Pertemuan Amay dan Izam

"Ayo Vin kita pulang! Besok aku akan mengirim orang untuk membersihkan rumah ini! " ajak Izam sambil masuk ke dalam mobil.

"Elo gak papa Bro! Ada yang lecet gak? " tanya Davin ketika memasuki mobil.

"Alhamdulillah gak ada. Tadi cuma kaget aja gue, makanya reflek jatuh. " jawab Izam sembari menyalakan mobil.

"Syukur lah kalau gitu! Ngomong-ngomong tadi tuh cakep juga ceweknya? Ya gak Bro? " ucap Davin sambil menggoda Izam..

"Semua perempuan ya pasti cakep dan cantik, mana ada perempuan yang ganteng. " jawab Izam asal.

"Ish , orang ngomong bagus-bagus jawabannya kayak gitu! Jawaban apaan itu! " ucap Davin kesal.

"Au ah, gak usah banyak omong. Gue mau fokus agar kita sampai apartemen sebelum Magrib. " sahut Izam kembali fokus menyetir mobil.

Selama perjalanan pulang, mereka larut dengan pikiran mereka masing-masing. Hanya suara radio yang meramaikan suasana di dalam mobil tersebut.

🌾🌾🌾

Di tempat lain, seorang gadis senyum-senyum sendiri di dalam kamarnya sambil melihat drama favoritnya. Gadis itu adalah Sumayyah yang biasa di panggil Amay.

Sudah dua tahun ini ia tinggal di rumah milik sahabatnya Aulia setelah ia lulus kuliah. Ia tinggal bersama Aulia dan sepupunya Zakia yang bekerja di sebuah rumah sakit.

Orang tua Aulia sengaja membeli rumah di ibukota agar ketika berkunjung ke sana mereka di perlu menginap di hotel karena kontrakan yang di huni Aulia tidak bisa menampung mereka yang sengaja berlibur ke kota.

Amay dan Aulia bekerja di tempat yang sama yaitu sebuah taman kanak-kanak karena mereka berdua kuliah mengambil jurusan yang sama pendidikan Guru TK.

Sedangkan Zakia adalah kakak sepupu Aulia yang baru tiga bulan lalu tinggal bersama mereka berdua karena ia di pindahkan ke kota setelah mengabdi di sebuah Desa di provinsi Kalimantan selama lebih lima tahun.

"Assalamualaikum! Amay! Aulia! Kalian sudah pulang belum? " teriak seseorang dari luar kamar.

"cklek" suara pintu kamar yang terbuka dan yang punya kamar masih tidak menyadari nya.

"Ya ampun!! Pantasan gak nyahut ketika di panggil. Yang satunya molor dan yang satunya lagi nonton pakai headset. Ckck... " ucap Zakia sambil geleng-geleng kepala.

"May, Amay!! " panggil Kia sambil menghoyang kaki Amay yang sedang menelungkup.

Amay yang sedang fokus menonton melonjak kaget ketika ada seseorang yang menyentuh kakinya.

"Astaghfirullah hal adzim Mbak? Kaget tau? " ucap nya gemes sambil mengusap dadanya yang berdebar kencang.

"Kamu sih! Nonton pake headset segala, orang ngucapin salam dari tadi gak denger karena di sumbat. "omel Kia dengan bibir manyun 10 senti.

"Mendingan nonton drama pake headset Mbak, daripada dengerin suara dengkurannya si Aulia, Noh! " tunjuk Amay pada seorang gadis yang tidur dengan mulut terbuka dan mengeluarkan nyanyian yang nyaring.

"Ha... Ha... Ha.... " mereka berdua kompak tertawa terbahak-bahak melihat gaya tidur Aulia yang jauh dari kata anggun dan feminim.

"Ya sudah, Mbak mau bersih-bersih dulu! Sudah gerah banget ini! " ucap Kia sembari keluar kamar tersebut.

Amay kembali melanjutkan acara menonton dramanya masih dengan menggunakan headset. Namun tiba-tiba ponselnya berbunyi nyaring dan kebetulan ia taruh di sisi laptopnya berada.

[Hallo, Assalamualaikum Pak lek!]

[Waalaikumsalam, Nduk! ]

[Iya Pak lek, tumben Pak lek nelpon Amay. Biasanya kan Amay yang selalu nelpon ke sana! ]

[Pak lek ini mau ngabarin kalau besok Pak lek mau safari dakwah di masjid At-Taqwa di daerah xxx. ]

[Oh gitu, terus Amay harus ngapain Pak lek! ]

[Kalau kamu ada waktu besok, temui Pak lek di sana! Ada titipan dari Bulek mu Nduk! ]

[InsyaAllah Amay akan ke tempat Pak lek dakwah besok. ]

[Yo wes, assalamu'alaikum Nduk ! ]

[Waalaikumsalam Pak lek. ]

"Hoam... !! " Amay menguap setelah mematikan ponselnya dan ia juga mematikan laptopnya karena ia sudah mulai mengantuk.

