Malaikatku

Angga memutuskan kembali masuk ke dalam mobilnya, Sedangkan Arsen sudah lebih dulu meninggalkan tempat itu menuju kampusnya.

Nathan menghela napas dan memutar tubuhnya. Ketika dia berbalik pemuda itu kaget karena melihat kemunculan Renata yang menatapnya dengan tatapan empati.

"Hmm, sepertinya kamu sudah melihat semuanya, kamu mau menertawakanku kan? silakan, aku tidak akan peduli!" ucap Nathan sembari berlalu melewati tubuh Renata.

"Siapa yang mau menertawakanmu? aku tidak sejahat itu," sahut Renata sembari berusaha menyusul Nathan.

Mendengar ucapan Renata, Nathan tiba-tiba menghentikan langkahnya hingga membuat kepala gadis berkacamata itu, membentur dada Nathan.

"Aw!" Renata meringis sembari memegang keningnya.

Nathan mengembuskan napas dan menggelengkan kepalanya. Kemudian pria yang terkenal dingin itu kembali memutar tubuhnya dan hendak berlalu pergi.

"Nathan, terima kasih!" Nathan kembali menyurutkan langkahnya, begitu mendengar ucapan terima kasih yang dilontarkan oleh Renata.

Pemuda itu kembali berbalik dengan alis yang bertaut, bingung.

"Terima kasih?" desisnya lirih.

"Iya, terima kasih dan maaf!" ucap Renata lagi yang membuat Nathan semakin bingung.

"Berterima kasih dan minta maaf untuk apa?" ekspresi Nathan sudah kembali datar

"Berterima kasih, karena kamu sudah menolongku lepas dari jebakan Roby dan Tania malam itu dan maaf karena sudah kasar dan menuduh kamu yang tidak-tidak.

Nathan tercenung untuk beberapa saat. Detik berikutnya, pemuda itu menghela napasnya kembali.

"Oh, jadi kamu sudah tahu semuanya? bagus deh kalau begitu. Sudah kan? kamu mau bilang itu aja kan? kalau iya,aku mau pergi lagi," ucap Nathan.

"Kenapa kamu tidak memberitahukanku tentang rencana mereka?" tanya Renata menuntut.

"Kalau aku mengatakannya, apa kamu akan percaya? tidak kan?"

Renata bergeming, tidak membantah ucapan Nathan. Karena memang kalau Nathan mengatakan yang sebenarnya, dia pasti menuduh pemuda itu berbohong.

"Aku memaafkanmu dan aku terima ucapan terima kasihmu. Sudahkan? kalau sudah, aku mau pergi?" Nathan kembali buka suara yang lagi-lagi dengan ekspresi datarnya.

"Dasar beruang kutub! tuh wajah bisa nggak sedikit aja ada ekspresinya? Nih, datarrr aja kaya jalan tol," Renata menggerutu, mirip seperti gumaman, tapi masih bisa didengar oleh Nathan. Namun lagi-lagi pemuda itu tidak peduli.

"Kamu tidak mau tanya bagaimana aku bisa tahu, gitu? ditanya kek," Renata kembali kesal dengan sikap apatis yang ditunjukkan oleh Nathan.

"Apa perlu aku menanyakannya? kalau iya, baiklah. Bagaimana kamu bisa tahu?" ucap Nathan akhirnya.

"Aku tadi mendengar percakapan mereka di rooftop." jelas Renata.Walaupun dia tahu kalau pemuda di depannya itu, tidak terlalu antusias untuk mendengarnya. Gadis itu sama sekali tidak peduli. Yang terpenting dia ingin berteman baik dengan Nathan.

"Oh, seperti itu?" Nathan terlihat malas.

"Iya," jawab Renata singkat.

"Ya udah, yang penting, sekarang kamu sudah tahu, jadi kamu bisa lebih hati untuk memilih teman dan kekasih,".

"Apa kamu nggak mau bertanya, kenapa aku tidak marah-marah pada mereka?" tanya Renata kembali.

"Buat apa?" Nathan mengrenyitkan keningnya.

