Bom! Bom! Bom!
Pembantaian Sepihak dilakukan oleh Xinxin saat ini saat semua pasukan yang ia ciptakan bergerak untuk membunuh Atlantis Race bahkan God Race yang ada di tempat itu.
Tatapan Xinxin tertuju kembali kepada Chu Di yang sudah ketakutan. Walaupun Chu Di membakar esensi darahnya, tetap saja kekuatannya berada di bawah Xinxin.
“Matilah!” suara mengerikan kembali bergema saat trisula raksasa melesat ke arah Chu Di dengan kecepatan yang sangat mengerikan.
“Sial!” Chu Di yang menatap itu langsung melapisi seluruh tubuhnya dengan energinya dan juga membentuk pertahanan seperti sebuah bola air yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
Trang!
Trisula tepat mengenai penghalang Chu Di yang membuat Chu Di terpental sangat jauh dari tempat ia mencoba bertahan.
Bom!
“Uhuk..”
Chu Di yang membentur permukaan tanah pun batuk darah seketika. Saat ia melihat ke arah atas, wajahnya semakin pucat saat melihat raksasa yang sudah berada di atasnya sambil mengayunkan trisula kembali.
“Sialan!”
Bom!
Trisula raksasa itu tertancap seketika diatas permukaan tanah yang membuat gelombang kejut seperti listrik yang memercikkan air ke segala arah.
Xinxin menarik kembali trisula dan menatap Chu Di yang masih bertahan. Tetapi Xinxin tidak mau membuang waktu dan mengarahkan Trisula sekali lagi ke arah Chu Di untuk membunuhnya.
“Atlantis Fury...”
Dung!
Bola raksasa tercipta di depan trisula. Itu membuat getaran yang tidak bisa terkatakan karena tekanan yang sangat besar.
Nan Bei Zo yang menatap itu pun mengerti bahwa dunia tersebut akan meledak dengan serangan sekuat itu. Ia sekarang tau betapa mengerikannya seseorang yang memegang salah satu senjata dewa. Ia pun langsung merobek ruang ke luar angkasa untuk menghindari ledakan besar yang akan terjadi.
Semua God Race dan Atlantis Race juga berpikiran sama. Tetapi kecepatan mereka tidak memungkinkan untuk pergi, yang artinya, mereka hanya bisa berharap kepada keberuntungan untuk bisa bertahan.
Bahkan Ren Yuu dan Mei pun langsung merobek ruang untuk menjauh. Ledakan sebuah planet bukan lah perkara sepele apalagi itu adalah dunia yang sangat kuat.
Sementara itu, Chu Di yang sudah tampak sekarat menata ke arah bola raksasa berwana biru yang memercikkan listrik dan air setiap saat dengan tatapan ketakutan.
“Tung-...”
Kata-kata Chu Di terputus saat Xinxin menggunakan tekniknya.
“Matilah!”
Zhung!
Bom!
Ledakan besar terjadi seketika dan menyapu semua yang ada di tempat itu.
Duar!
Dunia tersebut pun langsung meledak seketika dan membunuh semua God Race dan Atlantis Race yang berada di tempat itu.
Hanya Nan Bei Zo yang tepat waktu pergi yang selamat. Ia saat ini berada di luar angkasa dan memasang wajah muram karena semua pasukannya telah binasa dalam waktu singkat di tangan Xinxin, sang pengguna Trident Of Destiny.
Sementara Chu Di sudah pasti binasa karena menerima serangan secara telak.
Ren Yuu dan Mei yang sudah menjaga jarak pun menatap kehancuran dunia tersebut. Mereka berdua tidak bisa berkata-kata karena Xinxin sangatlah brutal.
Di Alam Dewa Laut, Dewa Laut dan Chu Feng mematung di tempat karena mereka sudah tau bahwa kini Xinxin tidak akan pernah berpihak kepada Realms Of The Sea. Tidak ada yang berbicara diantara mereka karena keterkejutan dengan peristiwa tersebut. Tidak hanya kehilangan salah satu jenius puncak di Realms Of The Sea, bahkan banyak anggota kuat yang telah binasa di tangan Xinxin.
Sementara itu, Xinxin perlahan tercipta kembali di luar angkasa dari butiran-butiran air. Di sekitarnya ada sebuah batu berwana coklat yang merupakan pecahan dari inti Realms Of The Sea.
Awalnya pecahan itu sangat besar tetapi telah berkurang setengahnya dan kini menjadi serpihan kecil sambil mengelilingi Xinxin.
Tentu saja tempat Xinxin muncul tidak jauh berada di dekat Nan Bei Zo yang sedari awal telah mundur.
“Berikutnya giliranmu!” ucap Xinxin dengan wajah datarnya kepada Nan Bei Zo.