Pagi harinya, Amay dan Aulia pergi mengajar seperti biasanya. Karena jaraknya dekat dari tempat tinggal mereka, mereka berdua pergi dengan berjalan kaki.

"May, ntar pulang ngajar kita hangout di cafe langganan yuk? " ajak Aulia ketika mereka berjalan ke tempat mengajar.

"Kalau hari ini kayaknya gak bisa Ul. Semalam Pak lek telepon, katanya dia safari dakwah di daerah xxx. Aku di suruh ke sana karena ada titipan Bulek untuk ku. " jawab Amay menolak.

"Yahhh.. Malas banget pergi sendirian, mau langsung pulang juga malas. " keluh Aulia dengan wajah murung.

"Kenapa kamu gak ikut aku aja nemuin Pak lek di daerah tersebut? Lumayan kita jalan-jalan sambil cari suasana baru! " ajak Amay dengan semangat.

"Wah, boleh juga! Aku ikut! " jawab Aulia juga penuh semangat.

Mereka pun mempercepat jalan mereka agar cepat sampai karena dari kejauhan para murid mereka sudah banyak yang berdatangan.

Karena mereka sekalian piket, mereka berdua pulang jam 14.00. Dan mereka berdua memutuskan untuk langsung pergi ke masjid At-Taqwa di daerah xxx.

"Ul, kita nunggu di depan mini market itu aja yuk! Lagian Pak lek juga belum selesai acaranya. " ajak Amay ketika baru turun dari taksi.

"Ayok! " jawab Aulia mengiyakan.

Mereka berdua pun duduk menunggu di sebuah mini market yang menyediakan kursi dengan memakan camilan ringan yang mereka beli di mini market tersebut.

Ketika sedang asyik duduk-duduk, seorang pria mondar-mandir di depan mini market seperti mencari sesuatu. Merasa tidak ketemu, pria itu melangkahkan kakinya ke dalam mini market.

"May, aku mau masuk dulu yah kebelet pipis nih! Mau numpang toilet yang di dalam! " ucap Aulia dengan wajah yang gak enak di lihat.

"Ya udah sono! " jawab Amay masih mengunyah snack nya.

Aulia pun bergegas masuk ke dalam mini market karena sudah tidak tahan lagi.

Tidak berapa lama Aulia masuk, tiba-tiba seorang Ibu-ibu berteriak kecopetan di dalam mini market.

Amay yang takut Aulia kenapa-napa, bergegas masuk dan tidak sengaja menabrak seorang pria yang memakai hoodie hitam berjalan terburu-buru sambil memegang sesuatu di bagian perutnya.

Karena kaget, Amay reflek berteriak copet kepada pria yang memakai hoodie tersebut sehingga membuat yang ada di dalam dan di luar mini market menangkap pria itu dan memukulinya tanpa ampun.

"Berhenti!!!! " teriak Amay dengan suara yang menggelegar.

Mereka yang memukuli pria itu langsung berhenti ketika mendengar teriakan keras Amay.

"Mbak, kenapa menghentikan kami! Kami akan beri pelajaran kepada pencopet ini agar tidak mencopet lagi. " jawab seorang pemuda yang memakai baju kotak-kotak.

"Iya Mbak! Hajar terus nih copet biar kapok ! " jawab pemuda yang satunya lagi.

"Berhenti kalian! Kenapa kalian langsung memukulinya? Coba tanya Ibu itu, apakah pria ini yang mencopet nya? " ucap Amay lagi sambil menunjuk Ibu-ibu yang teriak copet itu.

"Iya, apa yang di bilang Mbak Bule ini benar! Yang copet itu bukan Mas-mas ini! Tapi perempuan yang berambut merah tadi! Dia mengambil dompet Saya. Hu... Hu.. Hu.. " jawab Ibu-ibu itu sambil menangis.

"Tapi kenapa tadi Mbak teriak copet sama pria ini? " cerca Bapak-bapak yang berkumis lagi.

"Saya gak teriak sama Mas-mas ini! Saya kaget karena hampir tertabrak tadi dan reflek bilang copet. " jawab Amay jujur.

"Jadi, kita menangkap orang yang salah? Aduh, maaf banget Mas! Maaf! " ucap mereka yang ikut memukuli tadi.

Pria yang di pukuli tadi pun berdiri sambil memegang pipinya kesakitan. Ia berlalu dari mini market tersebut tanpa berkata apa-apa, hanya meringis saja.

"Kenapa May rame-rame? " tanya Aulia yang tiba-tiba bicara di samping Amay.

"Astaghfirullah hal adzim Ul... Ngagetin aja tahu gak? " omel Amay sambil memegang dadanya.

Bersambung.

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya..

Semoga hari kalian menyenangkan...

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

Azam kah itu yg d kroyok

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!