"Ya, buat menghilangkan rasa penasaran kamu lah,"

" Emangnya yang penasaran siapa?"

"Emm, bisa nggak sih, kamu bilang kalau kamu penasaran, biar aku merasa senang?" Renata mengerucutkan bibirnya.

Nathan berdecak dan mengembuskan napasnya. Dia merasa gadis di depannya itu aneh.

"Emm, kenapa kamu nggak marah-marah pada mereka?" tanya Natha akhirnya..

"Karena aku mau membalas mereka dengan cara halus. Kamu mau tahu apa rencanaku? jawab aja iya," ucap Renata yang terkesan memaksa. Karena menurutnya si gunung es di depannya itu harus digitukan.

Nathan ingin tertawa melihat tingkah Renata. Namun, bibirnya terasa kaku untuk melakukannya.

"Iya, apa rencanamu?" pungkas Nathan yang ingin mempersingkat waktu.

"Sini,kamu dekatkan telinga kamu!" tanpa menunggu Nathan mendekatkan telinganya, Renata sudah lebih dari menarik tangan Nathan agar mendekat padanya. Kemudian gadis itu berjinjit agar mulutnya bisa menjangkau telinga Nathan. Namun walaupun dia sudah berjinjit, dia sama sekali tidak bisa mencapai telinga Nathan, karena tubuh Nathan yang jangkung.

"Kamu bisa membungkuk sedikit nggak sih? aku nggak bisa berbisik ke telingamu," titah Renata dengan bibir yang mengerucut.

"Makanya, jadi orang itu jangan mau pendek," sindir Nathan yang seketika membuat authornya tersinggung.

"Jangan meledek! sekarang kamu menunduk dulu!"

Nathan akhirnya memutuskan untuk menunduk. Entah kenapa Nathan mau memenuhi kemauan gadis yang menurutnya sangat bawel dan pemaksa itu.

Setelah Nathan membungkukkan tubuhnya, Renata akhirnya membisikkan apa yang akan dia lakukan untuk membalas Roby dan Tania.

"Apa itu tidak terlalu kejam?" ucap Nathan setelah selesai mendengarkan rencana Renata.

"Aku rasa tidak. Itu sudah layak mereka terima,"

"Hmm, baiklah kalau menurutmu itu yang terbaik," pungkas Nathan akhirnya.

"Semua yang ingin kamu katakan sudah selesai kan? boleh aku pergi sekarang?" Nathan kembali buka suara.

"Belum! maaf kalau aku lancang! tadi aku mendengar kalau kamu mengatakan pada kakakmu, kalau kamu tidak bodoh, apa kamu tidak ingin membuktikan perkataanmu itu pada kakakmu itu?" ucap Renata dengan sangat hati-hati.

Nathan tidak langsung menjawab. Tapi, sorot matanya menunjukkan kalau dia tidak suka dengan ucapan Renata.

"Bukan urusanmu! bukannya aku sudah pernah mengatakan, agar kamu jangan sampai melewati batasanmu?" aura dingin dan menakutkan tampak di sorot mata Nathan.

"Aku tidak mau melewati batasanku. Tapi, aku hanya ingin membantumu untuk membuktikan perkataanmu tadi pada kakakmu. Aku mau membantumu belajar, karena aku juga yakin kalau kamu tidak bodoh, cuma kurang dukungan saja. Kamu mau kan belajar bersamaku?"

Nathan terdiam, tidak menolak tapi tidak mengiyakan juga. Kening pemuda itu terlihat berkerut seperti sedang mempertimbangkan ucapan Renata.

"Bagaimana? kamu mau kan? mau lah ya?"Renata mengulang permintaannya.

"Baiklah! tapi di mana kita akan belajar bersama?" pungkas Nathan akhirnya.

"Bagaimana kalau di tempat kamu tinggal sekarang? soalnya kalau di rumahku, papa pasti marah kalau aku membawa laki-laki ke rumah. Kalau di suatu tempat, takutnya Roby dan Tania melihat dan mereka curiga," Renata memberikan usul.

