Siapa Amay sebenarnya?

Kejadian Bude Maryam yang marah-marah di kantor pengurus Ponpes Mutmainnah tidak membuat aktivitas belajar mengajar terganggu. Para Ustadz dan Ustadzah tidak memperdulikan semua itu karena mereka sudah tahu jika Amay lah yang berhak mengurus Ponpes Mutmainnah ini sesuai amanat pada wasiat Abah Sulaeman.

Pak lek Rohim atau biasanya di panggil Kyai Rohim di kalangan Ponpes dan sekitarnya mendapat tamu di ruangan khusus untuk tamu yang datang dan orang yang akan mendaftarkan anak mereka masuk ke pesantren ini.

"Memangnya siapa yang datang, Fikar? " tanya Pak lek Rohim kepada salah satu khadam pria yang melaporkan kedatangan tamu tersebut.

"Kurang tahu juga saya Kyai! Soalnya baru pertama kali saya melihat orang itu berkunjung ke pesantren kita ini! " jawab Zulfikar jujur.

. "Ya sudah, kembalilah ke sana! Bilang padanya saya mau sholat dhuha dulu! Kalau ia mau menunggu silahkan, dan kalau tidak mau ya silahkan juga! " pesan Pak lek Rohim sambil pergi ke masjid.

"Baik Kyai! " jawab Zulfikar dengan langsung pergi dari tempat tersebut.

Pak lek Rohim pun melanjutkan niatnya untuk shalat dhuha yang sempat tertunda karena laporan salah satu khadam nya yang bernama Zulfikar.

Ia shalat dengan khusyuk hingga tanpa di sadari memakan waktu hampir satu jam lamanya. Ketika keluar dari masjid, ia terkejut melihat Zulfikar sudah menunggu nya dengan tegak berdiri di luar masjid.

"Kenapa kamu masih di sini Fikar? " tanya Pak lek Rohim dengan kening berlipat.

"Saya menunggu Kyai! Tamu itu gak mau pulang, ia mau menunggu Kyai dan ingin bertemu langsung dengan Kyai. " jawab Zulfikar dengan wajah letih.

"Ya sudah kalau gitu! Kamu istirahat saja dan pergi ke dapur umum kita untuk meminta makan jikalau lapar. Dan jangan di tunda-tunda jika memang sudah lapar! " perintah Pak lek Rohim dengan tegas.

"Baik Kyai, terimakasih! " jawab Zulfikar penuh hormat.

Ia pun pergi ke dapur umum untuk meminta makanan karena ia memang sudah sangat lapar karena tidak sempat sarapan.

Sedangkan Pak lek Rohim pergi menemui orang yang menunggui nya dengan sengaja di ruang penerimaan tamu yang datang berkunjung.

"Assalamualaikum.. " ucap Pak lek Rohim masuk dan di sambut pria itu dengan berjabat tangan.

"Waalaikumsalam, Kyai! " jawabnya dengan tersenyum ramah.

"Saya pengurus Ponpes ini setelah pemiliknya wafat, Rohim! " ucap Pak lek Rohim memperkenalkan diri.

"Saya Hardi Winata, Kyai Rohim! " jawabnya juga memperkenalkan diri.

"Maaf, kalau boleh tahu ada perlu apa dengan saya sampai anda menunggu lama begini? " tanya Pak lek Rohim tanpa basa basi.

"Tidak perlu meminta maaf Kyai, saya lah yang harus meminta maaf karena mengganggu kesibukan Kyai. Saya ingin menanyakan hal yang mungkin sangat sensitif bagi Kyai sendiri. Apakah benar 25 tahun yang lalu pemilik Ponpes menemukan bayi perempuan di depan gerbang Ponpes? " tanya Hardi dengan penuh hati-hati.

"Kenapa anda bertanya seperti itu? " tanya balik Pak lek Rohim dengan rasa curiga.

"Maaf kan jika saya lancang Kyai. Apa kah ada yang saya tanyakan tadi Kyai? " tanya nya lagi kepada Pak lek Rohim.

"Ada, 25 tahun yang lalu kakak kandung saya dan ipar saya mengangkat seorang bayi perempuan yang terlantar untuk menjadi anak mereka. Tolong jawab pertanyaan saya, kenapa anda bertanya begitu? " tanya Pak lek Rohim sekali lagi.

"Saya adalah kaki tangan atau lebih tepatnya orang kepercayaan orang tua kandung bayi itu Kyai! " jawab nya dengan yakin.

"Apaaa????? " ucap Pak lek Rohim dengan wajah kaget.

