Shasha membuat keributan di kantor Izam

Mobil yang di kendarai Izam memasuki sebuah gerbang besar dan tinggi yang mana langsung terbuka ketika ia memberikan klakson sebanyak tiga kali. Begitu masuk tampak sebuah bangunan yang megah dan mewah berdiri kokoh dengan halaman yang sangat luas, beberapa mobil mewah parkir di parkiran dan terdapat sebuah taman bunga mini dan kolam kecil.

Izam keluar dari mobil setelah memarkirkan nya di antara mobil-mobil yang lain. Ia segera masuk ke rumah megah tersebut dengan langkah yang gontai dan wajah yang lesu.

"Assalamualaikum Ma, Pa? " sapa Izam sambil mengucapkan salam ketika memasuki ruang keluarga.

"Waalaikumsalam sayang! " jawab Mama Izam dan langsung meletakkan majalah yang ia baca.

"Bukannya kamu sudah pulang dua jam yang lalu? " tanya sang Papa yang sedang menonton televisi.

"Mampir dulu Pa ke apartemen di kawasan Bintaro. " jawab Izam singkat.

"Mau apa lagi kau ke sana? Sudah ketemu dengan perempuan culas seperti itu? Heran Papa, kok bisa-bisanya seorang pengusaha hebat menyukai perempuan bermuka dua seperti itu! " ucap sang Papa dengan tersenyum mengejek.

Izam merasa tertohok dengan ucapan Papa nya, ia juga tidak habis pikir bagaimana ia bisa di tipu mentah-mentah oleh perempuan seperti itu.

"Iya sayang, kamu kenapa sih cinta benget sama perempuan itu? Sudah capek Mama promosiin anak-anak temannya Mama, tapi satu pun gak ada kamu lirik. Mama akui sih kalau pilihan mu itu cantik, tapi entah kenapa setiap melihatnya firasat Mama sering gak enak dan gak respek lihat semuanya. " ucap Mama nya dengan jujur.

"Maliq, dengarkan Papa bicara! Papa dan Mama tidak menuntut menantu yang kaya, sederajat dengan kita atau semacamnya. Tapi perempuan yang baik, sopan santun, tulus, ramah karena emang itu sifatnya, bukan karena sesuatu atau ada apanya. Papa sama Mama gak masalah punya menantu yang biasa saja asalkan mempunyai akhlak yang bagus. " ucap sang Papa dengan serius.

"Iya Pa, Maliq akan ikutin semua omongan Papa dan Mama. Hanya saja sekarang ini Maliq malas ngomongin tentang perempuan. Maliq malah capek berurusan dengan perempuan sekarang ini, apa lagi semuanya mendekati Maliq hanya karena uang dan harta Maliq saja. " jawab Izam dengan nada malas.

"Tumben kamu ngomong kayak gitu sayang? Kamu ada masalah? " tanya Mama nya dengan serius.

"Izam sudah tau kalau Shasha selama ini pura-pura mencintai Izam. Ia selama ini bersama Izam hanya mengincar uang dan harta Izam saja. Dia bahkan melakukan perbuatan hina dengan teman-teman nya di apartemen yang Izam beri untuknya. " curhat Izam dengan nada sendu.

"Alhamdulilah kalau kamu sudah sadar Nak? Asal kamu tahu, Mama sudah lama tahu kalau perempuan itu bukan perempuan yang baik. Hanya saja Mama tidak tega mengatakan semuanya pada mu karena waktu itu kamu begitu memujanya sehingga tidak suka jika ada yang membicarakan pacarmu itu. " ucap Mama nya dengan penuh syukur.

"Waktu itu anakmu itu lagi mabuk cinta, jadi semua omongan orang hanya angin lalu. Dia sudah buta karena perempuan itu. Makanya yang jelek jadi bagus dan yang bagus jadi jelek. " sindir Papanya dengan nada mengejek.

Izam mendengus kesal mendengar ejekan Papanya. Ia pun baring di pangkuan Mamanya seperti biasanya saat ia galau Mama nya lah yang berperan sebagai obat menenangkan hati.