"Tempat aku tinggal sekarang bukan milikku. Jadi aku tidak mau lancang membawa orang lain, apalagi seorang perempuan ke dalam. Itu sama saja, aku tidak tahu terima kasih," tolak Nathan.

"Emm, coba kamu izin dulu. Aku juga tidak mau kali, kalau kamu membawaku tanpa izin si pemilik apartemen,"

"Baiklah, nanti aku akan tanya dia. Kalau dia izinkan kita akan belajar bersama di sana. Oh ya, apa kamu tidak takut padaku? bagaimanapun kamu itu perempuan dan aku laki-laki. Kamu tidak takut kalau aku berbuat macam-macam?" tanya Nathan penuh selidik.

"Tidak! buat apa aku takut sama malaikat seperti kamu?"

"Aku bukan malaikat, aku manusia biasa," tegas Nathan.

"Bagiku kau adalah malaikat, malaikat penolongku," ucap Renata, tidak kalah tegas.

"Terserah kamu deh! hati-hati aja, malaikat penolong bisa berubah menjadi malaikat pencabut nyawa,"

"Aku tidak yakin kalau kamu bisa berubah menjadi malaikat pencabut nyawa,"

Nathan mengembuskan napas karena Renata yang tidak mau kalah. "Kalau begitu nanti aku kabari kamu lagi. Aku pergi dulu!" Nathan berbalik hendak pergi.

"Aku ikut kamu! kita sama-sama masuk ke dalam kelas," ucap Renata yang sudah berjalan di samping Nathan.

Nathan menghentikan langkahnya dan menatap Renata. "Kalau kita ke kelas sama-sama, bukannya ini akan membuat Roby dan Tania curiga? apa kamu mau rencana kamu gagal?" Nathan mengingatkan.

"Eh, iya aku lupa!" Renata memukul jidatnya dan nyengir kuda. Sementara Nathan hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku pergi dulu! jangan ikuti aku!" ucap Nathan sembari melangkah kembali.

"Bye, Bye malaikatku!" ucap Renata sebelum Nathan menjauh. Tanpa Nathan sadari, bibir yang biasanya kaku untuk tersenyum itu, kini menerbitkan seulas senyuman mendengar Renata memanggilnya malaikat.

