Amay kabur ke kota

Pak lek Rohim menggelengkan kepala menjawab pertanyaan istrinya itu.

"Lebih baik kita tanya kan saja dengan Kang Soleh sepupu Kang Sulaeman. Mungkin dia tahu apa yang terjadi dengan Kang Sulaeman sebelum ia menikahi Mbak Izah! " jawab Pak lek Rohim memberi saran.

"Amay ikut ya Pak lek? Amay pengen tahu kebenarannya! " ucap Amay memohon.

"Yo wes! " jawab Pak lek Rohim memberi izin.

"Kak! Kakak gak mau ya bakso nya! " teriak Haura dari dapur.

"Astaga lupa! Amay kebelakang dulu Bulek, Pak lek! " ucap Amay sambil berlari ke dapur menemui Haura yang lagi makan bakso.

Amay memakan bakso nya dengan pikiran yang bercabang, yang berkelana kemana-mana. Dia kepala nya banyak sekali bermunculan dugaan-dugaan penyebab Abah nya meninggalkan Bude Maryam di hari pernikahan mereka.

Setelah selasai makan, Amay izin untuk kembali ke rumahnya karena sudah malam banget dan ia juga ingin istirahat. Karena kebetulan ia lagi mendapatkan jatah bulanannya, ia langsung mencuci kaki dan tangan hingga menyikat gigi sebelum ia tidur.

Ia masih tidak bisa memejamkan matanya karena tidak sabar menunggu esok hari pergi kerumah sepupu Abah nya yang ada di desa sebelah. Karena keasyikan melamun, Amay tanpa sadar tidur dengan sendirinya.

🌿🌿🌿

Pagi hari...

Amay bangun pagi-pagi sekali, padahal jika ia datang bulan ia bangun jam 7an karena tidak shalat. Tapi pagi ini, ia bangun ketika mendengar suara azan di masjid berkumandang.

Ia sudah tidak sabar pengen tahu tentang Abah nya itu sebelum menikah dengan Umi nya.

"Kamu ini Nduk, Nduk! Semangat sekali pengen tahu masa lalu Abah mu! " ucap Pak lek Rohim dengan geleng-geleng kepala.

"Soalnya Amay tidak mau berspekulasi sendiri tanpa tahu kebenarannya. Dan Amay juga gak rela ada yang jelek-jelekin Abah yang sudah tenang di sana. " jawab Amay dengan santai.

"Ya sudah yok kita pergi sekarang! Nanti keburu siang dan terik cuacanya! " ucap Pak lek Rohim dengan menghidupkan sepeda motor nya.

Amay dan Pak lek Rohim pergi dengan mengendarai sepeda motor, karena biar cepat sampai dan akses jalan juga jelek banyak bebatuan. Jika mereka menggunakan mobil, mereka akan sampai satu jam lebih di desa tersebut, tetapi jika menggunakan sepeda motor, mereka bisa sampai dalam waktu 40menit perjalanan.

Akhirnya sampai juga mereka di desa tempat tinggal sepupu Abah nya, Pakde Soleh yang berprofesi sebagai guru mengaji.

"Assalamualaikum.. " ucap Pak lek Rohim dan Amay barengan.

"Waalaikumsalam... " terdengar sahutan dari dalam rumah.

"Loh, kamu toh Him! Ayo, ayo masuk! Ini Amay kan? " ucap seorang pria paruh baya yang rambutnya sudah memutih semua.

"Iya, Kang! ini Amay! " jawab Pak lek Rohim mengiyakan.

Mereka pun masuk dan Amay segera menyalami sepupu Abah nya dan duduk di samping Pak lek nya. Sementara itu, yang punya rumah memanggil seseorang yang datang dari belakang dan memperkenalkan nya kepada Amay dan Pak lek Rohim.

"Nabila, sini Nduk! Ayo ketemu dengan anak Pak lek Sulaeman, nak Amay! " teriaknya dari ruang tamu.

Seorang wanita muda yang umurnya mungkin di bawah Amay muncul dengan memakai jilbab syar'i dengan membawa minuman dan beberapa camilan.

"Ayo di minum dan di makan camilan ala kadarnya! " Pakde Soleh mempersilahkan tamu nya mencicipi hidangan.

"Ini Nabila yang mondok di daerah xxx itu ya Kang? " tanya Pak lek Rohim.

