Eps 8. Never Goodbye

"Airin, tunggu!"

Keano mengejar Airin yang berlari menuju pintu depan, sambil mengacak-acak rambut. Membuatnya semakin terlihat berantakan, karena merutuki kelancangannya yang sudah berbuat tak senonoh dengan istri orang lain.

Bagaimana kalau suami Airin mengetahui hasil perbuatannya nanti?

Set.

Sebelum Airin mencapai pintu, tangan Keano sudah lebih dulu menggapainya. Isak tangis terdengar menyayat hati pria itu. Entah mengapa ia merasa sangat bersalah. Namun kata maaf seolah tersangkut di tenggorokannya.

Grep!

Keano menarik Airin ke dalam dekapannya. Pikirnya, disaat kata-kata tak mampu memperbaiki keadaan, maka gestur tubuh mampu mewakili perasaannya.

Namun bukannya tenang, tangis Airin malah semakin menjadi. Tangis kedua yang Keano dengar dari tambatan hatinya. Tangis yang sama memilukannya ketika tragedi di malam itu terjadi.

Dibelainya dengan lembut, surai Airin yang nampak lebih panjang dari terakhir Keano merasakannya.

"Maaf... "

Deg!

Airin terhenyak.

Berharap telinganya tak salah dengar.

'Apa Keano baru saja mengucap kata maaf?' tanyanya dalam hati.

"Maafkan aku ... Airin ... " lirih Keano yang terdengar tulus.

Benar.

Ternyata Airin tak salah dengar.

Perlahan wajahnya yang sembab menengadah. Menyaksikan wajah teduh nan tegas dengan sorot mata menatap lembut ke arah netranya yang bergerak gelisah.

'Airin sadarlah! Semua ini salah.'

Kalbu Airin yang masih waras mulai memerintah.

Wanita itu melepas pelukan dengan perlahan, kemudian mulai menjaga jarak.

"Aku yang harusnya minta maaf. Maaf sudah sembarangan menangis di depanmu," ujar Airin, menyeka sisa-sisa air mata di pipi.

"A-aku yang—"

"Aku harus pulang," potong Airin cepat.

Sebelum dia terperdaya oleh rayuan buaya, sebaiknya ia cepat pergi dari sana.

"Biar aku antar."

Airin berniat kembali ke hotel yang disewanya untuk bermalam saat baru sampai di kota J kemarin, guna membereskan barang bawaan, lalu pulang ke kota B.

Namun berpamitan dengan Keano untuk pulang sendiri ternyata tidak semudah yang dikira. Perdebatan demi perdebatan terus saja terjadi hingga akhirnya Airin mengalah untuk diantarkan oleh si kepala batu.

Baiklah, ini terakhir kali Airin menerima bantuan darinya. Semoga.

Di sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak ada yang berniat untuk memulai pembicaraan.

Tapi, Airin malah lebih senang jika mereka seperti ini, bagai orang asing. Dengan begitu Keano tidak akan mengusik kehidupannya lagi.

Entah mengapa pikiran Airin mulai menelisik pada fakta jika Keano sekarang adalah duda tanpa anak. Namun lagi-lagi kalbu yang masih waras tak membiarkan pikiran itu terus memenuhi otaknya.

'Jangan sampai ada niatan untuk mengorek masalah mereka berdua. Toh, tak ada manfaatnya juga buatmu.' Begitulah kalbu itu berbicara.

Ceklek.

"Terima kasih," ujar Airin yang sudah membuka pintu mobil.

Saat kakinya baru saja keluar sebelah, pria batu itu malah menahan tangannya.

'Astaga, drama apalagi ini, Tuhan ... ' gerutu Airin dalam hati.

"Apa?!" ketus Airin dengan wajah sedingin es mambo. Dingin tapi manis.

"Apa kau belum mau memaafkanku?" tanya Keano yang terdengar sendu.

"Huftt... " Airin menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya dengan lirih.

