Hinaan keluarga Haji Amir.

Pak lek rohim dan Bulek Saroh kaget mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Amay.

"Ya kasihan jika kamu mengurus Ponpes ini sendirian! Setidaknya jika kamu menikah nanti, Pak lek harap suamimu mau bersama-sama mengembangkan pesantren ini! " jawab Pak lek Rohim dengan wajah santai.

"Maafkan Pak lek, Nduk! Pak lek belum bisa bicara jujur tentang orang tua kandung mu! Pak lek gak mau kamu merasa sedih dan tertekan ketika menerima kenyataan ini! Lagipula Pak lek masih sangsi dengan orang tua kandung mu dan orang yang datang tadi! Pak lek tidak mau bertindak gegabah yang bisa membahayakan dirimu! " Batin Pak lek Rohim dengan wajah sedih.

"Kan ada Pak lek sama Bulek yang bantuin Amay! Jadi Amay santai aja! Ya kan Bulek? " ucap Amay yang langsung memeluk lengan Bulek Saroh dengan manja.

"Duh, manja ne! Terus kapan Pak lek sama Bulek mu punya cucu kalau kau belum juga nikah? Bulek kan pengen kayak Umi Firda yang selalu mamerin cucu nya! " ucap Bulek dengan mencubit gemes pipi Amay.

"Betul Nduk yang Bulek mu bilang! Mau gak Pak lek ta'aruf kan kamu dengan salah satu anak kenalan Pak lek! Siapa tahu aja jodoh! " sahut Pak lek Rohim ikutan mendukung ucapan istrinya.

"Amay belum kepikiran Pak lek, Bulek! Memang sih umur Amay sudah 25,tapi Amay masih belum siap mengemban tugas sebagai seorang istri dan seorang Ibu. " jawab Amay dengan menghela napas panjang.

"Yo wes lah! Kalau kamu sudah siap lahir batin, bilang sama Pak lek. Biar Pak lek carikan jodoh yang baik dan sesuai untuk mu, Nduk! " ucap Pak lek Rohim dengan bijak.

"Nah, sudah azan Dzuhur! Ayo kita sholat dulu! Abis itu baru makan siang! Nanti Haura keburu ngambek karena kelamaan nunggu kita. " sahut Bulek Saroh sembari bangkit dari sofa.

Amay dan Pak lek Rohim mengikuti langkah Bulek Saroh keluar dari ruangan tersebut lalu menguncinya dan pergi ke masjid untuk shalat dzuhur berjamaah.

🌾🌾🌾

Hajjah Marlena sangat berbahagia hatinya, karena putra sulung kebanggaannya pulang dari Kairo, Mesir hari ini. Ia menghubungi semua teman dan kerabat untuk datang ke rumah nya karena ia mengadakan syukuran atas kembalinya putra kesayangan nya ke Indonesia.

Ia bangga karena putranya sudah menyelesaikan pendidikan S3 nya dengan nilai yang sangat bagus. Dan putra nya juga sudah di minta universitas ternama untuk menjadi tenaga pengajar di universitas tersebut.

Anita menemui Izam di tempat jualannya. Ia bahagia karena akhirnya ia bisa melihat sang pujaan hati lagi karena ia sempat mencarinya ke sini tapi Izam sedang tidak berjualan. Anita sudah berpikiran jika Izam tidak mau berjualan lagi karena hinaan yang di lontarkan Umi nya itu.

"Mudah-mudahan nanti Mas Izam mau memenuhi undangan ku untuk datang ke rumah dan aku akan mengenalkan Mas Izam dengan Mas Ahyar kakak ku! " gumam Anita dengan melihat wajah Izam dari dalam mobil.

Ia terus memperhatikan para pembeli yang datang silih berganti membeli kebab buatan Izam hingga Izam sulit untuk beristirahat sejenak.

"Alhamdulillah... Walaupun aku libur kemarin, mereka yang datang hari ini lumayan banyak sekali! Mudah-mudahan jualan ku laris manis dan mendapat berkah. Aamiin!! " ucap Izam pelan sewaktu ingin duduk di kursi karena sudah lumayan lelah.

Ketika sudah mulai sepi pembeli, Anita keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati Izam yang sedang duduk berkipas-kipas karena gerah, padahal bukan siang tetapi malam hari.

"Mas Izam... " sapa Anita dengan tersenyum manis.

"Anita... Kenapa kamu kesini malam-malam? " ucap Izam dengan wajah kaget.

"Kemarin aku kesini nyariin Mas, tapi kedai Mas tutup! " jawab Anita dengan jujur.

"Oh, kemarin aku jenguk orang tua sahabatku di rumah sakit, jadi aku gak jualan. " ucap Izam santai.

"Ngomong-ngomong ada perlu apa kamu kesini? " tanya Izam langsung.

"Aku mau minta maaf atas sikap Umi ku terhadap Mas! Dan aku juga mau ngundang Mas Izam untuk datang ke rumah besok di acara syukuran pulangnya Kakak ku. Aku berharap Mas datang karena aku menunggu kedatangan Mas. " jawab Anita dengan penuh harapan.

"Tidak perlu meminta maaf, Mas gak ambil hati! InsyaAllah aku datang kalau gak ada halangan ! " ucap Izam yang mana membuat Anita sedikit lega.

