Eps 2. Pergi Membawa Luka

Airin benar-benar melupakan janjinya untuk tidak menangisi lelaki yang sudah tega menanamkan benih, lalu absen tanpa keterangan begitu saja.

Airin menangis sesenggukan hingga tubuhnya merosot, terduduk di atas lantai.

Seharusnya lelaki itu sadar akan kesalahan yang sudah diperbuat. Malah sekarang dia dengan seenak jidat muncul di hadapannya, bahkan tanpa ada kata maaf yang terucap dari mulut.

Lelaki macam apa dia? Hatinya terbuat dari batu, kah? Apa kata maaf serendah itu? Sampai mengucapkannya pun terasa sulit baginya.

Gengsi, hah?! Harusnya dia tahu tata cara meletakkan rasa itu. Sangat tidak tepat menaruh gengsi saat kesalahan yang diperbuat sudah benar-benar fatal.

Airin berdiri dengan sisa tenaga yang dimiliki. Benar, ia tak boleh lemah atau pun goyah. Jangan dibodohi dengan cinta lagi. Sudah cukup kesalahan berulang yang terus dimaafkan oleh dirinya.

Tok Tok

"Airin?"

Keano terus berusaha membujuk, berharap wanita di dalam mau membukakan pintu untuknya.

Tapi percuma, Airin tak ada secuil pun niatan untuk menanggapi pria itu. Ia terlampau kecewa. Bisa saja Airin memberitahukan pada Keano jika ia sedang mengandung buah cinta mereka.

Itu mudah saja dilakukan jika berniat ingin menghancurkan pernikahan sahabatnya, dengan menjadikan janin itu sebagai senjata.

Senyum miring terukir di wajah sembab Airin, tangannya mengepal di samping tubuh. Namun dengan cepat kepalan itu mulai melemah.

Tidak. Itu salah.

Airin tak sampai hati melakukan hal selicik itu. Secara tidak langsung perbuatan itu malah akan mencemarkan nama baiknya sendiri, karena hamil diluar pernikahan.

Tapi itulah kenyataannya.

Rasa sakit hati yang mendarah daging, membuat Airin mantap untuk tidak berurusan lagi dengan Keano. Ya, sudah cukup. Setidaknya untuk saat ini.

Tok Tok

"Airin? Please ... "

'Ya ampun, dia masih belum menyerah juga?!'

Airin merutuk dalam hati. Dengan mendengus kesal, ia menutup telinganya sambil berjalan menuju kamar. Benar-benar malas meladeninya. Menahan agar tidak muntah tepat di wajah lelaki berhati batu itu.

Biarlah dia mengetuk pintu sampai karatan. Airin sudah tidak peduli. Merebahkan diri di atas kasur sambil menutup telinga dengan bantal adalah pilihan terakhir Airin, sebelum akhirnya ia terlelap kembali.

Melupakan bayang-bayang Keano yang masih menghantuinya. Ya, lelaki itu hanyalah hantu masa lalu.

Lelaki yang dicintai dengan tulus, hingga membuatnya tergila-gila malah meninggalkan luka yang cukup dalam. Sangat dalam hingga membuat masa depannya hancur seperti ini.

Tiba-tiba, mata Airin terbuka lebar. Pikiran mulai berpusat pada janin yang tumbuh di rahim. Mau membiarkan saja, rasanya itu tidak mungkin. Perutnya akan semakin membesar.

Tidak.

Hidupnya belum hancur.

Ya, belum hancur selama tidak ada yang menyadari tentang kehamilannya.

"Awh!"

Perasaan tidak enak mulai muncul di perut Airin. Terduduk sembari menahan perutnya yang terasa semakin sakit.

"Astaga, perutku kenapa sesakit ini? Aku tidak kuat lagi. Akh!"

Tertatih-tatih ia menyeret kaki menuju kamar mandi dengan berpegangan apapun yang dapat diraih. Jika Keano ada di dekatnya mungkin ia sudah menjambak rambut lelaki itu kuat-kuat.

Setelah sampai di kamar mandi dengan terengah-engah, ia segera mendudukkan diri di atas kloset sambil menarik nafas dalam-dalam.

Barulah ia menyadari, jika baru saja mendapat panggilan alam. Guyuran air disertai hembusan nafas lega mengakhiri rasa sakit di perut.

Itu dia.

Seperti bohlam lampu yang baru saja mendapat aliran listrik, akhirnya Airin mendapat solusi yang tercetus tiba-tiba.

The power of kloset memang tidak pernah mengecewakan.

Tekat Airin sudah bulat, dirinya harus meninggalkan kota ini untuk memulai hidup baru. Lingkungan baru tanpa ada orang yang mengenalnya. Banyak kenangan manis dan pahit di sini. Tapi itu tidak penting.

Yang terpenting ia harus jauh dari bayang-bayang hantu masa lalu macam Keano.

Sosok lelaki yang sangat ia benci sekarang ini. Termasuk istri dari lelaki jelmaan buaya itu, yang tega menggadaikan persahabatan demi cinta.

"Oh, jadi itu alasan Keano pergi bagai hilang dari peradaban bumi. Selingkuh dengan sahabat sendiri. Oke, fine. Aku pergi bukan karena kalah. Lebih memilih menyelamatkan akal sehat daripada terus berperang dengan masa lalu," Airin berargumen.

Dan setelah bergumul dengan diri sendiri, akhirnya Airin memutuskan untuk menjual apartemen hasil jerih payahnya dan pindah ke tempat yang jauh dari kota ini.

Meski sayang, namun kesehatan mentalnya lebih penting. Apalagi ada kehidupan lain di dalam rahimnya.