Izam Maliq Barzakh putra bungsu pasangan Idris Murat Barzakh dan Liliana Artasena. Idris Murat Barzakh seorang keturunan Arab dan Persia dari kedua orang tuanya menikah dengan putri tunggal pengusaha properti asal Indonesia Barry Wijaya Artasena. Mereka mempunyai tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki yaitu Isnaini Malayka Barzakh, Si kembar Iswara Malika Barzakh dan Isyana Malika Barzakh, dan yang bungsu Idzam Maliq Barzakh.

Diantara keempat anak-anak pasangan Idris dan Liliana, hanya Izam lah yang mengikuti jejak orang tuanya terjun ke dunia bisnis dan meneruskan usaha kedua orang tuanya. Isnaini (aini) berprofesi sebagai pengacara, Iswara (ara) berprofesi sebagai Dokter anak dan Isyana (ana) berprofesi sebagai koki atau chef. Mereka bertiga sudah berkeluarga semuanya dan tinggal di kota yang berbeda-beda.

Diantara mereka berempat hanya Izam lah yang paling tidak suka tampil di depan khalayak ramai. Ia lebih senang berada di balik layar, semua sangat mengenal nama seorang Idzam Maliq Barzakh. Tapi hanya segelintir orang yang tahu bagaimana rupanya, baik wajah maupun sifatnya.

Izam tidak hanya sukses mengelola perusahaan milik Papa dan Mamanya, tapi ia juga sukses mengelola perusahaan nya sendiri yang ia rintis sewaktu ia masih mengenyam bangku sekolah menengah atas. Izam mempunyai dua orang sahabat rasa saudara yang bernama Davin Pratama dan Fahri Saputra. Davin bekerja sebagai asisten pribadi Izam dan tangan kanannya Izam, sedangkan Fahri bekerja sebagai Dokter mata di sebuah rumah sakit milik keluarga Izam.

Izam masih berbaring di pangkuan Mama nya ketika ponselnya berbunyi dengan nyaring. Ia tidak menghiraukan bunyinya yang berisik itu dan tetap membenamkan wajahnya di perut sang Mama.

"Hei Bocah! Angkat ponsel mu itu! Berisik sampai ke sini! " teriak Papa nya dari arah luar.

"Burung Papa itu yang berisik! Suruh diam juga! " jawab Izam juga dengan teriak kepada Papa yang sedang bermain dengan kakak tua kesayangannya.

"Angkat dong sayang telepon nya? Siapa tahu itu telepon penting! " ucap Mama Lia sambil membelai rambut lebat Izam.

Izam mendengus kesal dan kemudian bangkit dari posisi uwenak nya mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja dan semakin kesal melihat siapa yang menghubungi nya.

[Assalamualaikum.. Ada apa??]

[Wa'alaikumussalam Bos! Sensi amat, kayak anak perawan PMS aja! ]

[Kalau gak penting gue matiin nih! ]

[Eit... Tunggu dulu! Enak aja main matiin segala! ]

[Ya udah, ada apa??]

[Buruan elo ke kantor sekarang, bini elo kumat di kantor! Ngamuk-ngamuk gak jelas! Buruan!! ]

[Etdah... Bini dari hongkong! Jangan ngelindur loe! Gue lagi malas ke kantor, gue mau hibernasi! ]

[Gue serius dodol! Awas aja kalau elo gak datang, gue resign jadi asisten elo! ]

[Iya ya.. ]

"Heran gue, yang jadi bosnya kan gue. Kenapa jadi dia yang nyuruh-nyuruh gue? Wah, gak benar nih anak! Awas aja nanti di kantor, gue pukul bokongnya pakai sapu! " gerutu Izam dengan kesal.

"Ma, Izam mau ke kantor dulu ya? Barusan Davin telpon suruh ke kantor. " pamit Izam sambil menyalami tangan Mama nya.

"Iya, hati-hati! Jangan ngebut bawa mobilnya! " ucap Mama nya dengan setengah teriak.

