Misi pertama Izam di mulai.

"Apaa??? " pekik Izam tidak percaya.

"Wah, makin gila aja ide elo Vin! " ucap Izam meraup kasar wajahnya.

"Cuma itu satu-satunya jalan elo nyari perempuan yang gak mata duitan dan serakah! " jawab Davin dengan santai.

"Ya, tapi gak jadi kere juga kali Vin? Kalau gue gak punya uang gimana ada perempuan yang mau sama gue! " ucap Izam kesal.

"Itulah kesalahan elo! Perempuan itu wajib punya sifat matre, tapi matre dalam hal apa dulu. Kalau elo gak punya harta yang banyak dan gak bekerja, perempuan manapun gak bakalan mau sama elo yang pengangguran. Yang jadi maksud gue itu, elo pensiun sementara jadi pengusaha. Elo kerja aja seperti orang biasa seperti berdagang atau jualan yang penting bisa menghasilkan duit. Dari kerjaan elo itulah elo bisa menilai apakah ada perempuan yang mau hidup dengan laki-laki yang uangnya tidak seberapa besar itu? " jawab Davin panjang lebar.

"Mendingan elo pikirin baik-baik deh saran gue! Ide itu keluar begitu saja di kepala gue melihat elo yang selalu gagal dengan permasalahan yang sama. Gue harap elo mau ngikutin ide gue karena itu jalan terbaik mencari perempuan yang tulus menerima elo apa adanya bukan karena ada apanya! " nasihat Davin lagi sambil meninggalkan Izam yang masih termenung.

Setelah mengatakan semuanya, Davin pun keluar dari ruangan Izam. Sedangkan Izam masih berperang di kepalanya tentang ide gila Davin dan memikirkan apa yang dikatakan Davin tadi. Selama ini ia selalu bertemu wanita yang sempurna dari segi fisik dan itu membuatnya merasa bangga karena mereka semua pasti mengincarnya untuk di jadikan pendamping hidup.

Tapi, tidak satu pun di antara wanita tersebut yang mencintainya dengan tulus, semuanya mengincar harta nya bahkan dulu ia tidak segan-segan membelanjakan mereka dengan dalih saling cinta.

"Apa aku benar-benar harus ikutin idenya Davin? Tapi kalau aku lakukan itu, aku mau kerja apa? " gumam Izam pelan.

"Ah, lebih baik aku refresing dulu lah ademin kepala! Siapa tahu nanti ada ide baru! " ucap Izam sembari berdiri dari posisi uwenaknya.

Ia pun beranjak pergi untuk berkeliling sebentar mengitari penjuru kota agar bisa mendapatkan ide pekerjaan apa yang akan ia lakoni ketika berpura-pura menjadi orang kere.

"Kalau aku jualan, Kira-kira apa ya yang aku jual? Yang tidak rumit membuatnya? " gumam Izam dengan tangan di dagu seraya berpikir.

Ia kembali mengitari orang-orang yang berjualan di sepanjang kaki lima, dan ia mengamati bagaimana orang tersebut berjualan, bagaimana ia mengerjakan nya dan banyak kah pembelinya.

"Sepertinya itu sangat sulit, lebih baik aku cari yang lain saja! Siapa tahu ada yang lebih menarik lagi! " ucap Izam pelan seraya melajukan mobilnya pelan-pelan.

Akhirnya sampailah ia di depan sebuah mini market IndoApril yang di depannya terdapat orang yang berjualan kebab dan minuman dingin.

Karena perutnya mulai lapar, ia turun dan memesan kebab untuk mengganjal perutnya walau untuk sementara.

"Bang! Kebab nya satu ya? " ucap Izam kepada penjual kebab.

"Yakin cuma satu Bang! Nanti gak kenyang lagi kalau cuma satu? " tanya penjual kebab balik.

"Oke deh Bang, dua aja! " jawab Izam pelan.

"Siap ! " jawab penjual kebab lagi dengan semangat.

Penjual kebab pun mulai melakukan aksinya dengan penuh semangat dan cekatan. Hanya dalam waktu 10 menit, dua buah kebab siap untuk ia santap.

Izam memakannya dengan perlahan karena masih cukup panas untuk di makan langsung. Ia memejamkan matanya ketika gigitan pertama berada dalam mulutnya hingga gigitan berikutnya.

"Gak nyangka kalau makanan kayak gini enak banget! Aja, aku punya ide! Lebih baik aku jualan kebab saja. Selain enak, cara bikinnya dan tempatnya sangat bersih. Gak makan waktu lama dan juga tidak terlalu berantakan. " ucap Izam dengan tersenyum bahagia.