"Kalau gitu, aku pulang dulu ya Mas! Assalamualaikum... " pamit Anita sambil berdiri dan berjalan ke tempat mobilnya parkir.

Izam ikut mengantar nya hingga Anita masuk ke dalam mobilnya.

"Hati-hati di jalan! Jangan ngebut-ngebut! " pesan Izam dengan tersenyum.

Anita menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis, ia begitu bahagia dengan perhatian kecil yang di lakukan Izam kepadanya.

Esok hari....

Rumah Haji Amir terlihat sibuk oleh para pekerja yang memasang tenda untuk acara syukuran. Hanya mengadakan syukuran, tapi tendanya persis seperti orang yang mengadakan hajatan perkawinan.

Anita sudah berdandan cantik dari pagi untuk menyambut kedatangan Izam. Umi nya senang melihat Anita berdandan tidak seperti biasanya, karena ia bermaksud mengenalkan Anita dengan anak sahabat suaminya yang juga ia undang di acara syukuran ini.

Acara pun di mulai setelah para tamu undangan sudah banyak yang berdatangan. Anita menunggu Izam dengan perasaan cemas dan gelisah karena takut Izam tidak memenuhi undangan nya. Padahal ia sudah berniat memperkenalkan Izam dengan kakak laki-laki nya, Mas Ahyar.

Para tamu sedang menikmati hidangan sambil berbincang dengan kenalan yang kebetulan bertemu di tempat ini, dan ada juga yang berkenalan dengan Ahyar dan berbincang dengan santai.

Anita langsung berdiri ketika melihat sosok yang datang dari arah luar. Wajahnya yang redup sekarang bersinar cerah secerah cuaca hari ini melihat kedatangan pujaan hati yang sangat ia tunggu-tunggu.

Begitu Izam masuk, ia di sambut senyuman manis dari Anita yang mana membuat Uminya langsung memasang wajah tidak suka.

"Mas, kenalin nih! Mas Izam, calon adik iparnya Mas! " ucap Anita memperkenalkan Izam kepada kakak sulungnya Ahyar.

Ahyar menyambut ramah uluran tangan Izam dan mereka saling memperkenalkan diri. Umi Anita memandang tidak suka ke arah putranya yang menyambut Izam dengan ramah.

"Anita! Kata Umi mu kau sudah punya kekasih ya? Mana dia? Bude mau lihat! " ucap Bude Maryam yang tiba-tiba menghampiri Anita dan Izam yang sedang menyantap makanan.

"Ini Bude, Mas Izam! Ini Bude aku, Bude Maryam! " jawab Anita sambil menunjuk Izam yang duduk di samping nya.

"Apa?? Gak salah kamu Anita! Punya kekasih modelan tampang doang! " cibir Bude Maryam dengan memandang rendah Izam.

"Kok Bude ngomong nya gitu? Ya gak salah lah! " jawab Anita dengan ketus.

"Kamu ini, anak kemarin sore sudah berani melawan orang tua! Heh Marlena! Bagaimana kau mendidik anak mu itu! Ngomongnya gak sopan gitu sama orang yang tua! " ucap Bude Maryam marah sambil memanggil Umi nya Anita.

"Kenapa sih Mbak? " tanya Umi Anita dengan malas.

"Itu anakmu! Gak sopan ngomong nya sama Bude nya sendiri! " tuding Bude Maryam dengan wajah kesal.

"Anita! Kenapa kamu bersikap begitu dengan Bude mu sendiri? Kamu mau belain pacar kamu yang kere ini! Iya? " hardik Umi Anita dengan wajah merah padam.

"Apaaa?? Jadi pacar yang kamu banggain itu kere, kismin! Ya ampun Anita?? Kenapa kamu begok banget sih! Apa kata orang jika keturunan Haji Syamsul mempunyai calon menantu kere? Apa kamu gak lihat semua sepupu kamu itu mempunyai calon yang kaya, mempunyai jabatan bagus, gak malu-maluin seperti ini! Mau makan apa kalau nikah nanti! Makan batu! " cibir Bude Maryam dengan suara keras dengan wajah memandang remeh Izam.

"Pasti dia datang kesini cuma mau numpang makan! Sekalian aja nanti kamu bawain dia bekal untuk orang tuanya di rumah. Orang kismin kan gak pernah makan-makan enak yang beginian! Ha... Ha.. Ha.. " ucap nya lagi dengan tertawa mengejek.

Wajah Izam merah padam mendengar hinaan yang keluar dari mulut Bude nya Anita dan pandangan semua orang yang memandang remeh dirinya dengan berbisik-bisik.

"Cukup Bude! Bude keterlaluan sekali! Hanya karena Mas Izam gak punya jabatan, Bude seenaknya menghina nya seolah-olah Bude orang yang paling benar! Apa Bude gak malu gelar nya aja hajjah tapi suka menghina orang! Malu Bude sama gelar Hajjah nya! " jawab Anita dengan marah dan langsung membuat Bude Maryam diam tak berkutik.

"Maaf Anita! Aku mau pamit dulu! Assalamualaikum! " ucap Izam langsung berdiri dan pergi dari rumah Anita.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya...

Selamat weekend...

Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍...

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

oh aku paham

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!