Izam bertemu keluarga Haji Amir.

Hari minggu, Izam di temani Davin pergi mencari rumah kontrakan yang akan Izam tempati selama melakukan misinya.

Karena Izam selama ini tinggal di sebuah apartemen pribadi nya di kawasan Kemang, Izam tidak perlu lagi meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk tinggal di luar rumah utama.

"Elo mau cari rumah di daerah mana Bro? " tanya Davin sambil menyetir mobil.

"Belum gue tentuin karena gue masih ragu! " jawab Izam dengan mengutak-atik ponselnya.

"Elo ngapain sih mainin HP mulu dari tadi! " ucap Davin sebel.

"Ini nih yang bikin gue bingung! Gue lihat rumah-rumah yang aman dan nyaman di kontrakkan di daerah xx. Gue juga cari di Facebook rumah yang bisa di kontrakkan, dan yang muncul banyak banget. Gue bingung mau milih yang mana? Semuanya lumayan untuk gue tinggali. " jawab Izam dengan mendesah pelan.

"Elo pilih aja yang memang bagus dan aman secara random. Habis itu kita cek langsung ke lokasi secara keseluruhan rumah nya satu persatu. Jadi kita beneran tahu kalau rumahnya beneran bagus apa nggak. Jangan di iklan aja bagus, tapi pas di tengok langsung ancur deh itu rumah. "ucap Davin dengan bijak.

"Okelah kalau gitu! Gue pilih dulu lah rumah yang kira-kira aman dan bagus menurut gue. " jawab Izam kembali bersemangat memainkan ponselnya.

Akhirnya ada empat buah rumah yang akan mereka lihat hari ini, dengan lokasi yang tidak terlalu jauh antara semuanya. Izam dan Davin turun dari mobil menuju rumah yang pertama.

"Beneran ini lokasi nya Bro? Kok gue jadi gak yakin kalau lihat di sekelilingnya ini! " ucap Davin ketika mereka memasuki halaman rumah tersebut.

"Yakin gue ! Tuh lihat alamatnya sama dengan alamat yang di hp! " tunjuk Izam ke nomor rumah yang tertera di dinding rumah tersebut.

Davin hanya mengangguk dan kemudian berjalan melihat di sekeliling rumah tersebut. Izam menelpon pemilik rumah, namun panggilannya tidak terjawab.

"Gimana Bro? Apa kata yang punya rumah? " tanya Davin setelah berkeliling sebentar.

"Gak di jawab panggilan gue! Padahal nomornya aktif. " jawab Izam sembari menghubungi nya kembali.

Setelah lama berusaha, Izam akhirnya menyerah dan mereka pun langsung menuju rumah yang selanjutnya.

"Haduh!! Capek juga cuma lihat-lihat rumah doang! Mana gak ada satupun yang sesuai dengan yang di iklankan! " keluh Izam sembari mengipasi wajahnya dengan tangan.

"Iya, capek banget gue! Kita makan siang aja dulu yuk! Udah meronta-ronta nih cacing di perut gue mintak makan. " ajak Davin sambil memegang perutnya.

"Ayok! Gue juga udah lapar! " jawab Izam setuju.

Mereka pun pergi ke sebuah rumah makan untuk mengisi perut mereka yang sudah minta di isi.

Setelah makan, Izam dan Davin pergi ke masjid yang tidak jauh dari lokasi tempat mereka makan tadi untuk melakukan sholat dzuhur sebelum melanjutkan kembali aktivitas mereka dalam mencari rumah untuk Izam.

"Ya ampun... Segini amat nyari rumah! Dari pagi sampai jam tiga begini belum ada yang benar-benar cocok. " keluh Davin sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.

"Mau gimana lagi, gak ada satu pun yang sesuai dengan yang di iklankan. Menipu semuanya! " jawab Izam juga dengan nada kesal.

"Terus sekarang gimana lagi nih Bro! Tidak lama lagi Asar tiba, sedangkan rumah untuk elo tinggali belum juga dapat. Apa kita tunda aja cari rumahnya minggu depan lagi? " ucap Davin meminta pendapat Izam.

"Tunggu dulu lah Vin, masih ada satu lagi nih rumah yang akan kita tengok. Letaknya agak jauh sih dari lokasi kita yang sekarang ini. Kalau memang tidak sesuai juga, kita tunda sampai minggu depan. " jawab Izam sambil melihat ponselnya.

