Bab 2. Pengantin Pengganti

Di sebuah Hotel mewah terbesar di kota itu, tepatnya di dalam salah satu ballroom VVIP yang luas dengan kemegahan yang tersuguh di setiap sudut ruangan. Sebuah pesta mewah sedang berlangsung.

Meskipun tuan rumah hanya mengundang rekan bisnisnya saja, namun ruangan tersebut sudah penuh dengan tamu undangan bahkan satu jam sebelum acara dimulai. Kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan atas dan orang-orang penting.

Walaupun ini adalah pernikahan keduanya, Zain Malik Ibrahim tetap mempersiapkan sebuah pesta mewah untuk calon istrinya itu.

Di lain tempat, di dalam sebuah persidential suite room, seorang laki-laki dengan setelan tuxedo suit putih-silver lengkap dengan dasi kupu-kupu hitam melingkar di lehernya berdiri dengan raut wajah menahan emosi.

"Cepat cari wanita itu!" teriaknya dengan lantang.

Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut menundukkan kepala dan ketakutan menghadapi tuan mereka yang sedang terbakar amarah.

"Baik, Tuan," ucap Barra sang asisten, hanya dia yang terlihat tenang menghadapi kemarahan tuan mereka.

Barra membalikkan tubuhnya menghadap anak buahnya. "Cepat! Tunggu apa lagi? Apa kurang jelas apa yang diperintahkan oleh tuan muda!"

Semua orang mengangguk hormat. Satu persatu anak buahnya meninggalkan ruangan untuk menjalankan perintah tuannya, meninggalkan Barra berdua dengan tuan mudanya.

"Ck. Berani sekali wanita itu membuat kekacauan di pestaku!" kesalnya, lalu ia berjalan ke arah singgle sofa dan duduk di atasnya.

Sedangkan asistennya, setia berdiri di tempat semula. Menunggu perintah selanjutnya dari tuannya.

"Tuan, wanita itu telah kabur ke luar negeri." Barra memberi tahu tuannya setelah ia mendapat informasi dari salah satu anak buahnya.

"Panggil orang tuanya!"

"Baik Tuan." Barra menghubungi seseorang lewat ponselnya.

Lima menit kemudian, pintu kamar terbuka, sepasang suami istri paruh baya masuk ke dalam kamar tersebut.

"A-Anda memanggil kami, Tu-tuan?" Pria paruh baya itu berdiri di depan Zain dengan menundukkan kepalanya, keringat dingin membasahi keningnya.

"Apa kamu ingin mempermainkan keluargaku? Hah!" Bentak Zain.

"Ti-tidak, Tuan."

"Tidak kamu bilang?" Zain berdiri dari duduknya. "Setengah jam lagi acara akan di mulai. Lalu ke mana perginya putrimu itu?"

"Ma-maafkan kami Tuan." Mohon pria paruh baya tersebut masih dengan kepala tertunduk.

"Cari putrimu sampai ketemu!" titah Zain.

"Ta-tapi, Tuan. Orang suruhan saya mengatakan bahwa putri saya sudah berangkat ke luar negeri."

"Aku tidak mau tahu! Acara ini harus tetap berjalan bagaimanapun caranya!" Zain berjalan ke arah jendela. Ia berdiri membelakangi sepasang suami istri itu, matanya menatap pemandangan kerlap-kerlip lampu kota di bawah sana.

"Tuan, maaf jika saya lancang. Tapi kami masih memiliki seorang putri." Wanita paruh baya itu melirik sekilas ke arah suaminya. "Jika Tuan bersedia, dia bisa menggantikan mempelai wanitanya."

"Terserah apa yang akan kalian lakukan. Aku tidak mau acara ini gagal dan mempermalukan keluargaku."

...*****...

30 menit kemudian, Zain berdiri di atas panggung pernikahan yang telah didesain begitu mewah. Dengan pengawalan ketat dari orang-orangnya yang telah tersebar di setiap sudut.

Pria itu terlihat gagah dan tampan. Wajah dingin dengan rahang tegasnya, semakin menambah nilai kesempurnaan ciptaan Tuhan itu.

Pintu utama terbuka, semua mata yang berada di dalam ruangan terutama mata para pria, bahkan tidak berkedip sedikit pun saat mempelai wanita memasuki ballroom dengan berjalan sangat anggun di samping ayahnya.

Para pria itu bahkan harus menelan salivanya saat melihat begitu cantik dan sexy sang pengantin wanita. Dengan gaun pengantin lengan panjang dengan model dada terbuka mengekspos sebagian tubuh atasnya memperlihatkan belahan dadanya. Tulang selangka dan lekukan lehernya yang terbuka juga menjadi santapan mata para pria itu.