"Iya Him, baru dua bulan lalu ia lulus!Makanya ia pulang menemani Bapak nya yang sendirian di rumah ini! " jawab Pakde Soleh mengiyakan.

"Oh ya ada perlu apa kalian datang kesini? Kenapa tidak telepon saja? " tanya Pakde Soleh langsung.

Pak lek Rohim pun menceritakan tentang Amay yang tidak sengaja dengar omongan Bude Maryam tentang masa lalu Abah nya.

"Sebenarnya Abah mu Sulaeman tidak pernah menyukai Maryam. Mereka sampai akan menikah karena orang tua Maryam menuntut balas budi atas orang tua Abah mu yang tidak lain Bulek ku. Mereka meminta bayaran karena dulu ayah Abah mu pernah melakukan operasi ginjal. Kerena tidak punya stok darah, ayahnya Maryam mendonorkan darah nya kepada kakek mu. Dan meminta bayaran karena Maryam jatuh cinta dengan Abah mu ketika bertemu pertama kali. Dan ketika hari pernikahan itu tiba, kakek mu jatuh pingsan ketika mereka hendak berangkat ke rumah Maryam. Kakek mu kembali di operasi karena ada penyumbatan batu empedu dan pernikahan mereka batal hari itu juga. Perwakilan keluarga datang meminta maaf dan minta di undur, tapi mereka menolak dan marah-marah terutama Maryam yang sudah membenci Abah mu tanpa mau mendengar kan apa yang terjadi. Semenjak itu mereka tidak pernah lagi bertemu dan berhubungan sampai Abah mu menikah dengan Umi mu dan tinggal di desa kalian sekarang ini. " jawab Pakde Soleh panjang lebar.

"Alhamdulillah... Amay sudah yakin kalau Abah bukan orang seperti tuduhan Bude Maryam itu! " ucap Amay dengan menarik nafas lega.

Tiba-tiba Pak lek Rohim mendapat panggilan telepon dari Bulek Saroh yang memintanya segera pulang karena ada hal yang darurat.

Tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, Amay dan Pak lek Rohim segera pamit dan kembali pulang ke desa mereka.

Mereka sampai di pesantren setelah menempuh perjalanan selama 30 menit.

"Gawat Bah, tadi Mbak Maryam datang dan bilang akan menikah kan Amay besok pagi dan dia juga datang kesini bersama pria yang akan menikahi Amay. Gimana ini Bah! Umi gak rela, Bah! " cerca Bulek Saroh dengan wajah panik.

"Tenangkan diri Umi dulu! Abah mau sholat dulu, meminta petunjuk kepada Allah. Dan nanti sore sampai malam mudah-mudahan kita punya jalan keluar nya. " jawab Pak lek Rohim dengan hati yang juga cemas.

Amay kembali ke rumah nya dengan perasaan cemas, takut dan bercampur aduk. Ia membaringkan diri di tempat tidur nya dengan mata terpejam. Tiba-tiba ada yang memanggil nya dari luar rumah. Amay segera bangkit untuk membukakan pintu.

"Loh, Ikal? Ada apa? Kok kamu bawa teman-temanmu? " tanya Amay penuh selidik.

"Lebih baik kakak kabur aja dari sini nanti malam? Ikal akan bantu kakak kabur dengan teman-teman Ikal, Kak! Ikal gak rela kakak nikah dengan laki-laki berumur seperti itu! " jawab Ikal dengan tegas.

"Iya, Kak! Aku sudah bilang dengan Pak lek ku untuk membantu kakak pergi dari desa ke kota. Karena jam tiga dini hari Pak lek ku akan pergi ke kota bersama istrinya mengantarkan pesanan sayuran ke pasar besar. " jawab salah satu teman Haikal ikut bicara.

"Alhamdulillah ya Allah! Ya sudah, nanti malam kalian kembali lagi ke sini untuk kita bicarakan dengan Abah dan Umi mu Haikal. Kakak mau beres-beres sekarang juga! " ucap Amay penuh semangat.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya..

Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍....

Terpopuler

Comments

Lala lala

Lala lala

mana bisa org lain maksa anak gadis org nikah..bs kasus hukum itu koq takut sih..tggl laporin polisi si maryam

2024-11-21

1

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

sabar Amay

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!