..13. Demi keluarga Hall

You duduk bersandar pada sandaran ranjang memperhatikan perempuan yang gemetar dibawah selimut menahan isakannya.

Pria itu bisa melihat noda darah yang berceceran di sekitar selimut dan sprei yang merupakan darah kegadisan Angelina.

'Heh,, perempuan ini tahu juga menjaga dirinya,,,' ejek pada perempuan yang sudah ia renggut kegadisannya itu.

Dengan demikian rasa dendamnya pada Bella sedikit terobati karena ternyata kegadisan perempuan itu malah didapatkan oleh orang yang akan menyiksanya seumur hidupnya.

Tapi tentu saja, hal itu sama sekali tidak seberharga perempuan yang sudah dibunuh oleh Bella melalui sebuah kecelakaan.

"Malam ini aku memberimu waktu untuk istirahat, besok pagi kau pindah ke rumahku!" Ucap You sembari berdiri dengan tubuh telanjangnya berjalan memungut pakaiannya yang tadi dibuang ke lantai.

Setelah memakai pakaiannya, You masih menatap perempuan yang terisak di balik selimut sebelum berjalan meninggalkan.

Buk!

Suara pintu yang kamar yang ditutup membuat Angelina menyingkap selimutnya memperhatikan kamar yang telah kosong.

"Hiks,, hiks...!!!!!!!!" Akhirnya suara tangis yang sedari tadi ia tahan kini keluar juga dari mulutnya.

Selain rasa sakit pada sekujur tubuhnya, rasa sakit pada hatinya jauh lebih buruk karena perlakuan kasar yang diterima dari orang yang telah merenggut kegadisannya.

Menangis entah sampai jam berapa, Angelina pun tidak tahu kapan kantuk datang menghampirinya hingga dia akhirnya bisa melewati malam itu tanpa memikirkan rasa sakitnya.

"Ng...!" Matahari sudah sangat tinggi ketika Angelina akhirnya membuka matanya dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Perempuan itu berusaha menggerakkan tangannya, dia merasa sangat pegal dan dan beberapa tubuhnya terasa sangat nyeri terutama pada bagian pribadinya dan kakinya yang terasa panas.

"Selamat pagi Nyonya," tiba-tiba seorang seorang pelayan mengejutkan Angelina hingga perempuan itu melihat ke sumber suara.

Dua orang pelayan dengan pakaian Hitam putih langsung memberi hormat padanya saat ia melihat mereka.

"Perkenalkan nama saya Tiara dan teman saya ini namanya Marlin. Kami adalah pelayan yang ditugaskan oleh Tuan You untuk melayani nyonya," kata pelayan dengan rambut keriting yang disanggul rapi.

"Ahh,," Angelina berbicara dengan suara serak yang pelan lalu memperhatikan tempat tidurnya.

Dia menghela nafas melihat sprei putih yang membungkus tubuhnya dipenuhi noda darah di mana-mana.

"Ambilkan pakaian untukku," ucap Angelina sembari menyeret tubuhnya yang terasa sangat pegal agar dia bisa duduk bersandar.

"Baik Nyonya," jawab kedua pelayan itu lalu mereka segera mengambil pakaian yang telah mereka letakkan di ruang ganti.

"Nyonya," 2 pelayan tersebut kembali menghampiri Angelina memperlihatkan beberapa pakaian di tangan mereka.

"Berikan yang warna hitam," ucap Angelina.

"Baik Nyonya," Marlin mengambil pakaian berwarna hitam lalu menyerahkannya pada Angelina.

"Apakah Nyonya perlu dibantu?" Tanya Marlin.

"Tidak perlu, cukup tinggalkan aku sendiri. Tapi,, Apakah di tempat ini ada dokter yang bertugas? Kaki ku terluka," ucap Angelina mengeluarkan kakinya dari balik selimut.

Kedua kakinya masih terbungkus dengan perban, tetapi perban tersebut telah berwarna merah sebab darah yang terus keluar karena ulah You ketika pria itu sedang melecehkannya.

"Ah,, kaki Nyonya,," kedua pelayan itu sangat terkejut, "Saya akan memanggil dokter." Ucap Marlin.

2 pelayan itu akhirnya meninggalkan Angelina sendirian jadi Angelina dengan cepat memakai pakaiannya dan tetap duduk di atas ranjang.

"Tiara?" Panggil Angelina ketika dia sudah selesai memakai bajunya.

"Ya Nyonya," Tiara kembali masuk ke kamar.

"Ambilkan kursi roda untukku dan bersihkan tempat tidur ini." Ucap Angelina yang merasa air matanya selalu ingin keluar setiap kali melihat noda darah pada sprei putih tersebut.

"Baik Nyonya," jawab Tiara lalu perempuan itu kembali menghilang dari hadapan Angelina.

'Aku tidak boleh lemah, ini hanya pernikahan sementara, setelah Bella sadar nanti, dia akan menggantikan ku di sini!! Demi keluarga Hall,, demi ibu dan ayah,,' ucap Angelina dalam hati, berusaha menguatkan dirinya.