Ia pun menghabiskan kebab pesanannya dan mulai bertanya kepada penjual kebab ketika mulai sepi pembeli.

Izam dan penjual kebab terlibat pembicaraan yang cukup serius, dan terlihat ekspresi puas yang tergambar di wajah Izam ketika ia kembali ke mobilnya.

"Aku harus mempersiapkan semuanya kepada Davin, agar aku bisa lebih cepat belajar membuat kebab. Bagaimana pun juga, aku harus bisa membuat kebab yang enak agar tidak sepi pembeli, dan tidak cepat bangkrut. " gumam Izam sambil menyetir mobilnya.

Izam kembali melajukan kendaraannya ke arah kantor, karena masih satu jam lagi sebelum jadwal pulang semua karyawan.

"Tolong panggilkan Davin ke ruangan saya! " ucap Izam tanpa menoleh kepada sekretaris nya.

"Baik Pak! " jawab sang sekretaris cepat.

Izam pun menunggu Davin di ruangannya, karena sebagai asisten pribadi dan tangan kanan, Davin mempunyai ruangan sendiri agar ia bekerja dengan leluasa.

Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dan Davin masuk dengan langsung duduk di hadapan Izam.

"Ada perlu apa Bapak memanggil saya? " tanya Davin dalam mode kerja.

"Bukan tentang kerjaan, jadi santai seperti biasa! " jawab Izam memainkan pulpen nya.

"Kenapa loe? " tanya Davin mode santai.

"Gue udah mutusin untuk ikutin ide elo itu! Dan gue mau jualan kebab aja untuk mencari duit. Karena gue masih tahap belajar, gue mau elo menghandle semua kerjaan. Elo bisa hubungin gue kalau mau tanda tangan, sedangkan urusan yang lainnya elo yang pegang. " ucap Izam mantap.

"Seriusan loe Bro! " tanya Davin dengan wajah tidak percaya.

"Dua rius malahan. " jawab Izam santai.

"Wah, bravo!! Salut gue ama elo! " ucap Davin sambil bertepuk tangan.

"Oh ya, jangan sampai orang tua gue tahu tentang rencana ini! " sahut Izam memperingatkan Davin.

"Gampang, bisa di atur! " jawab Davin mengiyakan.

Mereka pun berbincang dengan serius rencana tersebut agar berjalan dengan lancar. Davin mengusulkan agar Izam menyewa rumah kontrakan yang sederhana namun terlihat bersih dan rapi.

🌾🌾🌾

Mama Izam baru saja pulang dari rumah temannya di daerah xx. Ia pulang dengan wajah bahagia, seperti baru saja mendapatkan undian.

"Assalamualaikum Pa? " ucap Nyonya Liliana memberi salam.

"Waalaikumsalam Ma, senang banget nampaknya hari ini? " tanya Papa Idris dengan heran.

"Iya dong Pa, Mama tadi ketemu perempuan cantik banget, matanya biru kayak Bule, pake jilbab panjang tapi gak pake cadar. Ya Allah, pengen banget Mama tuh anak jadi istrinya Izam. " jawab Nyonya Liliana dengan penuh semangat.

"Mama senang banget jodohin Izam? Emangnya gak kapok kalau Izam masih gak mau kalau di jodohin? " sahut Papa Idris meledek istrinya.

"Ish Papa, bukannya bantuin bilangin malah ngeledek! " jawab Nyonya Liliana cemberut.

"Emang Mama yakin kalau perempuan yang Mama jumpai tadi perempuan yang pantas untuk Izam? " tanya Papa Idris sambil membetulkan letak kacamata nya.

"InsyaAllah Mama yakin banget Pa, Mama kan bisa tahu karakter seseorang ketika bertemu pertama kali. Seperti pacar Izam yang sudah-sudah, baru ketemu aja Mama udah tahu kalau perempuan tersebut cuma baik di depan aja. Di belakang nya hancur dan bobrok. Gak kayak yang ini, aduhh... Rasanya Mama udah gak sabar mau jadiin Amay menantu Mama! " jawab Nyonya Liliana dengan tersenyum lebar.

"Mudah-mudahan keinginan Mama terkabul!! Aamiin!! " ucap Papa Idris di aminin Nyonya Liliana.

Bersambung...

Selamat membaca dan semoga terhibur..

Terpopuler

Comments

Nely

Nely

hbhjjhhjjjuuuujjhh
.. nbbbbbbbbbbmnjjjjjjkokoiikoiioiiiiijjiijhh
bbbbbbbbbbbbbbbbbno no mumbo-jumbo no no. n#hjj

2023-06-30

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

penjual kebab tajir melintir

2022-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!