Izam pun kembali memasuki mobil mewahnya menuju kantor tempat ia selama ini bekerja di balik layar. Ia bisa saja tidak mengikuti suruhan Davin, tapi ia mikir seribu kali untuk tidak melakukannya. Jika Davin benar-benar resign jadi asisten pribadi nya, terus siapa nanti yang akan menggantikannya menemui klien untuk meeting. Otomatis ia tidak bisa lagi berdiri di balik layar jika Davin memutuskan untuk resign.

Akhirnya Izam sampai juga di depan kantornya, ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus petinggi perusahaan. Ketika ia hendak masuk ke dalam, dari jauh ia melihat seorang wanita beradu mulut di lobi dengan petugas resepsionis dan security.

"Ada apa ini! " ucap Izam dengan suara berat dan dingin.

Mereka yang cekcok tadi membalikkan badannya kebelakang melihat siapa yang menegur mereka.

Izam terlihat kaget ternyata wanita itu adalah Shasha namun secepat kilat ia merubah ekspresi wajahnya menjadi datar dan dingin ketika melihat kehadiran Shasha.

"Sayang? " ucap Shasha kegirangan melihat kedatangan Izam.

Ia setengah berlari mendekati Izam dan langsung berhenti ketika Izam mengangkat tangan kanannya agar ia berhenti mendekat.

"Security! "teriak Izam dengan keras.

"Ya Pak! " jawab dua orang security dengan nada tegas.

"Saya peringatan kepada kalian berdua, dan sampaikan kepada teman kalian yang lain. Mulai hari ini dan seterusnya, jangan pernah biarkan perempuan ini masuk atau menginjakkan kakinya di perusahaan ini! Lihat wajahnya baik-baik, dan jangan sampai kalian memberikan ia izin masuk ke sini! Ingat itu! " ucap Izam dengan lantang dan tegas.

"Siap Pak! " jawab mereka lagi dengan suara keras.

"Gak! Aku gak terima kamu perlakukan aku seperti ini! Aku gak terima! Brengsek kau! Bajingan! Awas kau! Akan aku balas kau ! " teriak Shasha seperti orang kesurupan ketika di paksa keluar oleh security.

Bersambung..

Selamat membaca dan selamat beraktivitas ya readers...

Mohon kritik dan saran yang membangun ya...

Terpopuler

Comments

norah selen

norah selen

engga tahu malu dan enggak Sadar gk kw shasa udh bt salah msih juga buat ribut

2024-02-21

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

gk.malu banget tkt kere jd ngemis2 cnt izam dl.dia blg akn buat izam bucin..skrg kebalik