"Aku sudah memaafkanmu. Puas? Aku harap ini pertemuan terakhir kita. Jadi terima kasih, dan selamat tinggal," balas Airin datar, langsung menarik paksa tangannya dari genggaman Keano.

Dengan berkata demikian mungkin akan menghemat waktu, daripada terjadi perdebatan di antara mereka untuk yang kesekian kalinya.

"Tunggu!"

'Astaga! Perdebatan apa lagi yang makhluk itu inginkan?!' kesal Airin sambil menghentakkan kakinya.

Ia segera menoleh dengan gerakan slow motion, menatap Keano dengan tatapan membunuh.

Keano menunjuk leher lalu turun ke dadanya sendiri.

Astatang!

Airin baru ingat kalau terdapat bercak keunguan karena gigitan makhluk buas di atas dadanya. Setelah melihat pantulan diri di kaca spion, ternyata di lehernya juga terdapat beberapa.

Keano sialan!

Tangan Airin mengepal ingin melayangkan pukulan. Namun ia segera mengatur nafas kembali, tak mau mengambil resiko jika ia mengamuk di sini, maka harus siap jadi tontonan orang-orang di sekitar.

"Never mind," sahut Airin yang langsung membalik posisi tubuhnya.

Segera melangkah ke depan, tanpa menoleh ke belakang sedikitpun. Menoleh ke belakang hanya akan membuat kita lemah. Kita akan terus teringat masa lalu, dan akhirnya membuat kita terjebak di sana.

Setelah memastikan Airin hilang dari pandangan, Keano segera memacu mobilnya untuk kembali ke mansion.

Keano melirik bangku bekas Airin duduk, tiba-tiba perasaan bersalah menyeruak kedalam hatinya.

"Akh! Bodoh! Kenapa aku dulu melepaskan Airin demi ayah? Padahal kami sudah pernah melakukan ... Akhh!!" keluh Keano sambil meremat setirnya ketika potongan episode masa lalu itu kembali melintas.

Kepala tertunduk dalam. Menyesal pun sudah terlambat. Semua sudah terjadi.

"Kata selamat tinggal itu ... Kenapa terdengar sangat menyakitkan?"

"Aku belum siap ... "

"Tapi, aku juga tidak bisa kembali dengannya. Dia sudah memiliki kehidupan baru sekarang."

"Andai waktu bisa diputar kembali ... "

Keano terus bermonolog dengan diri sendiri–dengan tetap memusatkan fokus ke jalanan–menyesali perbuatannya di masa lalu. Yang ternyata masih membekas dan mampu membuat hatinya sedemikian kacaunya.

"Eh, apa itu?"

Pandangan Keano tak sengaja menangkap penampakan sebuah benda berwarna biru di dekat kakinya. Setelah memastikan jalanan tidak terlalu padat, secepat kilat, Keano memungut benda itu.

"Dompet?" gumamnya sambil mengamati benda persegi panjang di tangan.

Keano tidak merasa pernah memiliki benda itu, dengan rasa penasaran ia pun membuka dompet dengan sebelah tangan.

Mata Keano melebar saat melihat benda kotak yang terpampang nyata, terselip di kantung yang berlapis mika di sana.

"Airin ... Belum kawin?!"

Terpopuler

Comments

Bintang Laut

Bintang Laut

Kan nungguin elu bambang, ,ehhh buruan kejar ih. Gimana caranya Airin balik kalo ga ada duit

2022-08-15

0

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Kog harus pake kejatuhan dompet seh, Kak. Malas banget liat Keanu..

Santet online ku belum mempan ke dia 🥴

2022-06-23

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Baru sadar sekarang?