Pergi adalah keputusan yang tepat untuk saat ini. Airin terus meyakinkan diri agar tetap kuat apapun yang terjadi, teguh dengan pendiriannya. Berdiri kokoh dengan kaki sendiri. Keputusan yang ia ambil pun sudah benar.

Kota itu terlalu banyak menyimpan kenangan pahit yang terpatri di hati Airin. Mulai dari menyaksikan kepergian kedua orang tuanya. Perlakuan keluarga bibinya. Dan tentu saja luka yang ditorehkan ayah dari janin yang sedang berkembang di perutnya.

Goodbye, kota J ...

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeeeeee

2022-08-20

0

최리아

최리아

Semangat Airin, sini aku kasih pelukan 🤗

2022-06-19

3

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Semangat Airin..
Lagi hamil pikiran harus tetap waras, fokuskan saja ke kebahagiaanmu sendiri, hempaskan kuman2 itu dari fikiran.. Semangat 💪

2022-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Kenyataan Pahit
2 Eps 2. Pergi Membawa Luka
3 Eps 3. Hujan dan Kenangan
4 Eps 4. Reuni
5 Eps 5. The One That Got Away
6 Eps 6. Maafkan Aku
7 Eps 7. Percikan
8 Eps 8. Never Goodbye
9 Eps 9. Hati yang Tertinggal
10 Eps 10. Kembali Pulang
11 Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12 Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13 Eps 13. Hantu Masa Lalu
14 Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15 Eps 15. Rubah Mengamuk
16 Eps 16. Turn On
17 Eps 17. Dari Balik Tembok
18 Eps 18. Kalut
19 Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20 Eps 20. Kenangan saat Hujan
21 Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22 Eps 22. Nama Kita Mirip
23 Eps 23. Ellipsism
24 Eps 24. Penuh Sesal
25 Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26 Eps 26. Drama Queen
27 Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28 Eps 28. Ayah Zia?
29 Eps 29. Orang Asing
30 Eps 30. Kemana Zia?
31 Eps 31. Dalam Bahaya
32 Eps 32. Deal!
33 Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34 Eps 34. Look At Me
35 Eps 35. Arsen
36 Eps 36. Tes DNA
37 Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38 Eps 38. Pengakuan Rain
39 Eps 39. Rain PoV
40 Eps 40. Tamu Tak Diundang
41 Eps 41. Aku Berhenti
42 Eps 42. Danau
43 Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44 Eps 44. Menyerah
45 Eps 45. Mundur Teratur
46 Eps 46. Maaf Zia
47 Eps 47. Saling Terikat
48 Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49 Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50 Eps 50. Ingkar
51 Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52 Eps 52. Rencana Rain
53 Eps 53. Morning Kiss
54 Eps 54. Api Cemburu
55 Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56 Eps 56. Goodbye, Keano
57 Eps 57. Harus Pergi Lagi
58 Eps 58. Kemana Orang Itu?
59 Eps 59. Penculikan
60 Eps 60. Alter Ego
61 Eps 61. Jauhi Airin
62 Eps 62. Tempat Tinggal Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Eps 1. Kenyataan Pahit
2
Eps 2. Pergi Membawa Luka
3
Eps 3. Hujan dan Kenangan
4
Eps 4. Reuni
5
Eps 5. The One That Got Away
6
Eps 6. Maafkan Aku
7
Eps 7. Percikan
8
Eps 8. Never Goodbye
9
Eps 9. Hati yang Tertinggal
10
Eps 10. Kembali Pulang
11
Eps 11. Rasa yang Masih Tetap Sama
12
Eps 12. Aku Memperhatikanmu
13
Eps 13. Hantu Masa Lalu
14
Eps 14. Itu Mimpi Kita... Tapi Dulu
15
Eps 15. Rubah Mengamuk
16
Eps 16. Turn On
17
Eps 17. Dari Balik Tembok
18
Eps 18. Kalut
19
Eps 19. Mendung Tanpa Hujan
20
Eps 20. Kenangan saat Hujan
21
Eps 21. Pertemuan yang Menyisakan Tanda Tanya
22
Eps 22. Nama Kita Mirip
23
Eps 23. Ellipsism
24
Eps 24. Penuh Sesal
25
Eps 25. Bercanda dengan Takdir
26
Eps 26. Drama Queen
27
Eps 27. Bisakah Aku Berdamai dengan Masa Lalu?
28
Eps 28. Ayah Zia?
29
Eps 29. Orang Asing
30
Eps 30. Kemana Zia?
31
Eps 31. Dalam Bahaya
32
Eps 32. Deal!
33
Eps 33. Di Bawah Sinar Bulan
34
Eps 34. Look At Me
35
Eps 35. Arsen
36
Eps 36. Tes DNA
37
Eps 37. Kebetulan atau Takdir?
38
Eps 38. Pengakuan Rain
39
Eps 39. Rain PoV
40
Eps 40. Tamu Tak Diundang
41
Eps 41. Aku Berhenti
42
Eps 42. Danau
43
Eps 43. Luka yang Semakin Dalam
44
Eps 44. Menyerah
45
Eps 45. Mundur Teratur
46
Eps 46. Maaf Zia
47
Eps 47. Saling Terikat
48
Eps 48. Aku Ingin Kita Berdamai
49
Eps 49. Jawaban Ada di Depan Mata
50
Eps 50. Ingkar
51
Eps 51. Aku Pulang Malam Ini
52
Eps 52. Rencana Rain
53
Eps 53. Morning Kiss
54
Eps 54. Api Cemburu
55
Eps 55. Cinta itu Menyakitkan
56
Eps 56. Goodbye, Keano
57
Eps 57. Harus Pergi Lagi
58
Eps 58. Kemana Orang Itu?
59
Eps 59. Penculikan
60
Eps 60. Alter Ego
61
Eps 61. Jauhi Airin
62
Eps 62. Tempat Tinggal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!