2023-05-31

0

Merry Dara santika

Merry Dara santika

Ish sasha itu ga tau malu banget sih udh slh masih aja berbuat seenaknya

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok di apartemen.
2 Putus
3 Shasha membuat keributan di kantor Izam
4 Ide gila Davin
5 Misi pertama Izam di mulai.
6 Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7 Pertemuan Amay dan Izam
8 Pedekate Izam dengan Anita
9 Penolong Mama yang misterius
10 Amay kembali ke pesantren.
11 Penolakan keluarga Haji Amir
12 Antara Anita dan Amay
13 Rahasia Izam hampir terbongkar.
14 Siapa Amay sebenarnya?
15 Hinaan keluarga Haji Amir.
16 Davin meradang Izam di hina
17 Anita bersitegang dengan orang tuanya
18 Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19 Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20 Amay kabur ke kota
21 Ketegasan Pak lek Rohim.
22 Kembali ke pesantren.
23 Kembali ke pesantren 2...
24 Kepergok..
25 Amay anak kandung saya...
26 Saran Fahri
27 Anita lumpuh
28 Pertemuan kembali Amay dan Izam
29 Berkepribadian ganda??
30 Panik
31 Mengigau
32 Mendadak menikah
33 Mama Lia sedih....
34 Sah
35 Bukan pernikahan settingan.
36 Aura pengantin baru
37 Kisah masa lalu
38 Masa lalu bukan untuk dikenang
39 Kembali ke kota
40 Dia adalah istriku!
41 Rumahku Surgaku
42 Menantu idaman
43 Usaha terus....
44 Ulah Mama Lia
45 Nasib seorang pria
46 Julid
47 Bagai pinang dibelah dua
48 Kaget
49 Papa
50 Bau
51 Triple
52 Bergerak diam-diam...
53 Comeback
54 Rumah utama
55 Aku kembali, adik !!!
56 Baper
57 Rencana pertemuan
58 Awal mula...
59 Klan Atmanegara
60 Pemilik perusahaan..
61 Syahnaz oh Syahnaz
62 Damian Natanegara..
63 Bertemu Besan
64 Tindakan Rahman...
65 Kinanti atau Minarti...
66 Amay pingsan...
67 Seseorang...
68 Papa....
69 Merajuk...
70 Daisy dan tulip...
71 Barbeque...
72 Terkejut....
73 Kecurigaan Amay!
74 Pembicaraan rahasia...
75 Dukungan Izam...
76 Pertanyaan Amay...
77 Selalu berburuk sangka...
78 Kapal pesiar...
79 Pingsan berjamaah...
80 Bertambah shock...
81 Merengek kayak anak kecil...
82 Remedial ijab qabul
83 Shock terapi...
84 Jangan berharap pada manusia...
85 Orang kaya baru...
86 Familiar...
87 Rezeki nomplok...
88 Menginap di rumah Papa...
89 Patah hati...
90 Tidak kenal.
91 Rencana ke kota..
92 Kebakaran...
93 Persiapan acara 7 bulanan.
94 Tujuh bulanan Amay...
95 Memberitahu semua orang..
96 Hasil tes DNA..
97 Davin Pratama
98 Kedatangan Davin..
99 Abah dan Umi...
100 Berdamai dengan takdir..
101 Tidak sengaja bertemu..
102 Mencari asisten baru..
103 Seleksi
104 Bingung...
105 Kembali ke Jakarta
106 Tes wawancara..
107 Saat wawancara..
108 Cemburu..
109 Detik-detik Amay melahirkan...
110 Kejutan tak terduga..
111 Anugerah terindah..
112 Banyak bertanya...
113 Aku mencintai mu karena Allah...
114 Pompa Asi..
115 MengAsihi...
116 Alasan yang sebenarnya part 1
117 Alasan yang sebenarnya..
118 Alasan sebenarnya end..
119 Pulang ke rumah
120 Berkumpul bersama keluarga besar.
121 Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122 Berkumpul bersama keluarga besar end
123 Membantu di kantor..
124 Masih membantu di kantor.
125 Pelaksanaan aqiqah si kembar
126 ABG tua kasmaran..
127 Lamaran mendadak
128 Pernikahan kilat.
129 Tidak bisa di biarkan..
130 Hari terakhir kerja...
131 Will you marry me?
132 Aulia Maharani
133 Lamaran resmi..
134 Akhirnya sold out juga..
135 Pendarahan...
136 Berkah di balik musibah.
137 Kemarahan Davin
138 Tidak akan lolos begitu saja !
139 Izam yang sesungguhnya
140 Izam yang sesungguhnya bag 2
141 Kekesalan Ahyar..
142 Bukan dendam tapi keadilan
143 Menjelang hari pernikahan
144 Sidang perdana
145 Akhirnya Sah
146 Sholat berdua..
147 Malam pertama
148 Jepang
149 Healing
150 Menemui Ayang