"Ayo kita ke sana, mumpung azan Asar belum berkumandang! " ajak Izam sembari memasuki mobil.

Davin pun ikut masuk duduk di samping Izam yang menyetir membawa mobil ke alamat yang terakhir.

Setelah berkendara selama hampir 20 menit di tambah jalanan macet hingga memakan waktu hampir setengah jam, mereka berhenti di sebuah rumah yang cukup sederhana, dengan halaman hijau yang luas dan di pagari keliling. Terdapat pohon Mangga dan rambutan di sisi kanan rumah tersebut dan sebuah taman kecil yang belum ada bunga yang di taruh di sana.

"Wah, kayak nya lumayan Bro kalau dari luar! " puji Davin ketika turun dari mobil.

"Mudah-mudahan lah Vin. Kita tunggu yang punya rumah dulu, katanya tadi sebentar lagi ia sampai. " ucap Izam dengan sangat berharap.

Mereka berdua menunggu sambil duduk-duduk di dekat mobil karena pagar rumah ini masih terkunci.

"Assalamualaikum, Nak ! " ucap seseorang yang datang dari arah kanan Izam.

"Waalaikumsalam, benar dengan ibu Yasmin? " jawab Izam sambil bertanya.

"Benar, saya Yasmin. Pemilik rumah ini. Ayo kita masuk dan lihat-lihat di dalam. " jawab nya sambil membuka gembok pagar.

"Iya Bu, perkenalkan saya Izam, dan ini sahabat saya Davin. " ucap Izam memperkenalkan diri.

Mereka saling menangkup kan kedua tangan di dada tanda memberi salam tanpa harus bersalaman. Izam dan Davin mengekori Ibu Yasmin dari belakang memasuki halaman rumah tersebut.

Izam dan Davin memeriksa hingga ke dalam rumah sambil bertanya-tanya dengan Ibu Yasmin tentang rumah tersebut.

"Jadi gimana Nak Izam? Apa suka dengan rumah ini? " tanya Ibu Yasmin dengan ramah.

"Alhamdulillah, saya sangat suka banget Bu! " jawab Izam dengan tersenyum puas.

"Bunda Yasmin, panggil saya Bunda Yasmin seperti yang lainnya. " ucap Bunda Yasmin kepada Izam dan Davin.

"Eh i-iya Bu-bunda. "jawab mereka berdua dengan sungkan.

"Tidak perlu sungkan begitu, oh ya nak Izam mau menyewa nya berapa lama? " tanya Bunda Yasmin kembali.

"Satu tahun dulu lah Bunda. Nanti kalau betah, saya sambung lagi masa sewanya. "jawab Izam dengan pasti.

Mereka bertiga terlibat akad sewa menyewa dan Izam langsung mentransfer uang sewa nya melalui SMS banking.

Setelah selesai transaksi mereka, Bunda Yasmin pamit pulang setelah memberikan kunci rumah tersebut ke tangan Izam.

"Alhamdulillah Vin, akhirnya dapat juga gue rumah untuk misi gue! " ucap Izam penuh syukur.

"Alhamdulillah Bro! Gue ikut senang usaha kita akhirnya gak sia-sia. " jawab Davin ikut senang.

"Kalau gitu, ayo kita pulang! " ucap Izam sambil berjalan ke arah mobilnya.

Karena terlalu senang, Izam tidak melihat sisi kirinya ada mobil lewat dan tanpa sengaja menyenggol Izam hingga Izam terjatuh di pinggir jalan.

"Astaghfirullah hal adzim Bro? Elo gak papa? Begok banget tuh orang, masa gak tau wujud orang segede ini.! " omel Davin dengan wajah terkejut.

"Ma-maaf Kak, saya gak sengaja. Saya buru-buru mau pulang. " ucap seorang wanita yang turun dari mobil dengan wajah menyesal.

"Ini kartu nama saya Kak! Kalau ada yang sakit langsung saja kerumah sakit dan hubungi saya untuk biaya rumah sakitnya. " ucap perempuan itu dengan buru-buru.

"Anita Fitria Amir " gumama Izam ketika melihat kartu nama tersebut.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beristirahat ya bestie...

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

lanjuuutttttt

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!