Wajah Nan Bei Zo gelap mendengarnya tetapi ia tersenyum kejam. Ia sama sekali tidak gentar dengan satu wanita yang memiliki kultivasi di bawahnya. Ia adalah seorang jenius bangga dan tidak akan pernah takut dengan seseorang yang bahkan memiliki senjata dewa bersamanya.
“Kau sungguh sombong hanya karena memiliki Trident Of Destiny!” Balas Nan Bei Zo dengan senyum kejam dan melanjutkan, “Apa kau pikir semudah itu membunuh ku? Akan ku perlihatkan seperti apa perbedaan dari kekuatan pinjaman dan kekuatan asli!”
Dung!
Energi cahaya berwana putih meledak seketika dan menutupi ruang hampa dalam radius yang tidak terlihat.
Xinxin mengangkat tangannya untuk menghalau energi kuat yang mencoba untuk mendorongnya. Ia tentu paham bahwa Nan Bei Zo tidak seperti Chu Di si lemah yang baru saja ia bunuh dengan sangat mudah.
Xinxin pun mengibaskan Trident Of Destiny dan semua serpihan ini Realms Of The Sea yang berada di sekitarnya mengeluarkan listrik kecil.
Zrrrt! Zrrrt! Zrrrt!
Semua dari serpihan itu pun hancur menjadi debu dan menempel pada tubuh Xinxin.
Water God Fleece!
Beberapa bagian tubuh Xinxin langsung ditutupi oleh armor perang tembus pandang.
Dung!
Aura berwana biru muda meledak ke segala arah. Saat itu terjadi, di ruang hampa dalam radius yang sangat luar kini di bagi menjadi dua warna, putih dan biru laut.
Kedua energi tersebut saling mendorong satu sama lain. Keduanya tampak seimbang tanpa pemenang sama sekali.
Nan Bei Zo tersenyum jahat karena tau bahwa ini akan menjadi pertarungan yang sangat sulit.
“Ayo perlihatkan kepadaku kekuatan Trident Of Destiny!”
Saat kata-kata itu terucap dari Nan Bei Zo, ia pun langsung melesat ke arah Xinxin dengan kecepatan yang lebih tinggi dari cahaya itu sendiri.
Xinxin tau bahwa kecepatan Nan Bei Zo memang berada diatasnya, tetapi ia tidak takut sama sekali dan langsung menerjang juga.
Ketika mencapai musuh masing-masing, keduanya mengayunkan senjata masing-masing.
“Mati!”
Tring!
Busshhh!
Pedang dan trisula bentrok secara langsung yang membuat energi mengerikan meledak ke segala arah.
Duar! Duar! Duar!
Beberapa dunia yang tidak jauh dari tempat itu pun meledak karena hempasan kedua energi yang saling berbenturan.
Bahkan Mei yang menatap pertarungan itu dari tempat yang jauh pun tau bahwa level itu berada diatasnya. Ia melirik ke arah Gurunya karena tau bahwa Gurunya memiliki kualifikasi untuk masuk ke pertarungan seperti itu walaupun pasti mengalami kesulitan yang sangat besar pastinya.
Di Alam Dewa Laut, Dewa Laut dan Chu Feng hanya terdiam menatap pertarungan itu. Mereka tidak tau harus berbuat apa saat ini.
“Chu Feng! Jika God Race itu tewas, maka Nan Bei Shu pasti akan masuk secara paksa! Dia adalah cucunya!” Wajah Dewa Laut semakin muram.
Chu Feng juga mengerti bahwa situasi ini tidak lagi mengijinkan mereka untuk bertahan.
“Kumpulkan pasukan! Aku akan membuka Penghalang! Aku akan pergi secara pribadi kali ini! Dan kau... Bawa kembali Trident Of Destiny dan Sea God Palace!” Perintah Dewa Laut dengan nada dingin.
Chu Feng tau bahwa Dewa Laut saat ini sedang marah. Ia pun langsung bergerak untuk mengumpulkan semua pasukan untuk berperang secara menyeluruh dengan God Race.
Dewa Laut menatap ke arah langit. Ia tidak tau di mana letak kesalahannya saat ini. Ia pun melihat kembali ke kolam dan menatap dua individu yang sedang melayang di ruang hampa.
“Ternyata benar, ketika kau melepaskan Trident Of Destiny dan Sea God Palace, maka akhir dari Realms Of The Sea telah ditentukan!” Saat kata-kata itu terucap, Dewa Laut pun menghilang seketika ke suatu tempat, dan itu adalah tempat Nan Bei Shu berada, salah satu dari empat pemimpin tertinggi God Race.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 431 Episodes
Comments
Drra Andini
kata kata ren yuu yg berasal dari hukum takdir
2023-12-15
0
Drra Andini
supernova
2023-12-15
0
komentar terbaik
xinxin jagoan ih
2022-11-18
1