Satu orang yang tidak terusik akan suguhan pemandangan itu. Zain hanya menatap tajam ke arah calon pengantinnya itu. Bahkan, ia merasa jijik mengira wanitanya itu sengaja ingin memamerkan tubuhnya di depan semua orang.

Zahwa semakin merasa tidak nyaman dengan pandangan lapar para pria itu. Baru kali ini ia memakai baju terbuka, bahkan sangat terbuka baginya.

Gaun yang menempel lekat ditubuhnya seakan menelanjanginya. Zahwa mengeratkan tangannya di lengan ayahnya. Ingin sekali Zahwa menghilang dari muka bumi ini.

Sesampainya Zahwa di depannya, Zain mengulurkan tangannya meraih tangan Zahwa yang hanya diam membisu dengan wajah pucatnya.

Sepanjang acara Zahwa hanya diam, tak tahu harus berbuat apa. Tak ada seorang pun yang ia kenal kecuali ayah dan ibunya. Ia hanya mengekor di belakang Zain yang sibuk menyapa tamu undangan.

Pesta mewah pernikahan kedua pria muda yang dijuluki sebagai 'The King of Business' itu berakhir sempurna dengan ditutup sebuah lagu yang dinyanyikan oleh salah satu artis top se-Asia.

Zahwa melihat seorang wanita cantik berambut coklat terang dengan pakaian mewah terbuka dan terlihat sangat sexy berjalan ke arahnya. Wanita itu berhenti tepat di depan Zahwa.

"Ayo, ikuti aku!" ucap wanita tersebut dingin dan tanpa ekspresi di wajahnya.

"Mbak Clarisa mau membawaku ke mana?" tanya Zahwa bingung, tadi dia sudah berkenalan dengan istri pertama suaminya itu.

"Mansion. Memangnya kamu tidak mau pulang?"

"Tapi i-itu ...." Zahwa menengok kesana-kemari mencari keberadaan suaminya.

"Zain tidak ikut pulang bersama kita," ujar Clarisa yang mengerti bahwa Zahwa sedang mencari suaminya.

Zahwa menautkan alisnya. "Kemana tuan Zain pergi?"

"Kamu tidak perlu tahu, dan jangan mencoba mencari tahu tentang Zain jika kamu tidak ingin terluka," ucap Clarisa menasihati madunya itu.

Zahwa mengikuti langkah Clarisa ke luar gedung dan masuk ke dalam sebuah mobil mewah yang telah menunggu kedatangan mereka di depan pintu lobi.

"Jalan, Pak!" perintah Clarisa kepada sang sopir.

Mobil mereka berjalan ke luar menjauh dari hotel diikuti beberapa mobil hitam yang mengawal mereka. Mobil melaju membelah keheningan malam jalanan kota.

Satu jam kemudian mobil mereka memasuki sebuah jalan yang terlihat sepi, hanya ada pepohonan yang tumbuh rindang di kiri-kanannya.

Zahwa bergidik ngeri melihat pemandangan di luar. "Mbak, kita mau ke mana? kenapa masuk ke dalam hutan?"

"Jika ingin ke Mansion, kita harus melewati jalan ini," ucap Clarisa tanpa mengalihkan matanya dari layar ponsel di tangannya.

"Tapi ini seram banget, Mbak. Memangnya tidak ada jalan lainnya?"

"Hmm, sayangnya tidak."

Setelah sepuluh menit lamanya mobil mereka melewati jalanan yang lebih mirip disebut hutan itu, mata Zahwa melihat sebuah bangunan besar tiga tingkat yang begitu megah dengan gaya modern berdiri kokoh di depannya.

Banyak pengawal berjaga di setiap sudut rumah, beberapa pelayan wanita berbaris rapi menyambut kedatangan mereka.

“Selamat datang, Nyonya.” Semua pelayan menyapa mereka.

Clarisa mengantar Zahwa ke kamarnya. "Kamar kamu di sini, dan kamarku di seberang sana." Clarisa menunjuk ke arah rumah bagian kanan.

Kamar Zahwa di lantai dua bagian kiri, sedangkan kamar Clarisa berada jauh di seberang rumah bagian kanan.

"Masuklah! Aku capek ingin segera istirahat. Jangan pernah mencari tahu lebih dalam tentang Zain, ingat itu!" peringat Clarisa sebelum meninggalkan Zahwa sendirian.

