Penolong Mama yang misterius

Izam kaget ketika Davin menelpon nya memberitahu jika Mamanya ada di rumah sakit karena di serempet sepeda motor hingga segera di larikan ke rumah sakit.

*Flashback on

"Pa, nanti Mama boleh gak ikut Bik Jum belanja ke pasar tradisional? " tanya Mama Lia di sela-sela sarapan mereka.

"Kenapa Mama mesti ikut? " tanya Papa Idris balik.

"Soalnya belanja kali ini lebih banyak dari biasanya Pa, Mama mau belanja juga untuk pembuatan nasi kotak untuk sedekah kita minggu ini ke panti asuhan dan panti jompo. " jawab Mama Lia jujur.

"Oh gitu! Ya sudah pergi aja! Jangan lupa hati-hati Ma! " ucap Papa Idris memberikan izin.

Setelah selesai sarapan, Mama Lia bersiap-siap untuk belanja ke pasar tradisional bersama Bik Jum, dengan di antar sopir yaitu Pak Somat.

Pak Somat juga ikutan masuk ke dalam pasar untuk membantu membawa barang-barang belanjaan yang lumayan banyak itu. Pak Somat bolak balik membawa barang belanjaan tersebut karena tidak bisa di bawa dengan sekali angkut. Bik Jum juga ikutan membawa nya biar cepat selesai.

"Bik Jum, Pak Somat, bawa semuanya yah ke mobil! Saya mau belanja buah dulu ke sebelah sana! Nanti Pak Somat jangan lupa balik ya ambil buah-buahan yang saya beli! " ucap Mama Lia sambil menunjuk ke arah penjual buah.

"Baik Nyah " jawab mereka berdua barengan.

Bik Jum dan Pak Somat pun segera menenteng barang belanjaan yang terakhir dan membawanya ke tempat mobil parkir. Bik Jum menunggu di depan mobil, sedangkan Pak Somat kembali menyusul Mama Lia ke tempat penjual buah.

Pak Somat kembali menenteng belanjaan buah ke tempat parkir mobil, dengan Mama Lia berjalan di belakang nya. Namun baru separuh berjalan, sandal Mama Lia ke injak sesuatu yang membuatnya membungkukkan badannya melihat apa yang menyebabkan sandalnya seperti itu.

Tiba-tiba saja dari arah belakang, sebuah sepeda motor melaju dengan kencang ke arah Mama Lia. Mama Lia yang hendak kembali berdiri tidak bisa mengelak maju ataupun mundur, dan tanpa di sadari sepeda motor tersebut menyenggol tubuh Mama Lia dengan begitu keras dan kencang sehingga Mama Lia tidak bisa mempertahankan keseimbangan nya dan akhirnya jatuh ke bagian trotoar jalan dengan kuat yang membuat Mama Lia pingsan seketika dengan pelipis mengeluarkan banyak darah terhantam trotoar jalan tersebut.

Bik Jum menjerit histeris begitu melihat kejadian naas tersebut yang terjadi sangat cepat di depan matanya. Ia berlari ke arah Mama Lia yang sudah di kerumunin banyak orang. Ia memangku kepala Mama Lia yang banyak mengeluarkan darah dengan menangis pilu.

Beberapa orang langsung menelpon mobil ambulan dan Pak Somat juga langsung menelpon Papa Idris memberitahu kejadian naas tersebut tanpa ada yang di tutupi.

Tidak berapa lama kemudian, mobil ambulan pun datang. Para petugas medis pun bergerak cepat memberikan pertolongan pertama sebelum sampai di rumah sakit. Bik Jum ikut masuk ke dalam mobil ambulan sambil memegang erat genggaman tangan Mama Lia. Sedangkan Pak Somat mengikuti dari belakang menggunakan mobil.

Begitu sampai di rumah sakit, Mama Lia langsung di taruh di brankar yang sudah di siapkan petugas rumah sakit. Ia langsung di larikan keruangan UGD untuk di tangani.

Beberapa menit kemudian Papa Idris datang dengan wajah cemas dan langsung menunggu di kursi depan ruangan UGD untuk mengetahui keadaan istrinya saat ini.