Tbc

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

lucu jg si Renata, maksa ya dia

2022-06-17

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top markotop 👍

2022-05-29

1

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

awal yang bagus untuk mencairkan hati nathan, lanjut lanjut lanjut lanjut

2022-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Selalu dibandingkan
2 Hampir setiap hari
3 Pembelaan Arsen
4 Aku harus mencegahnya
5 Menang
6 Kenyataan yang pahit
7 Pergi
8 Menghadapi geng motor
9 Photo
10 Kekagetan Nathan
11 Cerita Nicholas
12 Kekesalan Renata
13 Niat Renata
14 Malaikatku
15 Setannya Kakak
16 Bab16
17 Kecurigaan Rehan
18 Aku tidak suka dia
19 Aku bukan pencuri
20 Dia wanita yang baik
21 Tuduhan
22 Membongkar
23 Bab 23
24 Ancaman Renata
25 Acara perpisahan
26 Dia mamaku
27 Kalut
28 Sampai kapan?
29 Usul Rehan
30 Kecurigaan Naura
31 Bab 31
32 Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi
33 Ancaman Nicholas
34 Menuntaskan kerinduan
35 Bab 35
36 Panik
37 Izinkan aku pergi!
38 Mengaku kalah
39 Aku pegang kata-katamu!
40 Akan pergi
41 Hallo, Naura!
42 Bab 42
43 Diciduk
44 Tentu saja aku mau
45 Pokoknya aku tidak mau!
46 Keputusan Nicholas
47 Pameran
48 Bab 48
49 Pertunangan
50 Kamu jadi sekretarisku
51 Dilema Nurdin
52 Renata bahagia
53 Panggilan video
54 Benar-benar sakit
55 Bab 55
56 Kamu buta ya?
57 Harus tetap Optimis
58 Kekesalan Nicholas
59 Kabar gembira
60 Nathan yang sama
61 Kepanikan Rehan
62 Sosok misterius
63 Kepanikan Rajendra
64 Bab 64
65 Kecurigaan Nicholas
66 Aku bisa melihat lagi.
67 Jangan berkata buruk tentang kakakmu!
68 Sepucuk surat
69 Diary Angga
70 Bertemu
71 Bab 71
72 Jadi bodoh
73 Sebaiknya kamu pulang.
74 Hobby berdebat
75 Fighting
76 Persiapkan dirimu!
77 Meminta Nathan untuk pulang
78 Tiba di Indonesia
79 Nathan menghadiri Acara
80 Tidak tahu malu
81 Flashback
82 Flashback Anisa
83 Jangan macam-macam!
84 Siapa bilang dia tidak punya kekasih?
85 Kita menikah saja!
86 Kekesalan Nicholas.
87 Rasanya pasti akan beda
88 Berat hati
89 Disetujui
90 Salah tingkah
91 Bab 91
92 Malu-malu
93 Ekstra part 1
94 Ekstra part 2(wedding)
95 Ekstra part 3
96 Kado Ulang tahun
97 Epilog (Ending)
98 Cerita Baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Selalu dibandingkan
2
Hampir setiap hari
3
Pembelaan Arsen
4
Aku harus mencegahnya
5
Menang
6
Kenyataan yang pahit
7
Pergi
8
Menghadapi geng motor
9
Photo
10
Kekagetan Nathan
11
Cerita Nicholas
12
Kekesalan Renata
13
Niat Renata
14
Malaikatku
15
Setannya Kakak
16
Bab16
17
Kecurigaan Rehan
18
Aku tidak suka dia
19
Aku bukan pencuri
20
Dia wanita yang baik
21
Tuduhan
22
Membongkar
23
Bab 23
24
Ancaman Renata
25
Acara perpisahan
26
Dia mamaku
27
Kalut
28
Sampai kapan?
29
Usul Rehan
30
Kecurigaan Naura
31
Bab 31
32
Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi
33
Ancaman Nicholas
34
Menuntaskan kerinduan
35
Bab 35
36
Panik
37
Izinkan aku pergi!
38
Mengaku kalah
39
Aku pegang kata-katamu!
40
Akan pergi
41
Hallo, Naura!
42
Bab 42
43
Diciduk
44
Tentu saja aku mau
45
Pokoknya aku tidak mau!
46
Keputusan Nicholas
47
Pameran
48
Bab 48
49
Pertunangan
50
Kamu jadi sekretarisku
51
Dilema Nurdin
52
Renata bahagia
53
Panggilan video
54
Benar-benar sakit
55
Bab 55
56
Kamu buta ya?
57
Harus tetap Optimis
58
Kekesalan Nicholas
59
Kabar gembira
60
Nathan yang sama
61
Kepanikan Rehan
62
Sosok misterius
63
Kepanikan Rajendra
64
Bab 64
65
Kecurigaan Nicholas
66
Aku bisa melihat lagi.
67
Jangan berkata buruk tentang kakakmu!
68
Sepucuk surat
69
Diary Angga
70
Bertemu
71
Bab 71
72
Jadi bodoh
73
Sebaiknya kamu pulang.
74
Hobby berdebat
75
Fighting
76
Persiapkan dirimu!
77
Meminta Nathan untuk pulang
78
Tiba di Indonesia
79
Nathan menghadiri Acara
80
Tidak tahu malu
81
Flashback
82
Flashback Anisa
83
Jangan macam-macam!
84
Siapa bilang dia tidak punya kekasih?
85
Kita menikah saja!
86
Kekesalan Nicholas.
87
Rasanya pasti akan beda
88
Berat hati
89
Disetujui
90
Salah tingkah
91
Bab 91
92
Malu-malu
93
Ekstra part 1
94
Ekstra part 2(wedding)
95
Ekstra part 3
96
Kado Ulang tahun
97
Epilog (Ending)
98
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!