Zahwa mengangguk lalu masuk ke dalam kamarnya, satu kata yang ingin Zahwa ucapkan. "Wow, indahnya."

Zahwa tidak percaya dengan yang ia lihat di depan matanya, kamar yang sangat luas dan mewah lengkap dengan segala macam perlengkapan mewahnya.

Di rumahnya dulu, Zahwa tidur di dalam gudang sempit yang ia sulap menjadi sebuah kamar yang layak untuk ia tempati.

Setelah membersihkan tubuhnya, Zahwa membaringkan tubuhnya di atas kasur. Terasa nyaman membuat Zahwa terbuai dan tertidur dengan bathrobe yang masih melekat di tubuhnya.

Di tempat lain di waktu yang sama, Zain duduk menikmati minuman yang tersedia di depannya. Alunan musik yang dibawakan oleh sang Dj tidak mengusiknya sama sekali. Beberapa wanita dengan pakaian sexy berlomba-lomba untuk mendekatinya. Berharap mendapat lirikan dari sang tuan muda tersebut.

Terpopuler

Comments

lalalicious

lalalicious

Hai thor salam kenal ya👋 "My Favorite Wife" sudah mampir nih, jangan lupa mampir baca juga ya thor🤗

2023-05-30

0

Dinar Damayanti

Dinar Damayanti

jadi yg ke dua yg penting hidup mewah... wkwkwkkwkwkw

2022-07-02

2

Ranran Miura

Ranran Miura

gpp lah jadi yang ke 2, istri holang kaya bok.
Clarissa kayak udah berpengalaman diselingkuhin, bisa santuy gitu. kukira bakal ada adegan jambak²an 😁