151 Healing versi Izam
152 Destinasi honeymoon ala Davin Aulia
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kepergok di apartemen.
2
Putus
3
Shasha membuat keributan di kantor Izam
4
Ide gila Davin
5
Misi pertama Izam di mulai.
6
Izam bertemu keluarga Haji Amir.
7
Pertemuan Amay dan Izam
8
Pedekate Izam dengan Anita
9
Penolong Mama yang misterius
10
Amay kembali ke pesantren.
11
Penolakan keluarga Haji Amir
12
Antara Anita dan Amay
13
Rahasia Izam hampir terbongkar.
14
Siapa Amay sebenarnya?
15
Hinaan keluarga Haji Amir.
16
Davin meradang Izam di hina
17
Anita bersitegang dengan orang tuanya
18
Amay di jodohkan paksa Bude Maryam
19
Terbongkar nya niat sesungguhnya Bude Maryam
20
Amay kabur ke kota
21
Ketegasan Pak lek Rohim.
22
Kembali ke pesantren.
23
Kembali ke pesantren 2...
24
Kepergok..
25
Amay anak kandung saya...
26
Saran Fahri
27
Anita lumpuh
28
Pertemuan kembali Amay dan Izam
29
Berkepribadian ganda??
30
Panik
31
Mengigau
32
Mendadak menikah
33
Mama Lia sedih....
34
Sah
35
Bukan pernikahan settingan.
36
Aura pengantin baru
37
Kisah masa lalu
38
Masa lalu bukan untuk dikenang
39
Kembali ke kota
40
Dia adalah istriku!
41
Rumahku Surgaku
42
Menantu idaman
43
Usaha terus....
44
Ulah Mama Lia
45
Nasib seorang pria
46
Julid
47
Bagai pinang dibelah dua
48
Kaget
49
Papa
50
Bau
51
Triple
52
Bergerak diam-diam...
53
Comeback
54
Rumah utama
55
Aku kembali, adik !!!
56
Baper
57
Rencana pertemuan
58
Awal mula...
59
Klan Atmanegara
60
Pemilik perusahaan..
61
Syahnaz oh Syahnaz
62
Damian Natanegara..
63
Bertemu Besan
64
Tindakan Rahman...
65
Kinanti atau Minarti...
66
Amay pingsan...
67
Seseorang...
68
Papa....
69
Merajuk...
70
Daisy dan tulip...
71
Barbeque...
72
Terkejut....
73
Kecurigaan Amay!
74
Pembicaraan rahasia...
75
Dukungan Izam...
76
Pertanyaan Amay...
77
Selalu berburuk sangka...
78
Kapal pesiar...
79
Pingsan berjamaah...
80
Bertambah shock...
81
Merengek kayak anak kecil...
82
Remedial ijab qabul
83
Shock terapi...
84
Jangan berharap pada manusia...
85
Orang kaya baru...
86
Familiar...
87
Rezeki nomplok...
88
Menginap di rumah Papa...
89
Patah hati...
90
Tidak kenal.
91
Rencana ke kota..
92
Kebakaran...
93
Persiapan acara 7 bulanan.
94
Tujuh bulanan Amay...
95
Memberitahu semua orang..
96
Hasil tes DNA..
97
Davin Pratama
98
Kedatangan Davin..
99
Abah dan Umi...
100
Berdamai dengan takdir..
101
Tidak sengaja bertemu..
102
Mencari asisten baru..
103
Seleksi
104
Bingung...
105
Kembali ke Jakarta
106
Tes wawancara..
107
Saat wawancara..
108
Cemburu..
109
Detik-detik Amay melahirkan...
110
Kejutan tak terduga..
111
Anugerah terindah..
112
Banyak bertanya...
113
Aku mencintai mu karena Allah...
114
Pompa Asi..
115
MengAsihi...
116
Alasan yang sebenarnya part 1
117
Alasan yang sebenarnya..
118
Alasan sebenarnya end..
119
Pulang ke rumah
120
Berkumpul bersama keluarga besar.
121
Berkumpul bersama keluarga Besar 2
122
Berkumpul bersama keluarga besar end
123
Membantu di kantor..
124
Masih membantu di kantor.
125
Pelaksanaan aqiqah si kembar
126
ABG tua kasmaran..
127
Lamaran mendadak
128
Pernikahan kilat.
129
Tidak bisa di biarkan..
130
Hari terakhir kerja...
131
Will you marry me?
132
Aulia Maharani
133
Lamaran resmi..
134
Akhirnya sold out juga..
135
Pendarahan...
136
Berkah di balik musibah.
137
Kemarahan Davin
138
Tidak akan lolos begitu saja !
139
Izam yang sesungguhnya
140
Izam yang sesungguhnya bag 2
141
Kekesalan Ahyar..
142
Bukan dendam tapi keadilan
143
Menjelang hari pernikahan
144
Sidang perdana
145
Akhirnya Sah
146
Sholat berdua..
147
Malam pertama
148
Jepang
149
Healing
150
Menemui Ayang
151
Healing versi Izam
152
Destinasi honeymoon ala Davin Aulia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!