps 5. The One That Got Away
6
Eps 6. Maafkan Aku
7
Eps 7. Percikan
8
Eps 8. Never Goodbye
9
Eps 9. Hati yang Tertinggal
10
Eps 10. Kembali Pulang
11
Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12
Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13
Eps 13. Hantu Masa Lalu
14
Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15
Eps 15. Rubah Mengamuk
16
Eps 16. Turn On
17
Eps 17. Dari Balik Tembok
18
Eps 18. Kalut
19
Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20
Eps 20. Kenangan saat Hujan
21
Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22
Eps 22. Nama Kita Mirip
23
Eps 23. Ellipsism
24
Eps 24. Penuh Sesal
25
Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26
Eps 26. Drama Queen
27
Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28
Eps 28. Ayah Zia?
29
Eps 29. Orang Asing
30
Eps 30. Kemana Zia?
31
Eps 31. Dalam Bahaya
32
Eps 32. Deal!
33
Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34
Eps 34. Look At Me
35
Eps 35. Arsen
36
Eps 36. Tes DNA
37
Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38
Eps 38. Pengakuan Rain
39
Eps 39. Rain PoV
40
Eps 40. Tamu Tak Diundang
41
Eps 41. Aku Berhenti
42
Eps 42. Danau
43
Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44
Eps 44. Menyerah
45
Eps 45. Mundur Teratur
46
Eps 46. Maaf Zia
47
Eps 47. Saling Terikat
48
Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49
Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50
Eps 50. Ingkar
51
Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52
Eps 52. Rencana Rain
53
Eps 53. Morning Kiss
54
Eps 54. Api Cemburu
55
Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56
Eps 56. Goodbye, Keano
57
Eps 57. Harus Pergi Lagi
58
Eps 58. Kemana Orang Itu?
59
Eps 59. Penculikan
60
Eps 60. Alter Ego
61
Eps 61. Jauhi Airin
62
Eps 62. Tempat Tinggal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!