2022-06-22

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sebuah Kejutan Besar
2 Bab 2. Pengantin Pengganti
3 Bab 3. Mansion Utama
4 Bab 4. Perjanjian
5 Bab 5. Mengantar Makan Siang untuk Zain
6 Bab 6. Kenyataan Menyakitkan
7 Bab 7. Zahwa Sakit
8 Bab 8. Rencana Clarisa
9 Bab 9. Berita Menggemparkan
10 Bab 10. Kehamilan Clarisa
11 Bab 11. Gara-gara Ramyeon
12 Bab 12. Ancaman untuk Zahra
13 Bab 13. Kamar 305
14 Bab 14. Pertolongan
15 Bab 15. Kehancuran Zahra
16 Bab 16. Kepanikan Zain
17 Bab 17. Kemarahan Zain
18 Bab 18. Trauma Zahra
19 Bab 19. Berpisah
20 Bab 20. Masa Lalu Ny. Amara
21 Bab 21. Buket Bunga dari Zain
22 Bab 22. Anindya
23 Bab 23. Kedatangan Anindya
24 Bab 24. Rencana Zain
25 Bab 25. Perubahan Sikap Zain
26 Bab 26. Kedatangan Tuan Harun
27 Bab 27. Keterkejutan Tuan Harun
28 Bab 28. Pertemuan Zahra dengan Tuan Harun
29 Bab 29. Pengakuan Zahra
30 Bab 30. Keluarga Athaillah
31 Bab 31. Karena Takut Kehilangan
32 Bab 32. Masa Lalu Tuan Harun
33 Bab 33. Masa Lalu Tuan Harun 2
34 Bab 34. Merasa Dipermainkan
35 Bab 35. Tidur Seranjang
36 Bab 36. Sisi Lain Ny. Amara
37 Bab 37. Ziya's House
38 Bab 38. Ziya's House 2
39 Bab 39. Manis Bagai Candu
40 Bab 40. Kebiasaan Baru Zain
41 Bab 41. Rencana Ny. Amara
42 Bab 42. Keluar dari Penjara
43 Bab 43. Kejutan untuk Zahra
44 Bab 44. Harapan Ny. Amara
45 Hai, Kenalan dengan Author yuk!
46 Bab 45. Keposesifan Zain
47 Bab 46. Kepulangan Ny. Zain Malik
48 Bab 47. Mencairnya Es Kutub
49 Bab 48. Syukuran
50 Bab 49. Malam Penuh Drama
51 Bab 50. Rencana Berkunjung
52 Bab 51. Godaan
53 Bab 52. Menahan Emosi
54 Bab 53. Terungkap
55 Bab 54. Drama Keluarga
56 Bab 55. Keputusan Akhir
57 Bab 56. Gelisah
58 Bab 57. Kecemasan Semua Orang
59 Bab 58. Hukuman untuk Zahra
60 Bab 59. Tidak Sesuai dengan Rencana
61 Bab 60. Crazy Rich Man
62 Bab 61. Nama Pemberian Kakek
63 Bab 62. Masih Seputar Nama dan Wajah
64 Bab 63. Hu Yitian
65 Bab 64. Karantina
66 Bab 65. Tiga Hari Terlewati
67 Bab 66. Melepas Rindu
68 Bab 67. Pergi
69 Bab 68. Salah Paham
70 Bab 69. Dia Baik-Baik Saja
71 Bab 70. Zhang Yang Zi
72 Bab 71. Keputusan Barra
73 Bab 72. Calon Menantu
74 Bab 73. Nasihat dari Paman
75 Bab 74. Kejutan
76 Bab 75. Mengutarakan Niat Baik
77 Bab 76. Tragedi
78 Bab 77. Kisah Yang Zi
79 Bab 78. Amarah Sang Kakak
80 Bab 79. Disneyland
81 Bab 80. Mengulang Pesta
82 Bab 81. Satu-satunya Istri Zain Malik
83 Bab 82. Berkunjung ke Pesantren
84 Bab 83. Cinta Seorang Ayah
85 Bab 84. Alun-Alun Kota
86 Bab 85. Pengakuan Barra
87 Bab 86. Pesta Pernikahan
88 Bab 87. Kekacauan
89 Bab 88. Kehancuran Keluarga Bramasta
90 Bab 89. Malam Pesta
91 Bab 90. Cucu Kesayangan
92 Bab 91. Hanya Salah Paham
93 Bab 92. Retak
94 Bab 93. Tak Pernah Terencana
95 Bab 94. Luka dan Trauma
96 Bab 95. Kegelisahan Hati Zahra
97 Bab 96. Gelisah
98 Bab 97. Bumil Muda
99 Bab 98. Orang Asing
100 Bab 99. Meluluhkan Hati Mommy Amara
101 Bab 100. Singa yang Posesif
102 Bab 101. Drama di Kantin
103 Bab 102. Ketakutan Zahra
104 Bab 103. Teman Baru
105 Bab 104. Teman Lama
106 Bab 105. Kegigihan Aldebaran
107 Bab 106. Perlengkapan Bayi
108 Bab 107. Musibah
109 Bab 108. Kembali Bermimpi
110 Bab 109. Pengakuan
111 Pengumuman Giveaway dan Promosi Novel
112 Bab 110. Ali dan Tania
113 Bab 111. Penjelasan Zain
114 Bab 112. Baby Rayyanza
115 Bab 113. Kedatangan Keluarga Pesantren
116 Bab 114. Bertemu Iblis Betina
117 Bab 115. Keluarga Mahardika
118 Bab 116. Istana Tersembunyi
119 Bab 117. Apa Wajahku Terlihat Menakutkan?
120 Bab 118. Berbeda dari Lainnya
121 Bab 119. Merajuk
122 Bab 120. Datang untuk Melamar
123 Bab 121. Hadiah Pernikahan
124 Bab 122. Klub Malam
125 Bab 123. Permintaan Zahra
126 Bab 124. Sisi Lain Yitian