2022-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Kenyataan Pahit
2 Eps 2. Pergi Membawa Luka
3 Eps 3. Hujan dan Kenangan
4 Eps 4. Reuni
5 Eps 5. The One That Got Away
6 Eps 6. Maafkan Aku
7 Eps 7. Percikan
8 Eps 8. Never Goodbye
9 Eps 9. Hati yang Tertinggal
10 Eps 10. Kembali Pulang
11 Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12 Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13 Eps 13. Hantu Masa Lalu
14 Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15 Eps 15. Rubah Mengamuk
16 Eps 16. Turn On
17 Eps 17. Dari Balik Tembok
18 Eps 18. Kalut
19 Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20 Eps 20. Kenangan saat Hujan
21 Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22 Eps 22. Nama Kita Mirip
23 Eps 23. Ellipsism
24 Eps 24. Penuh Sesal
25 Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26 Eps 26. Drama Queen
27 Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28 Eps 28. Ayah Zia?
29 Eps 29. Orang Asing
30 Eps 30. Kemana Zia?
31 Eps 31. Dalam Bahaya
32 Eps 32. Deal!
33 Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34 Eps 34. Look At Me
35 Eps 35. Arsen
36 Eps 36. Tes DNA
37 Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38 Eps 38. Pengakuan Rain
39 Eps 39. Rain PoV
40 Eps 40. Tamu Tak Diundang
41 Eps 41. Aku Berhenti
42 Eps 42. Danau
43 Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44 Eps 44. Menyerah
45 Eps 45. Mundur Teratur
46 Eps 46. Maaf Zia
47 Eps 47. Saling Terikat
48 Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49 Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50 Eps 50. Ingkar
51 Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52 Eps 52. Rencana Rain
53 Eps 53. Morning Kiss
54 Eps 54. Api Cemburu
55 Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56 Eps 56. Goodbye, Keano
57 Eps 57. Harus Pergi Lagi
58 Eps 58. Kemana Orang Itu?
59 Eps 59. Penculikan
60 Eps 60. Alter Ego
61 Eps 61. Jauhi Airin
62 Eps 62. Tempat Tinggal Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Eps 1. Kenyataan Pahit
2
Eps 2. Pergi Membawa Luka
3
Eps 3. Hujan dan Kenangan
4
Eps 4. Reuni
5
Eps 5. The One That Got Away
6
Eps 6. Maafkan Aku
7
Eps 7. Percikan
8
Eps 8. Never Goodbye
9
Eps 9. Hati yang Tertinggal
10
Eps 10. Kembali Pulang
11
Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12
Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13
Eps 13. Hantu Masa Lalu
14
Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15
Eps 15. Rubah Mengamuk
16
Eps 16. Turn On
17
Eps 17. Dari Balik Tembok
18
Eps 18. Kalut
19
Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20
Eps 20. Kenangan saat Hujan
21
Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22
Eps 22. Nama Kita Mirip
23
Eps 23. Ellipsism
24
Eps 24. Penuh Sesal
25
Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26
Eps 26. Drama Queen
27
Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28
Eps 28. Ayah Zia?
29
Eps 29. Orang Asing
30
Eps 30. Kemana Zia?
31
Eps 31. Dalam Bahaya
32
Eps 32. Deal!
33
Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34
Eps 34. Look At Me
35
Eps 35. Arsen
36
Eps 36. Tes DNA
37
Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38
Eps 38. Pengakuan Rain
39
Eps 39. Rain PoV
40
Eps 40. Tamu Tak Diundang
41
Eps 41. Aku Berhenti
42
Eps 42. Danau
43
Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44
Eps 44. Menyerah
45
Eps 45. Mundur Teratur
46
Eps 46. Maaf Zia
47
Eps 47. Saling Terikat
48
Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49
Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50
Eps 50. Ingkar
51
Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52
Eps 52. Rencana Rain
53
Eps 53. Morning Kiss
54
Eps 54. Api Cemburu
55
Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56
Eps 56. Goodbye, Keano
57
Eps 57. Harus Pergi Lagi
58
Eps 58. Kemana Orang Itu?
59
Eps 59. Penculikan
60
Eps 60. Alter Ego
61
Eps 61. Jauhi Airin
62
Eps 62. Tempat Tinggal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!