Laki-laki yang bernama Hardi menganggukkan kepalanya dan kemudian merogoh sesuatu di dalam jas nya. Tampak sebuah foto usang yang memperlihatkan sepasang pria dan wanita Bule berfoto berdua dengan latar belakang sebuah rumah bergaya Eropa. Wanita Bule tersebut seperti sedang hamil, itu terlihat dari perutnya yang buncit seperti orang hamil 7 bulan.

Pak lek Rohim mengambil foto tersebut dan melihatnya dengan seksama. Ia tampak kaget melihat mata perempuan itu persis seperti keponakannya Amay. Dan wajah pria di foto tersebut mirip sekali dengan garis wajah Amay yang tidak terlalu lebar.

Ia meletakkan kembali foto tersebut ke atas meja, dengan menghela nafas pelan sebelum bicara.

"Sekarang apa yang anda inginkan? " tanya Pak lek Rohim penuh selidik.

"Saya tidak mau apa-apa, Kyai. Saya hanya berpesan agar selalu menjaga perempuan itu, dan jangan biarkan ia pergi sendiri tanpa ada yang menemani. Karena banyak orang jahat yang mengincar dirinya. Hanya itu pesan saya. Saya pamit undur diri Kyai, terimakasih atas waktunya. Assalamualaikum! " jawab nya sembari pamit undur diri.

"Tunggu Pak! Foto nya ketinggalan! " ucap Pak lek Rohim mengambil foto itu di atas meja untuk di berikan kepada pria itu.

"Berikan pada anak perempuan itu, Kyai. Hanya itu satu-satunya foto peninggalan kedua orang tuanya. " jawabnya dengan raut wajah yang sukar di artikan.

Setelah mengatakan itu, pria yang bernama Hardi pergi dari lingkungan Ponpes Mutmainnah dengan menggunakan mobil sedan yang cukup mewah.

"Foto siapa yang di tangan Abah? " tanya Bulek Saroh dengan tiba-tiba berdiri di samping Pak lek Rohim.

"Astaghfirullah hal adzim, Umi!! Bikin kaget Abah saja! Nih lihat sendiri! " ucap Pak lek Rohim kaget sambil mengusap pelan dadanya dan menyodorkan foto tersebut kepada Bulek Saroh.

Bulek Saroh pun dengan semangat mengambil foto tersebut dari tangan Pak lek Rohim dan duduk di sofa dengan serius melihat foto itu.

"Bah, kok laki-laki di foto ini bentuk wajahnya mirip banget dengan Amay! Mata Amay juga persis kayak perempuan Bule yang di foto ini! Emangnya ini foto siapa sih Bah? " tanya Bulek Saroh dengan mengernyit kan keningnya.

"Itu foto yang berikan pria yang baru saja pergi tadi. Katanya itu foto orang tua kandung Amay! " jawab Pak lek Rohim jujur.

"Oh, orang tua kandung Amay! " ucap Bulek Saroh masih belum sadar.

"Apaaaa????! Orang tua kandung Amay, Bah! " ucap Bulek Saroh lagi dengan terbata-bata.

"Iya Umi... Emangnya wajah Abah ini nampak berbohong sama Umi? " tanya Pak lek Rohim dengan menunjuk wajahnya sendiri.

"Ya gak sih Bah! Cuma Umi heran aja, beneran ini orang tua kandung Amay. Kalau ia kenapa baru sekarang mereka kesini, dan dari mana mereka tahu jika anak yang mereka buang ada di Ponpes ini? " jawab Bulek Saroh dengan wajah curiga.

"Huss... Gak boleh su'udzon! Dosa itu! " tegur Pak lek Rohim dengan wajah tidak suka.

"Umi bukan su'udzon Abah!! Umi cuma waspada aja, siapa tahu ada maksud terselubung kenapa mereka baru mau ke sini padahal mereka tau kalau anak itu ada di Ponpes ini? " jawab Bulek Saroh dengan santai.

"Iya juga ya Mi! Kenapa Abah gak kepikiran sampai sana! Kasihan sekali Amay jika ia di inginkan ketika ada mau nya saja! " ucap Pak lek Rohim dengan wajah sendu.

"Emang kenapa Amay mesti di kasihani Pak lek?? " tanya Amay yang sudah berdiri di depan pintu dengan raut wajah bingung.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya..

Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍...

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

siapakah Amay sebenarnya

2022-06-11

0

Sella Sella

Sella Sella

wah JD Amay ank horang kaya to Thor...

2022-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!