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Sebuah Kejutan Besar
2
Bab 2. Pengantin Pengganti
3
Bab 3. Mansion Utama
4
Bab 4. Perjanjian
5
Bab 5. Mengantar Makan Siang untuk Zain
6
Bab 6. Kenyataan Menyakitkan
7
Bab 7. Zahwa Sakit
8
Bab 8. Rencana Clarisa
9
Bab 9. Berita Menggemparkan
10
Bab 10. Kehamilan Clarisa
11
Bab 11. Gara-gara Ramyeon
12
Bab 12. Ancaman untuk Zahra
13
Bab 13. Kamar 305
14
Bab 14. Pertolongan
15
Bab 15. Kehancuran Zahra
16
Bab 16. Kepanikan Zain
17
Bab 17. Kemarahan Zain
18
Bab 18. Trauma Zahra
19
Bab 19. Berpisah
20
Bab 20. Masa Lalu Ny. Amara
21
Bab 21. Buket Bunga dari Zain
22
Bab 22. Anindya
23
Bab 23. Kedatangan Anindya
24
Bab 24. Rencana Zain
25
Bab 25. Perubahan Sikap Zain
26
Bab 26. Kedatangan Tuan Harun
27
Bab 27. Keterkejutan Tuan Harun
28
Bab 28. Pertemuan Zahra dengan Tuan Harun
29
Bab 29. Pengakuan Zahra
30
Bab 30. Keluarga Athaillah
31
Bab 31. Karena Takut Kehilangan
32
Bab 32. Masa Lalu Tuan Harun
33
Bab 33. Masa Lalu Tuan Harun 2
34
Bab 34. Merasa Dipermainkan
35
Bab 35. Tidur Seranjang
36
Bab 36. Sisi Lain Ny. Amara
37
Bab 37. Ziya's House
38
Bab 38. Ziya's House 2
39
Bab 39. Manis Bagai Candu
40
Bab 40. Kebiasaan Baru Zain
41
Bab 41. Rencana Ny. Amara
42
Bab 42. Keluar dari Penjara
43
Bab 43. Kejutan untuk Zahra
44
Bab 44. Harapan Ny. Amara
45
Hai, Kenalan dengan Author yuk!
46
Bab 45. Keposesifan Zain
47
Bab 46. Kepulangan Ny. Zain Malik
48
Bab 47. Mencairnya Es Kutub
49
Bab 48. Syukuran
50
Bab 49. Malam Penuh Drama
51
Bab 50. Rencana Berkunjung
52
Bab 51. Godaan
53
Bab 52. Menahan Emosi
54
Bab 53. Terungkap
55
Bab 54. Drama Keluarga
56
Bab 55. Keputusan Akhir
57
Bab 56. Gelisah
58
Bab 57. Kecemasan Semua Orang
59
Bab 58. Hukuman untuk Zahra
60
Bab 59. Tidak Sesuai dengan Rencana
61
Bab 60. Crazy Rich Man
62
Bab 61. Nama Pemberian Kakek
63
Bab 62. Masih Seputar Nama dan Wajah
64
Bab 63. Hu Yitian
65
Bab 64. Karantina
66
Bab 65. Tiga Hari Terlewati
67
Bab 66. Melepas Rindu
68
Bab 67. Pergi
69
Bab 68. Salah Paham
70
Bab 69. Dia Baik-Baik Saja
71
Bab 70. Zhang Yang Zi
72
Bab 71. Keputusan Barra
73
Bab 72. Calon Menantu
74
Bab 73. Nasihat dari Paman
75
Bab 74. Kejutan
76
Bab 75. Mengutarakan Niat Baik
77
Bab 76. Tragedi
78
Bab 77. Kisah Yang Zi
79
Bab 78. Amarah Sang Kakak
80
Bab 79. Disneyland
81
Bab 80. Mengulang Pesta
82
Bab 81. Satu-satunya Istri Zain Malik
83
Bab 82. Berkunjung ke Pesantren
84
Bab 83. Cinta Seorang Ayah
85
Bab 84. Alun-Alun Kota
86
Bab 85. Pengakuan Barra
87
Bab 86. Pesta Pernikahan
88
Bab 87. Kekacauan
89
Bab 88. Kehancuran Keluarga Bramasta
90
Bab 89. Malam Pesta
91
Bab 90. Cucu Kesayangan
92
Bab 91. Hanya Salah Paham
93
Bab 92. Retak
94
Bab 93. Tak Pernah Terencana
95
Bab 94. Luka dan Trauma
96
Bab 95. Kegelisahan Hati Zahra
97
Bab 96. Gelisah
98
Bab 97. Bumil Muda
99
Bab 98. Orang Asing
100
Bab 99. Meluluhkan Hati Mommy Amara
101
Bab 100. Singa yang Posesif
102
Bab 101. Drama di Kantin
103
Bab 102. Ketakutan Zahra
104
Bab 103. Teman Baru
105
Bab 104. Teman Lama
106
Bab 105. Kegigihan Aldebaran
107
Bab 106. Perlengkapan Bayi
108
Bab 107. Musibah
109
Bab 108. Kembali Bermimpi
110
Bab 109. Pengakuan
111
Pengumuman Giveaway dan Promosi Novel
112
Bab 110. Ali dan Tania
113
Bab 111. Penjelasan Zain
114
Bab 112. Baby Rayyanza
115
Bab 113. Kedatangan Keluarga Pesantren
116
Bab 114. Bertemu Iblis Betina
117
Bab 115. Keluarga Mahardika
118
Bab 116. Istana Tersembunyi
119
Bab 117. Apa Wajahku Terlihat Menakutkan?
120
Bab 118. Berbeda dari Lainnya
121
Bab 119. Merajuk
122
Bab 120. Datang untuk Melamar
123
Bab 121. Hadiah Pernikahan
124
Bab 122. Klub Malam
125
Bab 123. Permintaan Zahra
126
Bab 124. Sisi Lain Yitian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!