Bik Jum di suruh pulang oleh Papa Idris untuk membersihkan diri karena pakaian nya penuh dengan darah dari kepala Mama Lia.

Dokter keluar dari ruangan UGD memberitahu jika Mama Lia membutuhkan donor darah karena persediaan golongan darah Mama Lia kebetulan sudah habis. Sedangkan stok darah dari PMI belum tahu kapan datangnya.

Papa Idris bingung dan cemas karena golongan darah istrinya adalah golongan darah yang langka dan tidak ada satupun dari ke empat anaknya yang mempunyai golongan darah yang sama. Hanya adik kandung Mama Lia lah yang mempunyai golongan darah yang sama dengan nya. Yang jadi masalahnya sekarang ini, adik kandung Mama Lia itu lagi berada di luar negeri bersama suaminya. Sedangkan Mama Lia harus segera mendapatkan donor sebelum 12 jam agar bisa di tindak lanjuti. Jika lewat dari 12 jam, dokter angkat tangan dan semuanya berserah diri kepada Allah sebagai yang menentukan hidup dan mati seseorang.

Di tengah kegundahan Papa Idris, perawat memberitahu kan bahwa ada seorang perempuan yang mau mendonorkan darahnya kepada Mama Lia. Perempuan itu sedang berada di ruang pengambilan darah. Papa Idris bersujud syukur mendengar kabar tersebut. Ia langsung menuju ruangan tersebut untuk bertemu perempuan yang sudah mendonorkan darahnya untuk keselamatan istrinya.

"Ya Allah... Terimakasih atas pertolongan-Mu! Engkau kirimkan perempuan itu sebagai penolong istri hamba.. Alhamdulillah wasyukurillah... " ucap Papa Idris penuh haru.

Ia menunggu di kursi tunggu yang ada di luar ruangan pengambilan darah, karena perawat mengatakan jika perempuan itu sedang mengistirahatkan dirinya setelah darahnya di ambil sebanyak dua kantong.

Papa Idris langsung berdiri ketika pintu ruangan tersebut terbuka dari dalam setelah menunggu selama hampir satu jam.

"Apakah engkau yang sudah mendonorkan darahnya untuk istri ku? " tanya Papa Idris dengan menangis haru.

"Jadi Bapak suami pasien? " tanya perempuan itu balik bertanya.

Papa Idris mengangguk kan kepala nya, dan perempuan itu juga membenarkan pertanyaan Papa Idris.

"Terimakasih banyak Nak, berkat pertolongan mu istriku akhirnya bisa di selamatkan! Aku tidak tahu harus membalas kebaikan mu dengan apa? Aku rasa uang saja tidak cukup untuk hal yang sebesar ini! " ucap Papa Idris dengan penuh syukur.

"Ya Allah Pak! Itu semua karena Allah, saya hanya perantara saja. Dan saya ikhlas melakukan semua itu tanpa mengharapkan balasan dan imbalan. Saya hanya membantu jika itu bisa saya bantu, dan kebetulan sekali darah saya sesuai dengan darah istri bapak. " jawab perempuan itu dengan lemah lembut.

"MasyaAllah... Mulia sekali hatimu Nak! Beruntung orang tua yang mempunyai anak seperti mu! " ucap Papa Idris dengan kagum.

Ketika ingin bertanya tentang namanya, perawat memanggil Papa Idris karena dokter ingin bertemu. Mau tidak mau akhirnya Papa Idris hanya memberikan kartu nama kepada perempuan tersebut agar suatu saat nanti bisa menghubungi nya jika membutuhkan bantuan dalam hal apa pun.

Flashback off*.

Izam sampai di rumah sakit bersama Davin, karena Davin yang menjemput nya dan pergi ke rumah sakit bersama-sama.

" Assalamualaikum Pa? Gimana keadaan Mama, Pa? " tanya Izam dengan khawatir ketika memasuki ruang rawat Mama nya.

Bersambung..

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya...

Semoga hari kalian menyenangkan...

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

siapakah gadis penolong ituuu

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!